Bal Kelompok 3
Bal Kelompok 3
Oleh: 1. Tifani Istiqomah (101810401001) 2. Rion Faizah Muammaroh ( 101810401002) 3. Davidly Kurniawan (101810401013) 4. Mirza Nuryadi (101810401048) 5. Syafiq Ubaidillah (111810401015) 6. Zaenal Mahmudi (111810401050)
GYP broth 200 ml Na Azieda Shaker 24 jam 100 rpm 1000 l 10-1 Garfis 900l 100 l 100 l 100 l 100 l 100 l 100 l 2x 2x 10-2 10-3 10-4 10-5 10-6 10-7 10-8
yoghurt
GYP + CaCO3
Pemurnian
10-2 10-4 10-6 10-8
2x
2x
Na Y1 Y2 Y3 Y4 Y5
Y1
Y2
Y3
Y4
Y5
Uji Katalase
Katalase adalah enzim yang mengkatalisasikan penguraian hydrogen peroksida (H2O2) menjadi air dan O2.Hidrogen peroksida terbentuk sewaktu metabolisme aerob, sehingga mikroorganisme yang tumbuh dalam lingkungan aerob dapat menguraikan zat toksik tersebut.
- Diteteskan 2- 3 tetes H2O pada gelas objek. - Diberi 2-3 ose isolat - Ditesi dengan larutan H2O2 - Diamati adanya gelembung yang terbentuk
Dari uji katalase didapatkan kesimpulan bahwa isolat Y1, Y3, Y4 adalah katalase positif terbukti dengan terbentuknya gelembung gas, sedangkan Y2 dan Y5 adalah katalase negatif .
Uji Gram
Pewarnaan gram atau metode gram adalah suatu metode empiris untuk membedakan spesies bakteri menjadi dua kelompok besar, yaitu gram positif dan gram negative, berdasarkan sifat kimia dan fisik dinding sel mereka. Bakteri gram positif adalah bakteri yang mempertahankan zat warna metil ungu atau Kristal ungu sewaktu proses pewarnaan gram. Bakteri gram negative akan berwarna merah muda atau merah. Perbedaan klasifikasi antara kedua jenis bakteri tersebut terutama didasarkan pada perbedaan struktur dinding sel bakteri.
Tujuan: Tujuan dari dilakukan uji pewarnaan gram, bentuk, dan rangkaian sel adalah: - Untuk mengetahui jenis bakteri tersebut termasuk gram positif atau gram negatif. - Untuk mengetahui bentuk sel dan rangkaian sel bakteri.
Metode Kerja
Alat dan Bahan Alat-alat yang digunakan dalam praktikum uji Gram, bentuk, dan rangkaian sel adalah tabung reaksi, jarum ose, obyek glas dan cover glas, pembakar bunsen, mikroskop, camera. Bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum uji Gram, bentuk, dan rangkaian sel meliputi media GYP broth, alkohol 70%, aquades, larutan kristal violet (gram A), larutan Iodin (gram B), larutan alkohol (gram C), dan larutan safranin (gram D).
Prosedur Kerja
Y1
Y2
Y3
Y4
Y5
GYP broth
Y1 Y2 Y3 Y4 Y5
Obyek glass
Pengecatan Gram
Hasil Pengamatan
Gambar 1. Isolat Y1
Keterangan: -Bentuk sel coccus -Warna sel ungu -Rangkaian sel rantai
Gambar 2. Isolat Y2
Keterangan: -Bentuk sel coccus -Warna sel ungu -Rangkaian sel tetrad.
Gambar 3. Isolat Y3
Keterangan: Bentuk sel coccus Warna sel ungu Rangkaian sel rantai Tidak berspora
Gambar 4. Isolat Y4
Keterangan: Bentuk sel coccus Warna sel ungu Rangkaian sel tetrad Tidak berspora
Keterangan:
Bentuk sel coccus Warna sel ungu Rangkaian sel rantai Tidak berspora
Gambar 5. Isolat Y5
Uji KOH 10% Prosedur pewarnaan gram dinilai relatif sulit dalam prakteknya. Selain sukar memutuskan warna ungu atau merah, cara ini juga membutuhkan banyak biaya, waktu, reagen harus diganti secara berkala dan seringkali berantakan.
Metode Alat dan Bahan Alat-alat yang digunakan dalam uji KOH meliputi pembakar bunsen, jarum inokulum, obyek glass dan cover glass, tusuk gigi, pipet tetes steril. Bahan-bahan yang digunakan dalam uji KOH meliputi biakan bakteri, alkohol 70%, larutan KOH 10%, aquades steril.
