Anda di halaman 1dari 24

Ratu nur annisa 1102010233 PBL 1KESEHATAN IBU,ANAK DAN REMAJA 1.

Memahami dan menjelaskan perilaku yang beresiko dan perilaku kesehatan masyarakat Kenakalan remaja dalam studi masalah sosial dapat dikategorikan ke dalam perilaku menyimpang. Dalam perspektif perilaku menyimpang masalah sosial terjadi karena terdapat penyimpangan perilaku dari berbagai aturan-aturan sosial ataupun dari nilai dan norma sosial yang berlaku. Banyak faktor yang menyebabkan timbulnya kenakalan remaja faktor dari mereka sendiri, keluarga, masyarakat ataupun dari lingkungan sekolah. Berikut ini adalah beberapa contoh bentuk perilaku-perilaku yang menyimpang pada remaja : Penggunaan narkoba Remaja yang menggunakan narkoba bukan berarti memiliki moral yang lemah. Banyaknya zat candu yang terdapat pada narkoba membuat remaja sulit melepaskan diri dari jerat narkoba jika tidak dibantu orang-orang sekelilingnya. Zat kokain dan methamphetamine yang terdapat dalam narkoba akan memunculkan energi dan semangat dalam waktu cepat. Sedangkan heroin, benzodiazepines dan oxycontin membuat perasaan tenang dan rileks dalam otak. Ketika otak sudah tidak menerima lagi asupan zat-zat tersebut, maka akan timbul rasa sakit dan itulah yang membuat seseorang kecanduan. Mengonsumsi alkohol Alkohol merupakan substansi utama yang paling banyak digunakan remaja dan sering berhubungan dengan kecelakaan kendaraan bermotor yang merupakan penyebab utama kematian remaja. Menurut Clinical and Experimental Research, remaja yang mengonsumsi alkohol, daya ingatnya akan berkurang hingga 10 persen. Substance Abuse and Mental Health Services Administration juga mengatakan bahwa 31% remaja yang minum alkohol mengaku stres karena jarang diperhatikan oleh orang tua. Hubungan Seksual Pra Nikah Beberapa faktor yang mempengaruhi remaja untuk melakukan hubungan seks pranikah adalah membaca buku porno dan menonton film porno. Adapun motivasi utama melakukan senggama adalah suka sama suka, pengaruh teman, kebutuhan biologis dan merasa kurang taat pada nilai agama. Sebuah studi yang dilakukan oleh peneliti dari Ohio University menyebutkan bahwa remaja yang melakukan hubungan seks di usia dini cenderung menjadi pribadi yang meresahkan masyarakat, yaitu menjadi seorang pemalak. Aborsi Hampir setiap hari ada 100 remaja yang melakukan aborsi karena kehamilan di luar nikah. Jika dihitung per tahun, 36 ribu janin dibunuh oleh remaja dari rahimnya. Ini menunjukkan pergaulan seks bebas di kalangan remaja Indonesia saat ini sangat memperihatinkan. Survei Pusat Penelitian Kesehatan Universitas Indonesia menemukan jumlah kasus aborsi di Indonesia setiap tahunnya mencapai 2,3 juta dan 30% di antaranya dilakukan oleh remaja. Menurut National Abortion Federation, sebanyak 4 dari 5 wanita di Amerika telah melakukan hubungan seks sebelum usia 20 tahun, dan sebanyak 70 persennya adalah remaja. Karena mental yang belum siap, mereka pun melakukan aborsi. Pengetahuan seks yang kurang menjadi salah satu pemicunya. Kecanduan Game Terlalu sering bermain game akan membahayakan fisik dan psikologisnya. Seperti dikutip dari Psychiatric Time, alasan anak-anak bermain game adalah ingin mencoba sesuatu yang baru dan 1

Ratu nur annisa 1102010233 PBL 1KESEHATAN IBU,ANAK DAN REMAJA untuk menghilangkan stres akibat tugas sekolah atau karena suatu masalah. Seorang anak boleh saja bermain game, asalkan waktunya dibatasi dan hal yang terpenting adalah pemilihan game yang tepat untuk anak-anak. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kenakalan Remaja Juvenile delinquency atau kenakalan remaja adalah perilaku jahat atau kenakalan anak-anak muda, merupakan gejala sakit (patologis) secara sosial pada anak-anak dan remaja yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial, sehingga mereka mengembangkan bentuk perilaku yang menyimpang. Kenakalan remaja dapat ditimbulkan oleh beberapa hal, sebagian di antaranya adalah: Kontrol Diri Yang Lemah Kenakalan remaja juga dapat digambarkan sebagai kegagalan untuk mengembangkan kontrol diri yang cukup dalam hal tingkah laku. Beberapa anak gagal dalam mengembangkan kontrol diri yang esensial yang sudah dimiliki orang lain selama proses pertumbuhan. Kebanyakan remaja telah mempelajari perbedaan antara tingkah laku yang dapat diterima dan tingkah laku yang tidak dapat diterima, namun remaja yang melakukan kenakalan tidak mengenali hal ini. Mereka mungkin gagal membedakan tingkah laku yang dapat diterima dan yang tidak dapat diterima, atau mungkin mereka sebenarnya sudah mengetahui perbedaan antara keduanya namun gagal mengembangkan kontrol yang memadai dalam menggunakan perbedaan itu untuk membimbing tingkah laku mereka. Pengaruh Teman Di kalangan remaja, memiliki banyak teman adalah merupakan satu bentuk prestasi tersendiri. Makin banyak teman, makin tinggi nilai mereka di mata teman-temannya. Di jaman sekarang, pengaruh teman bermain ini bukan hanya membanggakan si remaja saja tetapi bahkan juga pada orangtuanya. Pengaruh pergaulan dalam membentuk watak dan kepribadian seseorang ketika remaja sangatlah besar. Oleh karena itu, orangtua para remaja hendaknya berhati-hati dan bijaksana dalam memberikan kesempatan anaknya bergaul. Jangan biarkan anak bergaul dengan teman yang tidak benar. Memiliki teman bergaul yang tidak sesuai, anak di kemudian hari akan banyak menimbulkan masalah bagi orang tuanya. Pengaruh Keluarga Faktor keluarga sangat berpengaruh terhadap timbulnya kenakalan remaja. Kurangnya dukungan keluarga seperti kurangnya perhatian orangtua terhadap aktivitas anak, kurangnya penerapan disiplin yang efektif, kurangnya kasih sayang orangtua dapat menjadi pemicu timbulnya kenakalan remaja. Pengawasan orangtua yang tidak memadai terhadap keberadaan remaja dan penerapan disiplin yang tidak efektif dan tidak sesuai merupakan faktor keluarga yang penting dalam menentukan munculnya kenakalan remaja. Perselisihan dalam keluarga atau stress yang dialami keluarga juga berhubungan dengan kenakalan. Kualitas lingkungan sekitar tempat tinggal Lingkungan juga dapat berperan serta dalam memunculkan kenakalan remaja. Masyarakat dengan tingkat kriminalitas tinggi memungkinkan remaja mengamati berbagai model yang melakukan aktivitas kriminal dan memperoleh hasil atau penghargaan atas aktivitas kriminal mereka. Masyarakat seperti ini sering ditandai dengan kemiskinan, pengangguran, dan perasaan tersisih dari kaum kelas menengah. Penggunaan Waktu Luang

