Anda di halaman 1dari 13

ِ‫سمِ الِ ال ّرحْـٰنِ الرّ ِحْيم‬ ْ ‫ِب‬

ِ‫صلّى ْ َعلَى َر ُس ْولِهِ اْلكَرِْي ِم َو َعلَى عَْبدِهِ اْ َلسِيْحِ اْ َلوْ ُعوْد‬


َ ‫نَـ َمدُهُ وَُن‬

Khotbah Jumat Imam Jemaat Islam Ahmadiyah Sedunia Hadhrat


Sayyidina Amirul Mukminin Khalifatul Masih V—Mirza Masroor Ahmad
atba. Tanggal 5 Juni 2009 dari Baitul Futuh London, Inggris Raya

Ayat Kursi

«Tasyahud, taawud, dan QS [Al-Fâtiĥah] 1:1—7»

           
       
        
       
       
     
٢٥٥ ‫البقـــرة‬
     

“«Allâhu lâ ilâha illâ huwa`l- wahuwa`l-‘aliyyu`l-‘azhîm[u]»—


ĥayyu`l-qayyûm[u], lâ Allah, tiada tuhan selain Dia,
ta`khudzuhû sinatu`w-walâ Yang Maha Hidup, Yang Tegak
naum[un], lahû mâ fi`s- atas Zat-Nya sendiri dan
samâwâti wa mâ fi`l-`ardh[i], Penegak segala sesuatu. Kantuk
maŋ-dza`l-ladzî yasyfa’û ‘indahû tidak menyerang-Nya dan tidak
illâ bi`idznihî, ya’lamu mâ bainâ pula tidur. Kepunyaan Dia-lah
aidîhim wa mâ khalfahum, walâ apa yang ada di seluruh langit
yuĥîthûna bisyai`im-min ‘ilmihî dan apa yang ada di bumi.
illâ bimâ syâ`[a], wasi’a Siapakah dapat memberi
kursiyyuhu`s-samâwâti wa`l- syafaat di hadirat-Nya kecuali
ardh[a], walâ ya`ûhû dengan izin-Nya? Dia
ĥifzhuhumâ, mengetahui apa yang ada di
hadapan mereka dan di bermuhasabah sampai di
belakang mereka; dan mereka mana ia telah
tidak menguasai barang sesuatu
dari ilmu-Nya kecuali apa yang
mengamalkan hukum-
Dia kehendaki. Ilmu-Nya hukumnya sesuai dengan
meliputi seluruh langit dan ayat itu dan sampai
bumi; dan tidaklah dimana ia telah
memberatkan-Nya menjaga mengadakan perubahan
keduanya; dan Dia Maha Tinggi,
Maha Besar.” (QS [Al-Baqarah] diri dan sampai di mana ia
2:256) telah berusaha
Setelah melafalkan tasyahud mensucikan diri. Setelah
dan taawud kemudian tilawat bermuhasabah dan
ayat-ayat QS 1:1—7 dan 2:256 mengenal keadaan diri, ia
tadi, Hudhur atba. bersabda:
harus berjanji di dalam hati
AYAT ini dikenal sekali untuk mengadakan
dengan nama Ayat Kursi. perubahan dan
Terdapat dalam sebuah mensucikan dirinya. Tekad
hadis yang diriwayatkan serupa itulah yang mampu
oleh Hadhrat Abu Hurairah menjauhkan syaitan
r.a. bahwa Hadhrat darinya.
Rasulullah saw. bersabda, Di antara sepuluh ayat
“Setiap benda mempunyai yang telah disebutkan tadi,
bagian tertinggi sebagai ada empat ayat pertama
puncaknya. Dan bagian dari Alquran Surah Al-
tertinggi sebagai puncak Baqarah (QS 2:2—5) yang
Alquran adalah Surah Al- di dalamnya terlukis
Baqarah dan di dalamnya tentang amal suci ‘orang
terdapat sebuah ayat yang yang beriman’ (mukmin).
menjadi penghulu bagi Sesudah itu, ayat kursi
semua ayat yaitu Ayat ditambah dua ayat
Kursi.” berikutnya yang di
Ada lagi sebuah dalamnya tergambar sifat-
riwayat, Hadhrat sifat Allah swt.. Dan tiga
Rasulullah saw. bersabda, lagi, ayat terakhir Surah
“Barangsiapa yang tidur Al-Baqarah (QS 2:285—
setelah membaca sepuluh 287). Ayat terakhir dari
ayat dari Surah Al- ketiga ayat itu telah saya
Baqarah, maka syaitan jelaskan tafsirnya pada
tidak akan masuk ke dalam khotbah jumat yang lalu
rumah itu sampai tiba (29/5) beserta kutipan
waktu subuh. Di antara sabda-sabda Hadhrat
sepuluh ayat itu adalah Masih Mau’ud a.s..
Ayat Kursi.”
Sabda Hadhrat SEBELUM saya
Rasulullah saw. ini bukan menjelaskan ayat Kursi,
setakat membaca ayat terlebih dahulu akan saya
saja terus langsung tidur, jelaskan empat ayat
namun ayat ini dan ayat permulaan surah Al-
yang lainnya harus dibaca Baqarah itu. Sebuah
sambil memperhatikan dan kutipan dari sabda Hadhrat
merenungkan makna dan Masih Mau’ud a.s. tentang
kandungan tafsirnya. tafsir keempat ayat berikut
Kemudian, manusia ini akan saya bacakan,
mengintrospeksi diri dan yang memberi bimbingan
kepada kita untuk dalil kesempurnaan Kitab
memahami maksud dan Alquran dan tantangan
tujuan serta tafsir ayat- terhadap lawan telah
ayat itu: diberikan Allah swt.
         dimulai dari permulaan
    
