Anda di halaman 1dari 8

J. Ris. Kim. Vol. 2, No.

2, September 2009

OPTIMALISASI TRANSPORT SELEKTIF ION Ni(II) TERHADAP Cd(II) DENGAN ZAT PEMBAWA OKSIN MELALUI TEKNIK MEMBRAN CAIR FASA RUAH SECARA SIMULTAN Vera Tri Ningsih 1,2, Admin Alif 2,3 dan Hermansyah Aziz 2,3 1 SMAN 1 Kec. Lareh Sago Halaban Kab. Limapuluh Kota 2 Program Studi Kimia Pasca Sarjana Universitas Andalas 3 Jurusan Kimia , FMIPA, Universitas Andalas Padang ABSTRACT The selective transport of Ni(II) to Cd(II) through simultaneously liquid membrane technique has been investigated. The cell membrane was made by mixturing Ni(II) and Cd(II) ions at concentration as 3.41x10-4 M and 1.78x10-4 M respectively as source phase, oxine in chloroform as membrane phase and Na2EDTA solution as receiving phase. Concentration of recidual Ni(II) and Cd(II) ions in source phase transported to receiving phase was measured by Atomic Absortion Spectrofotometry (AAS). The results showed the at optimum condition of Ni(II) and Cd(II) transport occurred at source phase of pH 7, oxine concentration 0.001 M in chloroform and 0.04 M Na2EDTA solution pH 7. In this condition, Ni(II) and Cd(II) transport selectivity was found 80.89%. From the experiment, it was found that the transport rate constant from source phase to membrane phase (k1) for Ni(II) (0.7544 per hour) smaller than Cd(II) (1.3800 per hour ), on the other hand the transport rate constant from membrane phase to receiving phase (k 2) Ni(II) (2.7580 per hour) greater than Cd(II) (1.3790 per hour). The phase-to-phase transport of Ni(II) and Cd(II) was consecutive first order reaction. Keywords : bulk liquid membrane, oxine, technique PENDAHULUAN Teknik membran cair fasa ruah dapat digunakan sebagai salah satu alternatif media transpor dalam penarikan dan pemisahan ion logam. Transpor selektif ionion logam melalui membran cair diaplikasikan untuk mengatasi masalah pencemaran yang disebabkan oleh logam-logam berat. Membran cair bersifat semipermiabel dapat berupa pelarut organik atau anorganik yang berperan sebagai lintas transpor komponen kimia atau ion logam yang akan dipisahkan[1]. Keselektifan membran cair terhadap komponen yang akan ditranspor dapat diperoleh dengan penambahan zat pembawa sebagai mediator dan pengaturan kondisi operasi yang tepat saat pemakaian membran sehingga tidak terjadi reaksi balik[2]. Pada penelitian sebelumnya pemisahan ion logam menggunakan teknik membran cair fasa ruah memakai metoda Safavi dan Shams, namun dengan metoda ini cukup sulit untuk menjaga kondisi percobaan agar selalu sama pada penentuan optimasi transpor ion logam. Metoda tersebut menggunakan reaktor yang hanya terdiri dari satu sel fasa sumber, satu sel fasa penerima dan satu sel fasa membran sehingga setiap langkah percobaan hanya terbatas untuk satu kondisi percobaan saja [3]. Oleh sebab itu dilakukan penelitian menggunakan teknik membran cair fasa ruah secara simultan dengan reaktor yang terdiri dari beberapa sel fasa sumber dan satu sel fasa penerima atau sebaliknya bahkan dengan beberapa sel fasa sumber dan beberapa sel fasa penerima. Diharapkan penentuan optimasi

ISSN : 1978-628X

181

Vol. 2, No. 2, September 2009 J. Ris. Kim.