Ratu nur annisa 1102010233 PBL 1KESEHATAN IBU,ANAK DAN REMAJA Kegiatan di masa remaja sering hanya berkisar pada kegiatan sekolah dan seputar usaha menyelesaikan urusan di rumah, selain itu mereka bebas, tidak ada kegiatan. Apabila waktu luang tanpa kegiatan ini terlalu banyak, pada si remaja akan timbul gagasan untuk mengisi waktu luangnya dengan berbagai bentuk kegiatan. Apabila si remaja melakukan kegiatan yang positif, hal ini tidak akan menimbulkan masalah. Namun, jika ia melakukan kegiatan yang negatif maka lingkungan disekitarnya dapat terganggu. Perilaku Seksual Pada saat ini, kebebasan bergaul sudah sampai pada tingkat yang menguatirkan. Para remaja dengan bebas dapat bergaul antar jenis. Tidak jarang dijumpai pemandangan di tempat-tempat umum, para remaja saling berangkulan mesra tanpa memperdulikan masyarakat sekitarnya. Definisi Perilaku beresiko : perilaku yang dapat membahayakan aspek-aspek psikososial sehingga remaja sulit berhasil dalam melalui masa perkembangannya. Perilaku berisiko dilakukan remaja dengan tujuan tertentu yaitu untuk dapat memenuhi perkembangan psikologisnya. Contoh : Merokok, penggunaan narkoba agar diterima teman sebayanya, bukti kemandirian dari orang tua Akibat perilaku beresiko : Berisiko terhadap kesehatan: Merokok, minum alkohol, narkoba, tawuran Berisiko terhadap masa depan: putus sekolah, kehamilan konsep diri yang tidak adekuat. Berisiko terhadap lingkungan sosialnya: bermasalah dengan hukum Pengangguran Center for Deseases Control and Prevention (CDC) di US sejak tahun 1989 melakukan Youth Risk Behavior Surveillance System(YRBSS) untuk memonitor masa depan USA. Perilaku yang dipantau: Safety driving Tobacco use Drinking alcohol and or using drugs Unprotected sex

Ratu nur annisa 1102010233 PBL 1KESEHATAN IBU,ANAK DAN REMAJA Eating pattern Physical activities *yang dibold : resiko triad Faktor Faktor yang berpengaruh terhadap Perilaku beresiko :

Definisi Kesehatan Reproduksi Remaja Kesehatan reproduksi keadaan sejahtera fisik, mental sosial yang utuh dalam segala hal yang berkaitan dengan fungsi, peran dan system reproduksi (Konferensi Internasional Kependudukan dan Pembangunan, 1994) Kesehatan reproduksi kesejahteraan fisik, mental dan sosial yang utuh bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan, dalam segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi serta prosesnya (WHO) 4

Ratu nur annisa 1102010233 PBL 1KESEHATAN IBU,ANAK DAN REMAJA Kesehatan reproduksi remaja pada remaja

Prasyarat reproduksi sehat : 1. Supaya tidak terjadi kelainan anatomis fisiologis perempuan harus memiliki ronggga pinggul yang cukup besar untuk mempermudah persalinan; memiliki kelenjar penghasil hormon reproduksi yang sehat DIPERLUKAN GIZI YANG ADEKUAT 2. Diperlukan landasan psikis yang kuat dan memadai dimulai sejak bayi 3. Terbebas dari penyakit organ reproduksi 4. Dapat melewati masa hamil dengan aman Masalah kaesehatan reproduksi remaja: 1. Perkosaan. Kejahatan perkosaan ini biasanya banyak sekali modusnya. Korbannya tidak hanya remaja perempuan, tetapi juga laki-laki (sodomi). Remaja perempuan rentan mengalami perkosaan oleh sang pacar, karena dibujuk dengan alasan untuk menunjukkan bukti cinta. 2. Free sex. Seks bebas ini dilakukan dengan pasangan atau pacar yang berganti-ganti. Seks bebas pada remaja ini (di bawah usia 17 tahun) secara medis selain dapat memperbesar kemungkinan terkena infeksi menular seksual dan virus HIV (Human Immuno Deficiency Virus), juga dapat merangsang tumbuhnya sel kanker pada rahim remaja perempuan. Sebab, pada remaja perempuan usia 12-17 tahun mengalami perubahan aktif pada sel dalam mulut rahimnya. Selain itu, seks bebas biasanya juga dibarengi dengan penggunaan obat-obatan terlarang di kalangan remaja. Sehingga hal ini akan semakin memperparah persoalan yang dihadapi remaja terkait kesehatan reproduksi ini. 3. Kehamilan Tidak Diinginkan (KTD). Hubungan seks pranikah di kalangan remaja didasari pula oleh mitos-mitos seputar masalah seksualitas. Misalnya saja, mitos berhubungan seksual dengan pacar merupakan bukti cinta. Atau, mitos bahwa berhubungan seksual hanya sekali tidak akan menyebabkan kehamilan. Padahal hubungan seks sekalipun hanya sekali juga dapat menyebabkan kehamilan selama si 5

Ratu nur annisa 1102010233 PBL 1KESEHATAN IBU,ANAK DAN REMAJA remaja perempuan dalam masa subur. 4. Aborsi. Aborsi merupakan keluarnya embrio atau janin dalam kandungan sebelum waktunya. Aborsi pada remaja terkait KTD biasanya tergolong dalam kategori aborsi provokatus, atau pengguguran kandungan yang sengaja dilakukan. Namun begitu, ada juga yang keguguran terjadi secara alamiah atau aborsi spontan. Hal ini terjadi karena berbagai hal antara lain karena kondisi si remaja perempuan yang mengalami KTD umumnya tertekan secara psikologis, karena secara psikososial ia belum siap menjalani kehamilan. Kondisi psikologis yang tidak sehat ini akan berdampak pula pada kesehatan fisik yang tidak menunjang untuk melangsungkan kehamilan. Tujuan Kespro : Utama meningkatkan kesadaran kemandirian wanita remaja dalam mengatur fungsi dan proses reproduksinya, termasuk kehidupan seksualitasnya, sehingga hak-hak reproduksinya dapat terpenuhi peningkatan kualitas hidup Khusus:

1. Meningkatnya kemandirian remaja dalam memutuskan peran dan fungsi reproduksinya 2. Meningkatnya hak dan tanggungjawab sosial remaja (wanita) dalam menentukan kapan hamil, jumlah dan jarak kehamilan 3. Meningkatnya peran dan tanggungjawab sosial remaja (pria) terhadap akibat dari perilaku seksual dan fertilitasnya kepada kesehatan dan kesejahteraan pasangan dean anak2nya 4. Dukungan yang menunjang remaja untuk membuat keputusan yang berkaitan dengan proses reproduksinya Faktor yang mempengaruhi Kespro : 1. Faktor sosio-ekonomi dan demografi 2. Faktor budaya dan lingkungan 3. Faktor psikologis 4. Faktor biologis Pengetahuan yang diperlukan remaja : 1. Pengenalan masalah sistem reproduksi, proses dan fungsi alat reproduksi

Ratu nur annisa 1102010233 PBL 1KESEHATAN IBU,ANAK DAN REMAJA 2. Mengapa remaja perlu mendewasakan usia perkawinan dan merencanakan kehamilan agar sesuai dengan keinginan 3. Penyakit menular seksual dan HIV / AIDS dan dampaknyan terhadap kespro 4. Bahaya narkoba dan miras pada kespro 5. Pengaruh sosial dan media terhadap perilaku seksual 6. Kekerasan seksual dan bagaimana menghindarinya 7. Mengembangkan kemampuan berkomunikasi termasuk memperkuat kepercayaan diri agar mampu menangkal hal2 negatif 8. Hak2 reproduksi 2. Memahami dan menjelaskan audit kematian maternal TUJUAN tujuan umum Tujuan umum audit maternal-perinatal adalah meningkatkan mutu pelayanan KIA di seluruh wilayah suatu kabupaten/kota dalam rangka mempercepat penurunan angka kematian ibu dan perinatal Tujuan khusus Tujuan khusus audit maternal-perinatal adalah: Menerapkan pembahasan analitik mengenai kasus kebidanan dan perinatal secara teratur dan berkesinambungan, yang dilakukan oleh dinas kesehatan kabupaten/kota, RS pemerintah/swasta dan puskesmas, rumah bersalin, bidan praktek swasta (BPS) di wilayah kabupaten/kota dan lintas batas kabupaten/kota/provinsi Menentukan intervensi dan pembinaan untuk masing-masing pihak yang diperlukan untuk mengatasi masalah-masalah yang ditemukan dalam pembahasan kasus Mengembangkan mekanisme koordinasi antara dinas kesehatan kabupaten/kota, RS pemerintah dan swasta, puskesmas, rumah bersalin dan BPS dalam perencanaan, pelaksaan, pemantauan dan evaluasi terhadap intervensi yang disepakati BATASAN DAN PENGERTIAN Pengertian Audit maternal-perinatal adalah proses penelaahan bersama kasus kesakitan dan kematian ibu dan perinatal serta penatalaksaannya, dengan menggunakan informasi dan pengalaman dari suatu kelompok terkait, untuk mendapatkan masukan mengenaai intervensi yang paling tepat dilakukan dalam upaya peningkatan kualitas pelayana KIA di suatu wilayah. Dengan demikian, kegiatan audit ini berorientasi pada peningkatan kualitas pelayanan dengan pendekatan pemecahan masalah. Dalam kaitannya dengan pembinaan, ruang lingkup wilayah dibatasi pada kabupaten/kota, sebagai unit efektif yang mempunyai kemampuan pelayanan obstetrik-perinatal dan didukung oleh pelayanan KIA sampai ke tingkat masyarakat. Audit maternal-perinatal merupakan suatu kegiatan untuk menelusuri sebab kesakitan dan kematian ibu dan perinatal dengan maksud mencegah kesakitan dan kematian di masa yang akan 7

