Anda di halaman 1dari 14

Laporan Praktikum BIOKIMIA

Oleh Kelompok 2 : Dani Arisandi Kresna Pujanga Tantowi B.P Ahmad Hamidi Yuditia Eka .P Oktalia .S (1101100006) (1101100007) (1101100008) (1101100009) (1101100010) (1101100063)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG DIII KEPERAWATAN MALANG 2011-2012

Praktikum Pertemuan Pertama Membuat Serum

Alat & Bahan: 1. Spuit 5 ml. 2. Alkohol. 3. Kapas. 4. Torniquet. 5. Handscoun. 6. Sentrifuge. 7. Mikropipet 1000 l. 8. Tabung reaksi.

Cara Kerja: 1. Menyiapkan alat yang akan di gunakan. 2. Mencari letak vena yang akan diambil sampel darahnya. 3. Memasang torniquet dan disinfeksi mengunakan alcohol letak vena yang akan diambil. 4. Masukkan spuit ke darah vena yang akan diambil dan ambil sampel darah sebanyak 5 ml. 5. Masukkan darah ke dalam tabung reaksi. 6. Biarkan kurang lebih 1 jam. 7. Setelah 1 jam darah dan serum akan terpisah dan ambil serum kemudian pindahkan ke tabung reaksi lainnya.

Hasil: Masing-masing kelompok akan mempunyai serum untuk praktikum selanjutnya.

Praktikum Pertemuan Kedua Pemeriksaan Glukosa dalam Darah

Alat & Bahan: 1. Kapas kering. 2. Alkohol. 3. Blood lancet. 4. Alat tes glukosa darah. 5. Stik untuk memeriksa glukosa darah.

Cara Kerja: 1. Menyiapkan alat yang akan di gunakan. 2. Pilih jari yang akan ditusuk untuk diambil darahnya. 3. Tekan ke ujung jari kemudian bendung lalu lakukan disinfeksi dengan kapas alkohol. 4. Tusuk jari dengan blood lancet. 5. Tempelkan darah pada stik(pada tempat yang di sarankan). 6. Masukkan stik ke dalam alat pengecek glukosa dengan posisi yang sesuai. 7. Tunggu beberapa detik hingga angka glukosa darah muncul. 8. Amati dan catat hasil pemeriksaan.

Hasil: Tidak ada hasil karena alat tes glukosa tidak bisa dipakai. Tingkat gula darah yang

normal adalah:

4 - 7 mmol/l atau 72 - 126 mg/dl (puasa) < 10 mmol/l atau 180 mg/dl (90 menit setelah makan) sekitar 8 mmol/l atau 144 mg/dl (malam hari)

Mengecek Glukosa dalam Darah menggunakan Spektrum

Alat & Bahan: 1. Contoh serum. 2. Tabung reaksi. 3. Larutan reagent analisis glukosa darah. 4. Larutan standart. 5. Aquades. 6. Mikropipet 10 l dan 1000 l. 7. Spektrofotometer. 8. Kuvet.

Cara Kerja: 1. Menyiapkan alat. 2. Membuat blanko. Isi tabung reaksi berlabel blanko dengan aquades sebanyak 20 l dan beri jeda 30 detik kemudian masukkan larutan reagent 2000 l. 3. Membuat standart. Isi tabung reaksi berlabel standart dengan larutan standart sebanyak 20 l dan beri jeda 30 detik kemudian masukkan larutan reagent sebanyak 2000 l. 4. Membuat tabung tes. Isi tabung reaksi berlabel contoh serum dengan serum masing-masing kelompok 20 l dan beri jeda 30 detik kemudian ditambah dengan larutan reagent 2000 l. 5. Inkubasi larutan selama 10 menit kemudian baca absorbannya pada gelombang 546 nm dengan urutan blanko kemudian standart, dan kemudian contoh serum.

