Anda di halaman 1dari 3

BAB I ASPEK UMUM DAN LEGALITAS

I.1. LATAR BELAKANG

Perkembangan sektor usaha di Indonesia mulai terasa kelihatan sedikit demi sedikit, baik itu usaha berskala besar ataupun usaha kecil, setelah dihantam krisis pada beberapa periode yang lalu. Hal ini dapat dilihat dari beberapa proyek yang tertunda pembangunannya dan sekarang mulai dilanjutkan lagi oleh pemiliknya. Serta banyak pula proyek-proyek baru yang sedang dipersiapkan pembangunannya ataupun sedang dianalisa perkembangannya. Perkembangan dan pergerakan sektor usaha ini dapat dilihat pula pada PT XYZ yang mana volume permintaan barang dari tahun ketahun terus meningkat. Disamping itu banyak pula tumbuhnya perusahaan Internatig, Panel Maker dan Kontraktor yang meminta barang pada PT XYZ dengan volume yang cukup besar dan sebagian dari perusahaan tersebut bersedia membayar uang muka terlebih dahulu. Pada pengembangan bisnis ekspor khususnya pada produk Bunga Potong Leather Fern, PT XYZ merencanakan akan membuka lahan perkebunan disekitar daerah Cipanas seluas kurang lebih 1 hektar. Hal ini dilaksanakan dikarenakan pertimbangan ekonomis. Meningkatnya permintaan pasar pada akhir-akhir ini membuat PT XYZ mendapat kesulitan dalam pendanaan Modal Kerja dan Investasi. Dengan dilatarbelakangi uraian di atas PT XYZ bermaksud akan meningkatkan usahanya sesuai dengan permintaan pasar. Mengingat lokasi lama sudah tidak memadai lagi untuk dikembangkan baik lokasi kantor operasional maupun perkebunan, maka PT XYZ akan memindahkan lokasi usaha / perusahaan ketempat yang lebih layak serta mengembangkan area perkebunan. 1.2. PEMRAKARSA

PT XYZ merupakan sebuah perusahaan International Trading Company yang berdomisili di Jakarta, dan telah bekerja sama dengan perusahaan ABC Corporation yang berdomisili di Negara Jepang. Aktifitas bisnis PT XYZ dapat diuraikan dalam beberapa bidang, yaitu: 1. Mengekspor hasil bumi Indonesia ke Negara Jepang, berupa: - Cocopeat - Cocofiber Serbuk sabuk kelapa block Serabut buah kelapa block

- Tanaman Bunga Potong Jenis Pakis (Lether Fern) 2. Mengimport produk-produk Electrical dari Negara Jepang - Sole Agent untuk Toyogiken Electrical Part - Direct trading dengan sistem Base on project sesuai kebutuhan project dengan mengutamakan sistem deliveri dan keaslian barang. I.3. I.2.1. KEPEMILIKAN PERUSAHAAN Susunan Pengurus

Pengurus perusahaan terdiri dari pengusaha lokal yang telah cukup berpengalaman dalam bidang perdagangan baik ekspor maupun impor. Susunan pengurus perusahaan adalah sebagai berikut: 1. Komisaris utama : M. Dicky 2. Komisaris : Mr. Sogo 3. Direktur : M. Andika I.2.2. Struktur Permodalan

Bagian dari buku Menggali Potensi Wirausaha, Penulis: Ir. Harmaizar Z., dkk.

Modal dasar perusahaan sesuai dengan yang tercantum pada akte Notaris adalah sebesar Rp 200.000.000,00 yang terbagi atas 200 lembar saham dengan harga nominal masing-masing sebesar Rp 1.000.000,Jumlah modal yang telah disetor pada saat pendirian perusahaan adalah sebesar Rp 20.000.0000,00 (20 lembar saham) dengan perincian sebagai berikut : 1. M. Dicky 2. M. Andika I.4. : 11 lembar saham : 9 lembar saham

DASAR HUKUM USAHA

PT XYZ merupakan Perseroan Terbatas biasa (PT tertutup) yang didirikan berdasarkan akta nomor 30, tanggal 7 Juli 1997, dihadapan notaris Ny. Rosmita Lubis, SH., di Jakarta. Identitas perusahaan adalah sebagai berikut : Nama Alamat Kantor 1.5. : PT XYZ : Jl. Pramuka No: x, Jakarta

