Anda di halaman 1dari 2

Pegawai Negeri Sipil (PNS) Sebagai Unsur Aparatur Negara

Oleh M. Burhanuddin*) Pengertian Aparatur Negara Pengertian pegawai sebagai aparatur negara dijelaskan dalam UU No. 8/74 terdiri dari: 1. Pejabat Negara Yang dikatakan Pejabat Negara adalah mereka yang diangkat atau duduk memegang jabatan pada Lembaga-lembaga Tinggi dan Tertinggi Negara termasuk para Kepala Daerah Tk. I dan Tk. II serta para Duta Besar serta para Pejabat lainnya yang ditetapkan dengan Undang-Undang. Sesuai dengan penjelasan pasal 11 UU 8/74: yang termasuk Pejabat Negara adalah: Presiden dan Wakil Presiden, Anggota MPR dan DPR, Anggota Pengawas Keuangan, Ketua/Wakil Ketua, Ketua Muda dan Hakim Mahkamah Agung, Anggota Dewan Pertimbangan Agung, Para Menteri, Para Gubernur, Bupati, Walikota Kepala Daerah, para Duta Besar, Para Pejabat lain yang ditetapkan dengan Peraturan Perundang-undangan. 2. Pegawai Negeri Pengertian Pegawai Negeri menurut Pasal 1 (1) UU 8/74 adalah mereka yang telah memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan diangkat oleh Pejabat yang berwenang dan diserahi tugas dalam statu jabatan negeri atau diserahi tugas negara lainnya yang ditetapkan berdasarkan suatu peraturan perundang-undangan yang berlaku, dan digaji menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam pasal 1 UU 8/74 dijelaskan bahwa Pegawai Negeri itu terdiri dari: a. Pegawai Negeri Sipil (PNS), terbagi lagi menjadi 3 yaitu: 1. Pegawai Negeri Sipil Pusat, yang dimaksud Pegawai Negeri Sipil Pusat adalah: Pegawai Negeri Sipil Pusat yang gajinya dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan bekerja pada Departemen, Lembaga Pemerintah Non Departemen, Kesekretariatan Lembaga Tertinggi/Tinggi Negara, mstansi Vertikal di Daerah-daerah dan Kepaniteraan Pengadilan. Pegawai Negeri Sipil Pusat yang bekerja pada Perusahaan Jawatan. adalah Pegawai Negeri Sipil Daerah Otonom. 3. Pegawai Negeri Sipil lain yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah. b. Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) Selanjutnya dalam pasal 3 dikatakan bahwa Pegawai Negeri adalah unsur Aparatur Negara, Abdi Negara dan Abdi Masyarakat yang penuh kesetiaan dan ketaatan kepada Pancasila, Undang Undang Dasar 1945, Negara dan Pemerintah, menyelenggarakan tugas pemerintehan dan pembangunan. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa Pegawai Negeri adalah Unsur Aparatur Negara. Sebagai unsur Aparatur Negara Pegawai Negeri merupakan alat Negara dan sebagai alat negara Pegawai Negeri diberi tugas untuk melaksanakan tugas-tugas Negara yaitu tugastugas Pemerintahan dan Pembangunan, disamping itu Pegawai Negeri Sipil adalah pelaksana Peraturan Perundang-undangan, oleh sebab itu wajib berusahasagar setiap peraturan perundang-undangan ditaati oleh masyarakat, yang berhubungan dengan itu Pegawai Negeri Sipil berkewajiban untuk memberi contoh yang baik dalam mentaati dan melaksanakan segala peraturan perundang-undangan termasuk didalamnya kebijakan-kebijakan pimpinan atau atasan sepanjang tidak bertentangan dengan perundang-undangan yang berlaku. Agar Pegawai Negeri sebagai unsur Aparatur Negara, Abdi Negara dan Abdi Masyarakat dapat melaksanakan tugas dengan baik, maka ia harus mempunyai kesetiaan dan ketaatan penuh terhadap Pemerintah sehingga dengan demikian dapat memusatkan segala perhatian dan fikiran serta mengerahkan segala daya dan tenaganya untuk menyelenggarakan tugas kedinasan, disamping itu ke-

Agar Pegawai Negeri sebagai unsur Aparatur Negara, Abdi Negara dan Abdi Masyarakat dapat melaksanakan tugas dengan baik, maka ia harus mempunyai kesetiaan dan ketaatan penuh terhadap Pemerintah
Pegawai Negeri Sipil Pusat yang diperbantukan atau dipekerjakan pada Daerah Otonom. Pegawai Negeri Sipil Pusat yang berdasarkan sesuatu peraturan Perundang-undangan diperbantukan atau dipekerjakan pada badan lain, seperti Perusahaan Umum, Yayasan, dan lain-lain. Pegawai Negeri Sipil Pusat yang menyelenggarakan tugas Negara lainnya, seperti Hakim pada Pengadilan Negeri danPengadilan Tinggi dan lain-lain. 2. Pegawai Negeri Sipil Daerah,

