Satuan Kerja : Balai Besar Riset Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Alamat : Jalan KS. Tubun Petamburan VI Jakarta 10260 Lokasi Riset : Kab. Muarojambi, Kodya jambi, Kab. Boyolali, Kab. Bogor, Kab. Katingan, Kab. Gresik dan Kab. Situbondo
Koordinator Peneliti : Dr. Agus Heri Purnomo Peneliti Utama : Yayan Hikmayani, MSi Anggota Peneliti : Hikmah, Elly R, Cornelia, M.W, Hakim, MH, Maulana Firdaus, Rani Hapsari Dewi,Hertria M.P, A. Azizi, Riesty Triyanti,
Program Renstra : Penelitian dan Pengembangan IPTEK Kelautan dan Perikanan Program APBN : Program Penelitian dan Pengembangan IPTEK Sumber APBN: RM: Rp. 350.000.000,PHLN: PNBP:
RISET BALAI BESAR RISET SOSIAL EKONOMI KELAUTAN DAN PERIKANAN-TAHUN 2010 1. RISET pengembangan model minapolitan berbasis budidaya
UMUM: Minapolitan merupakan sala satu program untuk mewujudkan visi dan misi KKP yaitu meningkatan produksi dan mensejahteraan masyarakat. Secara detaiil tujuan dan sasaran minapolitan ditetapkan dalam peraturan menteri KKP No. 12/MEN/2010. Lebih lanjut dalam permen ini dapat juga dijadikan sebagai pedoman umum dalam pelaksanaan minapolitan, yang pelaksanaannya dilakukan secara spesifik lokasi dan bertahap. Penentuan lokasi minapolitan dituangkan dalam keputusan menteri kelautan dan perikanan Republik Indonesia Nomor Kep. 32/MEN/2010 tentang penetapan kawasan minapolitan. Merujuk pada Kepmen tersebut, secara umum lokasi minapolitan dapat dibedakan menjadi dua yaitu minapolitan berbasis perikanan tangkap dan minapolitan berbasis budidaya. Mengingat minapolitan merupakan hal yang baru, maka untuk mendukung kebijakan KKP perlu dilakukan kajian model minapolitan . TUJUAN: 1. Untuk mengetahui potensi lokasi minapolitan berbasis budidaya 2. Menganalisis Peluang Perbaikan terhadap permasalahan dari aspek generic dan aspek khusus 3. Mengetahui Faktor-faktor Yang Berpengaruh Terhadap Penerapan Program Minapolitan 4. Membuat perspektif model minapolitan berbasis budidaya 5. Rekomendasi Kebijakan HASIL KEGIATAN: 1. Kawasan minapolitan yang ditetapkan mempunyai potensi sumber daya alam yang berbeda-beda antara satu lokasi dengan lokasi lainnya. 2. Permasalah yang terkait dengan pelaksanan minapolitan meliputi : (a) belum tersususnya RTRW dan pokja, (b) kurangnya sosialisasi minaploitan ke daerah, (c) kurang tepatnya pemahaman tentang minapolitan dan (d) belum adanya kejelasan dan ketegasan tentang distribusi penganggaran dari pusat, propinsi dan kabupaten. 3. Faktor yang berpengaruh dalam penerapan minapolitan berkaitan erat dengan kondisi potensi sumber daya alam yang ada (infrastruktur, kelembagaan, kebijakan & governance, masyarakat dan bisnis dan tata ruang) 4. Model minapolitan berdasarkan spesifikasi lokasi KESIMPULAN: 1. Pemahaman/persepsi tentang minapolitan yang berbeda antara pusat dan daerah/kabupaten 2. Penetapan lokasi kawasan minpolitan tidak memperhatikan potensi dan permasalahan sumber daya alam yang ada serta aspek-aspek penunjang. (ada (infrastruktur, kelembagaan, kebijakan & governance, masyarakat dan bisnis dan tata ruang. REKOMENDASI KEBIJAKAN: 1. Perlu dilakukan sosialiasi, bimbingan dan pengarahan tentang penerapan peraturan menteri No. 32/MEN/2010 2. Memfasilitasi pembangunan infrastruktur yang berkaitan dengan pelaksaanaan program minapolitan.. 3. Memfasilitasi pembentukan dan penguatan kelembagaan, percepatan penguasaan teknologi dan ketrampilan wirausaha kepada masyarakat KENDALA: TINDAK LANJUT:
Satuan Kerja : Balai Besar Riset Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Alamat : Jalan KS. Tubun Petamburan VI Jakarta 10260
Lokasi Riset : Kab. Batang Hari, Prov. Jambi; Kab. Bogor, Prov. Jawa Barat; Kab. Boyolali, Prov. Jawa Tengah; Kab. Malang, Prov. Jawa Timur; Kab. Gresik, Prov. Jawa Timur; Kotamadia Palangkaraya, Prov. Kalimantan Tengah; Kab. Katawaringin Barat, Prov. Kalimantan Tengah; dan Kab. Gowa, Prov. Sulawesi Selatan
Koordinator Peneliti : Dr. Agus Heri Purnomo Peneliti Utama : Hikmah MSi Anggota Peneliti : Rani Hafsaridewi Tenny Apriliani Tikkyrino Kurniawan Sapto Adi Pranowo Hertria Maharani Putri Nensyana Safitri Riesti Triyanti
Program Renstra Program APBN Sumber APBN : RM: Rp. 500.000.000,PHLN: PNBP:
: Penelitian dan Pengembangan IPTEK Kelautan dan Perikanan : Program Penelitian dan Pengembangan IPTEK
Latar Belakang
Gambar Sepetak lahan yang terdiri dari rumah dan beberapa buah Keramba Jaring Apung (KJA).