transpor ion logam dengan teknik ini dapat dilakukan dalam satu langkah percobaan dengan kondisi percobaan yang sama sehingga kesalahan pengukuran semakin diperkecil. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kondisi optimum dan kinetika transpor Ni(II) terhadap Cd(II) dari fasa sumber ke fasa penerima dengan oksin sebagai zat pembawa melalui teknik membran cair fasa ruah secara simultan. Ion Ni(II) dan Cd(II) yang tersisa di fasa sumber dan yang ditranspor ke fasa penerima dimonitor dengan spektrofotometer serapan atom. Selektifitas pemisahan antara ion Ni(II) dengan Cd(II) dihitung berdasarkan persamaan (1) : Xp S = (1) x 100 % . Xs (1) Dimana S adalah selektifitas antara ion Ni(II) dan Cd(II), sedangkan Xs adalah perbandingan mol ion Ni(II) dengan Cd(II) pada fasa sumber, dan Xp adalah perbandingan mol ion Ni(II) dengan Cd(II) pada fasa penerima [2,4]. Secara teoritis perubahan perbandingan konsentrasi ion Cd(II) dan Ni(II) dalam fasa sumber (Rs), fasa membran (Rm), dan fasa penerima (Rp) memenuhi persamaan : Rs + Rm + Rp = 1 ...( 2 )

Cs = konsentrasi ion Ni(II)/Cd(II) sisa dalam fasa sumber Cso = konsentrasi ion Ni(II)/Cd(II) awal dalam fasa sumber saat t = 0 Cm = konsentrasi ion Ni(II)/Cd(II) dalam fasa membran Cp = konsentrasi ion Ni(II)/Cd(II) yang ditranspor ke fasa penerima Pada dasarnya, perubahan konsentrasi ion Cd(II) dan ion Ni(II) dalam fasa sumber (Rs) menurun secara eksponensial terhadap waktu transpor. Selanjutnya untuk perubahan konsentrasi ion Cd(II) dan Ni(II) dalam fasa penerima (Rp) meningkat secara sigmoid sedangkan Rm berada dalam suatu keadaan maksimum pada titik tertentu. Hasil ini cenderung menunjukkan bahwa transpor ion Cd(II) dan Ni(II) mengikuti hukum kinetik reaksi konsekutif irreversibel orde satu berdasarkan skema kinetik. Dimana s, m, dan p adalah ion Cu(II) dalam fasa sumber, fasa membran, dan fasa penerima. Skema kinetik dapat dijelaskan dengan persamaan :

Dalam percobaan, variasi konsentrasi ion Ni(II) dan Cd(II) terhadap waktu diukur secara langsung di kedua fasa, fasa sumber (Cs) dan fasa penerima (Cp). Perubahan konsentrasi yang sesuai dalam membran (Cm) ditunjukkan dari kesetimbangan materi[5]. Keberhasilan proses transpor dari ion Cd(II) dan Ni(II) melalui teknik membran cair fasa ruah dapat dilihat setiap waktu selama proses transpor dari perubahan perbandingan konsentrasi ion Cd(II) sisa dan ion Ni(II) sisa di fasa sumber dan konsentrasi ion Cd(II) dan ion Ni(II) yang tertranspor ke fasa penerima [6]. Secara praktis untuk perubahan perbandingan konsentrasi setiap waktu dapat digunakan rumus berikut : Rs = (3)
Cs Cs o

dRs = -k1 Rs = Js dt dRm = dt


..................(6)

...................(5) k1 Rs k2Rm

dR p dt

= k2Rm = Jp

..................(7)

Dimana J adalah kecepatan pengaliran (fluks) dan k1 dan k2 adalah konstanta kecepatan orde satu yang masuk ke dalam membran dan keluar dari membran hasil integrasi persamaan diatas adalah : Rs = exp (-k1.t) ................... (8)

Dapat dilihat bahwa Rs Vs t menghasilkan kurva penurunan eksponensial dimana variasi waktu antara Rm dan Rp adalah bieksponensial dan bukan merupakan kurva linear [7]. METODOLOGI

Rm =

Cm Cs o

Rp =

Cp . Cs o

182

ISSN : 1978-628X

J. Ris. Kim. Vol. 2, No. 2, September 2009

Alat dan Bahan Peralatan yang digunakan adalah spektrometer serapan atom (Model Alfa-4 London-Inggris),

indikator pH (E. Merck, KGAA 6421 Darmstadt German), neraca analitik (Ainsworth) dan sel membran cair fasa ruah secara simultan .

