Spondilitis tuberkulosa atau tuberkulosis tulang belakang adalah peradangan granulomatosa yg bersifat kronis destruktif oleh mycobacterium tuberculosis
Spondilitis tuberkulosa merupakan suatu tuberkulosis tulang yang sifatnya sekunder dari tbc tempat lain di dalamtubuh. Terjadinya penyakit ini sering karena penyebaran hematogen
Badan lemah, lesu, nafsu makan berkurang, dan berat badan menurun. Suhu subfebril terutama pada malam hari dan sakit (kaku) pada punggung. Pada anak-anak sering disertai denganmenangis pada malam hari. Pada awal dijumpai nyeri interkostal, nyeri yang menjalar dari tulang belakang ke garis tengah atas dada melaluiruang interkostal. Hal ini disebabkan oleh tertekannya radiks dorsalis di tingkat torakal.
Nyeri spinal menetap dan terbatasnya pergerakan spinale. Deformitas pada punggung (gibbus) Pembengkakan setempat (abses) Adanya proses tbc (tachdjian, 2005). Kelainan neurologis yang terjadi pada 50 % kasus
Foto toraks atau x-ray untuk melihat adanya tuberculosis panda paru
Ct-scan
Mri
Pemberian obat antituberkulosis. Dekompresi medula spinalis. Menghilangkan atau menyingkirkan produk infeksi. Stabilisasi vertebra dengan graft tulang (bone graft)
Apabila dengan terapi konservatif tidak terjadi perbaikan paraplegia atau malah semakin berat.. Adanya abses yang besar sehingga diperlukan drainase abses secara terbuka, debrideman, dan bone graft. Pada pemeriksaan radiologis baik foto polos, mielografi, ct, atau mri ditemukan adanya penekanan padamedula spinalis
Prognosis dari spondilitis tuberkulosa bergantung dari cepatnya dilakukan terapi dan ada tidaknya komplikasineurologis. Diagnosis sedini mungkin dan pengobatan yang tepat, prognosisnya baik walaupun tanpa operasi