Anda di halaman 1dari 10

ASEP ANDI SURYANDI 23212059

RESUME MATA KULIAH Kamis, 14 Februari 2013 EP 6173 - DIAGNOSA PERALATAN LISTRIK TEGANGAN TINGGI A. Diagnosis Pada Trafo 1. Kontribusi kegagalan sistem dan kegagalan isolasi Transformer: - Kegagalan sistem : 12 % - Kegagalan isolasi : 84 % 2. Teknik diagnosis kegagalan pada trafo: - Dissolved gas analysis (DGA) - Tandelta - Spectroscopy (Tandelta vs. Frequency) - Insulation resistance - Return voltage (RVM) 3. Faktor penuaan pada trafo tegangan tinggi: - Termal: panas karena pembebanan, rugi-rugi magnetik, rugi-rugi dielektrik - Elektrikal: tegangan, medan listrik, frekuensi, arus - Ambient: Suhu, kelembaban - Mekanikal: getaran 4. Parameter Diagnosis trafo tegangan tinggi: No. Parameter Faktor Pembobotan 1. Kadar air (KA) 0,1425 2. Angka Keasaman (AK) 0,0963 3. Tegangan Tembus (TT) 0,0477 4. Tegangan Antar Muka (TAM) 0,0247 5. Tan Delta 0,2572 6. Warna 0,0247 7. Furan 0,2993 8. TCG 0,0830 9. Kandungan CO2 0,0247 5. Lima pengujian yang dilakukan pada Trafo Daya (Berdasarkan Protective Test Code dari Electric Power Equipment In China, dilakukan pada tahun 1997) - Isolasi resistans, rasio, dan polaritas belitan (off-line); - Arus bocor dan tan belitan (off-line); - Tan dan kapasitansi dari bushing kapasitif (off/on-line); - Resistansi DC dari belitan (off-line); - Resistansi isolasi besi pentanahan (off-line); - Pengujian isolasi minyak (on-line); - Analisa dissolved gas pada minyak (on-line); - Ketahanan belitan terhadap tegangan AC (off-line); - Kandungan air pada minyak (on-line);

ASEP ANDI SURYANDI 23212059

- Pengukuran partial discharge (off-on-line); - Total ada 32 item 6. Aplikasi on-line monitoring pada trafo: DGA, PD, arus pentanahan yang terinduksi akibat gangguan inti besi, kandungan air pada minyak 7. Kandungan air pada minyak dapat diukur dengan: VAISALA

Gambar 1. VAISALA

Alat ini dapat mengukur kandungan air dan suhu secara langsung: - Kandungan air diukur dengan range: 0-1000 PPM, akurasi : 10% (>30oC); - Suhu diukur dengan range: -40-180oC, akurasi : 0,1oC(20oC). 8. Setelah tahun 2010, standar yang digunakan di China untuk Condition Monitoring and Diagnosis (CMD) untuk trafo adalah: GDW 536-2010: Spesifikasi teknis untuk peralatan on-line monitoring timbulnya dissolved gas pada minyak trafo 9. Dissolved Gas Analysis(DGA) pada minyak: - Lebih dari 50% trafo yang gagal di China diuji dengan DGA - Berdasarkan regulasi di China, saat ini merupakan pengujian nomor satu diantara 32 jenis pengujian trafo - Nilai yang harus diperhatikan untuk trafo 500 kV adalah C2H2 < 1 ppm - On-site DGA telah dikembangkan dan digunakan: Simpler gas detector ( Untuk H 2 atau C2H2), Multi gas analyser untuk DGA

Gambar 2. On-site DGA

ASEP ANDI SURYANDI 23212059

Gambar 3. Portable DGA

10. Monitoring Partial Discharge:

Gambar 4. Belitan trafo yang mengalami kegagalan

Arus Pulsa, Ultrasonik, UHF,... Interferensi pada gangguan awal, khususnya di on-site, on-line monitoring Banyak metode digunakan baik pada hardware maupun softwarenya untuk mendeteksi PD dari suara - Kombinasi metode paling baik untuk digunakan 11. Inisiasi streamer discharge dan propagasi pada minyak trafo

