Anda di halaman 1dari 10

BAB 3

IMAN KEPADA HARI AKHIR






STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
3. Meningkatkan keimanan kepada
Hari Akhir
3.1.
3.2.
3.3.
Menjelaskan pengertian beriman kepada Hari Akhir
Menyebutkan ayat Al-Quran yang berkaitan dengan hari Akhir
Menceritakan proses kejadian kiamat sughro dan kubro seperti
terkandung dalam Al-Quran dan Al-Hadits

Dalam berbagai ayat-Nya Allah SWT menjelaskan bahwa kehidupan di dunia hanyalah
sementara dan tidak lama. Dalam waktu yang hanya sebentar itu manusia diperintahkan untuk
mengabdi kepada Allah SWT sebagai pencipta manusia dan manusia juga diperintahkan untuk berbuat
baik kepada sesama manusia sehingga hidupnya bermanfaat bagi dirinya sendiri maupun orang lain.
Dalam sebuah hadisnya Rasulullah saw. menjelaskan bahwa kehidupan di dunia merupakan
ladang untuk menanam. Kalau yang ditanam adalah kebaikan, maka kelak di akhirat akan panen
kebaikan. Sebaiknya jika yang ditanam adalah keburukan maka kelak yang akan dipanen adalah
keburukan yang diperbuatnya.
Saat manusia menuai (memanen) amal perbuatannya di akhirat itulah kehidupan yang kekal dan
abadi. Firman Allah SWT :
_ _ _ _ _ _ _ _ ) : (
Artinya: Kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal

Dengan demikian, dalam hidup ini manusia tidak boleh takabur, sombong, dan banyak berbuat
maksiyat, jika menginginkan kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Alam semesta termasuk dunia seisinya diperuntukkan bagi manusia. Terserah manusia mau
diapakan dunia ini, apakah akan dimanfaatkan sebaik-baiknya atau mau dirusak seperti dikuras
tambangnya, ditebang pohon-pohonnya dengan tidak memikirkan ekosistemnya sehingga terjadi tanah
longsor atau banjir bandang.
Allah SWT memberi kebebasan kepada semua sebagai umat-Nya untuk melakukan apa saja dalam
hidupnya. Namun manusia diingatkan bahwa pada hakekatnya hidup hanya sementara, yang kekal
adalah kehidupan di akherat nanti. Kehidupan manusia di dunia ini ada batasnya. Adapun batasan
antara kehidupan seseorang di dunia dan akhirat adalah kematian. Adapun batas antara kehidupan
dunia dan akhirat secara keseluruhan adalah terjadinya kiamat. Untuk memahami tentang kiamat,
pelajarilah pembahasan berikut ini


A. Pengertian Beriman Kepada Hari Akhir

Beriman kepada hari kiamat merupakan rukun iman yang kelima, artinya bahwa umat Islam
harus yakin dan percaya bahwa hari kiamat itu pasti akan datang dan kelak manusia akan
dibangkitkan kembali dari kubur untuk menerima pengadilan dari Allah SWT.
_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ ) : (
Artinya : Sesungguhnya hari kiamat itu pastilah datang, tidak ada keraguan padanya dan
bahwasanya Allah membangkitkan semua orang di dalam kubur (QS Al-Hajj: 7)

Iman kepada hari akhir adalah meyakini bahwa seluruh alam termasuk alam dunia dan seisinya
akan mengalami kehancuran ditandai dengan ditiupnya terompet malaikat Israfil. Dijelaskan bahwa

pada hari itu semua benda yang di langit sudah tidak beraturan lagi. Baik bintang, planet, maupun
bulan saling bertabrakan. Gunung-gunung meletus, hancur, dan bertaburan. Badai, ombak sangat
dahsyat, manusia pontang-panting tidak dapat mengenali sanak saudaranya, yang akhirnya semua
kehidupan hancur dan mati. Tidak hanya manusia saja yang mati, semua tumbuhan, hewan, kuman,
bakteri, virus, jin, syaitan, bahkan semua malaikat termasuk malaikat pencabut nyawapun juga mati,
kecuali Allah SWT Yang Maha Hidup.
Kejadian mengenai hari kiamat digambarkan oleh Allah SWT begitu dahsyat, sebagaimana
tertuang dalam surat Al Qariah dan surat Az Zalzalah berikut ini :
_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ ) ( _ _ _ _ _ _ _ ) (
Artinya : Pada hari itu manusia seperti anai-anai yang bertebaran dan gunung-gunung seperti bulu
yang dihambur-hamburkan.
_ _ _ _ _ _ ) ( _ _ _ _ _ _ _ _ ) (
Artinya : Apabila bumi digoncangkan dengan goncangannya (yang dahsyat), dan bumi telah
mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung) nya,

