Anda di halaman 1dari 2

Gambaran Trismus setelah Pelepasan Fiksasi Intermaksiler pada Perawatan Fraktur Rahang-Siti Mutia Chairunnissa-160110080093

ABSTRAK

Trismus adalah kelainan muskuloskeletal yang ditandai dengan adanya keterbatasan membuka mulut. Keterbatasan membuka mulut dapat terjadi setelah penggunaan fiksasi intermaksiler pada perawatan fraktur rahang dalam jangka waktu yang lama. Fiksasi intermaksiler akan membuat rahang tidak bergerak selama proses penyembuhan dan akan mengakibatkan disuse atrophy serta berlanjut pada keterbatasan membuka mulut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui lebar pembukaan mulut dan lamanya trismus yang terjadi setelah pelepasan fiksasi intermaksiler pada perawatan fraktur rahang. Penelitian deskriptif ini dilakukan terhadap 6 subjek penelitian yang mengalami fraktur rahang dengan perawatan fiksasi intermaksiler di Klinik Bedah Mulut dan Maxilofasial RS. Dr. Hasan Sadikin Bandung sejak bulan Mei sampai Agustus 2012. Subajek penelitian diambil melalui metode accidental sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah fiksasi intermaksiler dilepas, seluruh subjek penelitian memiliki lebar pembukaan mulut kurang dari 4 cm. Setiap minggu rata-rata lebar pembukaan mulut semakin meningkat dan mencapai batas normal pada minggu ke 4. Dapat disimpulkan bahwa rata-rata lebar pembukkan mulut setelah pelepasan fiksasi intermaksiler pada perawatan fraktur rahang pada minggu ke 0 adalah 2.2 cm, minggu ke 1 adalah 2.8 cm, minggu ke 2 adalah 3.1 cm, minggu ke 3 adalah 3.7 cm, minggu ke 4 adalah 4.2 cm dan trismus terjadi selama 4 minggu.

Kata kunci : fiksasi intermaksiler, lebar pembukaan mulut, trismus

iv

Description of Trismus after Intermaxillary Fixation Removal in Treatment of Jaw Fracture-Siti Mutia Chairunnissa-160110080093

ABSTRACT

Trismus is a musculoskeletal disorder with restrictiveness of mouth opening. Restrictiveness of mouth opening may occure after immobilization using intermaxillary fixation (IMF) in case of jaw fracture treatment for long period. IMF will keep jaw from any movement during bone healing process and can cause disuse atrophy that lead to restrictiveness of mouth opening. The aims of this study were to know the width of mouth opening and to know how long the trismus occurred after removal of IMF. This descriptive research was done by observed 6 research subjects who suffered jaw fracture and treated using intermaxillary fixation at Department of Oral and Maxillofacial Surgery RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung during the period of Mei until August 2012. The research subjects were taken by accidental sampling technique. The result shows that when intermaxillary fixation was removed, all of subjects in this research had width of mouth opening less than 4 cm. The average width of mouth opening increases every week. The conclusion are after intermaxilarry fixation was removed, the average width of mouth opening in week 0 is 2.2 cm, week 1 is 2.8 cm week 2 is 3.1 cm, week 3 is 3.7, week 4 is 4.2 and trismus occures during 4 week.

Keywords : intermaxillary fixation, width of mouth opening, trismus

Anda mungkin juga menyukai