     tiga huruf «ّۤ‫ »اۤلم‬ini.
     
     
“Orang-orang yang
             beriman kepadanya tidak
٢ ‫البقـــرة‬    
boleh merasa takut dari
٥—
apa pun dan jangan
«[Pertama]», Hadhrat terpengaruh oleh rasa
Masih Mau’ud a.s. rendah diri. Sebab, surah
bersabda, “Selama tidak ini terdapat di dalam Kitab
ada‘ilal arba’ah (empat Allah Yang tidak bisa
keistimewaan) di dalam dipahami setiap orang.
sebuah kitab, maka kitab “Terdapat tantangan
itu tidak bisa dikatakan terbuka terhadap lawan
sebuah kitab yang bahwa tidak ada satu
sempurna. Maksud dari surah pun di dalam
‘ilal arba’ah adalah empat Alquran yang bisa ditiru
keistimewaan dasar. Jika sekalipun semua lawan
terdapat keempat asas bersatu-padu untuk
keistimewaan itu di dalam membuatnya, mereka
sebuah kitab barulah kitab samasekali tidak akan bisa
itu disebut kitab yang membuatnya. Ringkasnya,
kamil atau sempurna. mengapa Alquran disebut
“Itu sebabnya Allah swt. Kitab yang Kamil, sebab
telah menguraikan ‘ilal Yang telah Menurunkan
arba’a dalam ayat-ayat Kitab Alquran ini adalah
Alquran ini, yaitu ada Tuhan Yang Kamil, Yang
empat macam. Pertama, Memiliki semua Kudrat dan
‘illat fa’il; kedua, ‘illat ‘Alimul Ghaib.”
madhi; ketiga, ‘illat suri; Yang «kedua», beliau
dan keempat, ‘illat ghaii. (Hadhrat Masih Mau’ud)
“Semua ‘illat itu a.s. bersabda, “Perkataan
mencapai yang mengisyaratkan
kesempurnaannya. Maka, « kepada ‘Illat Mâdhi yaitu: «
ّۤ‫[ اۤلم‬alif -lâm-mîm]» ُ‫[ ذٰلِكَ اْلكِـ ٰتب‬dzâlika`l-kitâb]»;
mengisyaratkan kepada yakni, inilah Kitab yang
[kaidah] ‘Illat Fa’il [dalam telah diturunkan Tuhan
tata bahasa Arab], yang Yang Kamil, Yang memiliki
artinya: Anâ Allâhu a‘lamu semua ilmu yang
—Aku Allah Yang Maha sempurna. Bahkan, Allah
Mengetahui, Yang telah swt. berfirman, ‘Ilmu-Ku
menurunkan Kitab ini. sangat luas tidak terbatas.’
“Jadi, oleh karena Allah Manusia tidak bisa meliput
swt. adalah ‘Illat Fa’il, ilmu-Nya. Allah swt. telah
maka pelaku Yang telah memberi tahu sebagian
Menurunkan Kitab Alquran dari ilmu-Nya yang sangat
ini adalah Zat Yang Maha luas itu kepada kita
Gagah Perkasa dan Kamil melalui Hadhrat Nabi
(sempurna) yang tiada Muhammad saw..”
tandingan-Nya. Sehingga,
Hal «ketiga» yang telah sebenarnya akan
Hadhrat Masih Mau’ud a.s. kandungan rahasia
jelaskan adalah, Alquran.
“Perkataan yang
mengisyarahkan kepada BAIKLAH, sekarang
Illati Suri adalah «ِ‫[ لَ َرْيبَ ِفْيه‬lâ akan saya jelaskan tentang
raiba fîh]», yakni: Kitab ini Ayat Kursi. Dalam ayat ini
suci tiada keraguan di pun, terdapat pokok
dalamnya. Apa pula yang pembicaraan tentang
akan diragukan jika Kitab jamî’u`s-sifât (kumpulan
ini telah turun dari Allah sifat-sifat) Allah swt. yang
swt. Yang Maha mendalam.
Mengetahui, yang Pada permulaan, Ayat
kesahihan dan kesucian [Kursi]ini dimulai dengan
serta kebersihan isinya nama Allah swt.. Apa Allah
tiada tanding, tidak itu?
mengandung barang Hadhrat Masih Mau’ud
keraguan sedikitpun. a.s. bersabda, “Allah
Kesempurnaannya tidak adalah nama Zat Tuhan,
mengandung keraguan Yang menjadi wujud, Yang
dan sangat kokoh.” merangkum semua sifat-
Selanjutnya beliau a.s. sifat-Nya. Itulah yang
bersabda tentang hal disebut `Ismu ‘Azham,
«keempat», yakni Illat yang mengandung berkat-
Gha`ii yang berkat sangat Agung.
mengisyaratkan kepada “Akan tetapi, bagi orang
perkataan «َ‫ُهدًى ّل ْل ُمتّقِـي‬ yang sama-sekali tidak
ingat kepada Allah, faedah
[hudal-li`l-muttaqîn]»
serta berkat apa yang
bahwa Kitab ini merupakan
akan ia ambil dari-Nya?
petunjuk sempurna bagi
Maka, apabila seorang
para muttaqi (orang yang
mendakwakan diri sebagai
bertakwa). Melalui Alquran
mukmin yang benar, harus
ini, manusia memperoleh
meyakini Tuhan sebagai
hidayah sebanyak-
sumber semua kekuatan
banyaknya untuk menjadi
dan ia harus beriman
muttaqi.
kepada semua sifat-sifat-
Dengan merenungkan
Nya yang demikian luas