Hasil: Standart: 0,505 A Kelompok 5: 0,400 A Rumus: Contoh serum x kadar glukosa standart Standart Jadi hasil kelompok: 0,400 A x 1 g/l = 0,792 g/l = 0,0792 g/dl 0,505 A Berdasarkan hasil di atas, darah pasien normal, tidak mengandung glukosa, karena hasil penghitungannya tidak melebihi batas normal, yaitu < 1 g/l

Mengecek Glukosa dalam Urin Melalui Reduksi

Alat & Bahan: 1. Serum dalam tabung reaksi. 2. Tabung reaksi. 3. Larutan Fehling A. 4. Larutan Fehling B. 5. Pipet. 6. Kompor spirtus. 7. Korek api

Cara Kerja: 1. Menyiapkan alat yang akan digunakan. 2. Ambil larutan fehling A 1 ml dan larutan fehling B 1 ml kemudian campur dalam tabung reaksi. 3. Siapkan 2 buah tabung reaksi untuk tes dan blanko. 4. Untuk tabung blanko isi dengan 2 ml campuran fehling A dan fehling B. 5. Untuk tabung reaksi tes isi urin dari masing kelompok sebanyak ml kemudian campur dengan 2 ml campuran fehling A dan fehling B. 6. Panaskan kedua tabung reaksi baik blanko maupun tes. 7. Bandingkan warna pada masing-masing tabung.

Hasil:

Warna urin tetap, tidak berubah. Hal ini menandakan bahwa urin normal, tidak mengandung glukosa. Jika positif maka warna urin berwarna hijau, dan apabila parah, akan berwarna merah bata. Hasil dinyatakan dengan : Negatif Positif 1 (+) Positif 2 (++) Positif 3 (+++) Positif 4 (++++) jika warna tetap (tidak ada glukosa) jika warna hijau kekuningan dan keruh (terdapat 0,5 -1% glukosa) jika warna kuning keruh (terdapat 1 -1,5% glukosa) jika warna jingga seperti lumpur keruh (terdapat 2 - 3,5% glukosa) jika warna merah keruh (terdapat > 3,5% glukosa)

Praktikum Pertemuan Ketiga Cek Kadar Albumin dalam Darah

Alat & Bahan: 1. Contoh serum. 2. Larutan standart. 3. Larutan reagent. 4. Aquades. 5. 4 buah tabung reaksi dalam rak tabung reaksi. 6. Kuvet. 7. Mikropipet 10 l dan 1000 l. 8. Spektrofotometer.

Cara Kerja: 1. Meyiapkan contoh serum (mengunakan serup yang di ambil pada pertemuan pertemuan pertama). 2. Menyiapkan alat yang akan di gunakan. 3. Membuat blanko. Isi tabung reaksi berlabel blanko dengan aquades sebanyak 20 l dan beri jeda 30 detik kemudian masukkan larutan reagent 2000 l. 4. Membuat standart. Isi tabung reaksi berlabel standart dengan larutan standart sebanyak 20 l dan beri jeda 30 detik kemudian masukkan larutan reagent sebanyak 2000 l. 5. Membuat tabung tes. Isi tabung reaksi berlabel contoh serum dengan serum masing-masing kelompok 20 l dan beri jeda 30 detik kemudian ditambah dengan larutan reagent 2000 l.

6. Inkubasi larutan selama 10 menit kemudian baca absorbannya pada panjang gelombang 546 nm dengan urutan blanko kemudian standart, dan kemudian contoh.

Hasil: Standart: 0,585 A Kelompok 5: 0,944 A Rumus: Contoh serum x kadar glukosa standart (5 g/dl) Standart Jadi hasil kelompok: 0,944 A x 5 g/dl = 8,068 g/dl 0,585 A Artinya dalam darah tersebut mengandung kadar protein yang tinggi, karena hasil penghitungan melebihi batas normal kandungan albumin dalam darah, yaitu 3,8 5,1 gr/dl.

Praktikum Pertemuan Keempat Cek Kadar Albumin dalam Urin

Alat & Bahan: 1. Sampel urin. 2. Tabung reaksi. 3. Kompor spirtus. 4. Pipet 5 ml. 5. Kertas saring. 6. Tabung sampel urin. 7. Corong. 8. Penjepit tabung. 9. Larutan CH3COOH.

Cara Kerja: 1. Menyiapkan sampel urin kemudian saring dengan kertas saring dalam corong yang diletakkan dalam tabung reaksi. 2. Setelah urin tersaring ambil contoh urin kemudian letakkan pada tabung blanko dan tes masing-masing 5 ml dan beri label. 3. Panaskan urin pada blanko hingga mendidih. 4. Setelah mendidih beri 3-5 tetes asam asetat. 5. Kemudian panaskan kembali sebentar saja. 6. Amati hasil apabila urin menggumpal atau keruh maka positif mengandung albumin.

