Anda di halaman 1dari 1

KEMATIANKU YANG SUDAH DIAMBANG PINTU 1987

Sesudah kelepasanku tiba, Lucifer setiap hari mengusikku tentang kematianku yang sudah di ambang
pintu itu. Ia terus menerus mengilaskan peti mati dan salib di depanku. Setiap hari ia
memperingatkanku bahwa waktuku sudah habis. Dan ketika aku menghadapinya untuk bertanya
mengapa ia dengan cara seperti itu mengingatkan aku akan kematianku itu setiap menitnya, ia
menjawab bahwa ia tidak ingin aku melupakannya dan bahwa ia harus berlaku seperti itu untuk
mempersiapkan aku. Aku ingin agar hidupku diperpanjang sampai putraku lahir.

Istriku akan melahirkan, jadi aku memohon kepada Lucifer untuk dapat melihat putraku terlebih
dahulu sebelum aku mati. Tetapi karena ia telah berketetapan untuk membunuhku, maka ia
memberiku perpanjangan hanya sampai 3 bulan, yang harus kubayar dengan mahal sekali. Ia berkata
bahwa darah yang kuberikan kepadanya selama delapan tahun masa latihanku, telah hampir habis
dan aku harus menyediakan lebih banyak lagi sampai masa perpanjanganku yang tiga bulan itu
berakhir. Untuk mengisi kembali botol darahku yang kutinggalkan disana yang sekarang berisi kurang
dari setengah, aku harus menyebabkan terjadinya kecelakaan dengan menumpahkan darah orang lain
untuk setan, agar dapat menahan hidupku sendiri sampai saatnya aku siap menemuinya untuk
selamanya.

Salah satu kecelakaan seperti itu menimpa seorang pria yang merupakan rekan kerjaku. Aku
menyebabkan sebuah balok besi jatuh menimpanya dari atas sebuah bangunan tinggi yang sedang
dikonstruksi yang mengenai lengannya. Ia mengalami pendarahan yang sangat berat, sehingga pada
saat ia dibawa ke rumah sakit, ia sudah menumpahkan darah yang cukup banyak untuk menahan
hidupku selama beberapa minggu mendatang. Akan tetapi aku tahu bahwa aku sekedar membeli
waktu saja. Iblis menekanku dengan begitu keras. Aku juga tahu bahwa sebagian besar rekan-
rekanku sesama murid iblis, sedang mengalami kematian mereka melalui berbagai macam kecelakaan
di seluruh dunia. Politik iblis adalah agar setiap orang diantara kami harus mati bersama orang-orang
lain. Bila memungkinkan, kami bahkan diharapkan untuk melatih dan mempersiapkan mereka yang
akan mati bersama-sama kami itu.

Sebenarnya, alasan yang kuberikan kepada iblis untuk memperpanjang hidupku adalah agar aku
dapat melatih dan mempersiapkan lebih banyak orang lagi untuk ikut bersamaku dari tempat kerjaku.
Hal itu merupakan alasan yang kuat sehingga iblis mengabulkannya. Dan walaupun aku sampai
menderita penyakit lambung setiap kali aku melihat peti matiku dikilaskan di depanku, aku tetap
bekerja keras merekrut lebih banyak orang lagi bagi setan agar mereka kehilangan keselamatan. Iblis
mengharuskan setiap murid yang telah mengikuti sekolahnya untuk melatih empat orang lain dan
mereka pada gilirannya harus melatih empat yang lain lagi. Mata rantai itu harus berlangsung terus
bagi setiap lulusan sekolahnya. Dan untuk memastikan bahwa mereka tidak lepas dari
cengkeramannya, maka ia menyebabkan semua mereka yang setia kepadanya mati secara dini dan
pada waktu tertentu di dalam satu tahun. Karena kontrak yang telah ditandatangani, maka mereka
yang lulus bersama denganku menjadi penyebab berbagai macam kecelakaan di seluruh dunia,
termasuk di dalamnya beberapa kecelakaan pesawat udara yang terjadi pada tahun 1987. Mereka
yang menyebabkan semua kecelakaan tersebut adalah rekan-rekanku sendiri di sekolah Lucifer. Kami
semuanya ditetapkan untuk ditarik dari peredaran hidup kami pada tahun itu juga

Anda mungkin juga menyukai