ajaran Kitab Suci Alquran
melingkupi segala sesuatu
dan mengamalkannya,
tanpa batas sehingga
akan terbuka jalan-jalan
pikiran manusia tidak bisa
baru tentang hidayah dan
menjangkaunya. Bila iman
irfan Ilahi.
sudah mencapai tahapan
Itulah «empat macam
demikian, maka barulah
perkara» yang harus selalu
manusia akan selalu ingat
kita ingat saat mengkaji
kepada Tuhan.
Kitab Suci Alquran. Kita
“Banyak sekali manusia
harus beriman serta yakin
yang terlibat di dalam
secara sempurna
berbagai macam
kepadanya. Baru, kita akan
keburukan atau timbul
memperoleh bimbingan
kemalasan dan kelengahan
Allah swt. guna mendapat
dalam menjalankan
pengertian yang
perintah-perintah Tuhan
atau dalam menunaikan swt. merupakan Jamî’u`s-
hak-hak Allah swt. dan sifât dan Pemilik semua
hak-hak sesama hamba- qudrat (ketetapan) dan
hamba-Nya karena kekuasaan. Setiap orang
manusia sudah tidak ingat harus menghindar diri dari
lagi kepada Tuhan. semua sesembahan palsu.
Manusia tidak tahu bahwa Hanya Dia-lah satu-stunya
pandangan Tuhan, setiap Zat Yang patut disembah.
saat atau setiap detik, Bila Anda telah
selalu tertuju kepada sungguh-sungguh bersujud
gerak-gerik manusia.” kepada Tuhan Yang Esa ini,
Pada suatu ketika, maka Anda akan menjadi
Hadhrat Masih Mau’ud a.s. penerima berbagai macam
bersabda, “Tuhan nikmat dan berkat dari-
berfirman kepada saya Nya.
agar saya memberi tahu Di dunia ini, setiap
jemaat saya, barangsiapa benda ada gantinya,
yang telah beriman dan namun bagi Allah swt.
imannya tidak dicampuri tiada gantinya. Bila orang
dengan keduniaan, dan sudah tahu bahwa bagi
imannya itu tidak Tuhan tiada ganti, maka
dicampuri kemunafikan alangkah bodohnya
dan sifat penakut, yaitu manusia jika Tuhan Yang
iman yang mempunyai tiada gantinya ini
kualitas, orang ditinggalkan. Atau
demikianlah yang disukai merubah prioritas dengan
Allah swt.. wujud lain sekalipun hanya
“Allah swt. berfirman, sementara.
‘Langkah seperti itu Bagi seseorang yang
merupakan langkah yang tak bertuhan bisa saja ia
memiliki nilai kebenaran.’” lakukan demikian sambil
Kita harus berusaha berkata “Saya tidak
sekurang-kurangnya percaya kepada Tuhan,
meraih ‘iman kepada Allah mengapa saya harus hadir
swt.’ yang demikian dan di hadapan-Nya?”. Namun,
berusaha melangkah demi bagi seseorang yang
memperoleh derajat yang mengaku diri muslim yang
Hadhrat Masih Mau’ud a.s. mengatakan «َ‫ل لَ إِلٰه ِإلّ هُـو‬
ُ ‫»ا‬
jelaskan. tetapi dia memberikan
prioritas lebih banyak
PADA permulaan Ayat kepada urusan duniawi
[Kursi] yang telah Allah dibanding kepada Allah,
swt. firmankan «َ‫ل لَ إِلٰه ِإلّ هُـو‬
ُ‫ا‬ maka nasibnya sungguh
[Allâhu lâ ilâha illâ huwa]», malang sekali.
maksudnya adalah “Hanya Sehubungan dengan
kepada Tuhan-lah Anda itu, Hadhrat Masih Mau’ud
harus pusatkan perhatian, a.s. bersabda, “Tuhan,
sebab hanya Dia-lah Tuhan tiada sekutu bagi-Nya.
Yang patut kalian sembah; Selain Dia, tiada yang
tiada Tuhan lain yang patut patut disembah dan patut
disembah.” ditaati. Hal tersebut
Telah diterangkan dikatakan demikian sebab
dengan jelas bahwa Allah bila ada sekutu bagi-Nya,
barangkali kekuatan Banyak sekali hal yang
musuh akan mengungguli nampak di hadapan kita
kekuatan-Nya. Dalam setiap hari yang tanpa kita
keadaan demikian makrifat sadari kita berbuat aniaya
Ilahi akan berada pada terhadap diri sendiri
posisi yang berbahaya. karena menyekutukan
“Kedudukan Allah swt. Tuhan. Kita menjadi lupa
dan makrifat-Nya akan bahwa Allah adalah Rabb
berada dalam posisi yang kita Yang rububiyat-Nya
berbahaya. Apa yang tersebar luas memenuhi
difirmankan «َ‫—الُ َل إِلٰه ِإلّ هُـو‬ semesta langit dan bumi.
selain Dia, tiada yang Semoga Allah swt.
patut disembah», menutupi kelemahan kita
maksudnya adalah: seperti itu dengan selimut
“Dia-lah Tuhan Yang magfirat dan rahmat-Nya
Kamil, Yang sifat-sifat-Nya, kepada kita.
     
