Anda di halaman 1dari 1

JAKARTA - Kendati sentra perkebunan mangga yang ada di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur diserang ulat bulu, namun

Kementerian Pertanian (Kementan) mengklaim para petani mangga di daerah ini tak mengalami kerugian. Menteri Pertanian (Mentan) Suswono mengatakan, ledakan hama ulat bulu, khususnya di Probolinggo, hanya menyerang 1,2 persen dari populasi pohon mangga di wilayah tersebut. Sampai sekarang ini belum ada yang melaporkan kerugian, pohon yang diserang masih hidup, dan tak dalam kondisi berbunga. Belum bisa dikatakan menimbulkan kerugian, tetapi manusia terganggu iya. Belum bisa dikatakan ini menimbulkan kerugian, katanya di Jakarta, Sabtu (9/4/2011). Suswono menuturkan total jumlah pohon mangga di Kabupaten Probolinggo mencapai 1.227.879 pohon, namun yang terserang ulat bulu hanya 14.813 atau hanya sekitar 1,2 persen. Dia menegaskan hingga kini tanaman pangan seperti jagung dan padi tak diserang oleh ulat bulu. Selain itu, tanaman yang terserang ulat bulu, khususnya mangga, masih hidup atau masih bisa berbunga dan berbuah dalam waktu ke depan. Untuk diteliti secara tuntas memang memerlukan waktu, sekarang sudah reda, terkendali, katanya. Menurutnya, berdasarkan informasi di lapangan, serangan ulat bulu selama ini ditemukan di Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat. Khusus di Jawa Timur ditemukan di Banyuwangi yang menyerang tanaman mindi dan di Probolinggo menyerang tanaman mangga. Sementara di Jawa Barat serangan ulat bulu ditemukan di Bekasi, khususnya menyerang tanaman alpukat. Ulat bulu di Probolinggo menyerang daun mangga, dimulai Maret dan puncak serangan terjadi pada 6 Maret 2011 di sembilan kecamatan secara sporadis pada malam hari, katanya. Dikatakannya ulat bulu pada siang hari berlindung di tempat yang teduh, seperti tanaman mangga dan tanaman lain. Beberapa tempat seperti rumah dan kandang menjadi tempat ulat bulu berlindung. Berdasarkan pengamatan BPTP, BPTPH Jawa Timur dan IPB di lapangan, menyebutkan ulat bulu yang menyerang di Probolinggo terdiri dari dua spesies dari famili "Lymantriidae" yaitu "Lymantria marganita" dan "Arctornis submarginata". Disinggung upaya pengendalian yang telah dilaksanakan, Menteri menyatakan, secara operasional saat ini cukup dilakukan oleh Dinas Pertanian setempat dengan pihak terkait. (Sudarsono/Koran SI/wdi)

Anda mungkin juga menyukai