Para ulama mengelompokkan kiamat menjadi dua macam, yaitu :
1. Kiamat sugra (kiamat kecil), yaitu saat sesuatu yang menjadi bagian dari alam semesta ini
mengalami kerusakan. Misalnya, matinya seseorang karena sakit, kecelakaan, tsunami, tanah
longsor, dan sebagainya. Kematian ini hanya dialami sebagian kecil umat manusia yang ada di
dunia.
2. Kiamat kubro (kiamat besar) yaitu saat kerusakan/kehancuran alam semesta yang terjadi secara
menyeluruh. Alam dunia musnah dan berganti dengan alam yang baru yakni alam akhirat (alam
yang terakhir yang sesudah itu tidak akan ada alam lagi). Kiamat ini dialami oleh seluruh
makhluk hidup di jagad raya tanpa kecuali. Karena kejadiannya secara menyeluruh, bisa
dibayangkan bahwa suasana saat itu mencekam dn sangat dahsyat. Allah SWT memang Maha
Besar, tak ada satupun kekuatan yang mampu menghalangi kehendak-Nya.


B. Kejadian Kiamat Kubro

Kiamat kubro memang belum terjadi, sehingga tak ada seorangpun yang mengetahui kejadian yang
sebenarnya. Namun kita dapat mengetahuinya dari firman-firman Allah SWT dan Hadis Nabi saw.
Adapun kejadian kiamat kubro digambarkan oleh Allah SWT dan rasulNya adalah sebagai berikut :
1. Malaikat Israfil meniup sangkakala untuk yang pertama kali. Semua makhluk akan mati,
kecuali yang dikehendaki hidup oleh Allah SWT.
Firman Allah SWT dalam surat Az Zumar [39] : 68
_ _ _ _ __ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _
Artinya : Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali
siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi, maka tiba-tiba
mereka berdiri menunggu (putusannya masing-masing).

2. Langit menjadi terpecah-pecah, matahari digulung, bintang-bintang berjatuhan, lautan meluap
dan menjadi panas, gunung-gunung seperti bulu yang dihambur-hamburkan, dan manusia
seperti anai-anai berterbangan.

Firman Allah SWT dalam surat Al Muzzamil [73] : 18
_ _ _ _ ___ _ _ _ _ _ _
Artinya : Langit (pun) menjadi pecah belah pada hari itu karena Allah. Adalah janji-Nya itu
pasti terlaksana.


QS. Al Qari'ah [101] : 4-5
_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _
Artinya : Pada hari itu manusia seperti anai-anai yang bertebaran dan gunung-gunung seperti bulu
yang dihambur-hamburkan.

Rasulullah saw. juga menjelaskan mengenai kejadian kiamat sebagai berikut :
_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ : _ _ _ _ _ _ _ _ _
_ _ _ _ _ _ _ _ _ __ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _
_ _ _ _ _ _ __ _ __ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _
_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ ) (
Artinya : Diriwayatkan daripada Abdullah bin Umar r.a katanya: Rasulullah s.a.w bersabda:,
Bahwa pada Hari Kiamat Allah SWT. melipat langit kemudian menggenggamnya dengan tangan
kanan lalu berfirman: Akulah Raja! Di manakah orang yang gagah perkasa? Di manakah orang
yang menyombongkan diri? Kemudian Allah SWT melipat bumi dengan tangan kiri-Nya lalu
berfirman: Akulah Raja! Di manakah orang yang gagah perkasa? Di manakah orang yang
menyombongkan diri ? (HR. Bukhari dan Muslim)

