Anda di halaman 1dari 5

Tekanan Panas atau Heat stress adalah batasan kemampuan penerimaan panas yang diterima pekerja dari kontribusi

kombinasi metabolism tubuh akibat melakukan pekerjaan dan factor lingkungan ( seperti temperature udara, kelembaban, pergerakan udara, dan radiasi perpindahan panas) dan pakaian yang digunakan. Keadaan heat stress ringan atau sedang dapat menyebabkan rasa tidak nyaman, dan berakibat buruk terhadap penampilan kerja dan keselamatan, meskipun hal ini tidak menimbulkan kerugian dalam hal kesehatan pekerja. Health Hazard Control ( Teknik Pengendalian Lingkungan Kerja Panas ) Teknik Pengendalian Lingkungan Kerja Panas di bagi menjadi tiga yaitu : pengendalian secara teknik, administratif dan penggunaan alat pelindung diri. a. Pengendalian secara Teknik

Pengukuran suhu bola atau suhu radiasi di dapatkan dari tempat kerja dapat dilihat dari alat monitoring heat stress yang kemudian di analisa, secara teknik pengedalian Lingkungan kerja panas dapat dilakukan dengan Pengadaan ventilasi umum diharapkan panas yang menyebar secara radiasi, konduksi dan konveksi ke seluruh ruang kerja dapat mengalir keluar dimana suhu udaranya lebih rendah. Tetapi panas yang terjadi secara terus menerus dan kontinyu, sehingga pengadaan ventilasi umum dirasakan kurang. Untuk itu perusahaan membuat fan dengan tujuan mengalirkan panas secara konveksi ke tempat dengan suhu udara yang lebih rendah. Hal ini bisa dilihat. Sebenarnya pemasangan fan dengan radiasi panas yang tinggi dapat membahayakan kesehatan tenaga kerja, karena radiasi panas dari sumber panas akan langsung terkena tenaga kerja yang dapat menyebabkan efek kesehatan bagi tenaga kerjanya. Sebaiknya perusahaan mem buat exhaust fan, dimana panas dari lingkungan kerja ditarik keluar ke lingkungan dengan suhu yang lebih rendah. Sehingga pengendalian secara teknik yang perlu dilakukan adalah penambahan ventilasi umum, memperlebar ventilasi umum, Penggunaan penyekat ( shielding ) terutama untuk mengurangi panas radiasi. Isolasi perubahan tempat perubahan desain atau substitusi peralatan atau proses untuk menurunkan panas. Pemasangan exhaust fan dan pemasangan dust collector. Ventilasi keluar setempat (local exhaust ventilation) untuk mengeluarkan sejumlah panas dari lingkungan kerja.Pelepasan udara dingin dengan menggunakan alat pendingin untuk menurunkan suhu penyediaan udara. b. Pengendalian secara Administratif

Lingkungan kerja yang panas membutuhkan tenaga kerja yang fit, kesegaran jasmani baik, status kesehatan baik dan status gizi baik. Berdasar data yang didapat bahwa tenaga kerja yang bekerja tidak di periksa kesehatannya saat baru masuk kerja. Sebaiknya pemeriksaan kesehatan awal diberikan terhadap tenaga kerja yang baru masuk agar tenaga kerja sesuai dengan pekerjaannya (the right man on the right job). Organisasi ketenagakerjaan di perusahaan tersebut telah terbentuk yaitu P2K3 (Panitia Pembina Kese lamatan Dan Kesehatan Kerja) dan SPSI. Organisasi ini dibentuk berdasarkan komitmen direktur terhadap tenaga kerjanya . P2K3 diketuai oleh direktur dengan anggota para tenaga kerja. Dengan adanya organisasi ini diharapkan masalah yang berhubungan dengan K3 dapat diatasi.

Sehingga pengendalian secara administratif yang perlu dilakukan adalah pemeriksaan kesehatan berkala, poliklinik dibuka selama 7 hari/minggu, dokter perusahaan hadir paruh waktu (3 hari/minggu), paramedis hadir penuh waktu, tenaga kerja ikut menjadi peserta Jamsostek (JKK, JK, JHT, JPK) , jam kerja selama 8 jam/hari atau 40 jam/minggu, jam istirahat selama 1 jam/hari, adanya organisasi P2K3 dan SPSI, tenaga kerja mendapat makan dan minum berkaitan dengan tempat kerja yang panas , perusahaan memiliki ruang makan untuk tenaga kerja, kamar mandi sebanyak 6 buah untuk pria dan sebuah untuk wanita dengan jumlah tenaga kerja keseluruhan 470 tenaga kerja pria dan 13 wanita. c. Pengadaan alat pelindung diri (APD)

