KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN ANAK RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CIANJUR
Identitas Pasien
Nama Usia Jenis Kelamin Tanggal Masuk RS Alamat : An. A A : 14 bulan : Perempuan : 22 Agustus 2012 : Desa Suka Resna Rt. 01 RW. 07 Kec. Cilaku Nomor Rekam Medik : 474626 Ruang Rawar : Aromanis Bawah / 2D bed 3
Alloanamnesis
Keluhan Utama:
Panas sejak 5 hari SMRS
5 Hari SMRS
Panas terus menerus Telah diberikan obat penurun panas, panas tidak reda Kejang (-) Penurunan kesadaran (-)
1 Hari SMRS
Demam bercak-bercak kemerahan, Batuk Pilek Sesak (-) Mata berair Mata merah BAB dan BAK normal
Riwayat Pengobatan
Ibu pasien mengatakan sebelum ke RSUD cianjur, ibu pasien telah membawa pasien ke dokter untuk keluhan demam, namun keluhan tidak berkurang dan ibu pasien membawa ke IGD RSUD cianjur.
Riwayat Kelahiran
Saat hamil, ibu pasien tidak sakit, pemeriksaan kehamilan dilakukan setiap bulan di bidan
Pasien dilahirkan usia pada kehamilan 9 bulan 10 hari lahir di bidan dekat rumah dengan persalinan spontan. Menangis spontan, tetapi tidak langsung minum asi. BBL : 3100 gram PBL : 49 cm
Riwayat Makanan
Saat usia 0 6 bulan anak diberi ASI ekslusif Saat usia 7 12 bulan anak sudah mulai diberi makanan pendamping asi berupa bubur nasi tim Saat ini anak sudah mulai diberi nasi seperti makanan dewasa
Riwayat Imunisasi
Hepatitis (3x) DPT (2x) BCG (1x) Polio (2x) Campak (-)
Riwayat Alergi
Alergi susu disangkal
Alergi makanan disangkal Alergi obat disangkal
Pemeriksaan Fisik
Kesan Umum : Tampak sakit sedang, komposmetis Tanda Vital : Suhu : 37,6 0C RR : 34 x/m Nadi : 132 x/m TD : tidak diukur
Status Gizi
BB TB
: 8 kg : 75 cm
Status Gizi:
BB/U : 8/9,5 x 100 % = 84,2 % (gizi baik) TB/U : 75/76 x 100% = 98,6 % (gizi baik) BB/TB: 8/9,2 x 100 % = 86,9% (gizi baik)
Status Generalis
Kepala :
Normocephal, UUB datar
Conjungtiva hiperemis Sklera tidak ikterik Peri oral cyanosis (-) Lidah tidak kotor Terdapat koplik spot Tonsil : T1/T1 faring hiperemis Terdapat bercak makulopapular pada bagian belakang telinga
Leher
Teraba pembesaran KGB Tidak tampak retraksi suprasternal
Thoraks
Paru
Inspeksi Palpasi Perkusi Auskultasi : Simetris,retraksi dinding dada (-), Tampak ruam makulopapular : Pergerakan dinding dada simetris : Tidak dilakukan : Vesikuler,Wheezing(-/-), Ronkhi (+/+)
Jantung
Inspeksi Palpasi Perkusi Auskultasi : Iktus cordis terlihat : Tidak dilakukan : Tidak dilakukan : Bunyi jantung I dan II murni,gallop (-),murmur (-)
Abdomen :
Inspeksi Auskultasi Palpasi : Supel dan tampak ruam makulopapular : Bising usus normal : Tidak terdapat nyeri tekan
Perkusi
Ekstremitas atas
Akral: Hangat
Ekstremitas bawah
Akral: Hangat
Edema: (-/-)
Edema: (-/-)
Status Dermatologi
Terdapat ruam makulopapular pada : 1. Belakang telinga 2. Leher 3. Thorax 4. Abdomen 5. Extremitas atas
Parameter
Nilai
Satuan
Nilai Normal
WBC
LY MO GR RBC HGB HCT
6.0
44.5 3.3 42.2 4.41 15.9 34.8
103/ul
% % % 106/ul g/dl %
4.8 10.8
20.0 40.0 0.0 11.0 40.0 70.0 4.20 5.40 12.0 16.0 37.0 47.0
MCV
MCH MCHC PLT RDW P-LCR MPV PDW
72.1
24.7 34.3 204 14.0 9.04 3.2 17.1
Fl
Pg g/dl 103/ul % % Fl Fl
80.0 94.0
27.0 31.0 33.0 37.0 150 450 9.0 14.0 15 35 9.0 12.0 9.0 14.0
Resume
Dari anamnesis didapatkan An. A, perempuan usia 14 bulan, datang ke RSUD Cianjur dengan febris 5 hari yang dirasakan terus menerus, bercak kemerahan (+), cough(+), conjungtivitis(+),koplik spot (+) pada hari ke-4 demam. BAB dan BAK normal. riwayat sakit seperti ini (-), riwayat imunisasi campak (-). Riwayat menderita TB paru (+) sejak 1 bulan SMRS, pengobatan TB (+). Riwayat TB paru dalam keluarga disangkal. Dari pemeriksaan fisik didapatkan S : 37,6 0C, conjungtiva hiperemis, koplik spot (-) dan ruam makulopapular (+) pada kepala, leher, thorax, abdomen dan ekstremitas atas dan bawah. Pembesaran KGB (+), ronkhi basah halus (+/+). Dari pemeriksaan penunjang didapatkan.