Ratu nur annisa 1102010233 PBL 1KESEHATAN IBU,ANAK DAN REMAJA datang. Penelusuran ini memungkinkan tenaga kesehatan menentukan hubungan antara faktor penyebab yang dapat dicegah dan kesakitan/kematian yang terjadi. dengan kata lain istilah audit maternal-perinatal merupakan kegiatan Death and case follow-up. Lebih lanjut, kegiatan ini akan membantu tenaga kesehatan untuk menentukan pengaruh keadaan dan kejadian yang mendahului kesakitan/kematian. Dari kegiatan ini dapat ditentukan: Sebab dan faktor-faktor terkait dalam kesakitan/kematian ibu dan perinatal Dimana dan mengapa berbagai sistem dan program gagal dalam mencegah kematian Jenis intervensi dan pembinaan yang diperlukan Audit maternal-perinatal juga dapat berfungsi sebagai alat pemantauan dan evaluasi sistem rujukan. Agar fungsi ini dapat berjalan dengan baik, maka dibutuhkan: Pengisian rekam medis yang lengkap dan benar semua tingkat pelayanan kesehatan Pelacakan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan puskesmas dengan cara otopsi verbal, yaitu wawancara kepada keluarga atau orang lain yang mengetahui riwayat penyakit atau gejala serta tindakan yang diperoleh sebelum penderita meninggal, sehingga dapat diketahui perkiraan sebab kematian. KEBIJAKAN DAN STRATEGI Undang-undang nomor 23 tahun 1992 tentang kesehatan menyatakan bahwa tenaga kesehatan dalam melaksanakan tugasnya berkewajiban untuk mematuhi standar profesi dan menghormati hak pasien. Berdasarkan hal tersebut, kebijaksanaan Indonesia Sehat 2010 dan strategi Making Pregnency Safer (MPS) sehubungan dengan audit meternal-perinatal adalah sebagai berikut: Peningkatan mutu pelayanan KIA dilakukan secara terus menerus melalui program jaga mutu di puskesmas, disamping upayaperluasan jangakauan pelayanan. Upaya peningkatan dan pengendalian mutu antara lain dilakukan melalui kegiatan AMP Peningkatkan fungsi kabupaten/kota sebagai unit efektif yang mampu memanfaatkan semua potensi dan peluang yang ada untuk meningkatkan pelayanan KIA di seluruh wilayahnya Peningkatan kesinambungan pelayanan KIA di tingkat pelyanan dasar (puskesmas dan jajarannya) dan tingkat rujukan primer (RS kabupaten/kota) Peningkatan kemampuan kabupaten/kota dalam perencanaan progrqm KIA dengan memanfaatkan hasil kegiatan AMP mampu mengatasi masalah kesehatan setempat Peningkatan kemampuan menajerial dan keteampilan teknis dari para pengelola dan pelaksana proram KIA melalui kegiatan analisis manajemen dan pelatihan klinis

1.

2. 3. 4. 5.

Strategi yang diambil dalam menerapkan AMP adalah: 1. Semua kabupaten/kota sebagai unit efektif dalam peningkatan pelayanan program KIA secara bertahap menerapkan kendali mutu, yang antara lain dilakukan melalui AMP diwilayahnya ataupun diikutsertakan kabupaten/kota lain (lintas batas) 2. Dinas kesehatan kabupaten/kota berfungsi sebagai kodinator fasilitator yang bekerja sama dengan RS kabupaten/kota dan melibatkan puskesmas dan unit pelayanan KIA swasta lainnya dalam upaya kendali mutu diwilayah kbupaten/kota 3. Ditingkat kabupaten/kota perlu dibentuk tim AMP yang selalu mengadakan pertemuan rutin untuk menyeleksi kasus, membahas dan membuat rekomendasi tindak lanjut berdasarkan temuan dari kegiatan audit (penghargaan dan sanksi bagi pelaku)

Ratu nur annisa 1102010233 PBL 1KESEHATAN IBU,ANAK DAN REMAJA 4. Perencanaan program KIA dibuat dengan memanfaatkan hasil temuan dari kegiatan audit sehingga diharapkan berorientasi kepada pemecahan masalah setempat 5. Pembinaan dilakukan oleh dinas kesehatan kabupaten/kota, bersama-sama RS kabupaten/kota (untuk aspek teknik medis) dilaksanakan langsung pada saat audit atau secara rutin dalam bentuk yang disepakati oleh tim AMP LANGKAH DAN KEGIATAN Langkah-langkah dan kegiatan ditingkat AMP di tingkat kabupaten/kota sebagai berikut: Pembentukan tim AMP Penyebarluasan informasi dan petunjuk teknis pelaksanaan AMP Menyusun rencana kegiatan (POA) AMP Orientasi pengelola program KIA dan pelaksanaan AMP Pelaksanaan kegiatan AMP Penyusunan rencana tindak lanjut terhadap temuan dari kegiatan audit oleh dinkes kabupaten/kota bekerja sama dengan RS Pemantauan dan evaluasi Rincian kegiatan AMP yang dilakukan adalah sebagai berikut: a.Tingkat kabupaten/kota 1.Menyampaikan informasi dan menyamakan persepsi dengan pihak terkait mengenai pengertian dan pelasksanaan AMP di kabupaten/kota 2.Menyusun tim AMP di kabupaten/kota, yang susunannya disesuaikan dengan situasi dan kondisi setempat. Secara umum, susunan tim disarankan sebagai berikut: Pelindung : Bupati/walikota kepala daerah Ketua : Kadinkes kab/kota Wakil ketua : Direktur RS kab/kota Sekretaris : Dokter spesialis kebidanan dan penyakit kandungan RS Dokter spesialis anak RS Tim ahli : SpOG SpA Dokter ahli lainnya Anggota : 1. Kasubdin dan kasi yang menangani program KIA 2. Kasubdin dan kasi yang menangani Yankes dasar dan rujukan 3. Dokter umum dibagian kebidanan kandungan dan bagian anak di RS kab/kota 4. Wakil dari unit pelayanan KIA lainnya yang berpotensi dalam memberikan masukan atau sumbangan pemikiran ( misalnya RS swasta, puskesmas, organisasi profesi, dll) Tim ini juga menghimpun sumber daya yang dimanfaatkan dan mengidentifikasi siapa mengerjakan apa 3. Melaksanakan AMP secara berkala dengan melibatkan: Para kepala puskesmas dan pelaksana pelayanan KIA di puskesmas dan jajarannya