Pengadaan alat pelindung diri (APD) dirasakan kurang. Helm sebaiknya harus diberi bila ada kerusakan, tidak hanya diberi 1 saja selam tenaga kerja bekerja di perusahaan tersebut. Masker penutup hidung dan mulut sebaiknya diberi setiap hari. Masker yang terbuat dari kain serap akan cepat lusuh dan rusak bila dipakai seharian apalagi perusahaan tersebut menghasilkan debu. Demikian pula dengan sepatu dan pakaian kerja. Khususnya sepatu kerja sebaiknya diberi saat tenaga kerja tersebut mengeluh sepatunya rusak akibat adanya letikan api dari peleburan metal. Pemberian APD hendaknya diberi konsisten dan konsekuen agar tenaga kerja terhindar dari bahaya di tempat kerja. Pemberian pakaian kerja setiap enam bulan sekali Kini semakin disadari bahwa cuaca kerja penting artinya bagi kesejahteraan dan produktivitas tenaga kerja. Suhu nyaman merupakan suatu daerah di mana tenaga kerja berada pada kondisi Termonetral, yaitu tidak ada rasa panas atau rasa dingin. Pengalaman yang disepakati oleh para ahli di Indonesia menyatakan bahwa daerah cuaca nyaman seperti itu adalah 24 26 0C suhu kering. Juga perbedaan di antara suhu di dalam dan di luar ruangan sebaiknya tidak melebihi 5 0C ( Sumamur,1989 dalam wahyu, Atjo). Tekanan panas yang berlebihan di lingkungan kerja akan menjadi beban tambahan yang harus diperhatikan dan diperhitungkan, makin tinggi panas lingkungan akan semakin besar pula pengaruhnya terhadap suhu tubuh atau sebaliknya. Hal tersebut dapat menimbulkan gangguan kesehatan apabila tidak dilakukan upaya pencegahan dan pengendalian terhadap lingkungan kerja dan para pekerjanya. Olehnya itu, disarankan bahwa sebaiknya di tempat kerja dilaksanakan pemberian air minum, minimal 0,5 liter/jam pada pekerja yang bekerja di tempat yang panas, penambahan larutan elektrolit, pemberian makanan yang bergizi seimbang serta mudah dicerna, pemasangan alat untuk pengukuran kelembaban, suhu (fan/AC), dan lain sebagainya.

Pengendalian Pengendalian terhadap heat stress dilaksanakan dalam rangka perlindungan keselamatan dan kesehatan tenaga kerja melalui upaya pencegahan. Pengendalian tersebut di pusatkan di sekitar penyebab dan ketegangan psikologi yang dihasilkan. Hal tersebut memerlukan pengendalian secara umum yang dapat digunakan untuk semua panas yang ada hubungannya dengan pekerjaan. Pengendalian secara khusus yang harus dievaluasi dan dipilih atas kondisi kerja yaang memaksa. a. Pengendalian secara Umum

a) Penggantian Cairan Kehilangan air yang sangat banyak dari tubuh dalam bentuk keringat adalah untuk tujuan pendinginan dengan penguapan. Kehilangan dapat menzcapai 6 liter air dalam 1 hari. NIOSH menyarankan agar tenaga kerja minum sebanyak 150 200 CC setiap 15 20 menit. Air minum sebaiknya disimpan di tempat dingin dan ditempatkan dekat dengan tempat kerja sehingga tenaga kerja dapat mengambil tanpa meninggalkan tenaga kerja. b) Aklimitasi Setiap calon tenaga kerja yang akan bekerja di lingkungan tempat kerja panas harus melaakukan penyesuaian fisiologis terhadap pajanan panas secara bertahap. Proses aklimitasi sebaiknya dilakukan secara bertahap sebagai berikut: pada hari pertama selama 2 jam. Pada hari kedua tenaga kerja bekerja di lingkungan tempat kerja yang panas selama 4 jam. Sedangkan pada hari ketiga tenaga kerja bekerja selama 6 jam. Demikian seterusnya, sehingga akhirnya pada hari ke lima, aklimitasi telah mencapai 100% atau 8 jam ataua 1 shift kerja. c) Self Determination Diartikan sebagai pembatasan terhadap pajanan panas dimana tenaga xkerja menghindari tehadap cuaca panas apabila ia sudah merasakan terpapar suhu panas secara berlebihan. d) Diet Diet makanan seimbang dan mempunyai nilai gizi yang baik adalah sangat penting untuk mempertahankan kesehatan yang prima. Makanan harus mengandung garam yang cukup bagi tenaga kerja yang bekerja dibawah tekanan panas. e) Gaya Hidup dan Status Kesehatan Tenaga kerja harus tidur cukup dan berolah raga merupakan hal yang sangat penting. Tenaga kerja juga tidak mempunyai kebiasaan minum minuman beralkohol ataupun obat terlarang. Semua tenaga kerja sebaiknya tidak mengidap penyakit-penyakit kronis seperti penyakit jantung, ginjal dan hati, karena tenaga kerja yang berpenyakit mempunyai toleransi yang rendah terhadap tekanan panas.

