Anda di halaman 1dari 4

BAB III PELAKSANAAN PRAKTEK 3.

1 Pelaksanaan Praktek Pelaksanaan kerja praktek ini dilaksanakan mulai tanggal 25 juni hingga tanggal 24 september 2007. denganpelaksaan kerja praktek yang bersamanaan waktunya dengan kegiatan perkuliaan, maka pelaksaan kerja peraktek ini setelah TA (tugas akhir ) dimana juga sebagai syarat kelulusan perkuliaan. Pengumpulan data yang diperlukan dalam penyusunan laporan ini dengan perkerjaan sehari hari dalam Peraktek di CV. Sentra Grafika maka kita dapat membuat laporan. Dengan melakukan kerja praktek diperusahaan dan pemahaman mengenai dunia kerja, penambahan wawasan dalam didunia kerja dan perkuliaan pada dunia nyata dan memahami permasalahan-permasalahan yang ada pada perusahaan tersebut akan membuat mahasiswa tersebut siap menghadapi masa depannya dan pengalanam dalam dunia kerja. 3.2 Perkerjaan yang ditangani Pekerjaan yang ditangani adalah berhubungan dengan setiap proses produksi yang ada dalam perusahaan. Untuk proses produksi akan dibagi menjadi 2 bagian yaitu proses cetak film dan proses cetak gambar. Cetak gambar disini diistilahkan untuk cetak frontlite, backlite, X-banner, sticker dan lain-lain yang menggunakan mesin My Jet pada bagian plotter. 3.2.1 Proses Cetak Film Proses cetak film melibatkan beberapa unit atau bagian dalam perusahaan yaitu Frontdesk, Operator dan Expose. Proses dimulai dari bagian Front desk. Pada bagian ini semua materi dari pelanggan akan diterima sesuai ketentuan dari pelanggan baik untuk cetak film ataupun cetak gambar. Setelah proses penerimaan materi selesai bagian Frontdesk akan membuat SPK ( Surat Perintah Kerja ) untuk tiap-tiap meteri dari masing-masing pelanggan yang selanjutnya akan diberikan kepada bagian Operator. Operator bekerja berdasarkan SPK yang telah dibuat oleh Frontdesk. Bagian ini bertugas untuk mempersiapkan materi file yang akan dicetak menjadi film dan memastikan bahwa tidak ada cacat atau kesalahan pada file tersebut sebelum dicetak menjadi film oleh bagian Expose. Kegiatan

10

kerja bagian ini berupa kerja standart seperti pemberian kress dan kode pelanggan untuk setiap file dari pelanggan. Juga merangkap proses pengeditan file jika ada permintaan dari pelanggan bahwa file yang dikirimkannya perlu ada perubahan atau proses pengeditan jika file tersebut ada kesalahan, cacat atau tampilan yang tidak sesuai dengan file yang diingunkan pelanggan. Semua kegiatan kerja operator di atas dilakukan dengan menggunakan program-program komnputer yang berhubungan dengan desain dan layout seperti Coreldraw, Photoshop, Pagemaker, Acrobat, Prepp dan lain-lain. Setelah proses edit selesai akan berlanjut pada proses Ripping. Proses ini dilakukan untuk mengubah format file agar sesuai dengan format file yang diterima oleh mesin cetak film. Sebelum dicetak file hasil proses Ripping ini harus dilihat previewnya terlebuh dahulu. Tahap terpenting dari bagian ini adalah proses preview ( melihat tampilan file yang akan dicetak menjadi film ). Seorang operator harus benar-benar memastikan bahwa materi file yang telah dikerjakan sudah benar artinya tampilan file pada monitor saat proses preview harus tepat sesuai dengan tampilan file pelanggan. Karena terkadang hasil preview tidak sesuai dengan file pelanggan. Pada kejadian seperti ini seorang operator harus mencari sebab kesalahannya dan memperbaikinya sampai hasuil preview sesuai dengan file pelanggan. Hasil preview ini merupakan hasil tampilan jika sudah dicetak jadi film. Tahap terakhir dari proses cetak film adalah pencetakan film melalui mesin untuk setiap file yang dikerjakan oleh bagian operator. Tahap ini dikerjakan oleh bagian Expose. Film yang telah dicetak juga harus kembali dicek apakah sudah sesuai dengan tahap preview oleh operator. Juga harus diperhatikan kesalahan cetak film yang disebabkan oleh mesin seperti film tergores, film kotor dan lain-lain. Dengan beberapa kali tahap pengecekan ini bertujuan agar film yang dicetak sesuai dengan ketentuan dari pelanggan sebelum film tersebut diterima oleh pelanggan. 3.2.2 Proses Cetak Gambar Proses cetak gambar ini pada dasarnya sama dengan proses cetak pada printer hanya saja mesin yang dipakai lebih besar serta ukuran gambar yang jauh lebih besar dan komposisi warna yang lebih khusus bila dibanding dengan printer. Pada proses cetak ini mencakup dua bagian dalam perusahaan yaitu Frontdesk dan Plotter. Bagian Frontdesk selalu terlibat dalam setiap pelaksanaan produksi karena bagian ini adalah tempat penerimaan semua materi dari pelanggan baik untuk cetak film maupun gambar. Sama seperti proses cetak film, materi file untuk cetak gambar juga diterima oleh bagian Frontdesk yang selanjutnya akan membuat SPK ( Surat Perintah Kerja ) untuk masing-masing materi dari pelanggan. SPK tersebut digunakan sebagai syarat resmi bahwa materi file telah siap untuk dikerjakan.

