Appen
Appen
OLEH : AGRIYANA
PEMBIMBING :
Pendahuluan
Nyeri perut pada anak sering
ringan sampai yang paling berat, terlokalisir, di seluruh perut, dapat
menjalar.
Angka kejadian apendisitis cukup tinggi di dunia. Amerika Serikat terdapat 70.000/ tahun, insiden 1-2 kasus per 10.000 anak /tahunnya antara kelahiran sampai anak tersebut berumur 4 tahun.
Apendisitis jarang terjadi pada bayi dan anak-anak dibawah 2 tahun perforasi Sehingga pendekatan diagnosis yang cermat dan tepat sangat diperlukan untuk memberikan tatalaksana yang optimal
Anatomi
Fisiologi
Apendiks menghasilkan mucus 1-2ml perhari. Mucus ini alirkan ke caecum GALT (Gut Assoiated Lymphoid Tissue) yang terdapat pada apendiks menghasilkan Ig-A. namun, jika apendiks diangkat, tidak ada mempengaruhi sistem imun tubuh karena jumlahnya yang sedikit sekali
Definisi
Proses radang pada appendiks
Etiologi
1. Faktor obstruksi (90%) - Hyperplasia jaringan lymphoid sub mukosa
(60%) - Stasis fekal (35%) - Benda asing (4%) - Parasit dan cacing (1%)
2. Faktor Bakteri Pada kultur didapatkan terbanyak ditemukan adalah kombinasi antara Bacteriodes fragililis dan E.coli, lalu Splanchicus, lacto-bacilus, Pseudomonas, Bacteriodes splanicus. Sedangkan kuman yang menyebabkan perforasi adalah kuman anaerob sebesar 96% dan aerob<10%.
Patofisiologi
Manifestasi Klinis
Gejala utama apendisitis adalah nyeri periumbilikal diikuti oleh muntah, nyeri pada kuadran bawah dan akhirnya muntah disertai dengan demam
Meskipun gejala-gejala tersebut timbul pada 50% orang dewasa tetapi lebih jarang pada anak-anak.
Beberapa gejala pada anak-anak lebih berdasarkan pada umur pasien
Pemeriksaan Fisik
Temuan pemeriksaan fisik pada anak-anak dapat bervariasi, tergantung pada usia Keadaan rewel mungkin satu-satunya tanda apendisitis pada neonatus Anak yang lebih tua sering terlihat tidak nyaman atau lemah. Mereka mungkin lebih suka berbaring diam karena iritasi pada peritoneal
Pemeriksaan anak membutuhkan keterampilan, kesabaran, dan kehangatan Anak-anak bervariasi dalam kemampuan mereka untuk bekerja sama dengan pemeriksaan fisik Hal ini penting untuk menyesuaikan pemeriksaan fisik untuk usia anak dan tahap perkembangannya
1. Pemeriksaan Jantung dan Paru Pasien sering dehidrasi atau nyeri yang sangat hebat karena apendisitis mungkin akan mengalami takikardi atau takipneu
2. Pemeriksaan Abdomen
Pemeriksaan abdomen merupakan pemeriksaan yang harus dilakukan pada appendisitis Titik yang harus diperiksa adalah titik Mc Burneys pada kuadran kanan bawah abdomen
Pemeriksaan fisik kedua yang penting dilakukan adalah spasme otot pada abdomen kanan bawah. Rovsing sign akan menjadi positif ketika palpasi dilakukan pada kuadran kiri bawah maka pasien akan merasakan nyeri pada daerah yang berlawanan
Psoas sign akan positif ketika pasien merasa sangat tidak nyaman jika kaki kanan diangkat setinggi-tingginya
Obturator sign dapat positif ketika pasien merasakan nyeri pada saat kaki pasien diputar dan diangkat
Ketika curiga adanya peritonitis, pasien akan mengalami takikardi, dan suara usus menjadi hipoaktif
Pemeriksaan colok dubur pada anak tidak selalu dianjurkan tetapi kadang dapat membantu dalam penegakan diagnosis yang benar, terutama pada anak perempuan remaja yang aktif secara seksual. Kaliber anus pasien harus dipertimbangkan, pergunakan jari yang lebih kecil untuk memeriksa pasien yang lebih muda
Pemeriksaan Laboratorium, pada darah lengkap didapatkan leukosit ringan umumnya pada apendisitis sederhana Lebih dari 13.000/mm3 umumnya pada apendisitis perforasi Tidak adanya leukositosis tidak menyingkirkan apendisitis
b). Elektrolit
Pemeriksaan elektrolit dan tes fungsi ginjal lebih bermanfaat untuk manajemen daripada diagnosis. Indikasi untuk tes ini pada riwayat muntah yang massif atau kecurigaan klinis dehidrasi yang signifikan
c). Urinalisis
Pada pemeriksaan urin, sedimen dapat normal atau terdapat leukosit dan eritrosit lebih dari normal bila apendiks yang meradang menempel pada ureter atau bladder . Jumlah leukosit >15 dapat menunjukkan adanya infeksi saluran kemih. Bakteriuria tidak dapat terlihat pada appendisitis akut dan jika ada kultur urine dan radiografi dari traktus urinarius dapat dipertimbangkan
Scoring sistem
Skor PAS 0 - 2 dapat diobservasi di IGD atau dipulangkan Skor PAS 3-6 dilakukan USG atau CT- Scan Skor PAS 7 sangat mungkin terdiagnosa apendisitis dan harus dibawa ke ruang operasi tanpa perlu pencitraan lebih lanjut.
1. Resusitasi cairan
Pastikan rehidrasi yang memadai untuk pasien dengan suspek apendisits Bahkan pada apendisitis akut awal pada anakanak, sering tidak memiliki asupan oral yang cukup dan datang dengan beberapa derajat dehidrasi Bolus cairan berupa ringer laktat secara cepat untuk mengkoreksi hipovolemia dan mengembalikan tekanan darah serta pengeluaran urin pada level yang baik
2. Terapi Antibiotik
Terapi antibiotik merupakan aspek penting dari pengobatan apendisitis perforasi Antibiotik intravena harus mulai diberikan setelah diagnosis apendisitis akut dikonfirmasi
Terapi Antibiotik diarahkan terhadap organisme gram-negatif dan anaerob seperti Escherichia coli dan spesies Bacteroides
Antibiotik initial diberikan termasuk cephalosporins generasi ke 3, ampicillin sulbaktam, dll, dan metronidazol atau klindanisin untuk kuman anaerob
3. Appendektomi
Bila diagnosa sudah tepat dan jelas ditemukan appendicitis maka tindakan yang dilakukan adalah operasi membuang appendiks (appendektomi) Penundaan appendektomi dapat mengakibatkan abses dan perforasi
Kriteria Pemulangan Pada kasus apendisitis akut tanpa komplikasi, pasien dapat dipulangkan 2436 jam setelah operasi Persyaratan pasien pulang meliputi demam berkurang, kontrol nyeri yang memadai untuk analgesik oral, dan asupan oral yang cukup untuk mempertahankan hidrasi