Anda di halaman 1dari 15

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Variabel Penelitian
Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat atau ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang suatu konsep pengertian tertentu misalnya umur, jenis kelamin, pendidikan, status perkawinan, pekerjaan, pengetahuan, pendapatan, penyakit, dan sebagainya (Notoatmodjo,2010). Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas (independent variable) yaitu tingkat pengetahuan ibu tentang pemantauan pertumbuhan dan variabel terikat (dependent variable) yaitu status gizi.

B. Hipotesis Penelitian
Hipotesis berasal dari kata hypo yang artinya di bawah dan thesa yang artinya kebenaran. Jadi hipotesis yang kemudian cara menulisnya disesuaikan dengan ejaan bahasa indonesia menjadi hipotesa, dan berkembang menjadi hipotesis. Jadi hipotesis adalah dugaan sementara yang kebenarannya masih perlu diuji (di bawah kebenaran) (Arikunto, 2006).

40

41

Ha = Terdapat hubungan antara pengetahuan ibu tentang pemantauan pertumbuhan dengan status gizi pada balita.

C. Kerangka Konsep Penelitian


Pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan suatu objek tertentu baik melalui penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Tetapi sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui pendidikan, pengalaman sendiri maupun pengalaman orang lain, media masa maupun lingkungan (Notoatmodjo, 2010).Pengetahuan atau kognitif merupakan dominan yang sangat penting dalam terbentuknya tindakan seseorang (overt behaviour). Pengetahuan tentang pemantauan pertumbuhan disini meliputi

pengetahuan tentang posyandu, fungsi dan manfaat posyandu, tahu apa itu KMS. Akibat kurangnya pengetahuan khususnya pengetahuan tentang pemantauan pertumbuhan akan berpengaruh terhadap kesehatan gizi. Dengan demikian kurang pengetahuan tentang pemantauan pertumbuhan akan mengakibatkan ke status gizi pada balita. Status gizi dipengaruhi oleh faktor penyebab langsung yaitu penyakit infeksi serta kesesuaian pola konsumsi makanan dengan kebutuhan anak, sedangkan faktor penyebab tidak langsung merupakan faktor seperti tingkat pendapatan keluarga, pengetahuan ibu tentang kesehatan, ketersediaan pangan di keluarga, pola konsumsi serta akses ke fasilitas pelayanan kesehatan.

42

Status Gizi adalah suatu keadaan tubuh yang diakibatkan oleh keseimbangan antara asupan zat gizi dengan kebutuhan. Keseimbangan tersebut dapat dilihat dari variabel pertumbuhan, yaitu berat badan, tinggi badan/panjang badan, lingkar kepala, lingkar lengan, dan panjang tungkai. Permasalahn gizi di Indonesia memang belum usai. Dari hari ke hari permasalahan ini terus berlangsung. Di Indonesia sendiri terdapat masalah gizi buruk yang belum selesai, permasalahn gizi lebih pun semakin marak belakangan ini. Masalah gizi yang terjadi di suatu negara akan menyebabkan masalah-masalah lainnya seperti kemiskinan, penurunan sumber daya ,manusia sehingga menurun pola produktivitas penduduknya. Anak-anak yang tumbuh dengan pola asuh dan pola makan yang sehat dan bergizi tentu akan tumbuh menjadi anak yang cerdas dan kuat. Demikian berlaku untuk hubungan sebaliknya (Nyoman, 2001). Berdasarkan konsep diatas maka dikembangkan kerangka konsep sebagai berikut :

43

Bagan 3.1 Kerangka Konsep Hubungan Pengetahuan Ibu tentang Pemantauan Pertumbuhan dengan Status Gizi pada balita

Faktor yang mempengaruhi status gizi balita : Langsung :

Pola Konsumsi Makanan

Penyakit infeksi
Tidak Langsung :
Pengetahuan Ibu tentang pemantauan pertumbuhan
Baik Cukup Kurang

STATUS GIZI

Tingkat Pendapatan keluarga

Baik

Kurang

Buruk

Tingkat pendidikan ibu

Ketersediaan pangan di keluarga


Akses pelayanan kesehatan

44

Keterangan

Diteliti

Tidak diteliti : Sumber : Teori Nyoman 2001, Notoatmodjo 2010

D. Rancangan Penelitian
1. Jenis Penelitian Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan jenis penelitian deskriptif korelasional. Penelitian deskriptif korelasional adalah suatu metode penelitian yang tidak hanya melihat gambaran variabel yang diteliti tetapi juga melihat apakah ada hubungan antara dua atau beberapa variabel. Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu tentang pemantauan pertumbuhan dengan status gizi pada balita di RW 08 Desa Cikahuripan Kecamatan Cimanggung Kabupaten Sumedang. 2. Pendekatan Waktu dan Pengumpulan Data Pendekatan waktu yang digunakan pada penelitian adalah cross sectional yaitu variabel sebab dan akibat atau kasus yang terjadi pada objek penelitian diukur atau dikumpulkan secara simultan (dalam waktu yang bersamaan (Notoatmodjo, 2010). Artinya pengumpulan data variabel pengetahuan ibu dan status gizi balita dilakukan secara bersamaan. 3. Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode pengumpulan data kuantitatif yaitu penelitian dengan menggunakan instrumen berupa

