Anda di halaman 1dari 4

Sumber-sumber Hukum Keperawatan, yaitu: UU Kesehatan No.23/1992, pasal 32 ayat 2,3,4 PP RI No.

o.32/1996, ttg tenaga kesehatan Kep Menkes 1239/2001, ttg registrasi & praktik perawat KEWENANGAN PERAWAT DLM PRAKTIK KEPERAWATAN Kepmenkes No 1239/Menkes/SK/XI/2001 pasal 15 menyebutkan bahwa perawat berwenang untuk : a. Melaksanakan asuhan keperawatan yg meliputi pengkajian, penetapan diagnosa keperawatan, perencanaan, melaksanakan tindakan keperawatan dan evaluasi b. Tindakan keperawatan sebagaimana yang dimaksud pada ayat (a) meliputi : intervensi keperawatan, observasi keperawatan, pendidikan & konseling kesehatan Intervensi keperawatan adalah tindakan yg dilakukan berdasarkan penilaian & pengetahuan klinis yg dilakukan oleh perawat untuk meningkatkan status kesehatan klien. Observasi adalah tindakan pemantauan & pencatatan perkembangan kondisi klien. Konseling adalah proses bantuan interaktif yang berfokus pada kebutuhan, masalah klien atau org dekat klien untuk meningkatkan atau mendukung koping penyelesaian masalah & hubungan interpersonal. Pendidikan kesehatan adalah pengembangan, pemberian instruksi & pengalaman pembelajaran untuk memfasilitasi perkembangan adaptasi tingkahlaku yg mendukung kesehatan individu,keluarga, kelompok & komunitas. Kepmenkes No.1239/Menkes/SK/2001 tentang registrasi dan praktik perawat pada pasal 17 disebutkan bahwa perawat dalam menjalankan PK harus sesuai dengan kewenangan yang diberikan berdasarkan penduduk dan pengalaman serta dalam memberikan pelajaran berkewajiban mematuhi standar profesi. PPNI menetapkan Tindakan Keperawatan yang dimaksud dlm pasal 15 Yaitu (b) berdsrkan KDM yang merupakan bidang garapan keilmuan keperawatan yaitusebagai berikut : Kebutuhan Individu. Kebutuhan keperawatan keluarga, kelompok dan masyarakat. Kebutuhan Individu: Memenuhi kebutuhan O2 Memenuhi kebutuhan nutrisi Memenuhi kebutuhan integritas jaringan Memenuhi kebutuhan cairan & elektrolit Memenuhi kebutuhan eliminasi Memenuhi kebutuhan eliminasi urin Menenuhi kebutuhan kebersihan diri & lingkungan Memenuhi kebuthan istirahat tidur Memenuhi kebutuhan obat-obatan Memenuhi kebutuhan sirkulasi Memenuhi kebutuhan keamanan & keselamatan Memenuhi kebutuhan manajemen nyeri Memenuhi kebutuhan aktivitas & exercise Memenuhi kebutuhan psikososial & spiritual Memenuhi kebutuhan interaksi sosial Memenuhi kebutuhan ttg perasaan kehilangan, menjelang ajal Memenuhi kebutuhan seksual Memenuhi kebutuhan lingkungan sehat Memenuhi kebutuhan ibu hamil Memenuhi kebutuhan ibu melahirkan Memenuhi kebutuhan bayi baru lahir Memenuhi kebutuhan ibu postpartum Memenuhi kebutuhan pasangan usia subur Memenuhi kebutuhan remaja putri Memenuhi kebutuhan pranikah Memenuhi kebutuhan menopause Kebutuhan Keperawatan Keluarga, Kelompok & Masyarakat NILAI-NILAI PROFESIONAL PRAKTIK KEPERAWATAN Nilai-nilai profesional yang terkait dalam praktik keperawatan yaitu nilai intelektual, nilai komitmen moral, dan Otonomi kendali dan tanggugugat. Nilai intelektual, terdiri dari 3 komponen yang sangat terkait : - Body of knowledge - Pendidikan spesialisasi - Penggunaan pengetahuan dlm berpikir scr kritis & kreatif Nilai komitmen moral, perilaku perawat harus dilandasi aspek moral yang meliputi : 1. Beneficience 2. Adil 3. Fidelity