Rm =

k1 [ exp (-k1.t) exp (-k2.t)] k 2 k1


1 [k exp (-k1.t) k1 exp (-k2.t)] k 2 k1 2

................(9) ................(10)

Rp = 1 -

Bahan yang digunakan adalah berkualitas p.a antara lain kloroform, oksin C9H7ON, kadmium klorida CdCl2.6H2O, nikel klorida NiCl2.6H2O, EDTA, dan larutan buffer. Prosedur Transpor ion Cd(II) dan Ni(II) melalui membran cair menggunakan sel membran cair fasa ruah secara simultan dapat dilihat pada Gambar 1. Percobaan dilakukan dengan menggunakan beker gelas 1000 mL yang berisikan 300 mL kloroform yang mengandung oksin 0,01 M pada dasar tabung sebagai fasa membran. Kemudian ke dalam larutan dicelupkan 6 tabung silinder dengan diameter 30 mm dan dipipetkan 20 mL fasa sumber masingmasing berisikan 10 mL larutan Cd(II) 1,78x10-4 M dan larutan Ni(II) 3,41x10 -4 M dengan pH bervariasi dari 38 ke dalam masingmasing tabung tersebut. Di luar tabung silinder diisikan 120 mL fasa penerima larutan Na2EDTA 0,05 M. Pada bagian dasar beker gelas ditempatkan magnetic stirer dengan kecepatan 300 rpm. Larutan diaduk selama 3 jam dan didiamkan selama 15 menit. Banyak Cd(II) dan Ni(II) yang ditranspor ke fasa penerima dan yang bersisa di fasa sumber ditentukan dengan AAS. Penentuan kinetika transpor ion Cd(II) dan Ni(II) secara simultan dititikberatkan pada penentuan konstanta kecepatan transpor ion Cd(II) dan Ni(II). Penentuan kinetika transpor

meliputi penentuan nilai konstanta kecepatan transport ion Cd(II) dan Ni(II) keluar dari fasa sumber menuju fasa membran (k1) dan kecepatan transpor ion Cd(II) dan Ni(II) dari fasa membran ke fasa penerima (k2). HASIL DAN DISKUSI Kondisi Optimum Fasa Sumber pH optimum fasa sumber dalam proses transpor ion Cd(II) dan ion Ni(II) diperoleh dengan melihat pengaruh variasi pH terhadap transpor kedua ion logam tersebut dari fasa sumber ke fasa membran dalam waktu bersamaan. Hal ini dihubungkan dengan melihat jumlah ion Cd(II) dan Ni(II) yang masih tersisa dalam fasa sumber, sehingga diharapkan jumlah ion Cd(II) dan Ni(II) yang ditranspor ke fasa penerima dari fasa membran nantinya menjadi lebih tinggi. Pengaruh pH fasa sumber terhadap jumlah ion Cd(II) yang tersisa di fasa sumber dapat dilihat pada Gambar 2. pH optimum untuk transpor ion Cd(II) adalah pada pH 7 ditandai dengan penurunan yang cukup berarti dari ion Cd(II) yang tersisa di fasa sumber yaitu 85,40% (Gambar 2). Pada pH besar dari 7 yaitu pada pH 8 terlihat penurunan ion Cd(II) di fasa sumber adalah lebih besar (58,43%) namun diduga pada kondisi ini juga terjadi pengaruh lain yaitu terbentuknya endapan dari ion logam Cd dalam bentuk Cd(OH)2 [8] .

ISSN : 1978-628X

183

Vol. 2, No. 2, September 2009 J. Ris. Kim.


100 % ion logam pada fasa sumber 80 60 40 20 0 2 4 6 pH fasa sum ber ion Cd(II) Series1 ion Ni(II) Series2 8 10

Gambar 2. Pengaruh pH fasa sumber terhadap persentase ion Cd(II) dan ion Ni(II) yang tersisa di fasa sumber