32

MPA 286 / Juli 2010

setiaan dan ketaatan tersebut mengandung pengertian bahwa Pegawai Negeri berada sepenuhnya di bawah pimpinan Pemerintah, hal ini perlu ditegaskan untuk menjamin kesatuan pimpinan dan garis pimpinan yang jelas dan tegas. Berdasarkan uraian tersebut di atas betapa pentingnya dan strategisnya kedudukan Pegawai Negeri dalam pemerintahan baik selakau Abdi Negara maupun Abdi Masyarakat dalam mengemban tugas-tugas yang diamanatkan oleh rakyat. Kedudukan dan Tugas Pegawai Negeri Sipil sebagai Unsur Aparatur Negara Pegawai Negeri merupakan unsur Aparatur Negara, Abdi Negara dan Abdi Masyarakat yang tugasnya adalah untuk melaksanakan tugas Pemerintahan dan tugas Pembangunan. Dengan kata lain keberhasilan tugas Pemerintahan dan Pembangunan banyak tergantung kepada kemauan dan kemampuan Pegawai Negeri. Justru itu dikatakan kedudukan dan peran Pegawai Negeri adalah sangat penting dan menentukan. Pegawai negeri berkedudukan sebagai abdi negara tugasnya adalah melayani kehendak negara yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945 alinea ke empat yang isinya: melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, serta ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Kehendak Negara yang merupakan tujuan Nasional tersebut baru dapat dicapai melalui Pembangunan Nasional yang direncanakan dengan terarah dan realistis serta dilaksanakan secara bertahap dan berkesinambungan. Kedudukan Pegawai Negeri sebagai abdi masyarakat tugasnya adalah melayani kehendak masyarakat sesuai dengan kedudukan dan fungsinya masing-masing sebagai unsur Aparatur Negara. Unsur pelayanan dalam suatu organisasi

adalah penting dan menentukan dalam mencapai tujuan negara. Sekali telah memilih profesi Pegawai Negeri Sipil maka ia memilih panggilan pengabdian. Sebagai abdi maka ia pelayan, maka dari itu siapa yang tidak bersedia menjadi abdi jangan masuk Pegawai Negeri Sipil. Apabila ingin menjadi tuan atau master pilihan utama adalah wiraswasta. Panggilan pengabdian inilah yang menjadi identitas Pegawai Negeri Sipil dan memberikan corak dan warna khusus, yang membedakan dengan pencari nafkah di luar Pegawai Negeri Sipil. Pengabdian merupakan kata kunci yang akan selalu memberi motivasi dan dorongan dengan kesadaran yang penuh untuk mendahulukan kewajiban daripada hak dalam situasi apapun. Pengabdian melahirkan kesediaan berkorban untuk negara dan masyarakat. Ini perlu dipegang teguh dalam melaksanakan tugasnya: meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara material dan spiritual. Perlu disadari Pegawai Negeri Sipil sebagai Abdi Negara dan Abdi Masyarakat di dalam mengemban tugasnya tidak hanya berpedoman pada man behind the gun tetapi juga perlu dan penting adalah mind be-

hind the man. Atas dasar tersebut diatas maka Pegawai Negeri Sipil akan dapat: a. Mampu menjadi insan pengabdi kepada Tuhan YME. kepada Negara dan kepada masyarakat dengan seikhlas-ikhlasnya dan sejujurjujurnya. b. Mempertinggi dan mempertebal rasa kerja sama dan kesetiakawanan sesama Pegawai Negeri Sipil. c. Mengutamakan daya guna dan hasil guna dalam mengemban pelaksanaan tugas. d. Meningkatkan disiplin kerja dan menyadari kewajiban dan hak serta melaksanakan kewajiban dan menghindari larangan (PP 30/80). e. Meningkatkan prestasi kerja dan kreativitas serta mengembangkan diri demi kelancaran tugas. f. Menjadi suri teladan bagi masyarakat sekitar dalam mewujudkan pembangunan nasional sebagai pengamalan Pancasila. Akhirnya hendaklah disadari benar-benar bahwa Pegawai Negeri Sipil adalah unsur Aparatur Pemerintahan, Abdi Negara dan Abdi Masyarakat, patuh dan taat kepada Pemerintah, Negara, Undang Undang Dasar 1945 dan Pancasila. z *) Staf Pekapontren Kandepag Kota Malang

MPA 286 / Juli 2010

33

Anda mungkin juga menyukai