f) Pakaian Kerja Pakaian kerja untuk lingkungan tempat kerja panas sebaiknya dari bahan yang mudah menyerap keringat sepert i: bahan yang terbuat dari katun, sehingga penguapan mudah terjadi. b. a) Pengendalian secara Khusus Subtitusi

Mengurangi beban kerja dari berat ke beban kerja ringan dapat menurunkan tingkat tekanan panas terutama panas metabolisme tubuh. Cara dalam mengurangi beban kerja umumnya termasuk penggunaan tenaga untuk peralatan kerja atau cara kerja baru untuk mengurangi upaya-upaya yang bersifat manual. b) 1) Engineering Control Menurunkan Suhu Udara

Suhu udara dapat diturunkan dengan memasang ventilasi denga cara pengenceran dan dengan pendinginan secara aktif. Ventilasi dengan cara pengenceran maksudnya memasukkan udara yang lebih dingin dari tempat lain (dari luar gedung) ke dalam lingkungan tempat kerja panas. Cara ini dapat dilaksanakan untuk mendinginkan seluruh ruangan atau hanya pendinginan setempat. Pendinginan secara aktif diartikan sebagai pendinginan dengan mesin atau penguapan dengan pendinginan udara yang akan digunakan didinginkan lebih dulu dengan mesin pendingin, selanjutnya baru dimasukkan ke lingkungan tempat kerja untuk mengencerkan udara lingkungan kerja panas. 2) Menurunkan Kelembaban Udara

Dengan menggunakan ruangan yang dingin akan menurunkan tekanan panas, hal ini disebabkan oleh karena suhu udara dan kelembaban udara yang lebih rendah, sehingga meningkatkan kecepatan penguapan dengan pendinginan. 3) Menurunkan Panas Radiasi

Panas radiasi dapat datang dari sumber dengan suhu permukaan yang tinggi (dari dapur peleburan). Bila suatu sumber panas dapat ditentukan atau dilokalisir, maka panas radiasi dapat dikembalikan secara efektif dengan memasang lembaran logam alumunium sebagai perisai di sekeliling sumber tanpa menyentuh dinding dapur. Permukaan logam aluminium yang menghadap ke sumber dibuat mengkilap. Ternyata dengan cara demikian 95% energi panas radiasi yang dipancarkan dari sumber akan dipantulkan kembali, sedangkan yang 5% lainnya akan diabsorbsi oleh logam aluminium. Dengan cara demikian udara dibelakang logam aluminium akan tetap terasa dingin. c) 1) Administratif Control Training

Pendidikan atau pelatihan bagi calon tenaga kerja sebelum ditempatkan dan setelah ditempatkan yang dilaksanakan secara berkala. Pendidikan yang demikian dilaksanakan baik untuk para calon tenaga kerja yang akan bekerja di lingkungan tempat kerja panas atau para tenaga kerja yang bekerja di lingkungan kerja panas maupun untuk supervisornya. Informasi yang menguntungkan yang dapat diperoleh dari pendidikan ini adalah cara-cara mengendalikan tekanan panas dan cara-cara untuk mengendalikan resiko yang berhubungan dengan panas. 2) Membagi Pekerjaan

Untuk mengurangi pajanan panas, pekerjaan dapat dibagi atau dikerjakan oleh beberapa orang dengan cara bergantian. Dengan demikian pemaparan terhadap panas bagi pekerja turun/berkurang atau hanya berlangsung dalam waktu yang singkat. d) Perlindungan Perorangan

Perlindungan perorangan dalah suatau cara pengendalian yang diselenggarakan untuk perorangan. Untuk tekanan panas, perlindungan perorangan terutama berupa suatu pakaian pendingin, namun juga dapat termasuk pakaian yang dapat memantulkan panas radiasi yang tinggi dalam lingkungan tempat kerja panas. Jenis pakaian yang ada: 1. Sistem Peredaran Udara

Udara dialirkan di bawah pakaian keseluruh tubuh. Untuk itu udara yang diperlukan bagi setiap orang, harus dialirkan melalui pipa dengan tekanan yang tinggi dengan menggunakan blower. Jadi jenis pakaian ini dirancang untuk menyerap panas tubuh. 2. Pakaian yang dapat memantulkan panas radiasi yang datang dari suatu sumber panas.

Anda mungkin juga menyukai