Anda di halaman 1dari 2

5. Meskipun pendidikannya tak selesai, Ia menguasai bahasa Inggris, bahasa Belanda & bahasa Jerman.

Mengisi waktunya dengan membaca. #Tokoh 6.Chairil sering membaca karya-karya dari Rainer M. Rilke, W.H.Auden, Archibald MacLeish, H. Marsman, J. Slaurhoff & Edgar du Perron. #Tokoh 7. Chairil dekat dengan neneknya. Salah satu kepedihan terhebat saat neneknya meninggal dunia & melukiskan kedukaan itu dalam sajak #Tokoh 8. Ibu, wanita kedua yang paling Chairil puja. Beberapa puisinya juga menunjukkan kecintaannya pada ibunya. Ada yang tahu judulnya? #Tokoh 9. Sejak kecil, semangat Chairil terkenal kedegilannya. Jiwanya selalu meluap-luap, menyala-nyala, boleh dikatakan tidak pernah diam. #Tokoh 10. Ia mulai terkenal dalam dunia sastra setelah tulisannya di "Majalah Nisan" tahun 1942, saat itu dia berusia dua puluh tahun. #Tokoh 11. Ketika menjadi penyiar radio Jepang di Jakarta jatuh cinta pada Sri Ayati sampai akhir hayatnya Ia tidak berani untuk mengungkapkannya. #Tokoh 12. Puisi-puisinya beredar di atas kertas murah selama masa pendudukan Jepang di Indonesia dan tidak diterbitkan hingga tahun 1945. #Tokoh 13. Semua tulisan Chairil yang asli, modifikasi, atau yang diduga diciplak dikompilasi dalam tiga buku. #Tokoh 14. Kata Aku binatang jalang dalam sajak Aku, diapresiasi sebagai dorongan kata hati rakyat Indonesia untuk bebas merdeka. #Tokoh 15. Deru Campur Debu & Kerikil Tajam Yang Terampas dan Yang Putus(1949) & Tiga Menguak Takdir(1950, Asrul Sani & Rivai Apin). #Tokoh 16. Chairil menginspirasi & mengapresiasi upaya manusia meraih kemerdekaan, perjuangan bangsa Indonesia untuk lepas dari penjajahan. #Tokoh 17. Tercermin dari sajaknya bertajuk "Krawang-Bekasi", disadur dari sajak "The Young Dead Soldiers", karya Archibald MacLeish(1948). #Tokoh 18. Sajaknya "Persetujuan dengan Bung Karno" merefleksikan dukungannya pd Bung Karno untuk mempertahankan proklamasi 17 Agustus 1945. #Tokoh 19. Bahkan sajak Chairil yang berjudul "Aku" dan "Diponegoro" juga banyak diapresiasi orang sebagai sajak perjuangan. #Tokoh 20. Kata Aku binatang jalang dalam sajak Aku, diapresiasi sebagai dorongan kata hati rakyat Indonesia untuk bebas merdeka. #Tokoh 21. Dia juga pernah menjadi redaktur ruang budaya Siasat Gelanggang & Gema Suasana & mendirikan Gelanggang Seniman Merdeka(1946). #Tokoh 22. Wanita adalah dunia Chairil sesudah buku. Ida, Sri Ayati, Gadis Rasyid, Mirat, & Roosmeini sbg gadis yang dikejar-kejar Chairil. #Tokoh

23. Vitalitas puitis Chairil tidak pernah diimbangi kondisi fisiknya, yang bertambah lemah akibat gaya hidupnya yang semrawut. #Tokoh 24. Menginjak usia dua puluh tujuh tahun, dia sudah kena sejumlah penyakit. Chairil Anwar meninggal dlm usia muda karena penyakit TBC #Tokoh 25. Dia dikuburkan di Taman Pemakaman Umum Karet Bivak, Jakarta. Makamnya diziarahi oleh ribuan pengagumnya dari zaman ke zaman. #Tokoh 26. Hari meninggalnya juga selalu diperingati sebagai Hari Chairil Anwar. #Tokoh (Gambar) 27. Kerikil Tajam dan yang Terampas & yang Putus(1949); Deru Campur Debu(1949); Koleksi sajak 1942-1949 diedit oleh Pamusuk Eneste #Tokoh 28. Tiga Menguak Takdir (1950 bersama Asrul Sani & Rivai Apin), kata penutup o/ Sapardi Djoko Damono(1986); Derai-derai Cemara(1998). #Tokoh 29. Karya-karya terjemahannya adalah: Pulanglah Dia Si Anak Hilang (1948, Andre Gide); Kena Gempur (1951, John Steinbeck). #Tokoh 30. Sementara itu banyak karya-karya Chairil yang juga diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, Jerman dan Spanyol. #Tokoh

Anda mungkin juga menyukai