Anda di halaman 1dari 2

Manajemen Pengelolaan Program dalam Kelompok Masyarakat

Oleh: Prof.Dr.Ir.Sugiyanto, MS 1. APA PENTINGNYA PENGELOLAAN PROGRAM/PROYEK Pengelolaan program/proyek menuntut pelaku untuk semakin mampu melakukan kendali dan utk mengatasi setiap masalah-masalah yang muncul. Hal ini karena terjadimya konflik dalam proyek baik konflik schedule, sumber daya, konflik kepentingan, dan konflik yang lain akan semakin tinggi oleh waktu. 2. MANFAAT KOMUNIKASI UNTUK MANAJEMEN PROYEK Komunikasi atau communicaton berasal dari bahasa Latin Communico, communicatio atau communicare yang berarti membuat persepsi yang sama antara mereka dengan saya (make to common). Secara sederhana dapat terjadi apabila ada kesamaan persepsi antara penyampaian suatu pesan dng orang yang menerimanya. 3. KEBERHASILAN PENGELOLAAN PROGRAM Proses penyampaian informasi, gagasan, maupun emosi untuk men-jalankan program harus dilakukan scr bersama Pertukaran pesan/ide2 hrs selaras agar tercapai pemahaman yg sama tentang pandangan, gagasan dan pengalaman sebaiknya hrs didiskusikan bersama. 4. FAKTOR-FAKTOR INDIVIDU a. Kesiapan b. Kesungguhan c. Ketulusan d. Kepercayaan e. Ketenangan f. Keramahan g. Kesederhanaan 5. STRATEGI KELOMPOK Strategi Pembentukan Kelompok & pelaksanaan program-programnya: a. Pengetahuan akan kebutuhan masyarakat seniman b. Koordinasi, kerjasama, dan pendekatan dng tokoh masyarakat. c. Terbuka kepada masyarakat disekitarnya. d. Sosialisasi kepada masyarakat tentang nilai-nilai yang akan digunakan bagi pengembangan kelompok e. melibatkan masyarakat dlm kepengurusan dan pengelolaan kelompok 6. PARTISIPASI PELAKU SENI a. Berdirinya Kelompok minimal perlu diketahui oleh anggota masyarakat. b. Sosialisasi dapat dilakukan dengan cara Sering mengadakan pertemuan dengan warga masyarakat c. Menciptakan acara-acara yang menarik d. Menyebarkan brosur atau leaflet

7. PARTISIPASI PELAKU SENI a. Memahami pentingnya partisipasi dan kemitraan dalam pengembangan pariwisata budaya b. Mengenal stakeholders dalam pengembangan pariwisata budaya c. Mengenali konsep pembedayaan dan partisipasi dalam perencanaan dan pengelolaan pariwisata budaya 8. CIRI-CIRI PARTISIPASI a. Kemitraan (mendayung bersama) dari awal sampai akhir (bukan top-down maupunbottom-up) b. Berorientasi kepada masa depan, komitmen dan tindakan c. Berpikir representatif, bukan meminta pengakuan representatif. d. Perwakilan ruang dan fungsional Bertahap dan berjenjang 9. SIFAT SEORANG MOTIVATOR a. Pengenalan diri sendiri b. Kepercayaan (credibility) c. Daya tarik (attractive) d. Kekuatan (power) 10. DALAM HUBUNGANNYA DENGAN KEGIATAN KOMUNIKASI YANG MELIBATKAN MANUSIA-MANUSIA SEBAGAI SASARANNYA PADA DIRI KOMUNIKATOR HARUS ADA 3 SIKAP, YAITU: a. Reseptif = Bersedia menerima gagasan orang lain baik dari pimpinan maupun bawahan b. Knowledge level = Tingkat pendidikan c. Position with social-cultural-system = Perbedaan tingkat sosial dalam masyarakat 11. ETOS PELAKU SENI a. Etos artinya nilai diri seorang yang merupakan paduan dari kognisi, afeksi, dan konasi. b. Kognisi artinya proses memahami yang bersangkutan dengan pikiran c. Afeksi artinya perasaan yang ditimbulkan oleh perangsang dari luar d. Konasi artinya aspek psikologis yang berkaitan dengan upaya atau perjuangan. 12. Sikap Pelaku Seni Suatu kesiapan kegiatan, suatu kecenderungan pada diri seseorang (pelaku seni) untuk melakukan suatu kegiatan menuju atau menjauhi nilai-nilai sosial yang berlaku. Sportif, konsisten dan konsekwen Mandiri Pada diri Pelaku Usaha/seni terdapat Enam jenis sikap, yaitu: a. Reseptif (receptive) b. Selektif (selective) c. Dijestif (digestive) d. Asimilatif (assimilative) e. Transmisif (transmissive) f. Asertif Manajemen Program/proyek menjadi kebutuhan pokok manusia untuk mendapatkan informasi ttg proyek yg dijalankan. Suatu kegiatan proyek pasti bersumber dari kelembagaan yang dapat berupa orang atau lembaga yang ada dalam interaksi kehidupan pelaksanaan proyek sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai