Anda di halaman 1dari 17

Jurusan Elektro-FTI-PKK-Modul 12 UNIVERSITAS MERCU BUANA

_____________________________________________________________________________________

12
Sistem Filter
Dalam sistem komunikasi terkini, jumlah kanal yang dikirimkan sekaligus menjadi lebih dari hanya satu kanal. Ini terjadi memang dari tuntutan ( demand) peningkatan efisiensi saluran yang digunakan. Sebelum ditemukan teknologi yang dikenal sebagai teknik pemberkasan (multiplexing), satu saluran fisik yang biasanya untuk menghubungkan jarak jauh, hanya dapat digunakan untuk menyalurkan satu kanal saja. Seperti diuraikan dalam Modul-11, salah satu teknik pemberkasan adalah FDM (frequency division multiplexing), yaitu yang berbasis pada domain frekuensi. Dengan sistem FDM tersebut, dapat dikirimkan beberapa kanal sekaligus melalui satu saluran fisik, seperti misalnya sistem TV kabel. Untuk memperoleh masing-masing kanal dalam sistem itu kembali di sisi terima, maka diperlukan filter yang sesuai. Ilustrasi gambar di atas menunjukkan satu rangkaian matching yang juga merupakan satu filter untuk menekan harmonik pada sistem antena pemancar-AM RRI Pontianak yang bekerja pada tropical band (pada kisaran 2300~2495 kHz untuk Region-2 dan 3), (2)pRR30-1. 12.1. Jala-Jala 4 Jepitan Semua sistem telekomunikasi pada umumya, dapat digambarkan secara ekivalen oleh satu blok dengan empat terminal yang disebut dengan Jala-Jala 4 Jepitan atau Four Terminals Network (FTN) seperti dilukiskan pada Gbr-1.

1 2
Gbr-1 Diagram blok Jala-Jala 4 Jepitan

J a la -J a la 4 J e p ita n

3 4

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

HIDAYANTO DJAMAL SISTEM KOMUNIKASI I

Jurusan Elektro-FTI-PKK-Modul 12 UNIVERSITAS MERCU BUANA

_____________________________________________________________________________________

Pada sisi input blok terdapat dua terminal, 1 dan 2, sementara pada sisi output terdapat dua terminal juga, 3 dan 4. Semua karakteristik sistem telekomunikasi tersebut terwakili dalam rangkaian ekivalen itu. Device telekomunikasi yang dapat dibuat Jala-Jala 4 Jepitannya adalah, semua sistem penguat, saluran transmisi (artificial line), filter, dsb. Sebagai rangkaian ekivalen, FTN mempunyai impedansi, baik masukan (input) maupun keluaran (output) sebagaimana rangkaian aslinya. Juga mempunyai redaman yang dapat memberikan losses (insertion loss) pada dua rangkaian yang disambungkan pada input dan outputnya. Rangkaian FTN umumnya dapat mempunyai salah satu dari dua bentuk, yaitu, T-equivalent network atau -equivalent network, seperti ditunjukkan pada Gbr-2.

(a) Gbr-2 Rangkaian ekivalen Jala-Jala 4 Jepitan (a) T-ekivalen, (b) -ekivalen.

(b)

Syarat Jala-Jala 4 Jepitan yang harus dipenuhi adalah,


Z10 Z 2O = Z1S Z2S

(12-1)

dimana : Z1O Z1S Z2O Z2S = = = = impedansi input dengan output open circuit impedansi input dengan output short circuit impedansi output dengan input open circuit impedansi output dengan input short circuit

Dengan parameter impedansi input dan output rangkaian ekivalent tersebut, nilai impedansi untuk T-equivalent tertentu dari hubungan, Zc =
Z 2O ( Z1O Z1S )

Z1O ( Z 2O Z 2 S )

..

(12-2)

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

HIDAYANTO DJAMAL SISTEM KOMUNIKASI I

Jurusan Elektro-FTI-PKK-Modul 12 UNIVERSITAS MERCU BUANA

_____________________________________________________________________________________

Za = Z1O - Zc Zb = Z2O - Zc

.. .