Kesimpulan:
Dari hasil uji gram dan uji KOH didapatkan hasil isolat Y1, Y2, Y3, Y4, dan Y5 termasuk bakteri gram positif. Dibuktikan dari uji gram yang memiliki ciri bentuk sel coccus, warna sel ungu, dan tidak berspora. Sedangkan hasil dari uji KOH tidak terdapat lendir pada suspensi yang membuktikan bahwa isolat bakteri tersebut tergolong dalam bakteri gram positif. Dari hasil pengamatan uji gram didapatkan juga Isolat bakteri Y1, Y2, Y3, Y4, dan Y5 memiliki bentuk coccus. Isolat Y1, Y3, dan Y5 memiliki rangkaian sel untai sedangkan Y2 dan Y4 memiliki rankaian sel tetrad.
Tujuan - Tujuan dari dilakukan uji biokimia pengujian dekstran adalah untuk mengetahui kemampuan bakteri menghasilkan dekstran dari sukrosa.
Metode Kerja
Alat dan Bahan Alat-alat yang digunakan dalam uji dekstran ini meliputi pembakar bunsen, jarum inokulasi. Bahan-bahan yang digunakan dalam uji dekstran ini meliputi biakan bakteri, media sukrosa-yeast ekstrak-pepton (SYP) agar, camera.
Prosedur Kerja
Y1 Y2 Y3 Y4 Y5
Y5
media SYP
Ulangan ke-1
Ulangan ke-2
Hasil Pengamatan
Kesimpulan
Dari hasil uji biokimia: pembentukan Dekstran dari Sukrosa didapatkan hasil bahwa isolat Y1, Y2, Y3, Y4, dan Y5 pada ulangan 1 dan ulangan 2 memiliki sifat mampu merombak sukrosa menjadi dekstran yang merupakan salah satu karakteristik dari Bakteri Asam Laktat (BAL).
Uji gas
Y1 Y2 Y3 Y4 Y5
- Kultur ditumbuhkan pada 5ml GYP cair + tabung durham (5 tabung) lalu diinkubasi selama 24 jam.
Uji motilitas
Motilitas adalah salah satu ciri mahluk hidup, begitu pula dengan mikroorganisme, namun alat geraknya masih sederhana berupa flagella atau cilia. Dilakukan dengan inokulasi tusuk isolat BAL pada GYP agar lunak tegak + CaCO3 (di dasar) lalu diinkubasi selama 24 jam.
Metode
dititra si
Setiap isolat diinokulasikan ke dalam media GYP Broth. Dari GYP Broth diinokulasikan ke dalam 11 sumber karbon berbeda yaitu: mannosa, glukosa, fruktosa, galaktosa, sorbitol, laktosa, xylosa, sukrosa, cello, pati, dan mannitol. Isolat yang memiliki tingkat kekeruhan yang tinggi selanjutnya dilakukan uji asam dengan menggunakan titrasi
4.5
3.5
2.5
1.5
0.5
y1
y2
y3
y4
y5
Prinsip Titrasi
Titrasi asam basa berdasarkan reaksi penetralan. Kadar larutan asam ditentukan dengan menggunakan larutan basa dan sebaliknya. Titran ditambahkan titer sedikit demi sedikit sampai mencapai keadaan ekuivalen (secara stoikiometri titran dan titer tepat habis bereaksi). Pada saat titik ekuivalen ini maka proses titrasi dihentikan. Titik ekuivalen pada titrasi asam basa ditentukan dengan memakai indikator asam basa. Indikator ditambahkan pada titran sebelum proses titrasi dilakukan. Indikator ini akan berubah warna ketika titik ekuivalen terjadi
6 y1 y2 4 y3 y4 3 y5
0 mannosa glukosa fruktosa galaktosa sorbitol laktosa sumber karbon xylosa sukrosa cello pati mannitol
KESIMPULAN
Berdasarkan data yang ada, dapat disimpulkan bahwa setiap isolat BAL mampu menghidrolisis sumber karbon yang berbeda dilihat dari jumlah asam laktat yang dihasilkan
Y1 Sukrosa, Manitol Y2 Laktosa Y3 Mannosa, Sorbitol Y4 Glukosa Y5 Sukrosa
Pengujian pH
Pengujian asam dilakukan untuk melihat tingkat viabilitas bakteri asam laktat pada suasana asam yang bebeda, antara lain : pH 3,5 pH 5,5 pH 7,2 pH 9,5