kemuliaan-Nya,     
kesempurnaan-Nya, “…Lâ ilâha illâ anta,
demikian luhur dan agung. subĥânaka, innî kuntu
Sekalipun, umpamanya mina`zh-zhâlimîn[a]—
dari benda-benda yang Tiada Tuhan selain Engkau,
nampak, disebabkan sifat- Engkaulah Maha Suci.
sifat benda itu begitu kamil Sesungguhnya, aku
dan sangat agung, termasuk orang-orang
seseorang ingin aniaya.” (QS [Al-`Anbiyâ`]
memilihnya sebagai tuhan 21:88)
atau di dalam hati Untuk memperoleh
seseorang timbul perkiraan bimbingan lurus ke arah
adanya tuhan lain yang tauhid «َ‫ل لَ إِلٰه ِإلّ هُـو‬
ُ ‫»ا‬, maka
sifat-sifatnya sangat tinggi doa ini sangat penting
dan luhur, maka Allah swt.- sekali dan harus dibaca
lah Pemilik sifat-sifat yang sebanyak-banyaknya,
paling tinggi. yaitu:
“Tiada yang lain yang      
lebih tinggi dan lebih     

agung dari Allah. Dia-lah Artinya, setelah


Tuhan. Walau, hanya berfirman «Allah adalah
sedikit menyekutukan-Nya Tuhan kalian yang patut
dengan sesuatu disembah dan Tuhan Yang
merupakan dosa besar.” Maha Sejati», Dia
Maka, di dalam hati berfirman, “«‫[ الـىّ القيّوم‬al-
seorang mukmin akan ĥayyu`l-qayyûm]», yakni
timbul rasa takut kepada Tuhan Yang Maha Hidup
Tuhan jika sabda Hadhrat selama-lamanya dan Maha
Masih Mau’ud a.s. tersebut Berdiri sendiri di atas Zat-
selalu diingat dalam Nya.”
hatinya, “Dia-lah Tuhan. «ّ‫[ الـى‬al-Ĥayy] artinya,
Walau, hanya sedikit bukan hanya Dia sendiri
menyekutukan-Nya Zat Yang Maha Hidup,
dengan sesuatu melainkan Dia Pemberi
merupakan dosa besar.” kehidupan kepada semua
Dia akan selalu makhluk-Nya.
bermuhasabah.
Dan, «‫[ القيّوم‬al-Qayyum]» engkau mendapat
artinya, bukan hanya kehidupan dan kebaikan
Tuhan Yang Berdiri sendiri yang kekal.’
pada Zat-Nya, melainkan “Allah swt. berfirman,
      
