Anda di halaman 1dari 3

Makanan Ber-aura Kekejaman dan Kecemasan Mempengaruhi Nusantara... http://www.oneearthmedia.net/ind/?

p=365

Home
Tentang Kami
Kirim Tulisan

Dhruva, Tekad Pengabdian Seorang Anak


Recent Article links:

Article

Makanan Ber-aura Kekejaman dan Kecemasan


Mempengaruhi Nusantara
Sepasang suami isteri bercengkerama di meja makan berduaan saja. Di depan mereka, menu daging
sudah sedikit sekali, karena kesukaan mereka hanya tahu, tempe dan sayur-sayuran. Ternyata dalam nasi
dan sayuran pun sudah ada pengaruh kekejaman dan kecemasan yang masuk ke dalam tubuh mereka. Mari
kita dengarkan pembicaraan mereka.

Sang Suami: Tahukah Isteriku, nasi yang kita makan saat ini sudah jauh berbeda dari nasi yang kita
makan sewaktu kita masih kecil?

Sang Isteri: Kalau dari rasa, aku kira hampir sama, padi rajalele tetap pulen dan bijinya besar-besar
dan utuh. Maksud Suamiku, prosesnya produksinya yang berbeda?

Sang Suami: Coba simak uraianku ini. Perhatikan kecemasan petani masa kini. Mengolah tanah dengan
traktor, menanam benih, membeli pupuk dan insektisida, semuanya membutuhkan modal cukup besar.
Musim yang tak dapat diduga, sehingga tanaman sering kekeringan atau terendam banjir. Harga panen
yang biasa merosot, Pupuk yang sering langka, kemudian apakah modal pinjaman bisa dikembalikan?
Berbagai kecemasan petani sepanjang masa tanam akan mempengaruhi, memberi vibrasi kecemasan
kepada tanaman padi yang ditanamnya. Selanjutnya, padinya kita makan, apakah padi penuh vibrasi
kecemasan ini tidak membuat kita lebih mudah cemas? Bukankah padi ini yang akan menjadi otak jantung
dan organ lain?

Sang Isteri: Akan tetapi, bukankah kita membayar harga beras dengan harga yang wajar, suamiku?

Sang Suami: Mungkin iya, tetapi siapa yang banyak menerima keuntungannya? Bukankah penyedia mesin
traktor, perusahaan penyuplai benih dan sarana pertanian dan juga distributor produk pertanian? Apakah
petani kita makmur? Tahun-tahun belakangan ini petani diming-imingi tanaman hibrida, hasilnya berkali
lipat. Tetapi butir-butir padi ini dikebiri, sehingga petani tidak bisa membuat benih sendiri, harus
tergantung pada benih buatan pabrik. Selanjutnya, tanaman ini memiliki sifat rakus unsur hara, sehingga
harus dibantu pupuk kimia. Tanaman ini juga rentan hama, maka perlu pembasmi serangga yang juga dari
bahan kimia. Bahan kimia ini tidak memberi ruang hidup bagi makhluk hidup dalam tanah. Sehingga tak
ada unsur hara alami, dan petani semakin tergantung pada pupuk kimia.

Sang Isteri: Maksud Suamiku, ada pihak yang hanya berproduksi berdasar kalkulasi untung rugi dan
melalaikan dampak lingkungan? Vibrasi ketidak hormatan terhadap lingkungan ini akan mempengaruhi
lingkungan yang menjadi kurang bersahabat dengan manusia?

Sang Suami: Bukan hanya itu Isteriku, atmosfir materialistis membentuk petani menjadi kejam, semua
hama harus ‘dibunuh’ dengan zat kimia yang tanpa disadari juga ‘membunuh’ makhluk di sekitarnya.
Petani yang materialistis, tamak dan serakah terhadap produktivitas. Padahal kehidupannya sendiri

1 of 3 15/06/2009 12:37
Makanan Ber-aura Kekejaman dan Kecemasan Mempengaruhi Nusantara... http://www.oneearthmedia.net/ind/?p=365

semakin sulit karena harga produk pertanian selalu rendah. Kekejaman dan keserakahan ini mengubah
karakter petani dan pada gilirannya mempengaruhi tanamannya dan akhirnya mempengaruhi masyarakat
yang makan produknya. Aura kasih pada waktu kita kecil telah tergantikan dengan aura materialistis,
kemajuan atau kemunduran?