Metode Penelitian
Alat
20 Tabung reaksi Rak Ose Bunsen Alkohol
Bahan
Media GYP miring Larutan pH (3,5 : 5,5 :7,2: 9,5) Isolat (y1, y2 ,y3 ,y4 ,y5)
Cara Kerja
Kultur BAL dari hasil pemurnian Diambil masingmasing kultur 1 ose
Hasil Pengamatan
Gambar 1. Pengamatan kultur BAL pada media GYP miring dengan pH 3,5
Gambar 2.Pengamatan kultur BAL pada media GYP miring dengan pH 5,5
Gambar 3. Pengamatan kultur BAL pada media GYP miring dengan pH 7,2
Gambar 4. Pengamatan kultur BAL pada media GYP miring dengan pH 9,5
y5
Tidak Tumbuh
Jarang
Tidak Tumbuh
Jarang
Pembahasan
Pada isolat y1,y2,y3 ketika di kulturkan kedalam media dengan pH 3,5 menunjukkan ciri pertumbuhan cukup namun isolat y4 pertumbuhannya baik dan sedangkan pada isolat y5 tidak tumbuh Pada medium GYP miring dengan pH 5,5 semua isolat pertumbuhannya cukup namun pada isolat y5 pertumbuhannya jarang
lanjutan
Pada medium GYP dengan pH 7,2 menunjukkan pertumbuhan yang baik hanya pada y4 tingkat pertumbuhannya cukup dan y5 pertumbuhan jarang Sedangkan pada medium GYP agar dengan pH 9,5 isolat y1 dan y2 menunjukkan pertumbuhan baik, y3 dan y4 pertumbuhannya cukup dan isolat y5 tidak tumbuh
Hal tersebut di dukung dengan teori bahwa Bakteri Asam Laktat memproduksi asam laktat yang dapat terakumulasi pada lingkungan di sekitarnya sehingga mengubah pH lingkungan 7-8 dapat menurunkan pH hingga 4,0-4,8. Hal ini menyebabkan mikroba patogen dan pembusuk yang umumnya hidup pada pH 6,08,0 tidak dapat tumbuh (Holzapfel et al., 1995).
Uji Suhu
Penguijian isolat dengan menggunakan variasi suhu untuk mengetahui suhu optimal bakteri asam laktat
Metode Penelitian
Alat
20 Tabung reaksi Rak Ose Bunsen Alkohol
Bahan
Media GYP miring Isolat (y1, y2 ,y3 ,y4 ,y5)
Cara Kerja
Kultur BAL dari hasil pemurnian Diambil masingmasing kultur 1 ose
Hasil Pengamatan
Gambar 6 . Pertumbuhan BAL pada media GYP miring dengan suhu 30C
Gambar 7. Pertumbuhan BAL pada media GYP miring dengan suhu 37C
Gambar 8 . Pertumbuhan BAL pada media GYP miring dengan suhu 47C
y2
y3 y4 y5
Baik
Baik Cukup Jarang
Baik
Baik Cukup Cukup
Baik
Cukup Baik Cukup
Cukup
Jarang Cukup Tidak Tumbuh
Pembahasan
Pada isolat y1,y2,y3,y4,y5 pada suhu 4C menunjukkan pertumbuhan cukup Sedangkan pada suhu 30C (suhu kamar) dan juga suhu 37C semuwa isolat menunjukkan ciri pertumbuhan yang baik Dan pada suhu 47C semuwa isolat menunjukkan pertumbuhan jarang bahkan isolat y5 tidak tumbuh pada suhu tersebut
Lanjutan
Dari hasil pengamatana tersebut menunjukkan bahwa suhu optimal yang diperlukan untuk mendukung metabolisme bakteri asam laktat yaitu pada kisaran suhu 30-37C Menurut Supardi (1999) Kebanyakan bakteri dalam kultur laktat mempunyai suhu optimum 30C, tetapi beberapa kultur dapat membentuk asam dengan kecepatan yang sama pada suhu 37C maupun 30C.
Kesimpulan
BAL dari kultur youghurt memiliki pertumbuhan yang optimal pada kondisi asam pH 7. 2 -9.5 BAL dari kultur youghurt juga memiliki pertumbuhan optimal pada suhu 30 - 37C
Kesimpulan Penelitian
Sampel tergolong BAL = Y2 dan Y3 Y2= gram positif, bentuk coccus, rangkaian sel tetrad, bersifat katalase negatif Pediococcus. Y5= gram positif, bentuk coccus, katalase negatif, tidak mampu menghasilkan gas Streptococcus .
Y2
Pediococcus sp.
Y5
Streptococcus
TERIMA KASIH