Dia Penegak setiap   
makhluk dan benda pada “[Wa tawakkal ‘ala`l-
alam semesta ini. hayyi`l-ladzî lâ yamûtu wa
Hadhrat Masih Mau’ud sabbiĥ biĥamdihî]—Dan
a.s. bersabda, “Arti harfiah bertawakallah kepada Dia
ayat “«‫ »الـىّ القيّوم‬ini adalah Yang Maha Hidup kekal dan
Tuhan Yang Maha Hidup Dia-lah sumber segala
dan Yang Maha Berdiri kehidupan, Yang tidak
pada Zat-Nya. mati. Dan sanjunglah Dia
“Jadi, jika «Dia-lah Yang dengan memuji-Nya….
Hidup dan Dialah Berdiri di ” (QS [Al-Furqân] 25:59)
atas Zat-Nya», maksudnya Jadi, setiap mukmin,
adalah bahwa setiap sekalipun dalam keadaan
benda yang nampak sangat susah dan sulit,
kepada setiap orang jangan menaruh keraguan
mendapat kehidupan dari- sedikitpun tentang Zat
Nya. Setiap benda yang Allah swt. atau tentang
berada di langit dan bumi sesuatu sifat-Nya.
ini, telah berdiri karena Melainkan, [dengan]
Zat-Nya. adanya kesulitan tersebut,
“Sehingga, dengan [ia] harus memicu diri agar
mengatakan hidup dan lebih mendekatkan diri
berdiri-Nya Tuhan, kepada Tuhan Yang Ĥayyu
meyakinkan para mukmin Qayyum sambil
dengan firman-Nya, merundukkan kepala di
‘Jangan sekali-kali terlibat hadapan-Nya.
dalam desakan dan
keserakahan duniawi. DAN, Allah swt. dengan
Yakinlah sepenuhnya firman-Nya, “ …َ‫لَ َتأْ ُخذُه’ ِسنَةٌ ّول‬
terhadap janji-janji yang ٌ‫[ ‌…َنوْم‬lâ ta`khudzuhû
telah Aku berikan kepada sinatuw-walâ naum]—…
para mukmin. Kehidupan Kantuk tidak menyerang-
anak-keturunan engkau Nya dan tidak pula tidur…)
dan kelanggengan mereka ”, telah menjelaskan
terpulang kepada sangat bahwa jangan sekali-kali
eratnya hubungan mereka timbul pikiran di dalam
dengan Aku dan dengan benak para mukmin bahwa
Jemaat-Ku juga. Tuhan Yang Ĥayyu Qayyum
Disebabkan keadaan bisa lengah dipengaruhi
sarana duniawi yang tidak kantuk dan tidur.
menentu, jangan libatkan Ingat, sifat Allah swt.
diri hanya sibuk dalam tidak terbatas dan tidak
memikirkan hal itu. pula Dia dipengaruhi
Beribadahlah (baca: kelemahan sehingga hilang
“bekerja keraslah”—Ed.) kestabilan perhatian-Nya.
terus demi Aku dan Allah tidak memerlukan
berdoalah selalu kepada- rehat. Kekuatan dan
Ku. Agar dengannya, kemampuan-Nya tidak
seperti yang dimiliki oleh Bagaimanakah
manusia, karena manusia kemenangan itu akan
memerlukan rehat dan terjadi? Sebab, jika melihat
tidur. dari sisi dunia dan
Sesungguhnya, Allah memperhatikan sarana-
adalah Pemilik segala sarana yang dimiliki oleh
macam kudrat. Karenanya, Jemaat-Nya, kemenangan
Dia tidak memerlukan tidur yang dimaksudkan itu
dan tidak pula mengantuk sangat tidak mungkin dan
karena penat atau lelah. sulit untuk diperoleh.
Tiada alasan mengapa Dia Bahkan, nampaknya
harus lalai terhadap sangat jauh dan tidak
kehidupan dan mungkin.
kelanggengan hidup Namun, bila Allah swt.
hamba-hamba-Nya. berfirman kepada Hadhrat
Pada hukum-hukum Rasulullah saw. dalam
alami dan sifat-sifat-Nya, Alquran Karim—“«ّ‫ل َلَ ْغِلَبن‬ ُ ‫َكَتبَ ا‬
Allah pun selalu menguji ٌ‫ى عَ ِزيْز‬
ّ ِ‫[ َأنَا وَ ُر ُسلِ ْ‌ى إِنّ الَ َقو‬Kataba`l-
dan mencoba hamba-
Lâhu la`aghlibanna anâ wa
hamba-Nya. Namun, Tuhan
rusulî, inna`l-Lâha
pun telah mengumumkan
qawiyyun-’azîz]―Allah
akan adanya kehidupan
telah menetapkan, Aku
hakiki yang akan dijalani
dan Rasul-Ku amat pasti
para hamba-Nya. Dan
akan menang;
pula, orang-orang yang
sesungguhnya Allah
mati pada jalan-Nya
Mahakuat lagi
mendapat kehidupan yang
Mahaperkasa»” (QS [Al-
kekal. Dan, ketika Tuhan
Mujâdalah] 58:22)—
mengumumkan bahwa
sekalipun keadaan yang
“Para Utusan-Ku dan
sangat tidak
Jemaat-Ku akan hidup dan
memungkinkan, Allah swt.
mendapat kemenangan”,
telah memperlihatkan
Dia telah membuktikan
kebenaran janji-Nya.
kesempurnaan-Nya.
Demikian pula, bila