Setelah kejadian yang maha dahsyat itu, semua manusia akan mati dan mengalami proses khidupan
di alam akhirat sebagai berikut :

1. Alam Barzah (Yaumul Barzah)

Alambarzah yang dikenal dengan alamkubur yang merupakan permulaan pintu gerbang menuju
akhirat atau batas antara alamdunia dengan alamakhirat. Di alamkubur manusia akan bertemu dan akan
ditanyai oleh malaikat Munkar dan Nakir tentang segala amalnya terutama iman dan shalat lima waktu.
Apabila shalatnya bagus bisa menutup kekurangan amal yang lain. Sabda Rasulullah saw. :
_ _ _ _ _ _ _ _ __ _ _ _ _ _ _ _ _ __ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _
__ _ _ __ _ _ _ __ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ __ _ _ _
_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _
_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ ) (
Artinya : Apabila seseorang hamba dikebumikan di dalam kuburnya kemudian ditinggalkan oleh
kawan-kawannya niscaya dia akan mendengar bunyi hentakan tapak kaki mereka. Selanjutnya dia
akan didatangi oleh dua malaikat (Munkar dan Nakir) lalu mendudukkannya dan bertanya: Apa
pendapatmu tentang Nabi Muhammad s.a.w ?.Baginda bersabda lagi: Sekiranya dia seorang mukmin,
niscaya dia akan menjawab: Aku bersaksi bahwa dia hamba Allah dan pesuruh-Nya. Lalu diberitahu
kepadanya: Lihatlah tempatmu di neraka, sesungguhnya Allah telah menggantikannya dengan surga.
Nabi s.a.w bersabda: Dia dapat melihat kedua-duanya yaitu surga dan neraka. (HR. Bukhari dan
Muslim)
Setelah mereka diperiksa, bagi yang beriman kepada Allah SWT dan beramal salih,
maka baginya memperoleh nikmat di alam kubur, sebaliknya bagi mereka yang tidak beriman

kepada Allah SWT dan berbuat kejahatan akan memperoleh siksa kubur, keadaan seperti ini
berjalan sampai manusia dibangkitkan kembali dari alam kubur.
Di alam kubur tersebut manusia telah merasakan tanda-tanda, apakah dalam perjalanan
selanjutnya di akan mendapatlan pertolongan dari Allah atau dia akan mendapatkan
kemurkaan dari Allah. Orang yang rajib beribadah dan senantiasa berbuat kebajikan akan
diperlihatkan kepadanya hal-hal yang menyenangkan dan membuat kehidupannya di alam
kubur menyenangkan.
Sebaliknya orang yang selalu berbuat keburukan semasa hidup di dunia, maka akan
diperlihatkan kepadanya kejadian-kejadian yang menakutkan dan membuat kehidupannya dia
lam kubur menjadi resah dan terus menerus dihantui oleh kecemasan.
Sebagaimana dijelaskan oleh Rasulullah saw. :
_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ : _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _
_ _ _ _ _ ___ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _
_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ __ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ )
(
Artinya : Diriwayatkan daripada Ibnu Umar r.a katanya: Rasulullah s.a.w bersabda: Apabila
seseorang itu mati, akan diperlihatkan tempatnya setiap pagi dan petang. Sekiranya dia di
kalangan ahli Syurga, akan diperlihatkan kepadanya Syurga. Sekiranya dia dari kalangan ahli
Neraka, akan diperlihatkan kepadanya Neraka. Diberitahu kepadanya: Inilah tempatmu
sehingga kamu dibangkitkan oleh Allah pada Hari Kiamat. HR. Bukhari dan Muslim)

2. Yaumul Baas
Yaumul baas adalah hari dibangkitkannya manusia dari alam kubur menuju ke padang mahsyar
setelah ditiupkan sangkakala yang kedua oleh malaikat Israfil. Semua manusia mulai zaman Nabi
Adam AS sampai manusia terakhir bangkit dari kubur, Mereka dalam keadaan yang bermacam-
macam, sesuai dengan amal perbuatannya pada waktu di dunia. Firman Allah SWT :

_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ __ ) : (
Artinya: Dan ditiupkanlah sangkakala (kedua kalinya) maka tiba-tiba mereka keluar dengan segera
dari kuburnya (menuju) kepada Tuhan mereka. (Q.S. yaasin:51)