45

kuesioner yang mengukur pengetahuan ibu dan status gizi pada balita dengan menggunakan KMS. Dalam mengumpulkan data variabel pengetahuan peneliti dibantu oleh para kader yang sebelumnya dilakukan pelatihan untuk menyamakan persepsi, yaitu untuk mempermudah peneliti melakukan penelitian. Sebelum data terkumpul peneliti memberikan penjelasan atau informed concent kepada para ibu yang memiliki balita agar mereka mengerti

tentang maksud dan tujuan peneliti melakukan penelitian ini. Lalu kuesioner dibagikan kepada para ibu dengan dibantu para kader. Tempat melakukan pengumpulan data ini dilakukan di posyandu yang ada didaerah tersebut. Dalam mengumpulkan data variabel status gizi peneliti dibantu oleh staf puskesmas (bidan desa) yang sebelumnya dilakukan pelatihan untuk menyamakan persepsi, yaitu untuk mempermudah peneliti melakukan penelitian. Sebelum data terkumpul peneliti memberikan penjelasan atau informed concent kepada para ibu yang memiliki balita agar mereka mengerti tentang maksud dan tujuan peneliti melakukan penelitian ini. Dengan cara menimbang balita berdarakan BB/U. Tempat dilaksankannya dilakukan di posyandu. 4. Populasi Penelitian Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti (Notoatmodjo, 2010). Populasi pada penelitian ini adalah ibu yang mempunyai balita dan balita yang ada di RW 08 Desa Cikahuripan

46

Wilayah Kerja Puskesmas Cimanggung Kabupaten Sumedang sebanyak 46 pada tahun 2011. 5. Sampel Penelitian Sampel adalah mewakili seluruh populasi. Teknik pengambilan sampelnya adalah total sampling dengan mengambil total keseluruhan jumlah ibu yang memiliki balita dan balita di RW 08 Desa Cikahuripan wilayah kerja Puskesmas Cimanggung Kecamatan Cimanggung

Kabupaten Sumedang. 6. Definisi Operasional Tabel 3.1 Definisi Operasional Definisi Variabel Operasional Pengetahuan ibu Segala sesuatu Kuesioner diketahui (Angket) responden baik 100% cukup : 75% kurang 55% : 56: 76- Ordinal Alat Ukur Hasil Ukur Skala

tentang yang oleh tentang

pemantauan pertumbuhan C1-C3

pemantauan pertumbuhan

Status Gizi

Keadaan memberikan

yang Menimbang BB/U

- gizi baik : - 2 s/d Ordinal +2 SD

47

petunjuk tentang responden keadaan gizi. dengan menggunak an timbangan dacin

- gizi kurang : - 3 s/d <-2 SD - gizi buruk : <3SD

7. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian dalah adalah alat-alat yang digunakan untuk pengumpulan data (Notoatmodjo, 2010). Instrumen dalam variabel pengetahuan ibu pada penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang sudah disusun dengan baik, di mana responden (dalam hal angka) dan interview (dalam hal wawancara) tinggal memberikan jawaban dengan memberikan tanda-tanda tertentu

(Notoatmodjo, 2010). Peneliti mengharapkan minimal para ibu bisa mengetahui(C1), memahami(C2) dan mengaplikasikan (C3) pengetahuan yang telah didapat selama penelitian. Instrumen ini diujikan di desa Cikahuripan RW 06, alasan meneliti di RW 06 karena memiliki karakteristik yang sama yaitu cukup banyak status gizi balita yang kurang dan dilihat dari kunjungan ibu yang memiliki balita kurang ikut berpartisipasi dalam pemantauan pertumbuhan salah satunya kegiatan posyandu. Instrumen akan diuji validkan kepada 30 responden.

48

a) Instrumen pengetahuan ibu Instrumen pengetahuan ibu menggunakan pengukuran skala ordinal jawaban setiap item mempunyai tingkat pengetahuan baik, cukup, kurang. b) Instrumen status gizi pada balita Instrumen status gizi pada balita dengan melihat KMS/Buku MTBS dan menimbang bayi BB/U dan menggunakan pengukuran skala ordinal jawaban setiap item mempunyai gradasi dari pernyataan status gizi baik, kurang dan buruk. a. Uji Validitas Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benarbenar mengukur apa yang ingin diukur. Maka diuji dengan korelasi antar skor (nilai) tiap tiap item (pertanyaan) dengan skor total kuesioner tersebut (Notoatmodjo, 2010). Teknik korelasi yang dipakai adalah teknik korelasi moment yang rumusnya sebagai berikut: { Keterangan Rxy X Y N : : Indeks dua variabel yang dikorelasikan : Skor rata-rata dari x : Skor rata-rata dari y : Jumlah Responden }{ } product