Jemaat-Nya selalu
Allah swt. berjanji kepada
mendapat kemenangan.
Hadhrat Masih Mau’ud a.s.,
Dia telah memperlihatkan
SETELAH Tuhan
kebenaran janji-janji-Nya
berfirman “……‫س ٰموٰتِ وَمَا‬
ّ ‫لَه’ مَا فِ ال‬
tersebut dan sampai
ِ‫[ ف ْالَرْض‬Lahû mâ fi`s- sekarang selalu
samâwâti wa mâ fi`l-ardh] memperlihatkan
—…Kepunyaan Dia-lah apa kebenaran-Nya.
yang ada di seluruh langit Manusia terpaksa
dan apa yang ada di berpikir, melihat
bumi…”, siapa pun tidak kenyataan sarana-sarana
boleh ragu tentang yang dimiliki oleh Jemaat
kebenaran ‘pernyataan ini, mungkinkah janji-janji
Allah swt.’ dalam ayat itu akan sempurna? Yakni,
tersebut. Dan, firman-Nya, zahirnya sangat jauh dan
“Aku dan Rasul-Ku [pasti] tidak mungkin Jemaat ini
akan mendapat akan menang secara
kemenangan.” sempurna.
Namun, Allah swt. itu sangat penting sekali
berfirman, “…Apa yang bagi mereka.
ada di seluruh langit dan
apa yang ada di bumi….” SELANJUTNYA,
Bumi dan Langit ini bukan berfirman “…’‫ي يَشْ َفعُ ِعْندَه‬
ْ ِ‫َمنْ ذَا اّلذ‬
tanpa pemilik. Semua ‫ِإلّ بِإِ ْذنِه‬،… [maŋ-dza`l-ladzî
makhluk yang tinggal di
yasyfa’û ‘indahû illâ
dalam dunia ini berada
bi`idznihî]—Siapakah yang
dalam genggaman qudrat
dapat memberi syafaat
tangan-Nya. Dan, Dia-lah
dihadirat-Nya kecuali
Pemilik kekuasaan yang
dengan izin-Nya?”, maka
sangat luas dan tak
syafaat macam apa pun
mengenal batas. Dan,
tidak akan berfaedah di
pandangan-Nya senantiasa
hadirat-Nya, kecuali dia
tertuju kepada dunia ini.
yang akan diberi ilmu atau
Kehidupan dan kematian,
izin oleh Allah.
fana dan baqa, berada di
Terdapat riwayat dalam
tangan-Nya. Semua
hadis bahwa Allah swt.
kekayaan di dalam bumi
akan memberi ilmu kepada
yang tersembunyi maupun
Hadhrat Rasulullah saw.,
yang nampak, berada di
kemudian beliau saw. akan
dalam kekuasaan-Nya.
memberi syafaat kepada
Maka, apabila Dia telah
umat beliau.
memutuskan bahwa “Rasul
Apa yang dimaksud
dan Jemaat-Ku akan
dengan syafaat itu?
mendapat kemenangan”,
Tentang ini, terdapat
maka tidak ada kekuatan
berbagai macam
di dunia ini yang mampu
penjelasan dari Hadhrat
menghalang-halanginya.
Masih Mau’ud a.s..
Kekuatan-kekuatan
Beliau a.s. bersabda,
adikuasa atau
“Pemberi syafaat yang
pemerintahan besar atau
benar dan kamil adalah
orang yang menamakan
Hadhrat Rasulullah saw.
diri ‘pembela agama’ pun,
yang telah membersihkan
tidak akan mampu
kekotoran kaum pagan
menghalanginya.
(penyembah berhala),
Keputusan Allah swt. pasti
pembuat berbagai macam
akan benar dan sempurna.
kejahatan, dan kejahilan,
Padahal, sejak permulaan,
menjadi bangsa yang
telah dijelaskan kepada
bermartabat sangat tinggi.
para mukmin bahwa
Jadi, telah diketahui dari
kemenangan, kehidupan
hadis ini bahwa dengan
kekal, dan abadi akan
izin dan ilmu Allah swt.,
diperoleh orang-orang
beliau saw. akan memberi
yang yakin sepenuhnya
syafaat hanya kepada
kepada Tuhan Jamî’u`s-
orang-orang yang bersih
Sifât. Dan mereka itulah
dari syirik, yaitu orang-
orang-orang yang
orang yang beribadah
menunaikan ibadah
kepada Keesaan Allah swt.,
kepada-Nya. Maka, inilah
orang-orang yang
kewajiban setiap Muslim
menjauhkan diri dari
Ahmadi untuk
perbuatan buruk dan
memahaminya. Dan, hal
kejahatan. Dan, orang- Masih Mau’ud a.s.
orang yang melakukan bersabda, “Dalam masalah
kesalahan atau kejahatan syafaat, amal perbuatan
sekecil apa pun akan manusia tidak menjadi sia-
mendapat syafaat dari sia, bahkan dianjurkan
beliau saw.. untuk selalu melakukan
Lebih jelas lagi, Hadhrat amal-amal saleh.”
Masih Mau’ud a.s. Maka, syafaat Hadhrat
bersabda, “Jangan mengira Rasulullah saw. bermula
bahwa syafaat itu tidak dari kehidupan di dunia ini.
berarti apa-apa. Kita Dan syaratnya, manusia