QS. Az Zalzalah ayat 6
_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ ___ _ _ _ _ _ _
Artinnya :Pada hari itu manusia ke luar dari kuburnya dalam keadaan yang bermacam-
macam, supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka. (QS.
Az Zalzalah : 6
Sebagian orang karena kesombongannya tidak meu percaya tentang kejadian hri akhir ini.
Orang-orang seperti ini kelak akan tercengang, menyesal, malu, lantas menundukkan kepalanya.
Mereka merasa kebingungan dan sangat panik, karena tidak pernah menduga hal semacam ini akan
terjadi. Orang-orang yang ingkar ini diibaratkan Allah SWT seperti belalang yang beterbangan ke sana
kemari karena cemas, panik, dan bingung.
QS Al Qamar [54] : 7

_ _ _ _ _ _ _ _ _ __ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _
Artinya : sambil menundukkan pandangan-pandangan mereka keluar dari kuburan seakan-akan
mereka belalang yang beterbangan,

Dalam sebuah hadisnya Rasulullah saw. bercerita kepada istrinya, Siti Aisyah bahwa pada hari
kiamat manusia akan dibangkitkan dalam keadaan telanjang dan belum berkhitan. Siti Aisyah bertanya
: Wahai Rasulullah! Adakah kaum lelaki dan wanita akan melihat di antara satu sama lain? Baginda
bersabda: Wahai Aisyah! Urusan ketika itu lebih penting dari memandang kepada orang lain.
Setelah dibangkitkan, seluruh manusia berbondong-bondong menuju padang mahsyar. Mereka
semua berjalan. Orang-orang yang saleh berjalan dengan menggunakan dua kakinya. Namun, orang-
orang yang ingkar berjalan dengan kepalanya (mukanya). Orang yang senantiasa berwudu tampak
putih bersih dan bersinar wajahnya.
Hadis Rasulullah saw.
_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ __ __ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _
_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ __ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ )
(
Artinya : Seorang lelaki bertanya: Wahai Rasulullah! Bagaimanakah orang kafir dibangkitkan di
atas muka mereka pada Hari Kiamat? Rasulullah s.a.w menjawab: Bukankah Allah yang
menjadikannya berjalan dengan menggunakan dua kakinya semasa di dunia. Jadi, sudah tentu Dia
mampu menjadikan mereka berjalan dengan menggunakan muka pada Hari Kiamat.

3. Yaumul Mahsyar

Yaumul Mahsyar adalah saat dikumpulkannya seluruh manusia yang dibangkitan tadi di
sebuiah padang yang sangat luas bernama padang Mahsyar. Di Padang Mahsyar ini keadaan
manusia sangat susah, tidak ada yang dapat menolong kecuali hanya pertolongan yang
datangnya dari Allah SWT bagi orang-orang yang dikehendakiNya.
Pada Yaumul Mahsyar ini pula manusia menerima catatan amalnya selama hidup di
dunia, baik amal yang buruk maupun amal yang baik semuanya termuat secara rinci. Bagi
orang yang beriman dan beramal salih mereka merasa gembira dan ceria melihat catatan
amalnya, sebaliknya bagi orang-orang yang suka berbuat jahat dan kerusakan ketika hidup di
dunia, mereka menrima catatan amalnya dengan perasaan sedih dan penuh dengan
penyesalan.
Penyesalan hanyalah tinggal penyesalan, karena segalanya sudah terlanjur. Pada saat itu
orang-orang yang tidak beriman sungguh telah putus harapan, karena pertolongan Allah SWT
sudah tidak mungkin lagi datang kepadanya. Sebaliknya bagi orang-orang yang beriman
penantiannya di Padang Mahsyar adalah penantian yang penuh harapan akan pertolongan
Allah SWT itu.
Ketika seluruh manusia sampai di padang mahsyar, mereka menunggu pengadilan dari
Allah SWT. Bagaimana gambaran padang Mahsyar tersebut? Padang mahsyar sendiri
digambarkan oleh Rasulullah saw. sebagai tanah yang lapang berwarna putih bersih dan tidak
ada tempat untuk berteduh maupun pepohonan.
Hadis Rasulullah saw.

__ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ : _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ __ _ _
_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ )
(

Artinya : Diriwayatkan daripada Sahl bin Saad r.a katanya: Rasulullah s.a.w bersabda: Pada Hari
Kiamat manusia dikumpulkan di tanah putih bersih seperti roti yang lembut, tidak ada apa-apa untuk
seseorang itu berlindung. (HR. Bukhari dan Muslim)
Di padang mahsyar inilah Allah SWT akan mengadili manusia dengan seadil-adilnya,
sebagaimana firman Allah SWT :
Az Zumar [39] : 69
_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ __ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _
_ _ _ _ _

Dan terang benderanglah bumi (padang mahsyar) dengan cahaya (keadilan) Tuhannya; dan
diberikanlah buku (perhitungan perbuatan masing-masing) dan didatangkanlah para nabi dan saksi-
saksi dan diberi keputusan di antara mereka dengan adil, sedang mereka tidak dirugikan.
Semua orang ketika berada di padang mahsyar merasa sangat cemas, orang yang banyak
beramal baik merasa cemas apakah amal kebaikannya diterima Allah SWT. Sebaliknya orang yang
berbuat jahat merasa cemas apakah perbuatannya itu akan diampuni oleh Allah SWT. Pengadilan
Allah SWT di Padang Mahsyar ini juga menentukan, apakah manusia akan selamat dan masuk surga
yang penuh kebahagiaan atau akan masuk neraka.

4. Yaumul Mizan / Hisab

Arti kata mizan adalah timbangan, sedangkan hisab artinya perhitungan. Dua istilah ini
sangat mirip maknanya sehingga antara yaumul mizan dan yaumul hisab sama maknanya.
Dengan demikian, yaumul mizan adalah saat ditimbangnya seluruh amal baik dan buruk
manusia untuk menerima keadilan dan balasannya masing-masing. Yaumul Mizan ini disebut
juga dengan yaumul hisab, maksudnya saat diperhitungkannya seluruh amal perbuatan
manusia, baik amal yang baik maupun amal yang buruk untuk menerima balasannya masing-
masing atas keadilan dari Allah SWT.
Setelah manusia sampai di padang mahsyar, maka mereka akan dihitung atau ditimbang seluruh
amal perbuatannya selama hidup di dunia. Bagi timbangan amal baiknya yang lebih berat akan
mendapatkan balasan yang memuaskan, sedangkan bagi timbangan amal baiknya yang lebih ringan
akan mendapatkan balasan neraka hawiyah, yaitu neraka yang panas.

Firman Allah SWT dalam Surat Az Zalzalah ayat 7 dan 8
__ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ ) ( __ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ ) (
Artinya : Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat
(balasan) nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan
melihat (balasan) nya pula.
Pada saat perhitungan amal manusia, semua perbuatannya selama hidup di dunia akan
diperlihatkan kepadanya. Ketika ia melihat amal baiknya, maka dia akan merasa senang. Sebaliknya,
ketika melihat amal buruknya maka dia akan menyesal. Firman Allah SWT :
QS. Ali Imran [3] ayat 30 :
_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _
Artinya : Pada hari ketika tiap-tiap diri mendapati segala kebajikan dihadapkan (dimukanya), begitu
(juga) kejahatan yang telah dikerjakannya;. (QS. Ali Imran : 30)
Menurut penjelasan Rasulullah saw., perkara yang pertama kali akan diperhitungkan adalah
salat seseorang. Bila seseorang tidak pernah meninggalkan salat dan salat itu dilaksanakan dengan
khusyu, maka dia akan mendapatkan kebahagiaan di akhirat.


