TNA
PNEUMATIC
PNEUMATIC
SIFAT
PNEUMATIC
Komponen tahan terhadap beban kebih. Bising dari bunyi udara pembuangan
HIDRAULIC
Komponen tahan terhadap beban lebih. Suara pada pipa terjadi pada tekanan tinggi
ELECTRIC
Komponen tidak diamankan terhadap beban lebih dan keamanan ini dapat dilakukan dengan biaya tinggi. Gangguan suara terjadi pada kontaktor dan solenoid
UMUM
Tidak peka terhadap perubahan temperatur Tahan ledakan berbahaya terhadap pencairan es, kelembaban tinggi.
Peka terhadap perubahan temperatur Kebocoran akan menghasilka n pencemaran dan bahaya kebakaran
Tidak peka terhadap perubahan temperatur Pengamanan diperlukan terhadap api dan ledakan
PENGARUH LINGKUNGAN
Page 1 of 8
Page 2 of 8
TNA
TNA
PNEUMATIC
PNEUMATIC
No
SIFAT
PNEUMATIC
Tinggi bila dibandingkan dengan listrik Pada daerah putaran rendah pengaturan tenaga dilakukan dengan mudah melalui pengaturan tekakan Kecepatan diatur melalui katup Dapat disimpan dalam jumlah besar tanpa biaya besar Mudah disalurkan melalui pipa
HIDRAULIC
Tinggi bila dibandingkan dengan listrik Gaya dan kecepatan dapat diatur dengan sangat mudah Bagus untuk pengaturan gerakan lambat
ELECTRIC
Rendah
No
SIFAT
PNEUMATIC
Mampu dioperasikan oleh operator dengan pengetahuan dasar Kontruksi dan rangkaian control relative sederhana dan aman
HIDRAULIC
Lebih sulit dibandingkan dengan Pneumatic seperti tekanan tinggi yang dibutuhkan Pipa kembalinya miyak diperlukan
ELECTRIC
Diperlukan tenaga ahli resiko bahaya besar kesalahan rangkaian dapat berakibat kerusakan pada peralatan dan kontrol
BIAYA ENERGI
PENANGANAN
PENGATURAN
Sulit disimpan dan mahal harganya Mudah penyaluran melalui kabel dan sangat panjang
Page 3 of 8
Page 4 of 8
TNA
TNA
PNEUMATIC
PNEUMATIC
C. SIMBOL ACTUATOR
No NAME
Single Acting Cylinder, Return stroke by external force
D. SIMBOL PNEUMATIC
SYMBOL ACTUATOR No
01
NAME
3/2 way valve Open normal position 3/2 way valve closed normal position
SYMBOL PNEUMATIC
01
02
02
03
03
04
05
04
5/2 way valve Open normal position Solenoid or manual operation with return spring
Page 5 of 8
Page 6 of 8
TNA
TNA
PNEUMATIC
PNEUMATIC
Contoh pemakaian PNEUMATIC sebagai berikut : Pneumatic standar Merk : SAC AC 230 V / 60 Hz 0 /1 Katup 5/2
01
Lubang tekanan (masukan) Lubang keluaran (output) Lubang pembuangan (release) Lubang pembuangan (release)
P ,S
02 03 04
Page 7 of 8
Page 8 of 8
TNA
TNA
PNEUMATIC
PNEUMATIC
1. Pneumatic ini digerakan dengan menggunakan solenoid AC dengan tegangan 220 V 230 V dan frekuensi 50 60 Hz. 2. Posisi penggunaan Pneumatic dapat secara solenoid / listrik ( 0 ) atau manual / mekanik ( 1 ). 3. Pada posisi normal OFF ( 0 ) pneumatic sumber udara / angin dialirkan melalui source / sumber tekanan P. 4. Tekanan udara dari P dialirkan menuju B yang kemudian dihubungkan dengan actuator ( double acting ). 5. Tekanan udara sisa di actuator masuk lubang A dan menuju lubang pembuangan ( release ) R2
F. KONTRUKSI ACTUATOR
Merupakan bagian bagian dari komponen pendukung yang berfungsi untuk penggerak / media yang dihasilkan dari adanya pneumatic, yang bergerak karena tekanan keluar masuknya udara / angin. A. ACTUATOR SINGLE SACTION 1
5 6. Pada posisi solenoid bekerja ON tekanan udara pada P akan berhembus melalui A yang mengalir menuju actuator. 7. Dari keluaran actuator udara sisi dialirkan ke B dan menuju lubang pembuangan ( release ) R1. 2 Keterangan :
1. Bearing & seal 2. Saluran masuk 3. Pegas pengembali 4. Saluran keluar 5. Batang piston
Page 9 of 9 Page 10 of 10
TNA
TNA
PNEUMATIC
PNEUMATIC
G. KONTRUKSI PNEUMATIC
Pneumatic solenoid tunggal katup 3/2 .
Keterangan :
1. Batang / rumah silinder 2. Saluran masuk 3. Saluran keluar 4. Batang piston 5. Seal 6. Bearing 7. Piston
Keterangan :
1. Kumparan solenoid 2. Angker 3. Pegas Pengembali 4. Lubang udara masuk (NC), release / pembuangan (NO) 5. Lubang udara masuk (NO), release / pembuangan (NC) 6. Lubang udara keluar
Page 11 of 11
Page 12 of 12
TNA
TNA
PNEUMATIC
H. MERANGKAI PNEUMATIC
a. Rangkaian Pneumatic double saction dengan actuator double adalah sebagai berikut :
Keterangan :
1. Kumparan solenoid 2. Angker 3. Piringan seal 4. Pegas pengembali 5. Saluran udara 6. Lubang masuk 1 (P) 7. Lubang keluar 4 (A) 8. Lubang keluar (B) 9. Lubang release / buangan 5 (R) 10. Lubang release / buangan 3 (S) 11. Sekrup pengaktifan manual
Page 13 of 13
Page 14 of 14
TNA
TNA
PNEUMATIC
PNEUMATIC
b. Rangkaian Pneumatic double saction dengan actuator single adalah sebagai berikut : c. Rangkaian Pneumatic single saction dengan actuator single adalah sebagai berikut
Page 15 of 15
Page 16 of 16