Skenario
Seorang anak perempuan usia 5 tahun dibawa ke RS karena kejang pada beberapa menit sebelumya. Sejak 4 hari yang lalu, anak tersebut menderita batuk & pilek,dan dia hanya diberi obat batuk pilek yang dapat dibeli di warung 2 hari kemudian timbul demam tinggi, ibunya memberikan obat penurun panas, tetapi demam tidak turun-turun. Sehari sebelum anak dibawa ke rumah sakit, anak tersebut mengalami kejang-kejang pada kedua kaki & tangan selama beberapa menit, sebanyak 2x dengan interval 1 jam. Ibunya memperhatikan, anaknya sering terlihat mengantuk & tidur terus.
Our TOPIC :
Anamnesis Pemeriksaan Working Diagnosis Etiopatogenesis
Penatalaksanaan
Differential Diagnosis
Epidemiologi
Manifestasi Klinis
Pencegahan
Komplikasi
Prognosis
Anamnesis
RPS
RPT
Demam Kejang Penurunan kesadaran Perubahan prilaku Sakit kepala Memakai infus Mual muntah
Infeksi saluran napas Memakan kortikosteroid Tindakan bedah saraf,trauma kepala Batuk produktif yang lama/ menjalani pengobatan OAT
Pemeriksaan
Fisik
Penunjang
Tanda vital Napas Kesadaran Fungsi serebral Keadaan umum Tanda meningeal
LP dan analisis CSF CBC Kultur darah PCR Foto polos USG CT scan EEG
Kesadaran
Tanda Meningeal
Lumbar Puncture
Kultur
Working Diagnosis
MENINGITIS BAKTERIALIS
MENINGITIS
meningitis adalah radang pada meningen/membran (selaput) yang mengelilingi otak dan medula spinaslis. Disebabkan oleh:
Bakteri
Jamur Virus
KLASIFIKASI
Onset
Acute
Penyebab
: <24jam Subacute : 1-7hari, pasien mempunyai sakit kepala, kaku kuduk, demam yang tidak terlalu tinggi dan lethargy untuk beberapa hari ke minggu.
Chronic
: >7hari
DIAGNOSIS MENINGITIS
awal yang tidak patognomonik Muncul gejala neurologis Riwayat infeksi saluran pernapasan, otitis media Muncul gejala komplikasi Usia pasien
Meningitis Bakterialis
Meningitis bakterialis merupakan suatu peradangan selaput jaringan otak dan medula spinalis yang disebabkan oleh bakteri patogen. Peradangan tersebut mengenai araknoid, piamater dan cairan serebrospinalis. Peradangannya dapat meluas melalui ruang subaraknoid sekitar otak, medula spinalis, dan ventrikel
Faktor Risiko
Ras Insidensi rata-rata lebih tinggi pada populasi AfroAmerika dan Indian dibandingkan pada populasi Kaukasia dan Hispanik. Jenis Kelamin laki-laki> perempuan Usia Kebanyakan penderita adalah anak dengan usia kurang dari 5 tahun. 70% kasus terjadi pada anak dengan usia kurang dari 2 tahun. Sistem imun
Etiologi
PENYEBAB TERSERING MENINGITIS BAKTERIALIS DIKAITKAN DENGAN USIA
0 3 minggu 4 11 minggu
Streptococcus group B Escherichia coli Streptococcus group B Streptococcus pneumoniae Spesies Salmonella Listeria monocytogenes Haemophilus influenzae Streptococcus pneumoniae Neisseria meningitidis Streptococcus pneumoniae Neisseria meningitidis
Patogenesis
Mekanisme pertahanan didalam ruang subarakhnoid Induksi inflamasi ruang subarakhnoid. Perubahan dari sawar darah otak Peningkatan tekanan intrakranial Perubahan dari cerebral blood flow
keterangan