(12-3) (12-4)

Hubungan antara rangkaian ekivalen-T dan ditunjukkan berikut ini, dalam arti dapat dilakukan transfer dari bentuk T ke bentuk , atau sebaliknya. Dari T Z1 =
Z a .Z b + Z b .Z c + Z c .Z a ; Zb Z a .Z b + Z b .Z c + Z c .Z a Zc

Z2 =

Z a .Z b + Z b .Z c + Z c .Z a Za

Z3 =

Dari T Za =
Z1.Z 3 Z 2 .Z 3 ; Zb = Z1 + Z 2 + Z 3 Z1 + Z 2 + Z 3 Z1.Z 2 Z1 + Z 2 + Z 3

Zc =

12.2. Rangkaian Filter Rangkaian filter adalah termasuk FTN, yang berfungsi menahan dan meneruskan sinyal dengan lebar pita frekuensi tertentu dari spektrum keseluruhan sinyal tersebut. Sesuai karakteristik yang diperlukan, maka rangkaian filter terbagi menjadi empat klasifikasi, yaitu : LPF (lowpass filter) HPF (highpass filter) BPF (bandpass filter) BSF (bandstop filter) atau BEF (band eliminating filter) Lowpass filter misalnya, akan membatasi spektrum frekuensi rendah dari keseluruhan spektrum satu sinyal. Spektrum frekuensi rendah akan diteruskan, sementara spektrum

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

HIDAYANTO DJAMAL SISTEM KOMUNIKASI I

Jurusan Elektro-FTI-PKK-Modul 12 UNIVERSITAS MERCU BUANA

_____________________________________________________________________________________

frekuensi tingginya akan diredam. Jadi pada dasarnya, sebuah filter mempunyai karakteristik redaman (attenuation-band) dan terusan (pass-band) yang dibatasi oleh satu frekuensi. Frekuensi batas ini disebut sebagai frekuensi putus atau cutoff frequency, fc. Sifat dari empat jenis filter itu ditunjukkan oleh kurva karakteristik-nya yang diberikan berikut ini, yang menunjukkan hubungan antara Redaman (dB) vs Spektrum frekuensi (Hz). Tetapi mungkin juga karakteristik tersebut ditunjukkan sebagai hubungan antara Terusan (dB) vs Spektrum frekuensi (Hz). Bila hubungan kedua yang dipilih, maka diagram karakteristiknya berbentuk sebaliknya. Gbr-3 menunjukkan karakteristik LPF dan HPF serta simbol yang biasa digunakan dalam diagram blok satu sistem. Karakteristik dinyatakan dalam Attenuation vs Spektrum frekuensi.
A t t .(d B ) A t t .(d B )

Redam an Lew atan fc


f (c /s )

R edam an Lew atan fc


f (c /s )

(a) Gbr-3 Karakteristik Filter dan Simbol Diagram (a) LPF, (b) HPF

(b)

Sedang Gbr-4 menunjukkan karakteristik BPF dan BSF / BEF serta simbol diagramnya. Dua jenis filter terakhir ini pada dasarnya memilih atau menyeleksi pita frekuensi yang berada diantara dua frekuensi pada pita frekuensi yang ada. Dengan definisi karakteristik yang dipilih, maka filter BPF akan meneruskan pita yang diseleksi tersebut. Sebaliknya untuk BEF, pita yang diseleksi itu akan diredamnya. Kedua filter terakhir ini biasanya diterapkan pada sistem multipleks dengan domain frekuensi (FDM).

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

HIDAYANTO DJAMAL SISTEM KOMUNIKASI I

Jurusan Elektro-FTI-PKK-Modul 12 UNIVERSITAS MERCU BUANA

_____________________________________________________________________________________

Keempat diagram karakteristik diatas adalah karakteristik ideal, yaitu, dianggap pemisahan antara daerah lewatan dan redaman merupakan fungsi tangga (step function) yang berbentuk tangga. Tetapi pada keadaan sebenarnya, pemisahan tersebut terjadi secara gradual atau landai di sekitar frekuensi cutoff-nya, seperti ditunjukkan pada Gbr-5, sehingga terdapat daerah tumpang tindih diantara kedua daerah pita tersebut.

A t t .(d B )

A t t .(d B )

Redam an

Redam an

Lew atan

Redaman

Lewatan

Lew atan

f cL

f cH

f (c /s )

f cL

f cH

f (c /s )

(a) Gbr-4 Karakteristik Filter dan Simbol Diagram (a) BPF, (b) BSF/BEF

(b)

Gbr-5 menunjukkan karakteristik satu LPF dengan beberapa kemungkinan bentuk karakteristiknya yang menunjukkan kemampuan pemisahan daerah terusan dan redamannya. Kemampuan yang meningkat itu disebut sebagai order filter. Jadi sebuah filter order-4 akan lebih baik karakteristiknya dibandingkan dengan order-2 nya, dst.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

HIDAYANTO DJAMAL SISTEM KOMUNIKASI I

Jurusan Elektro-FTI-PKK-Modul 12 UNIVERSITAS MERCU BUANA

_____________________________________________________________________________________

Gbr-5

Karakteristik praktis LPF untuk order-1, 2, 3, 5, dan 7.

