Anda di halaman 1dari 5

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Angka kematian dijadikan sebagai salah satu indikator keberhasilan sistem pelayanan kesehatan suatu negara. Angka Kematian Ibu (AKI) adalah indikator di bidang kesehatan obstetri. Sekitar 800 wanita meninggal setiap harinya dengan penyebab yang berkaitan dengan kehamilan dan persalinan. Hampir seluruh kematian maternal terjadi di negara berkembang dengan tingkat mortalitas yang lebih tinggi di area pedesaan dan komunitas miskin dan berpendidikan rendah (WHO, 2012). Meningkatkan kesehatan ibu merupakan salah satu tujuan Millenium Development Goals (MDGs) yang diadopsi pada tahun 2000. Di bawah MDGs, negara-negara berkomitmen untuk mengurangi angka kematian ibu sampai tiga perempat dalam kurun waktu 1990 dan 2015, yaitu 102 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015. Sejak tahun 1990, kematian ibu di seluruh dunia telah turun 47%. Antara tahun 1990 dan 2010, rasio kematian ibu sedunia menurun hanya 3,1% per tahun, meskipun di Asia dan Afrika Utara telah membuat kemajuan yang besar. Ini jauh dari penurunan tahunan 5,5% yang dibutuhkan untuk mencapai MDGs (WHO, 2012). Angka kematian ibu yang tinggi di beberapa wilayah dunia mencerminkan ketidakadilan dalam akses untuk jasa-jasa kesehatan, dan menyoroti kesenjangan antara kaya dan miskin. Hampir semua kematian (99 %) terjadi di negara berkembang. Negara maju melaporkan 16 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup, sedangkan di negara berkembang melaporkan 240 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup. Setengah dari kematian ibu terjadi di sub-Sahara Afrika dan sepertiga lainnya di Asia Selatan (WHO, 2012). AKI mengacu pada jumlah kematian ibu yang terkait dengan masa kehamilan, persalinan, dan nifas. Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun

2007 menyebutkan bahwa AKI untuk periode 5 tahun sebelum survei (2003-2007) sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup. Angka ini lebih rendah dibandingkan Universitas Sumatera Utara 2

AKI hasil SDKI tahun 2002-2003 yang mencapai 307 per 100.000 kelahiran hidup (Kemkes RI, 2011). AKI di Sumatera Utara menunjukkan perbaikan dilihat dari tinggi rendahnya AKI merefleksikan status kesehatan / gizi ibu selama hamil dan nifas, kualitas pelayanan kesehatan serta kondisi lingkungan sosial dan ekonomi. Untuk tahun 2008 AKI 290 per 100.000 kelahiran hidup menurun menjadi 260 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2009, dan provinsi Sumatera utara terus berupaya mencapai target maksimal sebesar 226 per 100.000 kelahiran hidup (Dinkes Provsu, 2010). Selama periode tahun 2003-2007 terdapat 1881 persalinan di RSUP H. Adam Malik Medan. Dari jumlah persalinan tersebut, terdapat 1774 kelahiran hidup dan 23 kasus kematian maternal. Sementara itu, jumlah persalinan hidup di RSUD dr. Pirngadi Medan sebanyak 4120 kelahiran hidup dan 53 kematian maternal dari 4361 persalinan periode 2003-2007. Persentase penyebab kematian ibu di RSUD dr. Pirngadi Medan adalah perdarahan 13,19% (7 orang), preeklamsi/eklamsi 52,84% (28 orang), infeksi 13,21% (7 orang), lain-lain 20,76% (Hanum, 2008). Berdasarkan data yang dikumpulkan dari 1 Januari 2007 sampai dengan 31 Desember 2007, terdapat 8 kasus kematian maternal di RSUD dr. Pirngadi Medan, dengan proporsi kasus perdarahan 1 orang, preeklamsi 7 orang, dan tidak ada kasus infeksi (Tambunan, 2008). Sebagai ibu kota provinsi, Kota Medan memiliki rumah sakit rujukan yang besar, salah satunya adalah RSUD dr. Pirngadi Medan. Karena tingginya angka kematian maternal, khususnya di provinsi Sumatera Utara, maka perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui penyebab kematian maternal di RSUD dr. Pirngadi Medan tahun 2011. Hal inilah yang melatarbelakangi peneliti untuk menjadikan Gambaran Kematian Maternal di RSUD dr. Pirngadi Medan Tahun 2011 sebagai judul penelitian. Universitas Sumatera Utara 3

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah yang didapat adalah bagaimana gambaran kematian maternal di RSUD dr. Pirngadi Medan tahun 2011? 1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui gambaran kematian maternal di RSUD dr. Pirngadi Medan tahun 2011. 1.3.2. Tujuan Khusus 1. Untuk mengetahui jumlah kematian maternal di RSUD dr. Pirngadi Medan tahun 2011 2. Untuk mengetahui kematian maternal berdasarkan diagnosa masuk di RSUD dr. Pirngadi Medan tahun 2011 3. Untuk mengetahui jumlah persalinan di RSUD dr. Pirngadi Medan tahun 2011

1.4. Manfaat Penelitian 1.4.1. Bagi Tenaga Kesehatan

Sebagai informasi gambaran kematian maternal di RSUD dr. Pirngadi Medan tahun 2011 dan dapat dijadikan sebagi koreksi untuk dapat meningkatkan mutu pelayanan kesehatan. 1.4.2. Bagi Peneliti

Untuk meningkatkan pengetahuan dan sebagai sarana penerapan ilmu yang diperoleh selama perkuliahan. 1.4.3. Bagi Peneliti Lain

Sebagai data dasar atau tambahan untuk melakukan penelitian selanjutnya di bidang yang sama.

Anda mungkin juga menyukai