S m

S M

S P M m

= = = =

fasa sumber fasa penerima fasa membran magnetik stirer

Gambar 1. Model sel membran cair fasa ruah secara simultan

Berdasarkan literatur Cd(II) dapat diekstraksi dengan oksin dalam kloroform pada rentang pH 6,0-10,2 yang akan menghasilkan kompleks Cd-oksinat yang berwarna kuning[9] Pada Gambar 2 terlihat pH optimum untuk transpor ion Ni(II) adalah pada pH 6 ditandai dengan sedikitnya ion Ni(II) yang tersisa di fasa sumber (12,91%) dan kurva yang telah mulai mendatar (konstan). Berdasarkan literatur Ni(II) dapat terekstraksi pada rentang pH 4,5 9,5[10]. Pada penelitian ini karena ion Cd(II) dan Ni(II) yang digunakan sebagai fasa sumber dicampur maka dalam penelitian ini pH yang digunakan adalah pH 7 karena pada pH 8 dikhawatirkan sebagian ion logam sudah mulai mengendap (Ksp Cd(OH)2= 2,5 x 10-14 dan Ksp Ni(OH)2 = 2 x 10-15). Kondisi Optimum Fasa Penerima Terbentuknya kompleks yang stabil antara CdEDTA dan Ni-EDTA pada fasa penerima dipengaruhi oleh pH EDTA. Pengaruh pH terhadap jumlah Cd(II) dan Ni(II) yang dideteksi pada fasa penerimam ditunjukkan pada Gambar 3. Terlihat bahwa pH EDTA mempengaruhi transpor ion Cd(II) ke fasa penerima dan lebih

tinggi pada pH 4 hal ini ditunjukkan oleh banyaknya ion Cd yang tertranspor ke fasa penerima (4,42%). Hal yang sama juga terlihat untuk transpor Ni(II) ke fasa penerima (13,91%). Hasil penelitian ini sesuai dengan yang dilaporkan Vogel dimana pH ekstraksi untuk Ni(II) dan Cd (II) berada pada rentangan pH 4 6[8]. Banyaknya Ni(II) yang tertranspor ke penerima dibandingkan Cd(II) karena kompleks NiEDTA lebih stabil dari kompleks Cd-EDTA (log KNi-EDTA = 18,56 dan log KCd[8,11] . Bila pH EDTA terlalu tinggi EDTA = 16,4 ) kecenderungan membentuk hidroksida logam meningkat sehingga ion logam di penerima mengendap. Hal ini terlihat pada penurunan jumlah logam Ni(II) dan Cd(II) pada pH 5 dan 6. EDTA membentuk kompleks khelat dengan Cd(II) dan Ni(II) pada konsentrasi dan pH tertentu. Kompleks ini sangat stabil sehingga mampu memacu terjadinya dekompleksasi Cdoksin dan Ni-oksin dipermukaan fasa membran dengan fasa penerima dan selanjutnya menarik Cd(II) dan Ni(II) dalam bentuk Cd-EDTA dan Ni-EDTA ke dalam fasa penerima[1]. Kompleks Cd-EDTA lebih stabil dari komplek Cd-oksin (log KCd-EDTA = 16,4 ; log KCd-oksin = 7,2) dan demikian juga kompleks Ni-EDTA lebih stabil dari kompleks Ni-oksin (log KNi-EDTA = 18,56 ; log KNi-oksin= 11,44)[12]. Keadaan ini

184

ISSN : 1978-628X

J. Ris. Kim. Vol. 2, No. 2, September 2009

memungkinkan untuk terlaksananya proses transpor secara terarah dan tidak dapat balik [11]. Konsentrasi optimum EDTA untuk menarik Cd(II) dari fasa sumber dengan pH 7 ke fasa penerima pH 4 dalam waktu 3 jam adalah 0,04 M dimana Cd(II) yang tertranspor ke fasa penerima dalam kondisi ini adalah 4,48% (Gambar 4 ). Hal yang sama konsentrasi optimum EDTA untuk menarik Ni(II) dari fasa sumber pada pH 7 ke fasa penerima dalam waktu 3 jam adalah antara 0,03 M dan 0,04 M dimana Ni(II) yang ditanspor ke fasa penerima dalam kondisi ini adalah 5,90%. Karena percobaan dilakukan secara simultan dengan ion Cd(II) maka untuk percobaan selanjutnya digunakan konsentrasi EDTA 0,4 M yaitu sama dengan konsentrasi optimum EDTA untuk Cd(II).
16 12 8 4 0 3 4 5 pH fasa penerim a ion Cd(II) Series1 ion Ni(II) Series2 6 7