49

Selanjutnya dalam menentukan validitas suatu item dengan menggunakan 30 responden, maka r tabelnya adalah 0,361. Sehingga apabila korelasi antar item dengan skor total kurang dari 0,361 maka item dalam instrumen tidak valid, tetapi apabila skor total lebih dari atau sama dengan 0,361 maka item dalam instrumen valid. Dengan jumlah pertanyaan yang diujikan sebanyak 25 soal dan pertanyaan yang valid 19 soal. Hasil dari uji validitas untuk variabel pengetahuan adalah validasi terkecil yaitu 0,374 dan validasi terbesar yaitu 0,532. b. Uji Reabilitas Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini berarti menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran itu tetap konsisten atau tetap asas (ajeg). Rumus yang digunakan untuk uji Reliabilitas adalah rumus dari Alpha Cronbach ( )( )

: Reliabilitas instrument : Banyaknya soal : Jumlah item : Varians total

50

Kuesioner dikatakan reliabel jika memiliki nilai alpa minimal 0,7. Sehingga untuk mengetahui sebuah angket dikatakan reliabel atau tidak, kita tinggal melihat besarnya alpa. Berdasarkan perhitungan yang diperoleh hasil koefisien reliabilitas sebesar 0,838 sehingga dapat disimpulkan bahwa pertanyaan-pertanyaan tersebut reliabel. 8. Teknik Pengolahan Data a. Pengolahan Data 1) Editing Data Dilakukan untuk memeriksa kelengkapan kuesioner apakah masih ada yang kurang lengkap atau jawaban yang kurang konsisten. Semua pertanyaan yang sudah diberikan kepada responden diperiksa kembali. 2) Coding Data Yaitu mengubah jawaban yang berbentuk huruf ke dalam bentuk angka sehingga memudahkan mengentri data. Untuk variabel pengetahuan 0 untuk jawaban salah dan 1 untuk jawaban benar dan untuk variabel status gizi 0 untuk status gizi buruk, 1 untuk status gizi kurang dan 2 untuk status gizi baik. 3) Tabulating Data Yaitu pengorganisasian data aagar dapat dengan mudah dijumlahkan, disusun dan ditata untuk disajikan secara dianalisis. Data yang sudah dimasukan ke dalam komputer di tata ke dalam tabel dengan rapi.

51

4) Entry Data Yaitu memasukkan data kedalam komputer untuk diolah dengan menggunakan software khusus yaitu program SPSS statistik 17,0 for windows.

b. Analisa Data Analisa data adalah kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul (Sugiyono, 2007) 1) Analisa Univariat Analisa Univariat bertujuan untuk melihat distribusi frekuensi dan proporsi dari variabel-variabel penelitian guna mendapatkan gambaran data variabel independent yaitu

pengetahuan ibu tentang pemantauan pertumbuhan dengan variabel dependent yaitu status gizi pada balita. Dan data disajikan dalam bentuk tabel dan narasi. a). Pengetahuan Untuk menilai pengetahuan ibu adalah kuesioner yang berisi pertanyaan. Rumus yang akan digunakan untuk mengukur pengetahuan ibu adalah sebagai berikut:

52

P=

x 100

Keterangan : P x Ns : Presentase : Jumlah pertanyaan yang dijawab benar : Jumlah semua pertanyaan

Kategori nilai hasil penelitian dilakukan mengacu pada: a. Kategori baik, apabila pertanyaan dijawab responden 76100% b. Kategori cukup, apabila pertanyaan dijawab responden 5675% c. Kategori kurang, apabila pertanyaan dijawab responden <55% (Arikunto, 2006). b). Status Gizi variabel status gizi dikategorikan ke kategori, yaitu gizi baik, kurang dan buruk. Analisis status gizi dilakukan dengan Kategori: menimbang balita berdasarkan BB/U yaitu

53

gizi buruk : <-3SD gizi kurang : - 3 s/d <-2 SD gizi baik : - 2 s/d +2 SD (Buku MTBS) maka digunakan rumus perhitungan distribusi

frekuensi sebagai berikut:

P=

Dimana: P: presentasi f: frekuensi kategori tertentu n: jumlah responden (Arikunto, 2006) 2) Analisa Bivariat Analisa Bivariat yang dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan atau korelasi (Notoatmodjo, 2010). Koefisien Korelasi Rank Sperman digunakan untuk mencari hubungan atau menguji signifikansi hipotesis asosiatif bila masingmasing variabel dihubungkan berbentuk ordinal, dan sumber data antar variabel tidak harus sama. Rumus yang digunakan yaitu:

54

rs = 1- 6 di2 n (n2-1)

Jika tidak terdapat nilai X dan Y yang sama. rs = x2 + y2 - di2 2

Jika terdapat angka yang sama pada variabel X atau Y Pengujian koefisien korelasi rank sperman: thitung = rs
2

Kriteria Uji : Tolak H0 jika nilai t hitung > t tabel, terima H0 jika nilai t hitung < t tabel.

E. Jadwal Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari tahun 2012 di RW 08 Desa Cikahuripan Kecamatan Cimanggung Kabupaten Sumedang.

Anda mungkin juga menyukai