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Ratu nur annisa 1102010233 PBL 1KESEHATAN IBU,ANAK DAN REMAJA Dokter spesialis kebidanan dan penyakit kandungan serta dokter spesialis anak/ dokter ahli lain RS kab/kota dan staf yang terkait Kepala dinas kab/kota dan staf pengelola program terkait Pihak yang terkait, sesuai kebutuhan, misalnya bidan praktik swasta, petugas rekam medik kab/kota, dll Pada awal kegiatan, pihak yang mutlak perlu dilibatkan adalah puskesmas di wilayah kab/kota dan RS kab/kota. Secara bertahap sesuai kebutuhan, dinkes kab/kota dapat melibatkan pihak lain tersebut diatas 4. Melaksanakan kegiatan AMP lintas batas kab/kota/propinsi 5. Melaksanakan kegiatan tindak lanjut yang telah disepakati dalam pertemuan tim AMP 6. Melakukan pemantauan dan evaluasi kegiatan audit serta tindak lanjutnya dan melaporkan hasil kegiatannya ke dinas kesehatan propinsi untuk memohon dukungan 7. Memanfaatkan hasil kegiatan untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan pengelolaan program KIA secara berkelanjutan b. Tingkat puskesmas 1. Menyampaikan informasi kepada staf puskesmas terkait mengenai upaya peningkatan kualitas pelayanan KIA melalui kegiatan AMP 2. Melakukan pencatatan atas kasus kesakitan dan kematian ibu serta perinatal dan penanganannya atau rujukannya untuk kemudian dilaporkan ke dinas kesehatan kan.kota 3. Mengikuti pertemuan AMP kab/kota 4. Melakukan pelacakan sebab kematian ibu/perinatal (otopsi verbal) selambat-lambatnya 7 hari setelah menerima laporan. Informasi ini harus dilaporkan ke dinkes kab/kota selambatlambatnya dalam waktu 1 bulan. Temuan otopsi verbal dibicarakan dalam pertemuan audit di kab/kota. 5. Mengikuti atau melaksanakan kegiatan peningkatan kualitas pelayanan KIA sebagai tindak lanjut dari temuan kegiatan audit 6. Membahas kasus pertemuan AMP di kab/kota 7. Membahas hasil tindak lanjut AMP non medis dengan LS terkait c. Tingkat propinsi 1. Menyebarluaskan pedoman teknis AMP kepada seluruh kab/kota 2. Menyamakan kerangka pikir dan menyusun rencana kegiatan pengembangan kendali mutu pelayanan KIA melalui AMP bersama kab/kota yang akan difasilitasi secara intensif 3. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan di kab/kota 4. Memberikan dukungan teknis dan manajerial kepada kab/kota sesuai kebutuhan 5. Merintis kerjasama dengan sektor lain untuk kelancaran pelaksanaan tindak lanjut temuan dari kegiatan audit yang berkaitan dengan sektor diluar kesehatan 6. Memfasilitasi kegiatan AMP lintas batas kab/kota/profinsi d. Tingkat pusat Melakukan fasilitasi pelaksanaan AMP sebagai salah satubentuk upaya peningkatan mutu pelayanan KIA di wilayah kab/kota serta peningkatan kesinambungan pelayanan KIA ditingkat dasar dan di tingkat rujukan primer 10

Ratu nur annisa 1102010233 PBL 1KESEHATAN IBU,ANAK DAN REMAJA

1.

2.

3.

4. 5. 6.

METODA Metoda pelaksanaan AMP sebagai berikut: Penyelenggaraan pertemuan dilakukan teratur sesuai kebutuhan oleh dinas kesehatan kab/kota bersama dengan RS kab/kota, berlangsung sekitar 2 jam. Pertemuan sebaiknya dilakukan di RS kab/kota dan kadinkes/direktur RS memimpin acara tetapi moderator pembahasan klinik adalah dokter ahli. Presentasi kasus dilakukan oleh dokter/bidan RS kab/kota atau puskesmas terkait, tergantung dimana kasus ditangani Kasus yang dibahas dapat berasal dari kab/kota atau puskesmas. Semua kasus ibu/perinatal yang meninggal di RS kab/kota/puskesmas hendaknya di audit, demikian pula kasus kesakitan yang menarik dan dapat diambil pelajaran darinya Audit yang dilaksanakan lebih bersifat mengkaji riwayat penanganan kasus sejak dari: Timbulnya gejala pertama dan penanganan oleh keluarga/tenaga kesehatan dirumah Siapa saja yang memberikan pertolongan dan apa saja yang telah dilakukan Sampai kemudian meninggal atau dapat dipertahankan hidup. Dari pengkajian tersebut diperoleh indiksai dimana letak kesalahan/kelemahan dalam penanganan kasus. Hal ini memberi gambaran kepada pengelola program KIA dalam menentukan apa yang perlu dilakukan untuk mencegah kesakitan/kematian ibu/perinatal yang tidak perlu terjadi. Kesimpulan hasil dicatat dalam from MA untuk kemudian disampaikan dan dibahas oleh tim AMP dalam merencanakan kegiatan tindak lanjut secara nyata Pertemuan ini bersifat pertemuan penyelesaian masalah dan tidak bertujuan untuk menyalahkan atau memberi sanksi salah satu pihak Dalam tiap pertemuan dibuat daftar hadir, notulen hasil pertemuan dan rencana tindak lanjut yang akan disampaikan dan dibahas dalam pertemuan tim AMP yang akan datang RS kab/kota dan puskesmas membuat laporan bulanan kasus ibu perinatal ke dinas kab/kota dengan memakai format yang disepakati PENCATATAN DAN PELAPORAN Dalam melaksanakan AMP ini diperlukan mekanisme pencatatan yang akurat baik ditingkat puskesmas maupun di tingkat RS kab/kota. Pencatatan yang diperlukan adalah sebagai berikut: Tingkat puskesmas Selain menggunakan rekam medis yang suadah ada di puskesmas, ditambahkan pula; Form R (formulir Rujukan Maternal dan Perinatal) Form OM dan OP (formulir otopsi Verbal maternal dan perinatal) form OM digunakan untuk otopsi verbal ibu hamil/bersalin/nifas dan perinatal yang meninggal, sedangkan form OP untuk otopsi verbal perinatal yang meninggal. Untuk mengisi formulir tersebut dilakukan wawancara terhadap keluarga yang meninggal oleh tenaga puskesmas RS kabupaten/kota Formulir yang dipakai adalah Form MP (formulir maternal dan perinatal) form ini mencatat semua data dasar ibu bersalin/nifas dan perinatal yang masuk ke RS. Pengisiannya dapat dilakukan oleh perawat Form MA (formulir Medical Audit) form ini dipakai untuk menulis hasil/kesimpulan dari audit maternal maupun perinatal, yang 11

1. 2.

1.

2.

Ratu nur annisa 1102010233 PBL 1KESEHATAN IBU,ANAK DAN REMAJA mengisi format ini adalah dokter yang bertugas di bagian kebidanan dan kandungan (untuk kasus ibu) atau bagian anak (untuk kasus perinatal) Pelaporan hasil kegiatan dilakukan secara berjenjang yaitu: 1. Laporan dari RS kab/kota ke dinkes (LAP RS) laporan bulanan ini berisi informasi mengenai kesakitan dan kematian (serta sebab kematian) ibu dan bayi baru lahir bagian kebidanan dan penyakit kandungan serta bagian anak 2. Laporan dari puskesmas ke dinas kesehatan kab/kota (LAP PUSK) 3. Laporan dari dinkes kab/kota ke tingkat dinkes propinsi (LAP KAB/KOTA) laporan triwulan ini berisi informasi mengenai kasus ibu dan perinatal yang ditangani oleh RS kab/kota, puskesmas dan unit pelayanan KIA lainnyaserta tingkat kematian dari tiap jenis komplikasi. Laporan ini merupakan rekapitulasi dari form MP dan form R yang hendaknya diusahakan agar tidak terjadi duplikasi pelaporan untuk kasus yang dirujuk ke RS. pada tahap awal, jenis kasus yang dilaporkan adalah komplikasi yang paling sering terjadi pada ibu maternal dan perinatal. 3. Memahami dan menjelaskan penatalaksanaan resiko tinggi kehamilan (3TERLALU,4 TERLAMBAT)