Otonomi, kendali dan tanggung gugat Otonomi berarti kebebasan dan kewenangan melakukan tindakan secara mandiri. Kendali mempunyai implikasi pengaturan atau pengarahan tehadap sesuatu atau orang. Tanggung gugat berarti bertanggung jawab terhadap tindakan yang telah dilakukan Tuntutan tekanan profesi keperawatan, keyakinan bahwa keperawatan merupakan profesi harus disertai dengan realisasi pemenuhan karakteristik keperawatan sebagai profesi yang disebut profesional (Kelly & Joel,1995)

Karakteristik profesi adalah : Memiliki dan memperkaya body of knowledge melalui penelitian Memiliki kemampuan yang unik dalam memberikan pelajaran kepada orang lain Memiliki pendidikan yang memenuhi standar Terdapat pengendalian terhadap praktik Bertanggung jawab dan bertanggugugat terhadap tindakan yang dilakukan Merupakan karir seumur hidup Mempunyai fungsi mandiri dan kolaborasi

Praktik keperawatan sebagai tindakan keperawatan profesional, menggunakan pengetahuan teori yang mantap dan kokoh dari berbagai ilmu dasar serta ilmu keperawatan sebagai landasan untuk melakukan pengkajian, menegakan diagnosa, menyusun perencanaan, melaksanakan tindakan keperawatan dan mengevaluasi hasil pemberian askep. Untuk menghadapi tantangan tersebut diperlukan perawat dengan sikap yang selalu dilandasi kaidah etik profesi. PENDIDIKAN DAN PRAKTIK KEPERAWATAN LANJUTAN PENDIDIKAN KEPERAWATAN LANJUTAN Secara historis pendidikan dasar dalam keperawatan mempersiapkan lulusan untuk menjadi perawat generalis. Perawat mendapatkan spesialisasi setelah menyelesaikan program dasar. Melalui kursus yang berbasis Rumah Sakit yang dirancang untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan di area spesialisasi.

REGISTRASI DAN PRAKTIK PERAWAT Lingkup kewenangan perawat dalam praktek keperawatan profesional meliputi sistem klien dalam rentang sehat sakit sepanjang daur kehidupan. Untuk mencapai Praktik Keperawatan tersebut perlu ketetapan (legislasi) yang mengatur hak dan kewajiban yang terkait dengan pekerjaan profesi. Legislasi yang dimaksudkan untuk memberikan perlindungan hukum bagi masyarakat dan perawat. Ini merupakan ketetapan hukum yang mengatur hak dan kewajiban seseorang yang berhubungan erat dengan tindakan. Legislasi keperawatan berada dalam payung legislasi kesehatan dengan tujuan dapat mengendalikan mutu pendidikan dan praktik keperawatan. SISTEM PENGATURAN PRAKTIK KEPERAWATAN Alasan diperlukannya pengaturan praktik keperawatan dikarnakan: - Perlindungan terhadap masyarakat: 1. Alasan utama mengacu pada azas untuk melindungi masyarakat 2. Dengan berkembangnya IPTEK yang berdampak terhadap pendidikan masyarakat yang meningkat, disamping itu masyarakat semakin sadar akan haknya untuk mendapat perlindungan terhadap praktik yang tidak dapat dipertanggungjawabkan 3. Era globalisasi yang ditandai dengan pasar bebas, tempat setiap negara dapat menawarkan produk dan jasa termasuk jasa keperawatan, sehingga masyarakat harus menentukan pilihan yang tepat agar tidak keliru Perlindungan terhadap Perawat sebagai Pemberi Pelayanan Keperawatan Mencegah penyimpangan atau malpraktik Otonomi perawat Globalisasi Pengendalian IPTEK Perkembangan IPTEK di bidang kesehatan secara langsung mempengaruhi perkembangan keperawatan sehingga berbagai sumber daya berkembang meliputi tingkatannya mulai generalis sampai dengan subpesialis keperawatan danPerluasan spesialisasi. Tujuan Sistem Regulasi (Peraturan) Praktik Keperawata, yaitu: Menciptakan lingkungan pelakuan keperawatan yang berdasarkan keinginan merawat Menjamin bentuk pemberian keperawatan yang aman bagi klien Meningkatkan hubungan kesejawatan Mengembangkan jaringan kerja yang bermanfaat bagi klien Meningkatkan tanggungjawab profesional dan sosial Meningkatkan advokasi terutama bagi klien Meningkatkan sistem pencatatan dan pelaporan keperawatan Menjadi landasan untuk pengembangan karir tenaga keperawatan LEGISLASI KEPERAWATAN