harus bersifat reversibel sehingga mampu berdifusi melalui membran dan mudah terdekompleksasi pada antarmuka membran dengan fasa penerima. Salah satu solusi untuk mendapatkan hal tersebut adalah melalui pengaturan konsentrasi oksin yang bereaksi dengan Cd(II) dan Ni(II) pada fasa sumber. Diperoleh konsentrasi optimum oksin untuk Cd adalah 0,01 M. Pada kondisi ini difusi Cd(II) ke fasa penerima naik dari 6,40% menjadi 29,33% sedangkan di fasa sumber jumlah Cd(II) sisa turun dari 52,13% menjadi 32,92%. Hal ini disebabkan karena kestabilan oksin dengan Cd kecil (log K Cd-oksin = 7,2 ) sehingga makin besar konsentrasi oksin semakin banyak Cd(II) yang ditranspor ke fasa membran dan seterusnya setelah mengalami dekompleksasi ditranspor ke fasa penerima (Gambar 5). Pada rentangan konsentrasi oksin dari 0,001 s/d 0,01 M difusi Ni(II) ke fasa penerima turun dari 54,62% menjadi 35,45% dan di fasa sumber jumlah Ni(II) sisa menjadi 25,83% pada konsentrasi 0,01 M (Gambar 6). Untuk Ni(II) konsntrasi optimumnya 0,001 M ditandai dengan banyaknya Ni(II) yang ditranspor ke fasa penerima. Hal ini disebabkan karena kestabilan Ni dengan oksin yang cukup besar (log KNi-oksin= 11,44). Pada konsentrasi yang lebih besar banyak Ni(II) yang terperangkap di membran karena sulitnya terjadi proses dekompleksasi sehingga terjadi penurunan jumlah ion Ni(II) di fasa penerima.
7 % ion logam pada fasa penerima

Gambar 3. Pengaruh pH fasa penerima terhadap transpor ion Cd(II) dan ion Ni(II) dari fasa sumber ke fasa penerima

Pengaruh Konsentrasi Oksin dalam Fasa Membran Terhadap Selektifitas Ni(II) dan Cd (II) Pembentukan kompleks Cd-Oksinat dan Nioksinat berhubungan langsung dengan konsentrasi oksin dalam fasa membran. Menurut Molina dan Aydiner[1,5] prinsip dasar untuk terjadinya transpor suatu ion melalui membran yang menggunakan zat pembawa adalah melalui proses kompleksasi antara zat pembawa dengan ion logam membentuk kompleks tidak bermuatan. Kompleks tersebut

% ion logam pada fasa penerima

6 5 4 3 2 1 0 0 0.01 0.02 0.03 0.04 0.05 0.06 0.07 [EDTA] (M) ion Cd(II)p Series1 ion Ni(II)p Series2

Gambar 4. Pengaruh konsentrasi EDTA pada fasa penerima terhadap transpor ion Cd(II) dan ion Ni (II) dari fasa sumber ke fasa penerima

ISSN : 1978-628X

185

Vol. 2, No. 2, September 2009 J. Ris. Kim.


100 80 % Cd(II) 60 40 20 0 0 2 4 6 [Oksin] x10-3 M Cd(II)s Series1 Cd(II)p Series2 8 10 12

optimum setelah 2 jam dengan persentase transpor masing-masing 11,12% dan 22,22%. Kecepatan Transpor Ni(II) dan Cd(II) dari Fasa Sumber ke Fasa Penerima Perubahan perbandingan konsentrasi ion Ni(II) dan Cd(II) dalam fasa sumber (Rs), fasa membran (Rm), dan fasa penerima (Rp) memenuhi persamaan (3)[12]. Hubungan perubahan perbandingan konsentrasi ion Cd(II) pada masing-masing fasa terhadap waktu transpor dapat dilihat pada Gambar 9 sedangkan perubahan konsentrasi ion Ni(II) di fasa penerima terlihat pada Gambar 10. Terlihat bahwa perbandingan konsentrasi Ni(II) pada fasa penerima relatif lebih besar daripada Cd(II). Hal ini menunjukkan bahwa Ni(II) lebih banyak tertranspor ke fasa penerima dibandingkan Cd(II). Perubahan konsentrasi Ni(II) dan Cd(II) dalam fasa sumber (Rs) menurun secara eksponensial [7], sedangkan perubahan konsentrasi Ni(II) dan Cd(II) dalam fasa membran dan fasa penerima mengalami peningkatan[5]. Nilai k1 dan k2 dapat dihitung dengan menggunakan persamaan (8), (9), dan (10), disamping itu nilai k1 juga dapat diperoleh dari grafik seperti yang ditunjukkan pada Tabel 1. Selektifitas Transpor Ni(II) terhadap Cd(II) Melalui Teknik Membran Cair Fasa Ruah Secara Simultan Selektifitas transpor Ni(II) terhadap Cd(II) dalam keadaan optimum diketahui dengan menggunakan persamaan (1). Dari perhitungan tersebut diperoleh selektifitas transpor Ni(II) terhadap Cd(II) dengan menggunakan teknik membran cair fasa ruah secara simultan adalah 80,89%.