Minapolitan merupakan sala satu program untuk mewujudkan visi dan misi KKP yaitu meningkatan produksi dan mensejahteraan masyarakat. Secara detaiil tujuan dan sasaran minapolitan ditetapkan dalam peraturan menteri KKP No. 12/MEN/2010. Lebih lanjut dalam permen ini dapat juga dijadikan sebagai pedoman umum dalam pelaksanaan minapolitan, yang pelaksanaannya dilakukan secara spesifik lokasi dan bertahap. Penentuan lokasi minapolitan dituangkan dalam keputusan menteri kelautan dan perikanan Republik Indonesia Nomor Kep. 32/MEN/2010 tentang penetapan kawasan minapolitan. Merujuk pada Kepmen tersebut, secara umum lokasi minapolitan dapat dibedakan menjadi dua yaitu minapolitan berbasis perikanan tangkap dan minapolitan berbasis budidaya. Mengingat minapolitan merupakan hal yang baru, maka untuk mendukung kebijakan KKP perlu dilakukan kajian model minapolitan . 2. 3. Untuk mengetahui potensi lokasi minapolitan berbasis budidaya Menganalisis Peluang Perbaikan terhadap permasalahan dari aspek generic dan aspek khusus Mengetahui Faktor-faktor Yang Berpengaruh Terhadap Penerapan Program Minapolitan Membuat perspektif model minapolitan berbasis budidaya Rekomendasi Kebijakan Kawasan minapolitan yang ditetapkan mempunyai potensi sumber daya alam yang berbeda-beda antara satu lokasi dengan lokasi lainnya. Permasalah yang terkait dengan pelaksanan minapolitan meliputi : (a) belum tersususnya RTRW dan pokja, (b) kurangnya sosialisasi minaploitan ke daerah, (c) kurang tepatnya pemahaman tentang minapolitan dan (d) belum adanya kejelasan dan ketegasan tentang distribusi penganggaran dari pusat, propinsi dan kabupaten. Faktor yang berpengaruh dalam penerapan minapolitan berkaitan erat dengan kondisi potensi sumber daya alam yang ada (infrastruktur, kelembagaan, kebijakan & governance, masyarakat dan bisnis dan tata ruang) Model minapolitan berdasarkan spesifikasi lokasi. Pemahaman/persepsi tentang minapolitan yang berbeda antara pusat dan daerah/kabupaten Penetapan lokasi kawasan minpolitan tidak memperhatikan potensi dan permasalahan sumber daya alam yang ada serta aspek-aspek penunjang. (ada (infrastruktur, kelembagaan, kebijakan & governance, masyarakat dan bisnis dan tata ruang.
Tujuan
: Hasil Kegiatan
4. 5. 6. 1. 2.
3. 4. 3.
Kesimpulan
Hasil Olahan Ikan Lele Gambar ikan yang di asinkan dan di jual
4.
1. 2. Rekomendas i Kebijakan :
Perlu dilakukan sosialiasi, bimbingan dan pengarahan tentang penerapan peraturan menteri No. 32/MEN/2010 Memfasilitasi pembangunan infrastruktur yang berkaitan dengan pelaksaanaan program minapolitan.. Memfasilitasi pembentukan dan penguatan kelembagaan, percepatan penguasaan teknologi dan ketrampilan wirausaha kepada masyarakat
Satuan Kerja Alamat Lokasi Penelitian Penanggung Jawab Wakil PJ Anggota Peneliti
: Balai Besar Riset Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan : Jalan K.S. Tubun Petamburan VI Jakarta, 10260, telp : (021) 53650162-53650475, fax : (021) 53650159 : Kab. Batang Hari, Prov. Jambi; Kab. Bogor, Prov. Jawa Barat; Kab. Boyolali, Prov. Jawa Tengah; Kab. Malang, Prov. Jawa Timur; Kab. Gresik, Prov. Jawa Timur; Kotamadia Palangkaraya, Prov. Kalimantan Tengah; Kab. Katawaringin Barat, Prov. Kalimantan Tengah; dan Kab. Gowa, Prov. Sulawesi Selatan. : Agus Heri Purnomo Program : Riset Minapolitan Berbasis Mitra : Renstra Budidaya Kerjasama : : Hikmah Program : Dana : : Rani Hafsaridewi APBN Riset Pengembangan Model Mitra : Tenny Apriliani : Minapolitan Berbasis Budidaya Pengguna Tikkyrino Kurniawan Sumber Rp. 450.000.000 Sapto Adi Pranowo APBN Hertria Maharani Putri : Nensyana Safitri Rp .............................. (..................%) Riesti Triyanti Realisasi s/d akhir November