_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ : _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ __ _ _ _ _
_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _
_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _
_ _ ) (
Artinya : Rasulullah saw. bersabda : Sesungguhnya amal seorang hamba yang pertama kali
akan dihisab pada hari kiamat dari semua amal-amalnya adalah salatnya, jika salatnya baik
maka dia merasa senang dan beruntung dan bila salatnya jelek maka dia akan bersedih dan
merasa rugi. Jika terdapat sedikit kekurangan dalam salat fardunya maka Allah berkata
kepada malaikat : lihatlah salat sunah dari hambaku ini, maka salat sunahnya itu akan
menyempurnakan salat fardunya. (HR. Tirmizi)

Amal baik maupun amal buruk manusia kelak akan ditimbang di neraca keadilan. Inilah
yang disebut dengan mizan. Yaumul mizan merupakan hari penimbangan amal dari yang
paling kecil sampai yang terbesar. Semua akan terlihat dan tidak ada yang terselip atau hilang.
Yang baik meskipun hanya seberat atom akan ada balasannya, begitu pula yang jahat dan
jelek walaupun seberat atom juga akan terbalas kejelekannya itu. Semuanya pasti akan
memperoleh balasan. Firman Allah SWT :
_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ __ _ _
_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ ) : 47 (
Artinya : Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka tiadalah
dirugikan seseorang barang sedikitpun. Dan jika (amalan itu) hanya seberat biji sawipun
pasti Kami mendatangkan (pahala) nya. Dan cukuplah Kami sebagai Pembuat perhitungan.
(QS. Al Anbiya : 47)
Berbahagialah orang-orang yang beriman dan beramal baik atau salih, mereka akan
mendapatkan timbangan yang berat untuk amal salihnya dan mereka akan memperoleh
kehidupan bahagia dan sejahtera.
Firman Allah SWT dalam QS. AL Qariah : 6-7 :
__ _ _ _ _ _ _ . _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ ) : 6 - 7 (
Artinya : Dan adapun orang-orang yang berat timbangan (kebaikan) nya, maka dia berada
dalam kehidupan yang memuaskan. (QS. Al Qariah : 6-7)
Sebaliknya orang yang selalu berbuat kejahatan tentunya akan mendapati timbangan
amal buruknya sangat berat. Banyak sekali ayat AL Quran yang menyatakan betapa susah
orang yang ketika di dunia selalu berbuat jahat, mereka kelak di akhirat akan mendapatkan
siksaan yang amat berat di neraka sebagai balasan atas perbuatan jahatnya itu.
Balasan terhadap amal buruk yang dilakukan ketika hidup di dunia ditimpakan setelah
dilakukan penimbangan seberapa berat kejehatan dan keburukan yang telah dilakukannya.
Kemudian mereka akan mendapatkan balasannya berupa siksa di neraka.
Firman Allah SWT :

__ _ _ _ _ _ _ _ _ . _ _ _ . _ _ _ _ _ _ _ _ _ . _ _ _ _ _
) : 8 - 11 (
Artinya : Dan adapun orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan) nya, maka tempat
kembalinya adalah neraka Hawiyah. Dan tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu? )Yaitu)
api yang sangat panas. (QS. Al Qariah : 8-11)

_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ . _ _ _ _ _ . _ _ _ _ _ _ _ . _ _ _ _ _ _ _ _ .
_ _ _ _ _ _ _ _ _ . _ _ _ _ _ _ __ _ _ ) : 2 - 7 (
Artinya : Banyak muka pada hari itu tunduk terhina, bekerja keras lagi kepayahan,
memasuki api yang sangat panas (neraka), diberi minum (dengan air) dari sumber yang
sangat panas. Mereka tiada memperoleh makanan selain dari pohon yang berduri, yang tidak
menggemukkan dan tidak pula menghilangkan lapar. (QS. Al Gasyiyah : 2-7)