Pengertian Kehamilan Resiko Tinggi. Kehamilan usia dini memuat risiko yang tidak kalah berat. Pasalnya, emosional ibu belum stabil dan ibu mudah tegang. Sementara kecacatan kelahiran bisa muncul akibat ketegangan saat dalam kandungan, adanya rasa penolakan secara emosional ketika si ibu mengandung bayinya. (Ubaydillah, 2000). 2. Dampak Kehamilan Resiko Tinggi pada Usia Muda. a. Keguguran. Keguguran pada usia muda dapat terjadi secara tidak disengaja. misalnya : karena terkejut, cemas, stres. Tetapi ada juga keguguran yang sengaja dilakukan oleh tenaga non profesional sehingga dapat menimbulkan akibat efek samping yang serius seperti tingginya angka kematian dan infeksi alat reproduksi yang pada akhirnya dapat menimbulkan kemandulan. b. Persalinan prematur, berat badan lahir rendah (BBLR) dan kelainan bawaan. Prematuritas terjadi karena kurang matangnya alat reproduksi terutama rahim yang belum siap dalam suatu proses kehamilan, berat badan lahir rendah (BBLR) juga dipengaruhi gizi saat hamil kurang dan juga umur ibu yang belum menginjak 20 tahun. cacat bawaan dipengaruhi kurangnya pengetahuan ibu tentang kehamilan, pengetahuan akan asupan gizi rendah, pemeriksaan kehamilan (ANC) kurang, keadaan psikologi ibu kurang stabil. selain itu cacat bawaan juga di sebabkan karena keturunan (genetik) proses pengguguran sendiri

12

Ratu nur annisa 1102010233 PBL 1KESEHATAN IBU,ANAK DAN REMAJA

yang gagal, seperti dengan minum obat-obatan (gynecosit sytotec) atau dengan loncat-loncat dan memijat perutnya sendiri. Ibu yang hamil pada usia muda biasanya pengetahuannya akan gizi masih kurang, sehingga akan berakibat kekurangan berbagai zat yang diperlukan saat pertumbuhan dengan demikian akan mengakibatkan makin tingginya kelahiran prematur, berat badan lahir rendah dan cacat bawaan. c. Mudah terjadi infeksi. Keadaan gizi buruk, tingkat sosial ekonomi rendah, dan stress memudahkan terjadi infeksi saat hamil terlebih pada kala nifas. d. Anemia kehamilan / kekurangan zat besi. Penyebab anemia pada saat hamil di usia muda disebabkan kurang pengetahuan akan pentingnya gizi pada saat hamil di usia muda.karena pada saat hamil mayoritas seorang ibu mengalami anemia. tambahan zat besi dalam tubuh fungsinya untuk meningkatkan jumlah sel darah merah, membentuk sel darah merah janin dan plasenta.lama kelamaan seorang yang kehilangan sel darah merah akan menjadi anemis.. e. Keracunan Kehamilan (Gestosis). Kombinasi keadaan alat reproduksi yang belum siap hamil dan anemia makin meningkatkan terjadinya keracunan hamil dalam bentuk pre-eklampsia atau eklampsia. Pre-eklampsia dan eklampsia memerlukan perhatian serius karena dapat menyebabkan kematian. f. Kematian ibu yang tinggi. Kematian ibu pada saat melahirkan banyak disebabkan karena perdarahan dan infeksi. Selain itu angka kematian ibu karena gugur kandung juga cukup tinggi.yang kebanyakan dilakukan oleh tenaga non profesional (dukun). Adapun akibat resiko tinggi kehamilan usia dibawah 20 tahun antara lain: a. Resiko bagi ibunya : (1) Mengalami perdarahan. Perdarahan pada saat melahirkan antara lain disebabkan karena otot rahim yang terlalu lemah dalam proses involusi. selain itu juga disebabkan selaput ketuban stosel (bekuan darah yang tertinggal didalam rahim).kemudian proses pembekuan darah yang lambat dan juga dipengaruhi oleh adanya sobekan pada jalan lahir. (2) Kemungkinan keguguran / abortus.

13

Ratu nur annisa 1102010233 PBL 1KESEHATAN IBU,ANAK DAN REMAJA

Pada saat hamil seorang ibu sangat memungkinkan terjadi keguguran. hal ini disebabkan oleh faktor-faktor alamiah dan juga abortus yang disengaja, baik dengan obat-obatan maupun memakai alat. (3) Persalinan yang lama dan sulit. Adalah persalinan yang disertai komplikasi ibu maupun janin.penyebab dari persalinan lama sendiri dipengaruhi oleh kelainan letak janin, kelainan panggul, kelainan kekuatan his dan mengejan serta pimpinan persalinan yang salah. (4) Kematian ibu. Kematian pada saat melahirkan yang disebabkan oleh perdarahan dan infeksi. b. Dari bayinya : (1) Kemungkinan lahir belum cukup usia kehamilan. Adalah kelahiran prematur yang kurang dari 37 minggu (259 hari). hal ini terjadi karena pada saat pertumbuhan janin zat yang diperlukan berkurang. (2) Berat badan lahir rendah (BBLR). Yaitu bayi yang lahir dengan berat badan yang kurang dari 2.500 gram. kebanyakan hal ini dipengaruhi kurangnya gizi saat hamil, umur ibu saat hamil kurang dari 20 tahun. dapat juga dipengaruhi penyakit menahun yang diderita oleh ibu hamil. (3) Cacat bawaan. Merupakan kelainan pertumbuhan struktur organ janin sejak saat pertumbuhan.hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya kelainan genetik dan kromosom, infeksi, virus rubela serta faktor gizi dan kelainan hormon. (4) Kematian bayi.kematian bayi yang masih berumur 7 hari pertama hidupnya atau kematian perinatal.yang disebabkan berat badan kurang dari 2.500 gram, kehamilan kurang dari 37 minggu (259 hari), kelahiran kongenital serta lahir dengan asfiksia.(Manuaba,1998). Faktor-Faktor Resiko pada Kehamilan Menurut Azrul Azwar (2008) faktor-faktor resiko pada ibu hamil meliputi: 1. a. Umur Terlalu muda yaitu < 20 tahun

Pada usia ini rahim dan panggul ibu belum berkembang dengan baik sehingga perlu diwaspadai kemungkinan mengalami persalinan yang sulit.
14

Ratu nur annisa 1102010233 PBL 1KESEHATAN IBU,ANAK DAN REMAJA

b.

Terlalu tua yaitu > 35 tahun

Pada umur ini kesehatan dan rahim ibu sudah tidak baik seperti pada umur 20-35 tahun sebelumnya sehingga perlu diwaspadai kemungkinan terjadinya persalinan lama, perdarahan dan resiko cacat bawaan. 2. Paritas

Paritas lebih dari 3 perlu diwaspadai kemungkinan persalinan lama, karena semakin banyak anak keadaan rahim ibu semakin lemah. 3. Interval

Jarak persalinan terakhir dengan awal kehamilan sekarang < 2 tahun, bila jarak terlalu dekat maka rahim dan kesehatan ibu bulum pulih, keadaan ini perl diwaspadai persalinan lama, kemungkinan pertumbuhan janin kurang baik atau perdarahan. 4. Tinggi badan

Tinggi badan < 145 cm, pada keadaan ini paerlu diwaspadai ibu yang mempunyai panggul sempit sehingga sulit untuk melahirkan 5. Lingkar Lengan Atas

Lila < 23,5 cm, ini berarti ibu beresiko memderita KEK (Kekurangan Energi Kronik) atau kekurangan gizi yang lama. Pada keadaan ini perlu diwaspadai kemungkinan ibu melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah, pertumbuhan dan perkembangan otak janin terhambat sehingga mempengaruhi kecerdasan anak dikemudian hari. 6. Riwayat Keluarga menderita penyakit kencing manis (DM), Hipertensi dan riwayat cacat kongenital. 7. Kelainan bentuk tubuh, misalnya kelainan tulang belakang atau panggul

Menurut Wordpress (2008), faktor resiko atau resiko sedang dalam kehamilan yaitu: tinggi badan kurang dari 145 cm, jarak antara kelahiran/ kehamilan kurang dari 2 tahun, paritas lebih dari 3 orang, usia >35 tahun dan <20 tahun, serta lingkar lengan atas <23,5 cm. Banyak Faktor yang menentukan resiko pada kehamilan contohnya: 1. Ibu hamil yang berusia diatas 35 tahun memiliki resiko yang lebih tinggi diperlukannya operasi Caesaria 2. Bila bayi terlalu besar atau berat badan naik terlalu berat masalah yang biasa terjadi adalah kelahiran melalui vagina biasanya sulit terjadi.

