“Sekiranya kita boleh menggali hikmah Allah yang terkandung dalam ciptaan dan
urusanNya, maka tidak kurang dari seribu hikmah. Namun akal kita sangat terbatas,
pengetahuan kita terlalu sedikit dan ilmu semua makhluk akan sia-sia jika dibandingkan
dengan ilmu Allah, sebagaimana sinar lampu yang sia-sia di bawah sinar matahari….”
ّحط
ُ كَمَا َت،ِ ِإلّ َحطّ اللّ هُ بِ هِ سَيّئَاتِه،ُض فَمَا ِسوَاه
ٍ َ«مَا ِم نْ مُ سِْلمٍ يُ صِيبُهُ أَ َذىً مِ نْ مَر
.»الشّجَرَةُ وَ َرَقهَا
Maksudnya: Tidaklah seorang muslim ditimpa musibah satu penyakit
atau yang sejenis dengannya, melainkan Allah akan menggugurkan
bersamanya dosa-dosanya, seperti pohon yang menggugurkan
daun-daunnya.”(HR al-Bukhari No 5539 dan Muslim No. 6511)
ّصبٍ َولَ َهمّ َولَحُزْنٍ َولَ أَذًى َولَ َغمّ ـ َحت َ َصبٍ َولَ و َ َ«مَا يُصِْيبُ اْلمُسِْلمَ مِنْ ن
.»ُالشّوكَةِ ُيشَاكُهَا ـ ِإلّ كَفّ َر الُ ِبهَا مِنْ خَطَايَاه
Maksudnya: “Tidaklah seorang muslim ditimpa keletihan, penyakit,
kesusahaan, kesedihan, gangguan dan kegelisahan sehinggalah
duri yang menusuknya, melainkan Allah akan menghapuskan
sebahagian dari dosa-dosanya”(HR al-Bukhari No 5514)
وَ ُمحِيَ تْ عَْن هُ ِبهَا،ٌ ِإلّ كُتِبَ تْ لَ هُ ِبهَا َدرَجَة،«مَا مِ نْ مُ سِْلمٍ ُيشَا كُ َش ْوكَةً فَمَا َفوَْقهَا
.»ٌخَطِيئَة
Maksudnya: Tidaklah seorang mukmin tertusuk duri atau lebih dari itu
melainkan ditetapkan baginya dengan sebab itu satu darjat dan
dihapuskan pula satu kesalahan darinya”(HR Muslim, No 6513)
.»ِش َهوَات
ّ وَحُ ّفتِ النّارُ بِال.ِ«حُ ّفتِ اْلجَنّةُ بِاْلمَكَارِه
Maksudnya: Syurga itu dikelilingi dengan hal-hal yang tidak
disukai dan neraka itu dikelilingi dengan perkara-perkara syahwat.
(HR Muslim, No 7079).
.ِحدِيْد
َ ب الْكِيْرُ خََبثَ اْل
ُ حمّى فَإِّنهَا ُتذْ ِهبُ خَطَايَا بَنِيْ آدَمَ َكمَا ُيذْ ِه
ُ لَ َتسُبّي اْل
Maksudnya: Janganlah kamu mencaci maki penyakit demam, kerana
sesungguhnya dengan penyakit itu Allah akan menghapuskan dosa-dosa anak
Adam sebagaimana tungku api menghilangkan kotoran-kotoran (karat) besi. (H.R
Muslim)
HIKMAH KEENAM: Mengingati nikmat Allah yang lalu dan yang ada.
Maksudnya: Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji1 atau
menganiaya diri sendiri 2, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-
dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? dan
mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka Mengetahui.
(Al-Quran, Ali Imran: 135)
.ِوَِإنْ كَانَ َأ َح ُد ُهمْ لَيَفْرَحُ بِاْلبَلَءِ َكمَا يَفْرَحُ أَ َحدُ ُكمْ بِالرّخَاء....
1
Perbuatan keji (faahisyah) ialah dosa besar yang mana mudaratnya tidak hanya
menimpa diri sendiri tetapi juga orang lain, seperti zina.
2
Menganiaya diri sendiri ialah melakukan dosa yang mana mudaratnya hanya menimpa
diri sendiri sama ada dosa besar atau kecil.
Kuliah Muslimah@MDG - Khamis 9.00-10.00 mlm (03.07.08, 10.07.08 & 17.07.08) -
Ustazah Sakinah Saptu
Maksudnya: “…salah seorang daripada mereka benar-benar merasa gembira mendapat
ujian, sebagaimana salah seorang daripada kalian merasa gembira mendapat kelapangan
(kesenangan). (Hadith Riwayat Ibn Majah – dihukum Sahih dalam kitab Sahih Ibn Majah
No. 4014).