Gambar 5. Geometri elektroda dan hasil simulasi

12. Positive streamer discharge pada minyak trafo

ASEP ANDI SURYANDI 23212059

Inisiasi positive stramer dan propagasi pada minyak trafo dalam kondisi tegangan impulse (magnitude 40 kV, rise time 100 ns), efek muatan ruan memberikan pengaruh pada propagasi positive streamer ke tanah. Bentuk gelombang ionisasi perlu diperhatikan 13. Pengukuran Partial Discharge pada Trafo: Efek Fisik Makroskopik Metode Deteksi Efek Optik(cahaya) Optikal Gelombang tekan (suara) Mekanikal: Akusti, opto-akustik Efek Discharge, rugi-rugi dielektrik, Elektrikal: IEC 60270, HF/VHF/UHF gelombang frekuensi tinggi Efek kimia Kimiawi Panas 14. Dry-type trafo

Gambar 6. Dry-Type Trafo 35 kV

Umumnya menggunakan isolasi epoxy-resin Perawatan mudah Tidak memerlukan pengkondisian lingkungan

15. Monitoring untuk dry-type trafo - Over-heating monitoring

ASEP ANDI SURYANDI 23212059

Gambar 7. Over-Heating Monitoring Dengan Menggunakan Kabel Fiber Optik

Pengukuran hubung singkat antar belitan

Gambar 8. Pengukuran Hubung Singkat Antar Belitan Berdasarkan Transfer Function

Pengukuran partial discharge

Gambar 9. Deteksi PD

16. Infrared, ultraViolet dan X- rays Methods Infrared digunakan untuk deteksi suhu pada trafo tegangan tinggi. Ultraviolet digunakan untuk memeriksa kondisi kororna, misalnya pada ujung bushing trafo dari suatu sambungan yang tidak stabil X-ray digunakan untuk mendeteksi dan mengambil gambar cacat suatu peralatan tegangna tinggi, misalnya pendeteksian gangguan pada GIS

ASEP ANDI SURYANDI 23212059

17. Smart transformer Konsep trafo daya pintar (diajukan oleh Y. Zhang dan G. J. Zhang pada tahun 2001, dan dicoba pada tahun 2002: - Multi-sensor yang terintegrasi pada trafo yang baru dimanufaktur atau trafo pada gardu - Tidak hanya menghasilkan on-line data, tetapi juga off-line data - Diagnosis, estimasi bahkan kontrol sendiri

B. Diagnosis Pada GIS 1. a. b. c. d. Media isolasi pada peralatan hubung switchgear: Gas (SF6) : Gas Insulated Switchgear Vaccuum Udara : Air Insulated Switchgear Minyak : Oil Insulating Switchgear

Gambar 10. GIS dengan isolasi Gas SF6

2. Konsep Diagnosis pada GIS

ASEP ANDI SURYANDI 23212059

Gambar 11. Alur Diagnosis isolasi GIS

3. Metode deteksi dan diagnosis isolasi Partial Discharge Secara umum pengkategorian teknik diagnosis GIS dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu pengukuran secara elektrik dan non-elektrik. Pengukuran secara non elektrik menggunakan berbagai macam fenomena yang muncul antara lain cahaya (light), suara (acoustic emission), dan pengukuran dari gas SF6 (Dissolved gas). Sedangkan, pengukuran secara elektrik dikelompokkan menjadi dua, yaitu pengukuran elektrik menggunakan grounding wire CT/ detection impedance dan pengukuran gelombang Ultra High Frequency (UHF) baik menggunakan internal sensor / eksternal sensor ataupun horn antenna. Klasifikasi Deteksi Sensor, Metode Elektrik PD Pulse Konvensional (IEC 60270) Arus, Muatan Gelombang Metode UHF Elektromagnet Pulse Response Transfer Function Akustik Ultrasonik, Sensor AE, Mikrofon gelombang akustik Kimia DGA Dissolved gas, Gas Furan Analisa kertas isolasi Liquid GC Optik Emisi cahaya PMT 4. Pengukuran menggunakan CT/detection impedance
Pengukuran dengan CT/detection impedance dilakukan dengan menempatkan CT/detection impedance dalam jalur grounding dari tank yang terhubung juga dengan bushing melalui suatu coupling capacitor sehingga membentuk suatu rangkaian tertutup (loop).