Gambar 5. Pengaruh konsentrasi oksin pada fasa membran terhadap transpor ion Cd(II) dari fasa sumber ke fasa penerima
100 80 %Ni(II) 60 40 20 0 0 2 4 6 [oksin] x 10-3 (M) Ni(II)s Series1 Ni(II)p Series2 8 10 12

Gambar 6. Pengaruh konsentrasi oksin pada fasa membran terhadap transpor ion Ni(II) dari fasa sumber ke fasa penerima

Berdasarkan harga selektifitas untuk transpor ion Ni(II) terhadap Cd(II) pada konsentrasi 0,001 M harga selektifitas 95,69%, konsentrasi 0,005 M selektifitas 6,71% dan pada konsentrasi 0,01 M selektifitas 39,35%. Maka untuk pengerjaan berikut dipakai konsentrasi optimum untuk kedua ion adalah pada konsentrasi 0,001 M . Kinetika Transpor Ni(II) dan Cd(II) Melalui Membran Cair Fasa Ruah Secara Simultan Hubungan antara waktu atau lamanya proses terhadap persentase Cd(II) dan Ni(II) yang ditranspor ke fasa penerima dan yang bersisa di fasa sumber dapat dilihat pada Gambar 7 dan 8. Semakin lama waktu transpor, persentase Cd(II) dan Ni(II) yang tersisa di fasa sumber menjadi semakin kecil sedangkan persentase Cd(II) dan Ni(II) yang tertranspor ke fasa penerima akan semakin meningkat. Waktu transpor ion Cd(II) dan Ni(II) mencapai

186

ISSN : 1978-628X

J. Ris. Kim. Vol. 2, No. 2, September 2009

100 80 % Cd(II)
% Ni(II)

100 80 60 40 20

60 40 20 0 0 2 4 w aktu (jam) Cd(II)s Series1 Cd(II)p Series2 6 8

0 0 1 2 3 4 5 6 7 8 w aktu (jam ) Ni(II)s Series1 Ni(II)p Series2

Gambar 7. Pengaruh lamanya waktu terhadap % transpor ion Cd(II) di fasa penerima dan % ion Cd(II) sisa di fasa sumber

Gambar 8. Pengaruh lamanya waktu terhadap % transpor ion Ni(II) di fasa penerima dan % ion Ni(II) sisa di fasa sumber

1.0 0.8 0.6 R 0.4 0.2 0.0 0 2 4 w aktu (jam ) Series1 Rs Series2 Rp Series3 Rm 6 8

Gambar 9. Perubahan perbandingan konsentrasi ion Cd(II) dalam fasa sumber (Rs), fasa membran (Rm), dan fasa penerima (Rp) terhadap waktu
1.0 0.8 0.6 R 0.4 0.2 0.0 0 2 4 Waktu (jam ) Rs Series1 Rp Series2 Rm Series3 6 8

Gambar 10. Perubahan perbandingan konsentrasi ion Ni(II) dalam fasa penerima terhadap waktu Tabel 1. Konstanta Kecepatan Transpor Ion Cd(II) dan Ni(II) yang diperoleh dari Grafik dan Perhitungan

Ion

k1 ( jam-1 )

k2 ( jam-1 )

ISSN : 1978-628X

187

Vol. 2, No. 2, September 2009 J. Ris. Kim.