mengimani bahwa syafaat harus beramal saleh.
adalah benar. Dan, Syafaat tidak bisa
terdapat nas yang nyata ditandingi dengan sistem
dari firman Allah bahwa “ّ‫صل‬ َ kafarah.
ٌ‫ل سَـْيعٌ َعِليْم‬
ُ ‫صلٰوتَكَ سَ َكنٌ لَـمْ‌ وَا‬
َ ّ‫عََلْي ِهمْ‌ إِن‬ ‘Filsafah kafarah’
menimbulkan keberanian
[shalli ‘alaihim inna
manusia untuk berbuat
shalâtaka sakul-lahum,
dosa semakin bertambah.
wa`l-Lâhu samî’un ‘alîm].”
Sedangkan pada falsafah
Berikut ini merupakan
syafaat timbul perhatian
‘falsafah syafaat’. Yakni,
manusia untuk melakukan
desakan hawa nafsu yang
amal-amal saleh dan
timbul untuk melakukan
perhatian untuk
perbuatan dosa-dosa akan
mengamalkan hukum-
menjadi kembali reda.
hukum Allah swt. serta
Sebagai natijah dari
perhatian manusia
syafaat adalah kehidupan
semakin terpusat kepada
yang penuh dengan dosa
Allah swt..
akan mengalami
Dan, pada zaman
‘kehidupan seperti
sekarang, melalui doa ini,
keadaan mau mati’. Dan,
izin syafaat telah diberikan
timbulnya ‘desakan-
kepada Hadhrat Rasulullah
desakan hawa nafsu dan
saw.. Hadhrat Masih
perasaan-perasaan yang
Mau’ud a.s bersabda,
memanas’ akan berobah
“Saya—dan kebanyakan
menjadi reda dan dingin.
dari orang-orang terhormat
Karenanya, kecenderungan
di dalam Jemaat saya—
berbuat dosa hilang lenyap
sangat mengerti bahwa
dan timbullah keinginan
dengan syafaat saya,
untuk berbuat kebaikan.
banyak orang-orang
Maksudnya,
mendapat keselamatan
kecenderungan manusia
dari berbagai macam
berbuat dosa semakin
musibah dan penderitaan-
berkurang. Sebaliknya,
penderitaan penyakit.
mulailah timbul keinginan
“Akan tetapi, selain dari
melakukan kebaikan.
menjelaskan tentang
Jadi, dalam masalah
syafaat, Allah swt. pun
syafaat, amal perbuatan
berfirman bahwa Dia
manusia tidak disia-siakan
mengetahui apa hakikat
bahkan dianjurkan untuk
sebenarnya tentang [hal]
melakukan amal saleh,
itu. Firman-Nya, “ْ‫يَ ْعَلمُ مَا َبْي َن َأيْ ِدْيهِم‬
sebagaimana Hadhrat
‫[ ‌وَمَا َخلْ َف ُه ْم‬ya’lamu mâ baina Pula, melalui beliau saw.
aidîhim wa mâ khalfahum] telah diberitahukan
—Dia mengetahui apa keadaan tentang zaman
yang ada di hadapan yang akan dating, dan
mereka dan di belakang untuk mendapatkan dan
mereka.” memahaminya pun telah
Jadi, Tuhan kita adalah diberi tahukan kepada
‘Âlimu`l-Ghaib (Maha Hadhrat Rasulullah saw..
Mengetahui yang ghaib). Pada zaman itu banyak
Karenanya, orang-orang sekali perkara yang tidak
yang terlibat dalam dapat dipahami para
kejahatan dan terbenam Sahabah r.a. (radhiya`l-
pada lembah dosa, mereka Lâhu ‘anhum—rida Allah
tidak ada hubungannya atas mereka!—Ed.), namun
dengan Syafaat baik di Hadhrat Rasulullah saw.
dunia ini maupun di mendapatkan pemahaman
akhirat nanti. Demikian dan penjelasannya. Tapi,
yang kita ketahui dari tentang yang demikian,
Alquran Karim. Allah swt. berfirman, “Itu
semua bukanlah ilmu
SETELAH itu, sambil kamil. Tidak akan ada
mengingatkan yang mampu menguasai
pengetahuan-Nya yang atau menjangkau luasnya
sangat luas, Allah swt. ilmu pengetahuan-Ku.”
berfirman, “ِۤ‫َولَ يُـْي ُطوْنَ بِشَ ْىءٍ ّمنْ ِع ْلمِه‬ Namun demikian, Allah
swt. membukakan jalan-
َ‫[ ِإلَّ بِـا شَآء‬Wa lâ yuĥîthûna jalan baru bagi orang-
bisai`im-min ‘ilmihî illâ orang yang mencari
bimâ syâ`]—Dan mereka martabat rohani maupun
tidak menguasai barang mencari ilmu pengetahuan
sesuatu dari ilmu-Nya agama ataupun yang
kecuali apa yang Dia mencari ilmu pengetahuan
kehendaki.” duniawi. Dan, Dia
Di dalam ayat ini, Allah menunjukkan peringkat-
swt. telah menerangkan peringkat baru kepada
dengan sangat jelas mereka. Dan, bila manusia
bahwa, “Tidak akan ada telah sampai kepada
orang yang menguasai tingkatan demikian, akan
Ilmu-Ku.” Namun, Hadhrat terbuka jalan-jalan baru
