Interaksi Obat
Interaksi Obat
Terjadi bila obat berinteraksi dengan obat lain, makanan, minuman atau zat kimia lain yang ada dalam tubuh.
Penderita Umur (balita, anak, dewasa) Farmakogenetik (suku bangsa) Penyakit (flu-jantung) Fungsi hati (gangguan) Fungsi ginjal (gangguan) Kadar protein dalam darah PH urin (ekskresi obat) Diet (interaksi dengan makanan)
2. Obat Dosis Obat Pemberian obat yg bekerja sinergis Bentuk sediaan Lama waktu pemberian (penyakit kronis) Cara dan waktu pemberian obat oral
Interaksi Obat
2 obat bersamaan
Bersama dengan makanan
Interaksi yg menguntungkan
1. Potensiasi
penicillin + probenesid obat II menghambat sekresi penicillin di tubuli ginjal kadar dalam plasma meningkat
2. Menginhibisi kerja enzim: kombinasi amoksisilin dengan as.klavulanat, klavulanat menghambat aktivitas enzim laktamase. Amoksisilin lebih efektif terhadap bakteri, penghasil enzim laktamase
Interaksi yg menguntungkan .
3. Memperlambat resistensi kuman terhadap obat Kombinasi obat anti TB: INH + Rifampisin
4.
5. 6.
aktif Tetrasiklin + Ca, Fe, Mg, Al : chelat Diazepam/luminal + alkohol : koma Digitalis + Propranolol : Krisis hipertensi Asetosal + Vit C : iritasi lambung Hidrokortison + Kanamisin : In aktif
(in vitro): Interaksi secara fisika Interaksi secara kimia 2. Interaksi Farmakologi, secara in vivo (dalam tubuh): Interaksi farmakokinetik, mekanisme kerja (ADME) Interaksi Farmakodinamik, efek obat
Interaksi Farmasetika
1. Merupakan interaksi fisiko-kimiawi antar
Contoh: dalam cairan infus penisilin (AB betalaktam lain) dg aminoglikosida dalam satu larutan.
Resiko: Akan terjadi ikatan kompleks antara
tabung suntik
Interaksi Farmakokinetik
Terjadi bila obat presipitan
mempengaruhi/mengubah proses absorpsi, distribusi (ikatan protein), metabolisme dan ekskresi obat objek.
c. Makanan
Berbagai antibiotika akan menurun
protein yang lebih kuat menggusur obat lain dengan ikatan protein yang lebih lemah dari tempat ikatannya pada protein plasma.
Akibatnya kadar obat bebas yang tergusur ini akan lebih tinggi dalam darah (peningkatan efek toksik).
Contoh
Meningkatnya efek toksik antikoagulan warfarin
atau antidiabetika oral (tolbutamid, glibenklamid, klorpropamid) karena pemberian bersamaan dengan fenilbutazon, sulfa atau aspirin. Pemakaian obat dengan ikatan protein tinggi pada keadaan malnutrisi tinggi (hipoalbuminemia), karena kadar albumin rendah, obat dengan ikatan albumin yang tinggi lebih banyak berada dalam keadaan bebas karena kekurangan albumin untuk mengikat molekul obat, sehingga dengan dosis yang sama akan memberikan kadar obat bebas yang lebih tinggi dengan akibat meningkatnya efek toksik.
Pemacuan Enzim
Penghambatan Enzim Suatu obat presipitan dapat memacu
Dari berbagai reaksi metabolisme obat, yang paling mudah dipacu adalah reaksi oksidasi fase I yang dikatalisir oleh enzim sitokrom P-
metabolisme disebut enzyme inducer Contoh: fenobarbital, fenitoin, rifampisin Polutan udara juga dapat menyebabkan pemacuan, misalnya: asap rokok, asap daging bakar, beberapa antiepileptika seperti fenitoin, karbamazepin, dan fenobarbital.
Penghambatan Enzim
Obat yang punya kemampuan untuk
menghambat enzim yang memetabolisir obat lain dikenal sebagai penghambat enzim (enzyme inhibitor) Senyawa model penghambat enzim ini adalah proadifen (SK&F 525A). Senyawa ini mengikat molekul sitokrom P-450 sehingga menghambat metabolisme senyawa lain
Etinil estradiol Noretindron Isoniazid Kloramfenikol Isoniazid Simetidin Propranolol Eritromisin Fenilbutazon Allopurinol
mungkin tidak bermakna secara klinik Pada obat dengan lingkup terapi sempit (digoksin, teofilin), atau pada obat yang memberikan efek samping pada kadar terapi. Eliminasi akan menyebabkan naiknya kadar obat dalam darah, dan ini berhubungan erat dengan munculnya efek toksik atau efek samping yang tidak diinginkan.
terapi karena kadar terapeutik optimal tidak tercapai, dan penghambatan enzim akan berakibat meningkatnya efek samping atau efek toksik
melalui kompetisi sekresi aktif tubuli ginjal sehingga proses sekresi penisilin terhambat, akibatnya kadar penisilin lebih dapat dipertahankan dalam tubuh.
Interaksi probenesid dan penisilin adalah
Kinidin menghambat sekresi aktif digoksin dengan akibat peningkatan kadar digoksin
dalam darah, kira-kira sampai 2 kali, sehingga meningkatkan kejadian efek toksik digoksin.
Salisilat menghambat sekresi aktif metotreksat Diuretika menyebabkan retensi litium Furosemida meningkatkan nefrotoksisitas aminoglikosida kemungkinan karena hambatan
ekskresi aminoglikosida.
Interaksi Farmakodinamik
Terjadi perubahan efek obat objek karena
Efek makanan terhadap fungsi fisiologis Cepat tidaknya obat diabsorpsi dipengaruhi
Yaitu obat yang efeknya dapat ditingkatkan oleh makanan dan biasanya harus dimakan bersamaan dengan makanan agar didapatkan efek yang tetap. CONTOH: Obat jantung pemblok beta, diuretika, Diazepam, Fenitoin, Nitrifurantoin.
Efek Digoksin dapat berkurang, akibatnya kondisi yang diobati tidak terkendali dengan baik.
Contoh makanan: Sayuran, makanan dari gandum, dan buah-buahan.
SEKIAN