5. -

Standard: IEC Standard 62478: HV test techniques TC42: High-voltage testing techniques Metode pengukuran partial discharge dengan elektromagnetik dan akustik

ASEP ANDI SURYANDI 23212059

Gambar 12. Aspek penting didalalm deteksi PD (IEC62478)

6. 7. 8. 9.

Sensor UHF untuk diagnosis PD pada GIS Propagasi pada jarak yang panjang Dapat diukur tanpa ada kontak langsung Pengukuran dengan akurasi tinggi dengan sedikit noise dari luar UHF: 300 MHz-3G Hz Kontribusi kegagalan sistem dan kegagalan isolasi GIS: Kegagalan sistem : 15 % Kegagalan isolasi : 95 % Keuntungan metode UHF pada GIS: Sensitivitas tinggi Respons cepat Bebas noise Proses leader breakdown pada Electronegative Gas:

Gambar 13. Leader Brekdown

a. b. c. d.

Streamer awal Corona awal Stem (S) dan Precursor (P) dari sorona streamer Leader awal dan corona kedua yang tumbuh

ASEP ANDI SURYANDI 23212059

e. Propagasi stepped leader dan gap breakdown 10. Alasan perlu memperhatikan struktur GIS: 1. Effect of GIS component on propagation properties of EM wave 2. Insulation spacer 3. Turn off parts (L brance T brance) 4. Disconnecting part 11. Insulation spacer

Gambar 14. Insulation spacer pada GIS

Banyaknya sensor yang digunakan untuk mendeteksi propagasi gelombang elektromagnet yang melewati insulation spacer tergantung dari karakteristik gelombang tersebut. 12. Research objective Menjelaskan akibat dari spacer yang ada terhadap induksi PD yang diukur dengan sensor UHF pada GIS 154 kV

Parameter yang ditetapkan: PD Source : free-particle on tank (FPT) particle on HV conductor (HVP) Particle Length : 10 mm (fpt), 15mm (HVP) Insulation : SF6 gas 0.25 Mpa Applied Voltage : 100KV rms (HVP) Sensor : UHF Measurement 2 sensor simultaniously 40 data

ASEP ANDI SURYANDI 23212059

154 GIS model Partial Discharge Source Hasil Percobaan 1. Tanpa spacer 2. Dengan spacer Perbandingan nilai Vpp transmisi 1. Transimission rate (TR) dari gelombang EM yang terjadi pada spacer lebih rendah daripada TR tanpa spacer 2. The important cause is the difference in dielctric contant of the spacer and SF6 gas Akibat terpentingnya adalah perbedaan pada dielektrik konstannya dari spacer dan gas SF6 13. Keuntungan GIS : a. Ukuran kompak. Tidak memakan tempat karena tegangan tembus gas SF6 (87 kV/cm) lebih tinggi dibandingkan dengan tegangan tembus udara (30kV/cm). b. Keandalan tinggi c. Free Maintenance 14. Tekanan operasi GIS SF6 : a. Pada kompartemen CB 6~7 bar b. Pada kompartemen konduktor 4~5 bar 15. Penyebab gangguan / kegagalan GIS : a. Protrusion on the tank (benjolan / permukaan tidak rata) b. Protrusion on HV conductor c. Particle on the tank d. Particle on the spacer e. Particle on HV conductor f. Floating particle g. Floating electrode h. Void
d a f g c b h e

Anda mungkin juga menyukai