5. Surga dan neraka

Dengan sifat Allah SWT Yang Mahaadil, maka semua perbuatan manusia akan diadili. Seluruh
amal baik manusia akan mendapatkan balasannya. Sebaliknya semua amal jelek juga akan menerima
balasan yang setimpal. Tidak ada satu perbuatan pun yang luput dari keadilan Allah SWT.
Yaumul mizan merupakan hari penimbangan amal dari yang paling kecil sampai yang terbesar.
Semua akan terlihat dan tidak ada yang terselip atau hilang. Yang baik meskipun hanya seberat butiran
pasir akan ada balasannya, begitu pula yang jahat dan jelek walaupun seberat biji sawi juga akan
terbalas kejelekannya itu. Semuanya pasti akan memperoleh balasan. Firman Allah SWT :
_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ __ _ _
_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ ) : (
Artinya : Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka tiadalah dirugikan
seseorang barang sedikitpun. Dan jika (amalan itu) hanya seberat biji sawipun pasti Kami
mendatangkan (pahala) nya. Dan cukuplah Kami sebagai Pembuat perhitungan. (QS. Al Anbiya :
47)
Berbahagialah orang-orang yang beriman dan beramal baik atau salih. Mereka akan
mendapatkan timbangan yang berat untuk amal salihnya dan mereka akan memperoleh kehidupan
bahagia dan sejahtera.
Firman Allah SWT dalam QS. AL Qariah : 6-7 :
__ _ _ _ _ _ _ . _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ ) : - (
Artinya : Dan adapun orang-orang yang berat timbangan (kebaikan) nya, maka dia berada dalam
kehidupan yang memuaskan. (QS. Al Qariah : 6-7)
Sebaliknya orang yang selalu berbuat kejahatan tentunya akan mendapati timbangan amal
buruknya sangat berat. Banyak sekali ayat Al Quran yang menyatakan betapa susahnya seseorang
yang ketika di dunia selalu berbuat jahat. Mereka kelak di akhirat akan mendapatkan siksaan yang
amat berat di neraka sebagai balasan atas perbuatan jahatnya itu.
Balasan terhadap amal buruk yang dilakukan ketika hidup di dunia ditimpakan setelah
dilakukan penimbangan seberapa berat kejahatan dan keburukan yang telah dilakukannya. Kemudian
mereka akan mendapatkan balasannya berupa siksa di neraka.
Firman Allah SWT :

__ _ _ _ _ _ _ _ _ . _ _ _ . _ _ _ _ _ _ _ _ _ . _ _ _ _ _ ) :
- (
Artinya : Dan adapun orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan) nya, maka tempat
kembalinya adalah neraka Hawiyah. Dan tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu? (Yaitu)
api yang sangat panas. (QS. Al Qariah : 8-11)

_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ . _ _ _ _ _ . _ _ _ _ _ _ _ . _ _ _ _ _ _ _ _ .
_ _ _ _ _ _ _ _ _ . _ _ _ _ _ _ __ _ _ ) : - (
Artinya : Banyak muka pada hari itu tunduk terhina, bekerja keras lagi kepayahan, memasuki api
yang sangat panas (neraka), diberi minum (dengan air) dari sumber yang sangat panas. Mereka tiada
memperoleh makanan selain dari pohon yang berduri, yang tidak menggemukkan dan tidak pula
menghilangkan lapar. (QS. Al Gasyiyah : 2-7)


Surga Sebagai Balasan Amal Baik

Semua amal baik manusia yang telah diperhitungkan pada saat Yaumul Hisab, maka amal-
amal baik itu akan mendapatkan balasan yang setimpal dan yang adil dari Allah SWT. Tak ada
sedikitpun amal baik yang tidak mendapatkan balasan. Balasan Allah SWT terhadap amal baik tentu
balasan yang sangat menyenangkan dan memuaskan, sebagaimana firman Allah sebagai berikut:
__ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _
Artinya: Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat
(balasan) nya. (QS. Az Zalzalah : 7)
Balasan yang memuaskan sebagaimana di atas, adalah menjadi penghuni surga yang di
dalamnya penuh kenikmatan yang melebihi kenikmatan dunia. Ungkapan kenikmatan itu difirmankan
Allah:
_ _ ___ _ _ _ _ _ _ _ _ _ . _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _
_ _ _ . _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ . _ _ _ _ _ _ _ _ .
Artinya: Sesungguhnya penghuni surga pada hari itu bersenang-senang dalam kesibukan
(mereka).(55) Mereka dan isteri-isteri mereka berada dalam tempat yang teduh, bertelekan di atas
dipan-dipan.(56) Di surga itu mereka memperoleh buah-buahan dan memperoleh apa yang mereka
minta.(57) (Kepada mereka dikatakan): "Salam", sebagai ucapan selamat dari Tuhan Yang Maha
Penyayang.(58) (QS. Yaasiin: 55-58)

Neraka Sebagai Balasan Amal Buruk
Sebailknya, setiap perbuatan buruk manusia juga akan menerima balasannya. Setelah manusia
dihisab segala amalnya serupa amal buruk sekecil apapun akan menerima balasannya, yakni neraka
yang di dalamnya ada api yang sangat panas. Firman Allah SWT:
__ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _
Artinya : Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan
melihat (balasan) nya pula.. (QS Az Zalzalah : 8).