Parameter WBC LY MO Nilai 6.0 103/ul 44.5 % 3.3 % Nilai Normal 4.8 10.8 20.0 40.0 0.0 11.0 GR HCT HGB PLT 42.2 % 34.8 % 15.9 g/dl 204 103/ul 40.0 70.0 37.0 47.0 12.0 16.0 150 450
DAFTAR MASALAH
Subjektif An. A, perempuan usia 14 bulan, dengan demam 5 hari terus menerus. Disertai bercak kemerahan pada tubuh, batuk, pilek dan mata berair pada hari ke-4 demam. BAB dan BAK normal. Tidak terdapat riwayat sakit seperti ini sebelumnya, anak tidak memiliki riwayat imunisasi campak.
Objektif Tanda Vital : Suhu : 37,6 0C Kepala : Conjungtiva tampak hiperemis Mata tampak berair Terdapat koplik spot Terdapat bercak makulopapular pada bagian belakang telinga Paru : Inspeksi : Tampak ruam makulopapular Abdomen : Inspeksi : Tampak ruam makulopapular Ekstremitas : Atas : Tampak ruam makulopapular
Planning PP : - Infus RL Vitamin A 100.000 IU Paracetamol 4 x 80 mg Kloramfenicol tetes mata Diit Bubur ASI ad lib Rawat di Kamar Isolasi
Follow Up
Tanggal 24 Agustus 2012 Paru : Bronkovesikuler kanan = kiri, Ronkhi (+/+), Wheezing (-/-) S : Demam (+), batuk (+), pilek (+), ruam makulopapular bertambah sampai Jantung : Bunyi jantung 1 dan 2 dengan ekstremitas, nafsu makan belum murni regular, murmur (-) baik, rewel, BAB dan BAK normal. Abdomen : Datar, lembut, bising usus O : KU : Compos mentis normal. Hepar dan Lien tidak teraba. TTV : Nadi : 130 x / menit Ruam makulopapular (+) Pernapasan : 32 x / menit A : Morbili dengan bronkopneumonia ringan Suhu : 38 oC P : Infus RL Kepala : Normocephal, UUB datar, Vitamin A 100.000 IU Conjungtiva hiperemis +/+, SI -/-, Mata Paracetamol 4 x 80 mg berair +/+, koplik spot Kloramfenicol tetes mata POC -/-, PCH -/-, Ruam makulopapular (+) Diit Bubur Leher : Retraksi Suprasternal -/-, Ruam ASI ad lib makulopapular (+) Thorax : Bentuk dan gerak simetris, retraksi intercostals (-) Ruam makulopapular (+)
Follow Up
Tanggal 25 Agustus 2012 kiri, Ronkhi (+/+), Wheezing (-/-) S : Demam (+), batuk (+), pilek (+), ruam Jantung : Bunyi jantung 1 dan 2 makulopapular (+), nafsu makan belum murni regular, murmur (-) baik, rewel, BAB dan BAK normal. Abdomen : Datar, lembut, bising usus O : KU : Compos mentis normal. Hepar dan Lien tidak teraba. TTV : Nadi : 124 x / menit Ruam makulopapular (+) Pernapasan : 30 x / menit A : Morbili dengan bronkopneumonia ringan Suhu : 37.4 oC P : Infus RL Kepala : Normocephal, UUB datar, Vitamin A 100.000 IU Conjungtiva hiperemis +/+, SI -/-, Mata Paracetamol 4 x 80 mg berair +/+ Kloramfenicol tetes mata POC -/-, PCH -/-, Ruam makulopapular (+) Diit Bubur Leher : Retraksi Suprasternal -/-, Ruam ASI ad lib makulopapular (+) Thorax : Bentuk dan gerak simetris, retraksi intercostals (-) Ruam makulopapular (+) Paru : Bronkovesikuler kanan =
Morbili
Definisi
Nama Lain : Campak, Measles, Rubeola
Morbili adalah penyakit akut yang sangat menular dan disebabkan oleh infeksi virus yang pada umumnya menyerang anak
.
Epidemiologi
Menurut SKRT
Urutan ke-5 dari 10 penyakit utama pada bayi (0,7%) Urutan ke-5 dari 10 penyakit pada anak usia 1-4 tahun (0,77%)
Etiologi
Famili Paramyxovirus yaitu genus virus morbili Sangat Sensitif terhadap panas & dingin Diinaktifkan pada suhu 300 C dan 20 0 C , sinar UV, eter,tripsin dan betapropiolakton
Formalin dapat memusnahkan daya infeksinya tetapi tidak mengganggu aktivitas komplemen
Penularan droplet dan kontak langsung
Faktor Risiko
Daya tahan tubuh yang lemah Belum pernah terkena campak Belum pernah mendapat vaksinasi campak
Gejala Klinis
Stad. Kataral (Prodromal) Stadium Erupsi Stadium Konvalesensi
4-5 hari Panas 380 C Malaise, batuk, nasofaringitis, fotofobia, konjungtivitis, dan coryza Kopliks spot 24 jam sebelum muncul enantem
Coryza dan batuk bertambah Timbul enantema Kopliks spot Eritem makulapapula Suhu meningkat
Diagnosis
Anamnesis: Panas 3-5 hari Batuk, pilek Mata merah, tahi mata, fotofobia, diare dan muntah Gejala perdarahan, epistaksis, petekie, ekimosis Kontak (1 atau 2 minggu sebelumnya) belum vaksinasi campak Laboratorium: Pada pemeriksaan darah tepi dapat ditemukan adanya leukopenia Dalam sputum, sekresi nasal, sedimen urine dapat ditemukan adanya multi nucleated giant cell yang khas Pemeriksaan Fisik: Demam tinggi Tanda nasofaringitis dan konjungtivitis Kopliks spot hari ke 2-3 panas Ruam makulopapular mulai dari belakang telinga, mengikuti rambut di dahi, muka dan kemudian seluruh tubuh
Diagnosis Banding
German Measles (Rubela)
Eksantema Subitum Infeksi oleh Riketsia Infeksi Mononucleus Rash karena obat-obatan
Demam ringan dari morbili KGB membesar di suboccipital dan postaurikuler Ruam lebih halus yg mula-mula timbul pada daerah wajah lalu menyebar ke tubuh
Ruam muncul bila suhu badan menjadi normal Ruam biasanya tidak melibatkan muka
Gejala prodromal lebih ringan Ruam tidak dijumpai di wajah Kopliks spot tidak ada
Dijumpai limfodenopati umum Peningkatan jumlah monosit Bersifat urtikaria, sehingga rashnya lebih besar, luas, menonjol dan umumnya tidak disertai panas.
Komplikasi
Laringitis Akut Bronkopneumonia Kejang demam Ensefalitis SSPE (Subacute sclerosing panencepluilitis) Otitis media Enteritis Konjungtivitis Sistem Kardiovaskular
Penatalaksanaan
Self limiting
Antipiretik Paracetamol 7,5 10 mg/KgBB/kali, interval 6-8 jam
Obat batuk ekspektoran, GG anak 6-12 tahun: 50-100 mg tiap 2-6 jam
Antitusif perlu diberikan bila batuk hebat Antibiotik Hanya diberikan bila terjadi komplikasi berupa infeksi sekunder Vitamin A dosis tunggal
Pencegahan
Hindari kontak dengan penderita campak Imunisasi campak pada usia 9 bulan Imuniasi MMR pada usia 15 bulan
Gamma globulin
Imunisasi
IMUNISASI AKTIF
Di Indonesia digunakan vaksin virus morbili hidup yang telah dilemahkan. Vaksin diberikan sebanyak 0,5 ml subkutan pada umur 9 bulan
IMUNISASI PASIF
Bayi baru lahir yang mendapat kekebalan pasif (melalui plasenta) dari Ibunya.
Prognosis
Morbili merupakan self limiting disease dan berlangsung 7-10 hari, sehingga bila tanpa disertai dengan komplikasi maka
prognosisnya baik.
DAFTAR PUSTAKA
Burnett M., 2007. Measles, Rubeola. http://www.e-emedicine.com Soedarmo, P.S.S, dkk. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak, Infeksi Dan Penyakit Tropis. Edisi II.
Ranuh, I.G.N, Et Al. Pedoman Imunisasi Di Indonesia, Satgas Imunisasi-Ikatan Dokter Anak
Indonesia Jakarta: BP3 IDAI. 2008. FK Universitas Sriwijaya Palembang-RSUP Dr.Mohammad Hoesein. Standar Profesi Ilmu Kesehatan.2005