Anda di halaman 1dari 3

Sandiwara di Balik Nama Agama (menuju pen-syiah-an global ) Berbicara mengenai agama selalu menjadi hal yang menarik

terlepas dari ada atau tidaknya kepentingan di dalamnya. Kepentingan akan agama ini dijadikan ajang berlomba-lomba oleh berbagai macam golongan agar keinginannya dapat terpenuhi. Yahudi sebagai golongan yang destruktif bagi agama Islam bertekad menundukkan Islam bagaimanapun caranya, dan hal ini di abadikan oleh Allah swt dalam Firman-Nya : Dan tidak akan rela golongan yahudi dan nashara sehingga kalian (ummat muslim) mengikuti millah(agama) mereka. Penyebaran Islam ke berbagai penjuru dunia sebagaimana yang termaktub dalam bukubuku sejarah dikarenakan besarnya kesabaran dan banyaknya upaya yang dilakukan oleh para Khulafau ar-Rasyidin. Kejayaan Islam tersebut bagaikan pukulan TKO bagi golongan Yahudi, akan tetapi bukan namanya Yahudi jika diam saja, ide brilian (dalam artian negatif) selalu datang pada otak-otak kaum ini. Maka tidak heran dalam perjalanan kejayaan Islam tersebar banyak fitnah yang seakan tidak kunjung reda, perang antara shabat terjadi, pembunuhan sahabat Nabi Utsman bin Affan oleh para demonstran, perebutan kekuasaan, dll seakan menjadi warna buram yang menghiasi perjalanan menuju baldatun thoyyibatu wa rabbun gofu. Hal ini sangat ironi dan menjadi hal yang sangat membingungkan bagi ummat Islam zaman sekarang, sehingga tidak sedikit dari kalangan ummat Islam sendiri mengutuk perbuatan para sahabat nabi yang mulia tersebut. inilah fakta sejarah dan tentu mereka (yahudi,pen) telah bertepuk tangan akan misi mereka ini. Di samping itu ada juga golongan yang melepaskan diri dari kepemimpinan para sahabat nabi bahkan dikatakan mereka mengkafirkan para sahabat nabi kecuali Ali bin Abi Tholib. Ketidak setujuan golongan mereka kepada para sahabat Nabi karena mereka menganggap sahabat Nabi telah memanipulasi kebenaran atas nama kekuasaan, yang diwariskan kepada keluarga nabi (Ali, pen) tetapi dihegemoni oleh para sahabat. Maka tidak heran golongan yang dikenal dengan nama Syiah ini juga turut andil dalam gambar buram sejarah kelam ummat Islam sebagaimana halnya Yahudi. Perlu diketahui bahwa asal-usul Syiah di bawa oleh Abdullah bin Saba, dia adalah orang Yahudi dari Yaman yang hipokrisi, berpura-pura masuk Islam di zaman khalifah Utsman bin Affan. Dia menyebarkan ajarannya berpindah-pindah mulai dari Hijaz, Basroh, Kufah, dan Syam namun tidak berhasil karena masih banyak sahabat yang membendungnya. Setelah itu dia berpindah lagi ke Mesir, karena pada waktu itu menjadi wilayah Tsugur (perbatasan) dan