Karakteristik Gbr-5 menunjukkan karakteristik filter jenis Butterworth yang mengikuti polynomial Butterworth. Jenis filter ini menggunakan komponen OpAmp, sehingga tergolong sebagai filter aktif. Pada Gbr-5 nampak pada sumbu-frekuensi yang dinormalisasi, /o , nilai 1, adalah titik nilai frekuensi cutoff. Pada nilai tersebut terjadi transisi antara daerah pass-band dengan daerah attenuation-band untuk semua order. Pada Gbr-5 tersebut ditunjukkan perubahan itu terjadi secara gradual. Pada Modul-12 ini, filter yang dibahas adalah jenis filter pasif yang disusun dengan menggunakan komponen pasif induktor dan kapasitor. Filter jenis ini biasa digunakan di bidang telekomunikasi yang sifatnya dapat bekerja dengan daya besar dengan arus-arus yang besar. Satu contohnya adalah filter yang digunakan pada sambungan antara satu pemancar dengan antenanya, yang digunakan sebagai penekan sinyal harmonik seperti diilustrasikan pada foto di depan. Dalam hal peningkatan order, jenis filter pasif ini menggunakan satu rangkaian filter tambahan yang disebut sebagai rangkaian m-derived filter yang ditambahkan secara kaskade. Gabungan antara rangkaian filter utama dengan rangkaian m-derived nya dinamakan sebagai composite-filter. Rangkaian dasar filter pasif ini dapat berbentuk T-network maupun -network maupun L-network, dengan nilai-nilai komponen yang simetri. Konfigurasi rangkaian filter tersebut ditunjukkan pada Gbr-6.
Z Z Z Z

1 /2

1 /2

1 /2

2Z

2Z

2Z

(a)
Gbr-6

(b)

(c)

Rangkaian dasar filter pasif LC (a) L-section, (b) T-section, (c) -section.

Kesimetrian yang dimasudkan diatas adalah, bahwa nilai-nilai komponen rangkaian filter itu pada lengan paralel dapat terbagi dua menjadi dua kali nilai tunggalnya. Sementara nilai komponen lengan serinya dapat terbagi dua menjadi kali nilai tung-

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

HIDAYANTO DJAMAL SISTEM KOMUNIKASI I

Jurusan Elektro-FTI-PKK-Modul 12 UNIVERSITAS MERCU BUANA

_____________________________________________________________________________________

galnya. Sebagai contoh misalnya untuk L-section. Lengan serinya mempunyai nilai Z1 dan lengan paralelnya mempunyai nilai impedansi sebesar 2Z2. Kedua nilai kompenen impedansi tersebut, Z1 dan Z2 sedemikian sehingga memenuhi syarat perkalian-nya sama dengan bilangan konstan, atau, Z1. Z2 = k2 (12-5)

dimana k, adalah bilangan konstan riil yang tidak tergantung pada nilai frekuensi kerja, misalnya nilai impedansi input dan output rangkaian filter tersebut, R. Jadi pada dasarnya, rangkaian filter ini disisipkan diantara rangkaian atau jalur yang sudah dalam keadaan matching, dengan nilai impedansi yang match sebesar R. Filter yang memenuhi syarat seperti dinyatakan pada persamaan (12-5) itu, dinamakan constan-k filter atau prototype. Disamping itu, frekuensi cutoff filter yang dirancang, besarnya ditentukan oleh kedua nilai impedansi tersebut yang mengikuti hubungan, Z1 = - 4 Z2 (12-6)

12.2-1. Rangkaian LPF Pada filter LPF ini, komponen impedansi Z1 dan Z2 masing-masing adalah, sebuah induktor L dan sebuah kapasitor C. Kedua komponen itu ditunjukkan pada Gbr-7.

L Z C
Gbr-7 Komponen LPF, Z1 dan Z2
1

Kedua nilai komponen L dan C untuk LPF ditentukan oleh persamaan (12-7a) dan (12-7b) sebagai berikut, L =
R . fc

(12-7a)

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

HIDAYANTO DJAMAL SISTEM KOMUNIKASI I

Jurusan Elektro-FTI-PKK-Modul 12 UNIVERSITAS MERCU BUANA

_____________________________________________________________________________________

C = 7b)

1 . f c .R

(12-

12.2-2. Rangkaian HPF Pada filter HPF ini, komponen impedansi Z1 dan Z2 masing-masing adalah, sebuah kapasitor C dan sebuah induktor L. Kedua komponen itu ditunjukkan pada Gbr-8.