Sang Isteri: Menurut dosen lingkungan hidup, seharusnya ularlah yang memangsa hama tikus, burung-
burunglah yang memangsa ulat dan wereng, cacing-cacinglah yang membuat tanah menjadi subur.
Keseimbangan rusak rusak akibat penggunaan kimia yang berlebihan.

Sang Suami: Lain kali aku ingin berbincang tentang aura kekerasan, keserakahan dan kecemasan pada
daging binatang ternak. Yang jelas binatang ternak membutuhkan produksi tanaman lebih banyak.
Seorang yang makan daging sama dengan makan produk tanaman minimal delapan kalinya. Bayangkan
seseorang makan hamburger di Jakarta, dan banyak manusia yang kelaparan tanpa nasi di Afrika. Makan
tanpa sadar sudah merupakan kekerasan terhadap anak manusia lainnya.

Sang Isteri: Terima kasih Suamiku, aku akan ingat setiap kali makan ada vibrasi kekejaman,
keserakahan dan kecemasan dari produk pertanian yang aku makan. Kita perlu berdoa melembutkan
makanan yang akan menjadi jantung, otak dan organ tubuh kita. Pengaruh kurang baik yang sudah masuk
dalam bawah sadar tersebut, harus di-cleansing setiap saat. Terima kasih Guru yang telah mengajari
latihan katarsis.

Sang Suami: Apabila kita membaca surat 17: 7 dengan kesadaran kita dapat melihat bahwa : “Apabila
kamu melakukan kebajikan, maka akan berbuah kebajikan juga bagi dirimu sendiri. Dan apabila
kamu melakukan kejahatan, maka kejahatan pula yang akan kamu terima”………………………
Dengan ‘menerima’, mendiamkan sistem yang menguntungkan perusahaan multinasional yang telah
menguasai hampir semua produk sarana pertanian, tanpa sadar kita telah berbuat kejahatan kepada
petani,. Keuntungan yang didapatkan perusahaan multi nasional pun penuh aura kekejaman, kekerasan,
ketegaan, keserakahan, kecemasan, yang pada gilirannya tidak akan memberi ketenangan kepada
lingkungannya. Terima kasih Guru yang selalu mengingatkan kita semua untuk selalu sadar.

http://www.anandkrishna.org/oneearthmedia/ind/
http://triwidodo.wordpress.com

Februari 2009.

Last Modified : February 4th, 2009 Filed under : Semangat Indonesia Navigate :
Previous post / Next post

Comments (No comments)

What do you think?

Name (required)

Mail (will not be published) (required)

Website

Comment

2 of 3 15/06/2009 12:37
Makanan Ber-aura Kekejaman dan Kecemasan Mempengaruhi Nusantara... http://www.oneearthmedia.net/ind/?p=365

Search for:

Categories

Anand Krishna
Insiden Monas
Maya S. Muchtar
Media
Perubahan Iklim
Puisi
Semangat Indonesia
Spiritual

Links

Anand Ashram Foundation


Anand Krishna’s Writings
National Integration Movement
One Earth Radio
Tragedi Monas

Recent Comments

tri on Bakti Burung Garuda Kendaraan Wisnu Terhadap Ibu


tri on Dhruva, Tekad Pengabdian Seorang Anak
michael on Dhruva, Tekad Pengabdian Seorang Anak
michael on Bakti Burung Garuda Kendaraan Wisnu Terhadap Ibu
ega on Mendatangkan Dewi Sri di Pulau Lombok (Artikel Pertama Saluran Interkoneksi)

Meta

Register
Log in
Entries RSS
Comments RSS
WordPress.org

Wordpress - AjaxBerlee 1.3a Theme + WP ACF based upon Brajeshwar - RSS Feed - XHTML 1.1

3 of 3 15/06/2009 12:37

Anda mungkin juga menyukai