mayoritas penduduknya baru mengenyam agam Islam maka abdullah bin Saba leluasa menyebarkan kesesatannya ini (kitab Tharikh Thobari 4/340 dan al-Bidayah wa an-Nihayah 7/167). Sehingga dapatlah di tarik benang merah anatara Yahudi dan Syiah ini. Kekuasaan kaum Yahudi dan Syiah di zaman moderen mulai menunjukkan tajinya. Negara Israel yang dikenal dengan negara zionis yang mayoritas penduduknya bermarga Yahudi adalah negara dengan jumlah Doktor terbanyak. Begitupun dengan Syiah mulai membangun imperiumnya dengan nama Iran. Israel sebagaimana yang diberitakan di media-media baik nasional ataupun internasional menjadi negara kolonial yang masih saja menjajah Palestina. Tak pandang bulu serangan roket di luncurkan, invasi militer di kerahkan agar dapat memborbardir pasukan Hamas Palestina, tapi nyatanya korban berjatuhan lebih banyak masyarakat sipil dan yang memprihatinkan anak-anak kecil yang tak berdosa pun ikut jadi korban kebiadaban Israel. Dalam menjalankan misinya Israel tidak sendirian tetapi di bantu oleh dedengkotnya yang bernama Amreika, Amerika memberikan dukungan penuh atas kejahatan Israel ini bahkan rela membantu dalam hal ekonomi, dan persenjataan. Amerika adalah negara yang dikenal dengan adi kuasa, kemenangannya pada perang dunia ke II seakan mengikrarkan bahwa dirinya pemimpin dunia ini. Berbagai masalah negara tetangga seakan telah didikte oleh Amerika, kemudian ikut andil laksana pahlawan pembebasan masalah, akan tetapi lagi-lagi dibalik itu semua ada niatan terselubung yang semuanya demi kepentingan kemajuan negaranya. Akan tetapi itu semua seakan tidak bermakna di hadapan kaum yahudi, sudah menjadi rahasia umum bahwa Amerika di kontrol oleh kaum Yahudi, jadi Amerika hanya nama saja karena pada hakekatnya dia adalah Yahudi. Syiaah pun sebagaimana dijelaskan di atas juga mempunyai imperiumnya sendiri bernama Iran. Iran dalam perkembangannya sangat mandiri dan sangat cepat dalam segala aspek, baik ekonomi, pendidikan, militer, persenjataan, dll seakan berjalan dengan stabil. tetapi jangan dilupakan bahwa Iran adalah milik Syiaah, misi-misi Syiah tentunya pasti akan tetap di amalkan oleh para presidennya. Pemberian beasiswa untuk belajar di Iran, agresi militer Iran yang terselubung dalam pembunuhan umat Islam, dan yang mengcengangkan adanya sandiwara antara Iran (Syiah), Israel (Yahudi), dan Amerika (Yahudi) yang menjadi bukti keseriusan mereka akan janjinya.

Kebersitegangan antara Iran dengan Israel dan Amerika telah mewarnai berita internasional di berbagai media-media. Tenaga nuklir yang dikembangkan Iran membuat Amerika sebagai negara adi kuasa telah kehilangan kejantanannya karena tidak bisa mengatur negara yang satu ini. Selain itu di isukan bahwa Iran lah yang membantu persenjataan Hamas Palestina dalam menghadapi Israel zionis. Ahmadinejad selaku presiden Iran pun pernah mengatakan bahwa Iran tidak takut dengan Amerika dan akan selalu siap tempur jika dibutuhkan. Pesawat tempur, senjata, mobil-mobil baik pribadi ataupun mbil tempur di produksi sendiri, made in Iran. Sehingga tidak heran jika ada yang berpendapat bahwa Iran adalah wajah baru Ummat Islam, tidak seperti negara lain masih membebek pada Amerika dalam diplomasinya, sungguh mengharukan. Permusuhan antara kedua negara ini sebenarnya telah berlangsung cukup lama bahkan lebih tua di bandingkan permusuhan antara Irak dan Amerika. Amerika cukup mendengar Irak mempunyai senjata pemusnah massal (yang setelah dicari tidak ditemukan atau hanya fiktif belaka) langsung menginvasi Irak lewat udara dan darat yang akhirnya berpuncak dengan kematian presiden Irak Saddam Husein. Akan tetapi yang menjadi pertanyaan, mengapa Iran yang jelas-jelas memiliki Nuklir yang bisa dijadikan senjata pemusnah massal masih di diamkan oleh negara sok kuasa seperti Amerika? Ada apa sebenarnya?.

Anda mungkin juga menyukai