Anda di halaman 1dari 1

Pacar pertamaku bernama Wibi. Dia adalah cinta pertamaku.

Sejauh ini itu yang aku ingat, dialah orang yang pertama kali membuatku suka pada seseorang. Pertama aku ingat bertemu dengannya saat sekolah madrasah tahun pertama. Tampan, rapi, aku suka. Terlebih dia adalah tetanggaku. Aku suka ketika dia keluar rumah bermain dengan teman-temannya saat itu aku bisa melihat dia dari jendela rumah. Kami tumbuh dewasa bersama. Seringkali kami mengisi waktu bersama, belajar, bermain, belajar, kami lakukan bersama, mungkin jika aku tuliskna semua pengalamanku dengannya rasanya tidak akan cukup. Hingga suatu hari aku merasa dia berubah. Menjauh, dingin, dan tak seceria dulu. Pertanyaan yang bellum pernah terjawab sampai sekarang adalah mengapa dia berubah? Tapi ternyata itu tidak merubah hatinya. Aku pernah percaya bahwa dia menyukaiku dan masih tetap begitu. Sampai suatu hari, seseorang menyatakan cintanya padaku. Seseorang yang cukup dekat dengan wibi namanya khairul, ternyata itu cukup mengganggu wibi dan membuat dia berani menyatakan cintanya padaku. Aku tak perlu berpikir untuk menjawabnya. Itu hal yang aku inginkan sejak kecil, mengetahui jelas bahwa dia mencintaiku. Kita bertahan selama empat bulan karena dia mendekati seseorang yang membuatku cukup sakit. Break up!

Anda mungkin juga menyukai