15

Ratu nur annisa 1102010233 PBL 1KESEHATAN IBU,ANAK DAN REMAJA

3. Pada ibu hamil dengan factor resiko usia diatas 35 tahun, bayi biasannya berada pada posis yang menimbulkan komplikasi pada saat kelahiran, seperti pada bagian pantat atau kaki yang berada di bawah. 4. Placenta previa suatu keadaan dimana placenta menutup saluran rahim baik sescara keseluruhan maupun hanya sebagian, yang menyebabkan diperlukannya operasi Caesar. Tanda-Tanda Bahaya pada Kehamilan Tanda-tanda bahaya pada kehamilan adalah keadaan pada ibu hamil yang mengancam jiwa ibu atau janin yang dikandungnya. Tanda bahaya pada kehamilan adalah: a. b. c. d. e. f. Perdarahan pervaginam Sakit kepala yang hebat, menetap dan tidak menghilang Perubahan visual yang hebat Nyeri abdomen yang hebat Bayi kurang bergerak seperti biasa Pembengkakan pada wajah dan tangan

Penatalaksanaan Kehamilan dengan faktor resiko dapat dicegah bila gejalanya dapat ditemukan sedini mungkin sehingga dapat dilakukan tindakan perbaikannya. Pencegahannya dapat dilakukan dengan: 1. Ibu hamil harus memeriksakan kehamilannya sedini mungkin dan teratur ke petugas kesehatan minimal 4 kali selama kehamilan. 2. Ibu hamil mendapatkan imunisasi TT 1 dan TT 2 3. Bila ditemukan dengan kelainan resiko tinggi, pemeriksaan harus lebih sering dan lebih intensif 4. Mengkonsumsi makanan dengan pola makan teratur dan gizi seimbang. Kehamilan dengan faktor resiko dapat dihindari dengan mengenali tanda-tanda kehamilan beresiko serta segera datang ke petugas kesehatan bila ditemukan tanda-tanda bahaya kehamilan
4. Memahami dan menjelaskan Kehamilan pada remaja dan kehamilan yang tidak diinginkan KEHAMILAN PADA REMAJA 16

Ratu nur annisa 1102010233 PBL 1KESEHATAN IBU,ANAK DAN REMAJA Menurut BKKBN usia yang ideal 20-30 tahun, lebih atau kurang dari usia itu adalah berisiko. Kesiapan untuk hamil dan melahirkan ditentukan oleh: Kesiapan fisik Kesiapan mental/emosi/psikologis Kesiapan sosial ekonomi Usia 20 tahun secara fisik dianggap sudah siap, Mengapa banyak remaja (usia < 20 tahun) hamil saat ini? Faktor sosiodemografik (kemiskinan, kebiasaan, peran wanita di masy., seksualitas aktif & penggunaan kontrasepsi, media massa) Karakteristik keluarga (hubungan antar keluarga) Status perkembangan (kurang pemikiran tentang masa depan, ingin mencoba-coba, kebutuhan thd perhatian) Penggunaan dan penyalahgunaan obat obatan Mengapa Remaja Melakukan Hubungan Seks? Tekanan pasangan Merasa sudah siap melakukan hubungan seks Keinginan dicintai Keingintahuan ttg seks Keinginan menjadi populer Tidak ingin diejek masih perawan Film, tayangan TV, & media massa (termasuk internet) menampakkan bahwa normal bagi remaja utk melakukan hubungan seks Tekanan dari seseorang untuk melakukan hubungan seks Apa yang terjadi jika remaja menikah/hamil di usia muda? Ibu muda pada waktu hamil kurang memperhatikan kehamilannya termasuk kontrol kehamilan 1.Risiko kehamilan (ibu & janin) 17

Ratu nur annisa 1102010233 PBL 1KESEHATAN IBU,ANAK DAN REMAJA Ibu muda pada waktu hamil sering mengalami risiko 2.Berakibat pada kematian ibu Kehamilan usia muda dapat berisiko menderita kanker di masa yang akan datang Gilbert, et al (2004): kehamilan remaja awal (11-15 th), remaja akhir (16-19 th). Komplikasi pd kehamilan remaja: persalinan prematur, IUGR, BBLR & kematian perinatal. Studi thd kelompok remaja hispanik & non hispanik, Afrika Amerika & Asia; hasil kehamilan: kematian bayi & neonatal, BBLR, persalinan prematur, PEB, eklampsia, pyelonefritis, komplikasi infeksi. Ahmad (2004) dari laporan Save the Children: 1 dari 10 persalinan dialami oleh ibu yang masih anak2, berusia 11-12 tahun ;komplikasi kehamilan & persalinan membunuh 70,000 remaja puteri tiap tahun, jika pun selamat maka akan menderita injuri permanen. Estimasi bayi yg dilahirkan pun 1 juta meninggal dlm tahun pertama kehidupannya. Risiko kematian > tinggi 50% dp bayi yg dilahirkan dari ibu berusia >20 th. Merekomendasikan pe biaya u/ pelayanan kesehatan, kelangsungan hidup anak dan program keluarga berencana yg memenuhi kebutuhan remaja puteri KEHAMILAN YANG TIDAK DI INGINKAN Pengetahuan remaja mengenai dampak seks bebas masih sangat rendah. Yang paling menonjol dari kegiatan seks bebas ini adalah meningkatnya angka kehamilan yang tidak diinginkan. Kehamilan yang tidak diinginkan pada remaja sering kali berakhir dengan aborsi. Menurut BKKBN (2006), 21 persen dari 63 persen remaja yang telah pernah berhubungan seksual melakukan aborsi. Menurut WHO (2009) sekitar 16 juta perempuan berusia 15-19 tahun melahirkan tiap tahun, 95% kelahiran tersebut terjadi pada negara dengan pendapatan yang rendah dan menengah. Angka rata-rata dari remaja yang melahirkan pada negara dengan pendapatan menengah lebih tinggi dua kali dibandingkan negara dengan pendapatan yang tinggi. Memiliki anak di luar nikah merupakan hal yang tidak biasa di banyak negara, sehingga bila terjadi kehamilan di luar nikah biasanya akan berakhir dengan tindakan aborsi. Sekitar 14% dari kejadian aborsi yang tidak aman pada negara dengan pendapatan yang rendah dan menengah dilakukan oleh remaja berusia 15-19 tahun, sekitar 2,5 juta remaja dilaporkan melakukan aborsi tiap tahun. Kehamilan yang terjadi pada remaja berdampak berat pada remaja seperti dikucilkan oleh masyarakat, diberhentikan dari sekolah dan menjadi bahan pembicaraan yang tidak enak dalam masyarakat. Kehamilan yang tidak diinginkan dapat mendatangkan upaya aborsi yang tidak aman oleh tenaga non-profesional (Asfriyati,2006). Aborsi yang disengaja (induced abortion) seringkali beresiko lebih besar pada remaja putri dibandingkan pada wanita yang lebih tua. Remaja cenderung menunggu lebih lama sebelum mencari bantuan karena tidak dapat mengakses pelayanan kesehatan, atau bahkan mungkin mereka tidak sadar atau tahu bahwa mereka hamil (Triswan, Gordon, Hughes, Murphey & Wilson, 2000).

18

Ratu nur annisa 1102010233 PBL 1KESEHATAN IBU,ANAK DAN REMAJA Menurut BKKBN (2008), lebih dari 200 wanita mati setiap hari disebabkan komplikasi pengguguran (aborsi) bayi secara tidak aman. Meskipun tindakan aborsi dilakukan oleh tenaga ahli pun masih menyisakan dampak yang membahayakan terhadap keselamatan jiwa ibu, apalagi jika dilakukan oleh tenaga tidak profesional (unsafe abortion). Secara fisik tindakan aborsi ini memberikan dampak jangka pendek secara langsung berupa perdarahan, infeksi pasca aborsi, sepsis sampai kematian. Dampak jangka panjang berupa mengganggu kesuburan sampai terjadinya infertilitas. Secara psikologis seks pranikah memberikan dampak hilangnya harga diri, perasaan dihantui dosa, perasaan takut hamil, lemahnya ikatan kedua belah pihak yang menyebabkan kegagalan setelah menikah, serta penghinaan terhadap masyarakat. Menurut WHO (2003), kehamilan pada remaja memiliki resiko kematian lebih tinggi 2-4 kali.