Hasil: Contoh urin tidak keruh berarti negatif mengandung albumin yang artinya normal.

Urin yang mengandung albumin akan berwarna keruh dan terdapat endapan berwarna putih. Albumin merupakan suatu protein yang memiliki ukuran molekulnya cukup besar. Urine yang mengandung Albumin menandakan bahwa filtrasi yang dilakukan oleh ginjal tidak sempurna. Sebelum dipanaskan urine berwarna kuning bening dan setelah dipanaskan, warna urine tetap putih bening meskipun telah ditambahkan asam asetat. Ini berarti kinerja ginjal orang tersebut masih berfungsi dengan baik dan bisa menfiltrat protein yang masuk ke dalam ginjal.

Cek Kadar Kolesterol dalam Darah

Alat & Bahan: 1. Contoh serum. 2. Larutan standart. 3. Larutan reagent. 4. Aquades. 5. 4 buah tabung reaksi dalam rak tabung reaksi. 6. Kuvet. 7. Mikropipet 10 l dan 1000 l. 8. Spektrofotometer.

Cara Kerja: 1. Meyiapkan contoh serum (saudara harus menyiapkan serum yang akan dianalisis setidaknya 1 jam sebelu praktikum dimulai). 2. Menyiapkan alat. 3. Membuat blanko. Isi tabung reaksi berlabel blanko dengan aquades sebanyak 20 l dan beri jeda 30 detik kemudian masukkan larutan reagent 2000 l. 4. Membuat standart. Isi tabung reaksi berlabel standart dengan larutan standart sebanyak 20 l dan beri jeda 30 detik kemudian masukkan larutan reagent sebanyak 2000 l. 5. Membuat tabung tes. Isi tabung reaksi berlabel contoh serum dengan serum masing-masing kelompok 20 l dan beri jeda 30 detik kemudian ditambah dengan larutan reagent 2000 l.

6. Inkubasi larutan selama 10 menit kemudian baca absorbannya pada panjang gelombang 546 nm dengan urutan blanko kemudian standart, dan kemudian contoh.

Hasil: Standart: 0,268 A Kelompok 5: 0,227 A Rumus: Contoh serum x kadar kolesterol standart (200 mg/dl) Standart Jadi hasil kelompok: 0,268 A x 200 mg/dl = 236,1 mg/dl 0,227 A Artinya dalam darah tersebut mengandung kadar kolesterol yang tinggi, karena hasil penghitungan melebihi batas kolesterol normal, yaitu 160 200 mg.

Cek Kadar Trigliserida dalam Darah

Alat & Bahan: 1. Contoh serum. 2. Larutan standart. 3. Larutan reagent. 4. Aquades. 5. 4 buah tabung reaksi dalam rak tabung reaksi. 6. Kuvet. 7. Mikropipet 10 l dan 1000 l. 8. Spektrofotometer.

Cara Kerja: 1. Meyiapkan contoh serum (saudara harus menyiapkan serum yang akan dianalisis setidaknya 1 jam sebelu praktikum dimulai). 2. Menyiapkan alat. 3. Membuat blanko. Isi tabung reaksi berlabel blanko dengan aquades sebanyak 20 l dan beri jeda 30 detik kemudian masukkan larutan reagent 2000 l. 4. Membuat standart. Isi tabung reaksi berlabel standart dengan larutan standart sebanyak 20 l dan beri jeda 30 detik kemudian masukkan larutan reagent sebanyak 2000 l. 5. Membuat tabung tes. Isi tabung reaksi berlabel contoh serum dengan serum masing-masing kelompok 20 l dan beri jeda 30 detik kemudian ditambah dengan larutan reagent 2000 l.

6. Inkubasi larutan selama 10 menit kemudian baca absorbannya pada panjang gelombang 546 nm dengan urutan blanko kemudian standart, dan kemudian contoh.

Hasil: Standart: 0,38 A Kelompok 5: 0,196 A Rumus: Contoh serum x kadar trigliserida standart (200 mg/dl) Standart Jadi hasil kelompok: 0,196 A x 200 g/dl = 103,157 mg/dl 0,38 A Artinya konsentrasi trigliserida di dalam darah sebesar 103,157 mg/dl. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pasien tidak mengalami hipertrigliseridemia karena kadar trigliseridanya tidak melebihi batas normal, yaitu <200 mg/dl.

Anda mungkin juga menyukai