logam Ni(II) Cd(II) KESIMPULAN

Perhitungan 0,7680 1,3847

Grafik 0,7408 1,3752

Rata-rata 0, 7544 1,3800

2,7580 1,3790

Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa kondisi optimum transpor selektif Ni(II) terhadap Cd (II) menggunakan teknik membran cair fasa ruah secara simultan yaitu untuk fasa sumber ion Ni(II) dan Cd(II) masingmasing dengan konsentrasi 3,41x10-4 M dan 1,78x10-4 M pH adalah 7, fasa penerima dengan pH 4 dan konsentrasi EDTA 0,04 M dan fasa membran yang mengandung oksin dengan konsentrasi 0,001 M. Pada kondisi ini persentase transport ion Ni(II) dan Cd(II) masing-masing 22,22% dan 11,12% dengan tingkat selektifitas Ni(II) terhadap Cd(II) mencapai 80,89% dan dengan nilai konstanta kecepatan transpor k 1 untuk Ni(II) dan Cd(II) masing-masing adalah 0,7544 dan 1,3800 per jam sedangkan nilai k2 masingmasing adalah 2,7580 dan 1,3790 per jam. DAFTAR PUSTAKA 1. C.A. Molina, L. Victoria and J. A. Ibanez, Characterization Membrane System. Complex Character of Permeability from Electric Model. J. Phys. Chem., 101: 10323-10331, (1997). 2. M. Mulder, Basic Principle of Membrane Technology, Kluwer Academic Publisher, Do Rsrecht, 1991, 244-249. 3. A. Safavi, E. Shams, Selective and Efficient transport of Hg(II) through Bulk Liquid Membrane Using Methyl Red as Carrier, J. Membr. Sci., 144: 37-43, (1998). 4. Ulewicz, Mobgorzata, W. Walkowiak, Separation of Zinc and Kadmium Ions from Sulfate Solution by Ion Flotation and Transport Through Liquid Membranes, Physicochemical Problems of Mineral Processing, 2003, 37: 77-86.

5. C. Aydiner, M. Kobya, E. Demirdas, Cyanide Ions Transport from Aqueous Solution by Using Quaternary Ammonim Salts Through Bulk Liquid Membrane, Desalination, 180: 139-150, (2005). 6. A. O. Saf, S. Alpaydin, A. Sirit, Transport Kinetics of Chromium (VI) Ions Through a Bulk Liquid Membrane Containing p-tertButil Calix[4] arene 3-Morpholino Propyl Diamide Derivative, J. Membr. Sci., 283: 445-448, (2006). 7. G. R. Leon, D. los Santos, and M. A. Guzman, Reduction of Sodium and Chloride ion Content in Aqueous Solutions by Bulk Liquid Membranes: a Kinetic Approach, Desalination, 168: 271-275, (2004). 8. I. A. Vogel, Buku Ajar Vogel: Kimia Analisis Kuantitatif Anorganik, terjemahan A. Hadyana dan Harmita, 4, Penerbit Buku Kedokteran, 1994, 304-312. 9. A. Alif, O. N. Tetra, H. Aziz, dan Emriadi, Pengaruh ion Cd(II) dan Fe(II) Terhadap Transpor Cu(II) Melalui Teknik Membran Cair Fasa Ruah, J. Kimia Andalas, 11(1): 6-9, (2005). 10. A. Alif, A. Amran, H. Aziz, dan E. Pelita, Permiasi Ni(II) Melalui Membran Cair Fasa Ruah dengan Oksin sebagai Pembawa, J. Kimia Andalas, 7(2): 61-79, (2001). 11. L. Longquan, W. Cheng, dan L.Yadong, Separation of Cobalt and Nickel by Emulsion Liquid Membrane with the Use of EDTA as Masking Reagent. J. Membr. Sci., 135: 173-177, (1997). 12. J.A. Dean, Langes Handbook of Chemistry, 3th.Ed. Mc Graw Hill, 1985. 13. S. Altin, N. Demircioglu, I. Peker, dan A. Altin, Effects of Acceptor Phase and Donor Phase Properties on Sodium Ions Transport from Aqueous Solutions Using Liquid Membrane Systems, J. Colloids and Surfaces, 14369: 1-8, (2007).

188

ISSN : 1978-628X

Anda mungkin juga menyukai