LEGALITAS USAHA

Data aspek hukum dan legalitas usaha serta referensi yang telah dimiliki oleh PT XYZ untuk operasi dan pengembangan usaha adalah sebagai berikut : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Akte pendirian No. 30 tanggal xx Juli 1997 Dibuat oleh Pejabat Notaris Ny. Rosmita Lubis, SH. Surat Keterangan Domisili Perusahaan NO. xx/-1.824.00/V/1997 Dikeluarkan oleh Kantor kelurahan NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) NO. 1.866.266.8-xxx Dikeluarkan oleh Kantor Pajak Tanda Bukti Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak Dikeluarkan oleh Departemen Perdagangan dan Industri SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan) NO.05xx/09-04/SIUP/VI/1997 Dikeluarkan oleh Departemen Perdagangan dan Industri Setoran ke Bank sebagai Modal yang Disetor Bank mana saja, syarat pengurusan berikutnya Pengesahan Kehakiman NO. : C2-137xx.HT.01.01.TH97 Dikeluarkan oleh Departemen Kehakiman APIU (Angka Pengenal Impor Umum) Dikeluarkan oleh Departemen Perdagangan dan Industri TDP (Tanda Daftar Perusahaan) NO. 0903162xxxx Berlaku sampai 01- Desember 2005 Dikeluarkan Oleh Departemen Perdagangan dan Industri BN (Berita Negara) No. xx, 26 Juli 1997 Dikeluarkan oleh Percetakan Negara JAMINAN KREDIT

10.

1.6.

Kredit investasi yang diperoleh dari bank atau dari lembaga keuangan non-bank pada prinsipnya akan terjamin atas proyek yang dibangun, meliputi: Kredit Modal Kerja dijamin dengan inventori dan hasil perkebunan selama masa kontrak tanah perkebunan, sedangkan Kredit Investasi Tetap dijamin dengan bangunan tempat usaha. I.7. PAJAK (TAX)

PT XYZ berbentuk usaha berbadan hukum (PT Biasa),sehingga perhitungan beberapa variabel pajak yang akan diterapkan dalam perhitungan proyeksi keuangan adalah: I.7.1. Pajak Penghasilan (Income Tax)
2

Bagian dari buku Menggali Potensi Wirausaha, Penulis: Ir. Harmaizar Z., dkk.

Pajak penghasilan adalah tarip pajak yang diterapkan atas penghasilan kena pajak baik untuk perorangan ataupun perusahaan. Tabel I-1 Tarif pajak penghasilan Rate Pajak 10 % 15 % 30 %

Penghasilan Kena Pajak Penghasilan < Rp 50 juta Rp 50 juta < Penghasilan < Rp 100 juta Rp 100 juta < Penghasilan

I.7.2. Kompensasi Kerugian (Loss Carried Forward) Pemerintah memberikan fasilitas penghasilan tidak kena pajak dikarenakan adanya kerugian tahun sebelumnya, dan di akumulasi hingga 5 tahun. I.7.3. Depresiasi dan Amortisasi Biaya depresiasi atas aset adalah pengurangan income sebelum pajak penghasilan. Investor dapat memilih dua metode depresiasi dan amortisasi yang diizinkan oleh pemerintah. Perhitungan amortisasi sama dengan no.1 didalam tabel I-2. Tabel I-2. Depresiasi dan Amortisasi USE LIFE ASSET 1. Non Building Group 1 Group 2 Group 3 Group 4 2. Building Permanent Non permanent I.7.4. (YEAR) METHOD OF CALCULATION STRAIGHT LINE (%) 25 12.5 6.5 5 5 10 DECLINING BALANCE ( % ) 50 25 12.5 10

4 8 16 20 20 10

Pajak Penambahan Nilai (PPN)

Normalnya Pajak Penambahan Nilai (PPN) sebesar 10 %, dikenakan pada barang impor, barang produksi, perdagangan yang ditetapkan Barang Kena Pajak (BKP). Tapi selain itu ada juga pajak untuk barang mewah, ratenya antara 10% hingga 35%. I.6.5. Withholding Taxes Pajak yang dikenakan pada pembayaran dividen, bunga, royalti, technical & managemen fee. Pajak ini dibagi dua yaitu: Resident dan Non-Resident. Besarannya adalah: Tabel I-3. Withholding Taxes Pembayaran 1. Indonesia Residents Except. Technical & Manag. Fee 2. Non-Indonesia Residents Rate Pajak 15 % 6% 20 %

== O ==
Bagian dari buku Menggali Potensi Wirausaha, Penulis: Ir. Harmaizar Z., dkk. 3

Anda mungkin juga menyukai