Rasulullah saw. sebagai bagi mereka. Hal itu
seorang Rasul yang paling menjadi dalil bagi
dicintai Allah swt., dan kemajuan sains-dan-
tentang beliau, Allah swt. teknologi bahwa Allah swt.
berfirman kepada para membuka jalan-jalan baru
mukmin, barangsiapa yang bagi mereka yang
hendak mencintai Allah ia melakukan riset. Dan,
“Harus mengikuti langkah pengetahuan tentang alam
kekasih-Ku (Muhammad semesta tidak bisa
saw)”, yang kepadanya dihitung banyaknya.
telah diserahi segenap Demikian pula tingkatan-
ilmu pengetahuan oleh tingkatan kerohanian.
Allah swt.. Selain itu, ilmu Allah
swt. sangat luas sekali, tak
terbatas, sehingga tiada Dia-lah Yang patut kalian
yang mampu sembah dan tinggalkanlah
merangkumnya. Bukan semua bentuk
hanya Zat Allah swt. tidak penyembahan terhadap
bisa diliput, bahkan alam yang lain.
semesta pun yang Dia Tatanan/nizam-Nya
ciptakan, tidak bisa diliput tersebar luas ke segenap
seluruhnya oleh manusia. penjuru petala langit dan
Allah-lah yang bumi. Dan, Dia-lah Yang
memanifestasikan rahasia bertanggung jawab
atau memberi sebagian menjaga dan
ilmu-Nya kepada manusia memeliharanya. Tiada
sesuai kehendak-Nya. Dan, yang tersembunyi dari-
sesungguhnya, anugerah Nya, semua benda berada
rahasia-Nya itu harus di dalam pengawasan-Nya.
membuat manusia lebih Nizam-Nya demikian
runduk kepada Tuhan Yang luas dan kolektif sehingga
Memiliki semua sifat-sifat- kekuatan manusia tidak
Nya yang ruang lingkupnya bisa meliput semuanya.
tak terbatas. Oleh sebab itu, Dia
berfirman, “Layangkanlah
SESUDAH itu, Tuhan pandangan kalian,
berfirman, “ِ‫سمٰوٰت‬ ّ ‫َو ِسعَ كُ ْرسِّيهُ ال‬ barangkali kalian bisa
َ‫[ وَْالَرْض‬wasi’a kursiyyuhu`s- melihat sesuatu
kelemahan atau
samâwâti wa`l-ardh]—
kekurangan di dalam
Ilmu-Nya meliputi seluruh
penciptaan Tuhan, akan
langit dan bumi.”
tetapi, manusia tidak
Kerajaan-Nya tersebar
berhasil menemukannya.
ke segenap penjuru langit
“Allah swt. adalah Zat
dan bumi. Dan, Dia-lah
Yang menjalankan
Pemberi semua keperluan
Kerajaan-Nya ini dan sejak
hidup setiap makhluk serta
awal Dia menjalankannya.
setiap benda yang berada
Dan, Dia jalankan Nizam
di alam semesta raya itu.
Pemerintahan-Nya ini
Dan, berapapun
tanpa mengenal lelah dan
banyaknya alam semesta
tanpa mengenal tidur dan
itu, Dia-lah yang
kantuk. Apakah semua
menegakkannya.
perkara tersebut di atas
[Artinya], ilmu ‘kalian’
tidak mengundang
(baca: “kita”—Ed.) sangat
perhatian kalian untuk
terbatas dan Dia-lah Yang
menundukkan kepala di
memberi ilmu
hadapan Tuhan dan
pengetahuan kepada
mengurangi pelanggaran?”
kalian. Sejauh mana kalian
memperoleh kemajuan
PADA akhirnya Tuhan
dalam kemahiran atau
berfirman, “ُ‫[ َو هُـوَ الْ َعلِيّ اْل َع ِظْيم‬wa
kalian berusaha
memperoleh ilmu huwa`l-‘aliyyu`l-‘azhîm]—
pengetahuan, ilmu itu …Dan Dia Maha Tinggi,
terbatas sampai waktu Maha Besar.”
yang dikehendaki oleh Untuk menjalankan
Tuhan. Oleh karena itu, semua nizam itu, Tuhan
tidak memerlukan
pembantu atau penolong hadapan-Nya dan yang
pun. Itulah Allah, Tuhan selalu beribadah kepada-
agama Islam. Dia Pemilik Nya. Dan, dengan
semua sifat-sifat yang keyakinan kepada Allah
menyatu dan, sebagai Pemilik semua
sesungguhnya, Dia-lah sifat-sifat yang paripurna,
Tuhan yang patut semoga kita menjadi
disembah. orang-orang yang
Semoga Allah swt. senantiasa meraih berkat
memberi kekuatan dan rahmat dari sifat-sifat-
pemahaman kepada kita. Nya itu. Amin.•
Dan, semoga dengan itu,
kita bisa mengenal-Nya Penerjemah: Hasan Basri
Syahid/Singapura, 15 Juni 2009; editor:
dan menjadi orang-orang Rahmat Ali D.M.
yang selalu tunduk di «R.ALI.BT@GMAIL.COM»/Cisalada, 20 Juni 2009

-------oooOooo-------

Anda mungkin juga menyukai