Di neraka itulah balasan orang yang banyak dosa, takabur, sombong, dan lebih-lebih tidak
melaksanakan perintah Allah SWT. Mereka di neraka susah payah mendapatkan makan dan minum,
diberi minuman yang panas, makanan dari pohon berduri.
Firman Allah SWT:
_ _ _ _ _ _ _ _ _ . _ _ _ _ _ _ __ _ _ . ) : - (
Artinya : Mereka tiada memperoleh makanan selain dari pohon yang berduri, yang tidak
menggemukkan dan tidak pula menghilangkan lapar. (QS Al Ghosiyah : 6-7)
Mereka penghuni neraka tidak akan merasa aman walaupun mnyenangkan, sebab diliputi angin
dan air yang panas. Firman Allah SWT:
_ _ _ _ _ _ . _ _ _ _ _ _ _ . _ _ _ . ) : - (
Artinya : Dalam (siksaan) angin yang amat panas dan air yang panas yang mendidih dan dalam
naungan asap yang hitam. Tidak sejuk dan tidak menyenangkan. (QS Al Waqiah : 42-44)

Begitulah gambaran betapa pedih dan beratnya siksaan yang diterima bagi mereka yang ringan
timbangan amal (kebaikannya). Hal ini merupakan balasan yang setimpal dari perbuatan yang
dilakukan semasa hidup di dunia.

C. Fungsi Iman Kepada Hari Kiamat

Kita menyadari bahwa alam seisinya akan hancur lebur. Maka, setiap orang muslim harus
banyak melakukan amal kebaikan serta menjauhi segala amal perbuatan yang tidak baik atau larangan
Allah SWT. Dengan mengingat bahwa hidup di dunia ini merupakan sawah ladang kehidupan di alam
akhirat atau merupakan jembatan untuk menuju ke alam akhirat, kita harus mau membelanjakan atau
menginfakkan sebagian dari harta kita untuk menghindarkan diri dari sifat rakus, tamak dan kikir.
Meyakini akan adanya hari kiamat menjadi sangat penting bagi umat Islam karena dengan
beriman kepada hari kiamat tersebut akan berdampak positif terhadap kehidupannya. Adapun fungsi
beriman kepada hari kiamat adalah sebagai berikut :

1. Menjadikan manusia rajin beribadah
Orang yang beriman kepada hari akhir terdorong untuk rajin beribadah kepada Allah SWT
karena hanya Allah SWT sajalah yang dapat memberikan pertolongan kepada manusia. Dengan
mendekatkan diri kepada Allah SWT maka kelak kita akan dekat kepada Allah SWT dan mendapat
pertolongan-Nya.

2. Mendorong manusia selalu meminta ampun kepada Allah SWT
Dengan mengingat bahwa kelak semua perbuatan jahat manusia akan mendapat balasannya,
maka manusia terdorong untuk selalu meminta ampun kepada Allah SWT. Cara meminta ampun yang
baik adalah dengan bertaubat dan tidak akan mengulanginya lagi.
3. Mendorong manusia untuk berperilaku baik
Orang yang beriman kepada hari akhir akan senantiasa terdorong untuk berperilaku baik kepada
orang-orang di sekitarnya. Karena dia yakin semua kebaikan pasti akan mendapatkan balasan.

4. Berusaha menghindari perbuatan dan perilaku yang tidak baik
Orang yang beriman kepada hari akhir juga akan menghindari perbuatan jahat. Sebab perbuatan
jahat itu pada dasarnya hanya akan merugikan diri sendiri dan menyengsarakan orang lain. Terlebih
lagi kelak di hari kiamat, semua perbuatan jelek akan mendapatkan balasannya. Untuk apa berbuat
jelek kalau tidak menguntungkan, lebih baik selalu berbuat baik.

Anda mungkin juga menyukai