19

Ratu nur annisa 1102010233 PBL 1KESEHATAN IBU,ANAK DAN REMAJA 5. Memahami dan menjelaskan hukum hubungan intim di luar nikah dan aborsi dalam pandangan islam. ZINAH Zina menurut Kamus Bahasa Indonesia adalah Persetubuhan yang dilakukan oleh bukan suami istri, menurut Kamus Islam zina artinya hubungan kelamin antara laki-laki dan perempuan di luar perkawinan; tindakan pelacuran atau melacur, Zina merupakan perbuatan amoral, munkar dan berakibat sangat buruk bagi pelaku dan masyarakat, sehingga Allah mengingatkan agar hambanya terhindar dari perzinahan : Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk. QS. 17:32 Allah juga memberikan jalan untuk menghindari perzinahan yaitu dengan berpuasa, menjaga pandangan dan memakai Jilbab bagi perempuan, dan Allah juga memberikan ancaman yang luar biasa bagi pelaku zina agar hambanya takut untuk melakukan zina : Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus kali dera. QS. 24:2 Maka ketika hukum Islam dijalankan, hasilnya sangat fantastis, perbuatan zina dan amoral betul-betul sangat minim dan masyarakatnya menjadi masyarakat yang baik. Amatilah dengan teliti dan obyektif sejak pemerintahan Rasulullah SAW hingga saat ini, ketika diterapkan hukum Islam secara utuh, maka terciptalah masyarakat yang baik. Tetapi bila kita menengok hukum zina dalam Alkitab, yang tampak adalah adanya kontradiksi antara keras hukumannya dan tidak dihukum. Zina Dalam Pandangan Islam Di dalam Islam, zina termasuk perbuatan dosa besar. Hal ini dapat dapat dilihat dari urutan penyebutannya setelah dosa musyrik dan membunuh tanpa alasan yang haq, Allah berfirman: Dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah kecuali dengan (alasan) yang benar dan tidak berzina. (QS. Al-Furqaan: 68). Imam Al-Qurthubi mengomentari, Ayat ini menunjukkan bahwa tidak ada dosa yang lebih besar setelah kufur selain membunuh tanpa alasan yang dibenarkan dan zina. (lihat Ahkaamul Quran, 3/200). Dan menurut Imam Ahmad, perbuatan dosa besar setelah membunuh adalah zina. Islam melarang dengan tegas perbuatan zina karena perbuatan tersebut adalah kotor dan keji. Allah berfirman: Dan janganlah kamu mendekati perbuatan zina. Sesungguhnya zina itu suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk. (QS. Al-Isra: 32). Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sadi, seorang ulama besar Arab Saudi, berkomentar: Allah Swt telah mengategorikan zina sebagai perbuatan keji dan kotor. Artinya, zina dianggap keji menurut syara, akal dan fitrah karena merupakan pelanggaran terhadap hak Allah, hak istri, hak keluarganya atau suaminya, merusak kesucian pernikahan, mengacaukan garis keturunan, dan melanggar tatanan lainnya. (lihat tafsir Kalaam Al-Mannan: 4/275)

20

Ratu nur annisa 1102010233 PBL 1KESEHATAN IBU,ANAK DAN REMAJA Imam Ibnul Qayyim menjelaskan, Firman Allah Swt yang berbunyi: Katakanlah, Tuhanku hanya mengharamkan perbuatan keji, baik yang tampak ataupun yang tersembunyi (QS.Al-Maidah: 33), menjadi dalil bahwa inti dari perbuatan zina adalah keji dan tidak bisa diterima akal. Dan, hukuman zina dikaitkan dengan sifat kekejiaannya itu. Kemudian ia menambahkan, Oleh karena itu, Allah berfirman: Dan janganlah kamu mendekati perbuatan zina. Sesungguhnya zina itu suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk. (QS. Al-Isra: 32) (lihat At-Tafsir Al-Qayyim, hal 239) Oleh karena itu, Islam telah menetapkan hukuman yang tegas bagi pelaku zina dengan hukuman cambuk seratus kali bagi yang belum nikah dan hukuman rajam sampai mati bagi orang yang menikah. Di samping hukuman fisik tersebut, hukuman moral atau sosial juga diberikan bagi mereka yaitu berupa diumumkannya aibnya, diasingkan (taghrib), tidak boleh dinikahi dan ditolak persaksiannya. Hukuman ini sebenarnya lebih bersifat preventif (pencegahan) dan pelajaran berharga bagi orang lain. Hal ini mengingat dampak zina yang sangat berbahaya bagi kehidupan manusia, baik dalam konteks tatanan kehidupan individu, keluarga (nasab) maupun masyarakat. Hukuman zina tidak hanya menimpa pelakunya saja, tetapi juga berimbas kepada masyarakat sekitarnya, karena murka Allah akan turun kepada kaum atau masyarakat yang membiarkan perzinaan hingga mereka semua binasa, berdasarkan sabda Rasulullah saw: Jika zina dan riba telah merebak di suatu kaum, maka sungguh mereka telah membiarkan diri mereka ditimpa azab Allah. (HR. Al-Hakim). Di dalam riwayat lain Rasulullah saw bersabda: Ummatku senantiasa ada dalam kebaikan selama tidak terdapat anak zina, namun jika terdapat anak zina, maka Allah Swt akan menimpakan azab kepada mereka. (H.R Ahmad). Ibnul Qayyim mengatakan bahwa zina adalah salah satu penyebab kematian massal dan penyakit thaun. Tatkala perzinaan dan kemungkaran merebak dikalangan pengikut Nabi Musa as, Allah Swt menurunkan wabah thaun sehingga setiap hari 71.000 orang mati (lihat Ath-Thuruq Al-Hukmiyah fii As-Siyaasah Asy-Syariyyah, hal 281). Kemungkinan besar, penyakit berbahaya yang dewasa ini disebut dengan HIV/AIDS (Human Immunodefienscy Virus/Acquire Immune Defisiency Syindrome) adalah penyakit thaun (penyakit mematikan yang tidak ada obatnya di zaman dulu) yang menimpa ummat terdahulu itu. Nauu zubilahi min zalik..semoga kita tidak ditimpakan musibah ini. Melihat dampak negatif (mudharat) yang ditimbulkan oleh zina sangat besar, maka Islampun mengharamkan hal-hal yang dapat menjerumuskan kedalam maksiat zina seperti khalwat, pacaran, pergaulan bebas, menonton VCD/DVD porno dan sebagainya, berdasarkan dalil sadduz zariah. Hal ini perkuat lagi dengan kaidah Fiqh yang masyhur: Al wasilatu kal ghayah (sarana itu hukumnya sama seperti tujuan) dan kaidah: Maa la yatimmul waajib illa bihi fahuwa waajib (Apa yang menyebabkan tak sempurnanya kewajiban kecuali dengannya maka ia menjadi wajib pula). Dan berdasarkan makna tersurat dalam firman Allah: Dan janganlah kamu mendekati perbuatan zina. Sesungguhnya zina itu suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk. (QS. Al-Isra: 32). Maka secara mafhum muwafaqah, maknanya adalah mendekati zina saja hukumnya dilarang (haram), terlebih lagi sampai melakukan perbuatan zina, maka ini hukumnya jelas lebih haram. Inilah rahasia kesempurnaan agama Islam dan misinya yang menjadi rahmatan lil aalamiin (rahmat bagi segenap penghuni dunia). Islam sangat memperhatikan kemaslahatan ummat manusia, baik dalam skala individu, sosial (masyarakat), maupun Negara. Selain itu, Islam juga menolak dan melarang segala kemudharatan (bahaya) yang dapat menimpa pribadi, masyarakat dan Negara. Prinsip ini dalam ilmu Ushul Fiqh dikenal dengan maqashid syari (maksud dan tujuan syariat). Dalam prinsip maqashid syari, ada 5 hal pokok dalam kehidupan manusia (adh-dharuriyatul al-khamsah) yang wajib dijaga dan pelihara yaitu: hifzu ad-diin (menjaga agama), hifzu an-nafs (menjaga jiwa), hifzu al-aql (menjaga akal), hifzu maal (menjaga harta) dan hifzu an-nasl (menjaga keturunan). Untuk memelihara lima pokok inilah syariat 21