11

Proses cetak gambar disini menggunakan tiga buah mesin My Jet. Sedangkan untuk bahan utamanya yaitu vinyl dengan ukuran 280gsm, 340gsm, 440gsm dan 560gsm. Adapun bahan lain yaitu kertas sticker dan kain. Gambar yang dicetak ada dalam beberapa kategori sesuai permintaan pelanggan diantaranya Frontlite, Backlite, Sticker, Xbanner dan Frontlite doubleside. Sebelum proses cetak, materi file yang akan dikerjakan dicek terlebih dahulu warna dan ukurannya. Pengecekan warna dilakukan agar warna hasil cetak sesuai ketentuan pelanggan. Mesin cetak yang digunakan menggunakan tinta dengan kombinasi 4 warna yaitu Cyan, Magenta, Yellow dan Balck (CMYK). Sehingga setiap file yang akan dicetak komposisi warnanya harus diubah dahulu menjadi CMYK. Untuk pengecekan ukuran diperlukan untuk penghematan bahan. Artinya file tersebut harus masuk bahan dengan ukuran lebar 1 meter, 2 meter atau 3 meter. Bahan yang dipakai harus dengan ukuran yang paling mendekati ukuran gambar. Untuk peremasalahan gambar yang berukuran sangat besar misalnya 10x6 meter, maka pengerjaan memakai bahan 3 meter tapi pencetakan dilakukan dua kali untuk nantinya disambung. Sedangkan untuk gambar ukuran terlalu kecil bias dilayout menjadi satu sehingga dapat dikerjakan sekali jalan. Setelah prosedur pengecekan warna dan ukuran akan dilakukan proses Ripping. Proses Ripping dilakukan agar format file sesuai dengan format yang dikerjakan mesin melalui softwarenya yang telah terinstall pada kompuetr. Setelah melewati proses Ripping berarti file tersebut siap untuk dicetak. Hal-hal yang sangat perlu diperhatikan pada saat mesin telah berjalan yaitu warna hasil cetak harus sesuai dengan file yang ada. Karena warna hasil kombinasi tinta dengan 4 warna CMYK akan berbeda dengan kombinasi warna RGB. Jika ternyata warna yang dihasilkan berbeda maka operator mesin harus mengubah nilai masing masing CMYK untuk mendapatkan kombinasi nilai-nilai yang menghasilkan warna yang sesuai. Selain masalah warna yang perlu diperhatikan yaitu kerapatan pencetakan. Seperti printer head dari mesin cetak tersebut berjalan dari kiri ke kanan untuk mencetak sehingga setiap proses akan menimbulkan jarak antara pada gambar yang dihasilkan. Jika terlalu renggang maka gambar yang dihasilkan akan kelihatan bergaris-garis tidak menyatu karena jarak kerapatan yang terlalu renggang sehingga gambar tak bertemu atau karena terlalu rapat sehingga gambar menumpuk. Jika terjadi maka operator mesin plotter harus mengubah nilai kerapatan sehingga dihasilkan gambar yang pas dan tampak tidak bergaris-garis. 3.3 Hambatan Hambatan yang terjadi hanya saat pertama kali memulai pekerjaan dikarenakan belum mengerti tentang pekerjaan tersebut. Tapi setelah beberapa hari dan mendapatkan bimbingan dari rekan kerja masalah yang timbul tersaebut dapat

12

diatasi. Begitupun juga jika mengalami kesulitan dalam proses mengedit file karena ilmu dan pengalaman yang belum mencukupi, semuanya dapat diatasi berkat adanya bimbingan dari rekan kerja yang telah lama bekerja di perusahaan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai