Anda di halaman 1dari 6

MATERI PENYULUHAN PROSES PEMBUATAN DUPA Bahan-bahan dupa :

Btang/stik dari bambu/pring petung, ori, dll. Serbuk kayu sebagai bhaan isian/dagingan Serbuk lengket/ dasaran Air Serbuk batok untuk emperkeras permukaan dupa Kalsium untuk proses pembakaran dupa Soda api Parfum Pewarna

Gambar 1. Proses pembuatan dupa PERTAHANAN TUBUH NORMAL TERHAP BENDA ASING (SERBUK DUPA)

Paru-paru adalah organ pernapasan yang berfungsi membawa oksigen dari udara dan masuk ke dalam tubuh melalui saluran pernapasan dan mengeluarkan karbondioksida untuk dilepaskan ke udara bebas.

Paru-paru sering terpapar partikel berbahaya yang kita hirup, salah satunya adalah serbuk kayu sebagai bahan dasar pembuatan dupa. Untungnya, saluran pernapasan manusia memiliki sistem perthanan diri yang melindunginya dari partikel yang terhirup. Walaupun demikian, paparan dalam jumlah banyak dan berlangsung cukup lama akan menyebabkan gangguan pada saluran pernapasan dan paru-paru. Pada saat sesesorang bernapas, debu dan serbuk kayu serta partikel berbahaya lainnya akan masuk ke hidung. Hidung memiliki filter (penyaring) yang efisien yaitu rambut hidung. Benda asing tersebut akan ditahan di dalam hidung dan dikeluarkan kembali dengan cara bersin. Sebagian partikel yang lolos akan masuk hingga mencapai pipa saluran napas (bronkus dan bronkiolus) dan mencapai paru-paru. Pipa saluran napas ini dilapisi oleh sel (goblet sel) yang menghasilkan lendir sehingga benda asing akan terperangkap di dalamnya. Di dalam pipa tersebut juga terdapat rambut-rambt halus (silia) yang bertindak untuk memindahkan mukus keluar lewat batuk atau tertelan.

Walaupun saluran pernapasan memiliki mekanisme pertahanan diri, paparan partikel udara dalam waktu lama dan dalam jumlah yang banyak akan berakibat buruk. Misalnya, serbuk kayu yang terperangkap pada hidung akan menyebabkan radang pada selaput lendir hidung (rhinitis), infeksi pada saluran pernapasan ( batuk yang berkepanjangan, bersin terus menerus, pilek berkepanjangan, dan napas tersengal-sengal). Partikel yang mampu masuk hingga ke paru dapat menyebabkan peradangan pada paru-paru. Berat ringannya penyakit bergantung pada sistem imun tiap individu, jumlah partikel yang terhirup, kandungan partikel berbahya di dalamnya, dan lain sebagainya. Secara ringkas, bahaya yang dapat terjadi akibat menghirup debu dan serbuk kayu terutama pada pekerja pembuatan dupa tanpa alat perlindungan diri dapat dilihat pada tabel berikut. Bahaya akibat paparan serbuk kayu dupa Mata Iritasi mata (mata merah, gatal, dan berair)

Kulit Dihirup

Pada orang tertentu dapat menyebabkan dermatitis ISPA. Hidung terasa kering dan iritasi. Batuk, bersin, mengik, pilek berkepanjangan, dan sakit kepala. Menyumbat saluran pernapasan, infeksi saluran pernapasan akut dan kronis

INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT Paparan terhadap serbuk kayu dan bahan pembuat dupa lainnya dalam waktu lama memiliki efek samping beragam. Efeknya dapat berupa ISPA (paling sering), alergi, dan kanker (kasus jarang).

Partikel serbuk kayu dapat masuk hingga ke paru-paru dan dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan bila terpapar dalam waktu lama. ISPA merupakan singkatan dari Infeksi Saluran Pernapasan Akut yang berlangsung sampai 14 hari. ISPA meliputi saluran pernapasan bagian atas dan saluran pernapasan bagian bawah. Yang dimaksud dengan saluran pernapasan adalah organ mulai dari hidung sampai gelembung paru, beserta organ-organ disekitarnya seperti : sinus, ruang telinga tengah dan selaput paru. ISPA yang berlangsung lama dapat menyebabkan radang selaput paru (pneumonia) yang dapat membahayakan jiwa. ISPA dapat berupa radang pada selaput lendir hidung (rhinitis) yang ditandai bersin terusmenerus, hidung berair, dan pilek berkepanjangan serta dapat menyebabkan batuk berkepanjangan. ISPA yang berlangsung lama dapat menyebabkan radang selaput paru (pneumonia) yang ditandai batuk berdahak kronis, demam, mudah berkeringat, dan berat badan yang turun drastis. ISPA selain dapat menurunkan kualitas kesehatan para pekerja, juga dapat menurunkan kualitas kerja pembuatan dupa. Hal ini tentu akan merugikan baik dari pihak pekerja sendiri maupun industri dupa. Untuk meminimalisasi hal ini, hal paling sederhana yang dapat dilakukan adalah menggunakan alat perlindungan diri dasar terutama yang melindungi saluran pernapasan. Para pekerja dapat menggunakan masker penutup hidung dan mulut untuk meminimalisasi masuknya serbuk dupa. PENCEGAHAN DAN ALAT PERLINDUNGAN DIRI Dalam suatu kegiatan industri, paparan dan resiko bahaya yang ada ditempat kerja tidak selalu dapat dihindari. Usaha usaha pencegahan terhadap kemungkinan penyakit akibat kerja dan kecelakaan akibat kerja senantiasa diupayakan. Pemakaian alat pelindung diri (APD) merupakan cara terakhir untuk pengendalian sebelumnya yakni pengendalian secara teknik dan administratif mempunyai beberapa kendala, pilihan untuk melengkapi tenaga kerja dengan alat pelindung diri adalah suatu keharusan yang berfungsi mengisolasi tubuh pekerja terhadap keterpaparan bahan berbahaya dalam hal ini dalam proses pembuatan dupa.

Adapun pengertian alat pelindung diri menurut A.M Sugeng Budianto, (2005) yang dimaksud alat pelindung diri adalah :Seperangkat alat yang digunakan tenaga kerja untuk melindungi sebagian atau seluruh tubuhnya dari adanya potensi/bahaya /kecelakaan kerja.Sedangkan menurut Dr.Milos Nedved dan Dr. Soemanto, Imam Khasani yang dimaksud alat pelindung diri adalah Alat yang mempunyai kemampuan untuk melindungi seseeorang dalam pekerjaan yang fungsinya mengisolasi tenaga kerja dari bahaya di tempat kerja. Masker hidung berguna untuk melindungi pernapasan terhadap gas, uap, debu, atau udara yang terkontaminasi di tempat kerja yang dapat bersifat racun dan iritatatif misalanya debu dan serbuk dupa serta bahan kimia dasar pada parfum dupa. Masker mencegah debu,/partikel-partikel yang lebih besar yang masuk kedalam pernafasan, dapat terbuat dari kain atau bahan dengan ukuran pori-pori tertentu. Diharapkan dengan penggunaan masker hidung dapat meminimalisasi paparan terhadap bahan dupa dan dapat menguntungkan para pekerja sehingga kualitas kesehatan pernapasan tetap terjaga dan kualitas kerja terjamin. Mencegah lebih baik daripada mengobati.

Gambar 2 . Masker sebagai alat pelindung diri bagi pekerja

Anda mungkin juga menyukai