Legislasi keperawatan merupakan bagian integral dari legislasi kesehatan nasional Indonesia seperti yang tercantum dalam UU No 23 Tahun 1992 tentang kesehatan, PP No 32/1996 tentang tenaga kesehatan. Pengertian dari Legislasi keperawatan adalah proses pembuatan undang-undang atau penyempurnaan perangkat hukum yang sudah ada yang mempengaruhi ilmu dan kiat dalam praktik keperawatan (Sand, Robles dan Robles, 1981) Prinsip Dasar Legislasi untuk Praktik Keperawatan, yaitu: Harus jelas membedakan tiap kategori tenaga keperawatan Badan yang mengurus legislasi bertanggungjawab atas sistem pencatatan Pemberian lisensi berdasarkan keberhasilan penduduk dan ujian sesuai ketetapan Ada batas waktu minimal masa berlaku lisensi yang diberikan Memperinci kegiatan yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh perawat Informasi tentang tanggungjawab legal praktik disediakan oleh institusi penduduk, profesi dan badan yang mengatur legislasi Tujuan Legislasi diantaranya: Memberi perlindungan kepada masyarakat Menginformasikan kepada masyarakat tentang pelayanan keperawatan dan tanggung jawab para praktisi profesional Memelihara kualitas pelayanan keperawatan Memberi kejelasan batas kewenangan setiap tenaga keperawatan Menjamin adanya perlindungan hukum Memotivasi perkembangan profesi Meningkatkan profesinalisme tenaga keperawatan Legislasi Keperawatan mencakup 3 komponen : Registrasi Sertifikasi Lisensi Registrasi 1. Registrasi keperawatan merupakan proses administrasi yang harus ditempuh oleh seseorang yang ingin melakukan pelayanan keperawatan sesuai dengan kemampuan atau kompetensi yang dimiliki 2. Registrasi merupakan suatu proses pengakuan terhadap kemampuan seorang lulusan pendidikan kep untuk mendapatkan kewenangan dan keabsahan melakukan Praktik Keperawatan Sertifikasi adalah proses pengakuan terhadap peningkatan pengetahuan, keterampilan dan perilaku seorang perawat dengan cara memberikan ijazah dan sertifikat. Lisensi Proses administrasi yang dilakukan oleh suatu badan independen berapa penerbitan atau perbuatan surat ijin praktik bagi tenaga keperawatan Lisensi berapa kewenangan kepada seorang perawat yang sudah teregistrasi untuk melaksanakan pelajaran atau praktik keperawatan Dalam SK Menkes No 674/Menkes/SK/IV/2000 14 April 2000 tentang registrasi dan praktik keperawatan setiap perawat diwajibkan selalu meningkatkan kemampuan danketerampilan bidang keperawatan melaui pendidikan atau pelatihan baik yang diadakan pemerintah atau organisasi profesi. PETA UNIT KOMPETENSI Peta Unit Kompetisi memiliki tingkatan-tingkatan ny, yaitu Level perawat Vokasi (SPK & DIII), Level perawat Generalis (S1 Ners), dan Level perawat Spesialis (Sp) 1. Level Perawat Vokasi Mengerjakan tugas rutin membantu perawat generalis menurut cara yang sudah ditentukan dan dibawah pengawasan perawat generalis Melaksanakan tindakan dalam batas kewenangan yang ditetapkan oleh badan yang memberikan lisensi praktik Mempertanggungjawabkan tindakan dan tetap akuntabel pd perawat generalis 2. Level Perawat Generalis Perawat yang telah menyelesaikan program pendidikan dasar dan umum bidang keperawatan dan diberikan kewenangan untuk melakukan praktik keperawatan Pendidikan dasar dan umum yang dimaksud adalah program pendidikan formal yang memberikan landasan luas dan kokoh dalam ilmu-ilmu biomedik, perilaku dan kep untuk melakukan praktik umum bidang keperawatan Melaksanakn peran kepemimpinan dan mempersiapkan pendidikan pasca dasar dalam bidang khusus keperawatan Perawat generalis disiapkan & diberi kewenangan yaitu: Berfungsi dalam lingkup praktik keperawatan

Berpartisipasi secara penuh sebagai anggota kesehatan Menyelia dan melatih tenaga-tenaga vokasi Diharapkan berpartisipasi dalam penelitian

3. Level Perawat Spesialis Bekerja diberbagai tatanan Berada pada level perawat lanjut baik magister atau doctoral expert pada satu bidang tertentu Melaksanakan pengkajian, menetapkan diagnosa, nursing treatment, mengevaluasi dan mengembangkan metode pengawasan kualitas Sebagai konsultan, pendidik dan pengelola adm pada level tertentu

Anda mungkin juga menyukai