Ratu nur annisa 1102010233 PBL 1KESEHATAN IBU,ANAK DAN REMAJA Islam diturunkan. Oleh sebab itu, menjadi kewajiban kita sebagai seorang muslim untuk menjaga adhdharuriyaat al-khamsah ini berdasarkan nash-nash Al-Quran dan hadits, dengan mentaati setiap perintah dan larangan di dalam nash-nash tersebut. ABORSI

Dan barang siapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja, maka balasannya adalah neraka Jahanam, dan dia kekal di dalamnya,dan Allah murka kepadanya dan melaknatnya serta menyediakan baginya adzab yang besar( Qs An Nisa : 93 ) Begitu juga hadist yang diriwayatkan oleh Ibnu Masud bahwasanya Rosulullah saw bersabda :

Sesungguhnya seseorang dari kamu dikumpulkan penciptaannya di dalam perut ibunya selama empat puluh hari. Setelah genap empat puluh hari kedua, terbentuklah segumlah darah beku. Ketika genap empat puluh hari ketiga , berubahlah menjadi segumpal daging. Kemudian Allah mengutus malaikat untuk meniupkan roh, serta memerintahkan untuk menulis empat perkara, yaitu penentuan rizki, waktu kematian, amal, serta nasibnya, baik yang celaka, maupun yang bahagia. ( Bukhari dan Muslim ) Maka, untuk mempermudah pemahaman, pembahasan ini bisa dibagi menjadi dua bagian sebagai berikut : Menggugurkan Janin Sebelum Peniupan Roh Dalam hal ini, para ulama berselisih tentang hukumnya dan terbagi menjadi tiga pendapat : Pendapat Pertama : Menggugurkan janin sebelum peniupan roh hukumnya boleh. Bahkan sebagian dari ulama membolehkan menggugurkan janin tersebut dengan obat. ( Hasyiat Al Qalyubi : 3/159 ) Pendapat ini dianut oleh para ulama dari madzhab Hanafi, SyafiI, dan Hambali. Tetapi kebolehan ini disyaratkan adanya ijin dari kedua orang tuanya,( Syareh Fathul Qadir : 2/495 ) Mereka berdalil dengan hadist Ibnu Masud di atas yang menunjukkan bahwa sebelum empat bulan, roh belum ditiup ke janin dan penciptaan belum sempurna, serta dianggap benda mati, sehingga boleh digugurkan. Pendapat kedua : Menggugurkan janin sebelum peniupan roh hukumnya makruh. Dan jika sampai pada waktu peniupan ruh, maka hukumnya menjadi haram.

22

Ratu nur annisa 1102010233 PBL 1KESEHATAN IBU,ANAK DAN REMAJA Dalilnya bahwa waktu peniupan ruh tidak diketahui secara pasti, maka tidak boleh menggugurkan janin jika telah mendekati waktu peniupan ruh , demi untuk kehati-hatian . Pendapat ini dianut oleh sebagian ulama madzhab Hanafi dan Imam Romli salah seorang ulama dari madzhab SyafiI . ( Hasyiyah Ibnu Abidin : 6/591, Nihayatul Muhtaj : 7/416 ) Pendapat ketiga : Menggugurkan janin sebelum peniupan roh hukumnya haram. Dalilnya bahwa air mani sudah tertanam dalam rahim dan telah bercampur dengan ovum wanita sehingga siap menerima kehidupan, maka merusak wujud ini adalah tindakan kejahatan . Pendapat ini dianut oleh Ahmad Dardir , Imam Ghozali dan Ibnu Jauzi ( Syareh Kabir : 2/ 267, Ihya Ulumuddin : 2/53, Inshof : 1/386) Adapun status janin yang gugur sebelum ditiup rohnya (empat bulan) , telah dianggap benda mati, maka tidak perlu dimandikan, dikafani ataupun disholati. Sehingga bisa dikatakan bahwa menggugurkan kandungan dalam fase ini tidak dikatagorikan pembunuhan, tapi hanya dianggap merusak sesuatu yang bermanfaat. Ketiga pendapat ulama di atas tentunya dalam batas-batas tertentu, yaitu jika di dalamnya ada kemaslahatan, atau dalam istilah medis adalah salah satu bentuk Abortus Profocatus Therapeuticum, yaitu jika bertujuan untuk kepentingan medis dan terapi serta pengobatan. Dan bukan dalam katagori Abortus Profocatus Criminalis, yaitu yang dilakukan karena alasan yang bukan medis dan melanggar hukum yang berlaku, sebagaimana yang telah dijelaskan di atas. Menggugurkan Janin Setelah Peniupan Roh Secara umum, para ulama telah sepakat bahwa menggugurkan janin setelah peniupan roh hukumnya haram. Peniupan roh terjadi ketika janin sudah berumur empat bulan dalam perut ibu, Ketentuan ini berdasarkan hadist Ibnu Masud di atas. Janin yang sudah ditiupkan roh dalam dirinya, secara otomatis pada saat itu, dia telah menjadi seorang manusia, sehingga haram untuk dibunuh. Hukum ini berlaku jika pengguguran tersebut dilakukan tanpa ada sebab yang darurat. Namun jika disana ada sebab-sebab darurat, seperti jika sang janin nantinya akan membahayakan ibunya jika lahir nanti, maka dalam hal ini, para ulama berbeda pendapat: Pendapat Pertama : Menyatakan bahwa menggugurkan janin setelah peniupan roh hukumnya tetap haram, walaupun diperkirakan bahwa janin tersebut akan membahayakan keselamatan ibu yang mengandungnya. Pendapat ini dianut oleh Mayoritas Ulama. Dalilnya adalah firman Allah swt :

Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya), melainkan dengan suatu (alasan) yang benar. ( Q.S. Al Israa: 33 ) Kelompok ini juga mengatakan bahwa kematian ibu masih diragukan, sedang keberadaan janin merupakan sesuatu yang pasti dan yakin, maka sesuai dengan kaidah fiqhiyah : Bahwa sesuatu yang 23

Ratu nur annisa 1102010233 PBL 1KESEHATAN IBU,ANAK DAN REMAJA yakin tidak boleh dihilanngkan dengan sesuatu yang masih ragu., yaitu tidak boleh membunuh janin yang sudah ditiup rohnya yang merupakan sesuatu yang pasti , hanya karena kawatir dengan kematian ibunya yang merupakan sesuatu yang masih diragukan. ( Hasyiyah Ibnu Abidin : 1/602 ). Selain itu, mereka memberikan permitsalan bahwa jika sebuah perahu akan tenggelam, sedangkan keselamatan semua perahu tersebut bisa terjadi jika sebagian penumpangnya dilempar ke laut, maka hal itu juga tidak dibolehkan. Pendapat Kedua : Dibolehkan menggugurkan janin walaupun sudah ditiupkan roh kepadanya, jika hal itu merupakan satusatunya jalan untuk menyelamatkan ibu dari kematian. Karena menjaga kehidupan ibu lebih diutamakan dari pada menjaga kehidupan janin, karena kehidupan ibu lebih dahulu dan ada secara yakin, sedangkan kehidupan janin belum yakin dan keberadaannya terakhir.( Mausuah Fiqhiyah : 2/57 ) Prediksi tentang keselamatan Ibu dan janin bisa dikembalikan kepada ilmu kedokteran, walaupun hal itu tidak mutlak benarnya. Wallahu Alam. Dari keterangan di atas, bisa diambil kesimpulan bahwa para ulama sepakat bahwa Abortus Profocatus Criminalis, yaitu aborsi kriminal yang menggugurkan kandungan setelah ditiupkan roh ke dalam janin tanpa suatu alasan syarI hukumnya adalah haram dan termasuk katagori membunuh jiwa yang diharamkan Allah swt. Adapun aborsi yang masih diperselisihkan oleh para ulama adalah Abortus Profocatus Therapeuticum, yaitu aborsi yang bertujuan untuk penyelamatan jiwa, khususnya janin yang belum ditiupkan roh di dalamnya.

24

Anda mungkin juga menyukai