Kolonisasi di mukosa (1) invasi ke aliran darah (2) multiplikasi (3) menyebabkan tinnginya level bakteremia, melewati sawar darah otak (4) invasi ke meningen dan sistem saraf pusat (5) Bakteri dapat meningkatkan permeabilitas sawar darah otak (6) pleocytosis (7) memicu terjadinya emena dan menigkatkan tekanan intrakranial (8) mengeluarkan komponen proinflamasi dari sel darah putih yang terinfiltrasi dan sel host lainnya (9) akibatnya proses tersebut memicu injuri neuron (10)
GEJALA KLINIS
Gejala Klinis
Meningitis Haemophilus Meningitis Meningococcal Meningitis Pneumococcal dewasa didahului oleh infeksi pada paru, telinga, sinus, atau katup jantung dicurigai pada penderita yang alkoholik, splenektomi, meningitis bakterial yang rekuren, sickle cell anemia, dan fraktur tulang tengkorak basiler prognosis biasanya buruk bila diikuti koma, kejang, dan peningkatan protein CSS mortalitas 20% neonatus & anak anak & dewasa didahului infeksi telinga dan gejala penyerta: delirum dan saluran pernafasan atas stupor dalam hitungan jam; onset: tiba-tiba & singkat petekie, purpura, & ekimosis; prognosis pada umumnya baik terdapat syok sirkulasi, DIC; mortalitas <5% terutama jika sedang terjadi wabah epidemik dimana kuman terdapat di nasofaring onset gradual prognosis baik onset tiba-tiba + septikemia prognosis buruk mortalitas 10%
Differential Diagnosis
Meningitis Tuberkulosa -Meningitis Jamur -Ensefalitis -Abses Otak -Tumor Otak
-
ABSES OTAK
TUMOR OTAK
Mengeluhkan sakit kepala berkepanjangan Tidak demam Ada gangguan pada ekstremitas
Encephalitis
Meningitis
Epidemiologi
Banyak di negara berkembang Laki-laki > wanita Balita > anak > dewasa
Penatalaksanaan
Organisme Antibiotik Anak-anak (mg/kgBB/hr) Dewasa Terapi alternatif
Haemophilus
Ampisilin Cefuroxime Kloramfenikol Cefotaxime Cefuroxime Kloramfenikol Cetatamine Ampisilin Gentamisin Kloramfenikol Cotrimoxasole
Pneumococcus
Meningococcus
Benzil penicilin
180
20 juta units
E. coli
Cefotaxime
200
6-12 g/hr
Listeria sp.
Ampisilin Gentamisin
200 5-7
Obat Utama Neonatus Ampisilin + Gentamisin Ampisilin + Seftriakson Ampisilin + Kloramfenikol Ampisilin + Seftriakson Ampisilin + Seftriakson Vankomisin + Seftazidim Vankomisin + Seftazidim Ampisilin + Seftazidim
Eritromisin + Kloramfenikol
Dewasa Infeksi operasi bedah saraf Karena fraktur tengkorak atau kebocoran LCS Keadaan imunosupresi atau keganasan
Pemberian steroid: dexametason 10 mg setiap 6 jam, dimulai sebelum atau bersama dosis pertama
Pengobatan simtomatis :
Diazepam IV : 0.2 0.5 mg/kg/dosis, atau rectal 0.4 0.6/mg/kg/dosis kemudian pasien dilanjutkan dengan Fenitoin 5 mg/kg/24 jam, 3 kali sehari. Turunkan panas : Antipiretika ( parasetamol atau salisilat 10 mg/kg/dosis).
Pengobatan suportif :
Cairan intravena. Zat asam, usahakan agar konsitrasi O2 berkisar antara 30 50%. Cek kadar elektrolit
Pencegahan
PRIMER :
Vaksinasi Health promotion
SEKUNDER :
Early diagnosis 6 GOLDEN HOURS Disability limitations
TERTIER :
Pemulihan Psikososial
Komplikasi
Neurologis
ventrikulitis efusi
Non Neurologis
artritis endokarditis
PROGNOSIS
DUBIA
..