IDENTITAS PASIEN
Nama Jenis Kelamin Umur
Rahman Ramadhani Laki-Laki 1 1 Bulan 582792 Lontara 2 AD 17 Juli 2013
Labiognatopalathoschizis
RM
Ruangan Tanggal MRS Diagnosa Jaminan
Jamkesmas
A N A M N E
I S
Keluhan Utama : Defek pada bibir, gusi, dan langit-langit. Anamnesis Terpimpin : Dialami sejak lahir. Ibu pasien merasa anaknya susah menetek. Pasien belum pernah operasi sebelumnya. Riwayat yang sama dalam kelurga (-) Riwayat ibu konsumsi alkohol saat hamil (-) Riwayat ibu konsumsi obat-obatan dan jamu-jamuan saat hamil disangkal.
STATUS GENERALISATA
Sakit ringan
Gizi Cukup
Composmentis
Inspeksi : Tampak defek pada labium. Edema (-), Hematom (-) Palpasi : Nyeri tekan (-)
LABIUM
Inspeksi : Tampak defek pada Gnatum. Edema (-), Hematom (-) Palpasi : Nyeri tekan (-)
GNATUM
Inspeksi : Tampak defek pada palatum. Edema (-), Hematom (-) Palpasi : Nyeri tekan (-)
PALATUM
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
LABORATORIUM ( 30/07/2013)
Pemeriksaan Ureum Hasil 13 Nilai Rujukan 10-50 L(<1,3); P(<1,1) < 38 < 41 3,5-5,0 1,5-5 6,6-8,7
Kreatinin
GOT GPT Albumin Globulin Protein total
0,4
32 17 3,2 2,7 5,9
Na
K Cl
135
4,9 135
136-145
3,5-5,1 97-111
GDS
CT BT
72
800 200
140
4-10 1-7
P E N A T A L A K S A N A A N
LABIOPLASTY
E N
Suatu kelainan bawaan yang terjadi pada bibir bagian atas serta langit-langit lunak dan langit-langit keras mulut.
Kelainan ini adalah suatu ketidaksempurnaan pada penyambungan bibir bagian atas, yang biasanya berlokasi tepat dibawah hidung
PREVALENSI
Tergantung Ras, Geografis, dan Etnik. Di Dunia celah Orofacial 1:700 kelahiran. Celah bibir dengan/tanpa celah langit > Celah langit. Tinggi pada ras kulit putih. Pada ras Asia 1:500 kelahiran, ras Afrika 1:2000 kelahiran, ras Caucasian 1:750 Celah bibir > laki-laki Celah langit-langit > perempuan
ETIOLOGI
Multifaktorial - Genetik - Non Genetik : Def. Nutrisi, zat kimia (aspirin, insulin, kortison), infeksi virus Rubella, trauma, dll (radiasi, merokok, alkohol)
MANIFESTASI KLINIS
-Kesulitan menghisap payudara ibu atau dot -Asupan makanan terganggu - Infeksi telingah tengah, gendang bisa rusak, terjadi gangguan pendengaran - Fungsi bicara: suara sengau - Kelainan dental - Masalah psikologis
KLASIFIKASI
Klasifikasi Veau
Celah hanya palatum molle
Celah pada palatum molle dan palatum durum Celah bibir dan palatum unilateral
Celah bibir dan palatum bilateral
Klasifikasi Kernahan
Patokan foramen incisivum sebagai pemisah palatum primer dan palatum sekunder. Di sebelah anterior adalah palatum primer sedangkan di sebelah posterior adalah palatum sekunder.
Model Strip Y
1; 4 (bibir kanan dan kiri), 2;5 (tulang alveolar), 3;6 (palatum anterior), 7;8 (Palatum durum), 9(palatum molle)
Sistem Kode
Diperkenalkan oleh Otto Kriens : Sistem LAHSHAL L (lips), A (Alveolus), H (Hard palate), S (Soft palate) Normal urutannya dicoret, Komplit huruf besar, inkomplit huruf kecil, kelainan mikroform huruf kecil dalam kurung
Contoh CLP/L------L: celah bibir kanan dan kiri komplit CLP/----SHAL: celah komplit SHAL kiri CLP/l-----:celah bibir kanan inkomplit
D I A G N O S I S
Prenatal : - Fetoskopi - USG Intrauterin - MRI - Kelainan Enzim (cairan amnion) - USG Transvaginal - USG Transabdominal (sering)
D I A G N O S I S
Postnatal : Celah terlihat seperti sudut kecil pada bibir atau dapat memanjang dari bibir hingga ke gusi atas dan palatum
Pencegahan CLP
Tidak merokok
Tidak mengkonsumsi alkohol Nutrisi adekuat Modifikasi pekerjaan
Penatalaksanaan
0-1 mgg: Pemberian nutrisi kepala miring 45 derajat 1-2 mgg: Pakai obturator atau dot khusus 10 mgg: Labioplasty (rule of ten): usia 10 mgg, BB 10 pon Hb 10 gr%, lekosit maksimal 10 ribu/dl 1,5 sampai 2 tahun: Palatoplasty karena anak mulai bicara 2-4 tahun: Speech therapy 4-6 tahun : velopharyngoplasty 6-8 tahunL: orthodonsi 8-9 tahun : alveolar bone grafting 9-17 tahun: orthodonsi ulang 17-18 tahun : cek simetri mandibula dan maksilla
Sebagian besar ahli bedah sepakat dilakukan palatopalsty sebelum usia 2 tahun
Ada 2 teknik bedah yang paling sering dilakukan yaitu : - Von Langenbeck - V-Y Push Back (Veau-Wardill-Kilner)
Komplikasi Post-Op
P R OGNOS I S
- CLP dapat dimodifikasi/disembuhkan - 80% anak mengalami perkembangan bicara yang baik setelah ditangani