C Z L
Gbr-8 Komponen HPF, Z1 dan Z2
1

Kedua nilai komponen L dan C untuk HPF ditentukan oleh persamaan (12-8a) dan (12-8b) sebagai berikut, L = C = 8b) 12.2-3. Rangkaian BPF Pada filter BPF ini, komponen impedansi Z1 dan Z2 masing-masing adalah, kombinasi sebuah kapasitor C dan sebuah induktor L. Kedua komponen itu ditunjukkan pada Gbr-9.
R 4. f c 1 4. f c .R

(12-8a) (12-

Z L
2

Z
Gbr-9 Komponen BPF, Z1 dan Z2

C
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

HIDAYANTO DJAMAL SISTEM KOMUNIKASI I

Jurusan Elektro-FTI-PKK-Modul 12 UNIVERSITAS MERCU BUANA

_____________________________________________________________________________________

Keempat nilai komponen L dan C untuk BPF ditentukan oleh persamaan (12-9a), (12-9b), (12-9c), dan (12-9d) sebagai berikut, L1 = C1 = 9b) L2 = 9c) C2 = 9d) dimana : 1 = adalah kecepatan sudut frekuensi cutoff yang rendah = 2f1 2 = adalah kecepatan sudut frekuensi cutoff yang tinggi = 2f2 Keempat komponen BPF tersebut memenuhi hubungan, L 1 C1 = L 2 C2 . (12-9e)
2 R( 2 1 )
1 1 1 R 2 2 1

2R

2 1

...

(12-9a) (12-

1 1 1 2 R 1 2

(12-

(12-

12.2-4. Rangkaian BSF Pada filter BSF ini, komponen impedansi Z1 dan Z2 masing-masing adalah, kombinasi sebuah kapasitor C dan sebuah induktor L. Kedua komponen itu ditunjukkan pada Gbr-10.

Z C L
Gbr-10 Komponen BSF, Z1 dan Z2
2 1

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

HIDAYANTO DJAMAL SISTEM KOMUNIKASI I

Jurusan Elektro-FTI-PKK-Modul 12 UNIVERSITAS MERCU BUANA

_____________________________________________________________________________________

Keempat nilai komponen L dan C untuk BPF ditentukan oleh persamaan (12-10a), (12-10b), (12-10c), dan (12-10d) sebagai berikut,

L1 = 10a) C1 = 10b) L2 = 10c) C2 = 10d) dimana :

1 1 2 R 1 2

.........

(12-

2 R ( 2 1 )

.....

(12-

R 2( 2 1 )

........

(12-

2 1 1 R 1 2

....

(12-

1 = adalah kecepatan sudut frekuensi cutoff yang rendah = 2f1 2 = adalah kecepatan sudut frekuensi cutoff yang tinggi = 2f2 Keempat komponen BSF tersebut juga memenuhi hubungan L1 C1 = L2 C2 . Contoh Soal-1. Rencanakan satu LPF prototype yang mempunyai frekuensi cutoff sebesar 4000 c/s. Filter yang dirancang dalam bentuk T-section ini menghubungkan satu pemancar dengan antena yang match yang mempunyai impedansi 75 . Jawaban : Nilai komponen yang diperlukan adalah, L = C =
R . f c

= 75 x 103/ x 4000 = 5,97 mH

1 = 106 / x 4000 x 75 = 1,06 F . f c .R

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

HIDAYANTO DJAMAL SISTEM KOMUNIKASI I

10

Jurusan Elektro-FTI-PKK-Modul 12 UNIVERSITAS MERCU BUANA

_____________________________________________________________________________________

Rangkaian filter yang dimasudkan ditunjukkan pada Gbr-11,

2 ,9 9 m H

2 ,9 9 m H

1 ,0 6 F
Gbr-11 LPF prototype dengan bentuk T-section.

12.2-5. m-derived filter Filter jenis m-derived ini adalah satu seksi filter yang diturunkan dari seksi prototype-nya, sehingga mempunyai frekuensi cutoff sama dengan prototype-nya. Seksi m-derived disambungkan ke seksi prototype-nya sehingga memberikan redaman yang tak terhingga pada satu frekuensi di sekitar frekuensi cutoff, f atau fo, dimana f > fc sehingga mengubah karakteristik awalnya menjadi lebih baik, yaitu mempunyai karakteristik pemisahan antara daerah pass-band dan attenuation-band lebih tajam seperti ditunjukkan pada Gbr-12. Dalam hal ini yang diutarakan adalah LPF. m, adalah satu angka yang bernilai kurang dari 1 atau sama dengan 1, atau, m 1, yang tertentu besarnya seperti ditunjukkan pada persamaan (12-11) untuk LPF, m = 11) sementara untuk filter HPF, nilai m tersebut ditentukan dari persamaan (12-12),
f 1 f c
fc 1 f
2

...................................................

(12-

m =

....................................................

(12-12)

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

HIDAYANTO DJAMAL SISTEM KOMUNIKASI I

11

Jurusan Elektro-FTI-PKK-Modul 12 UNIVERSITAS MERCU BUANA

_____________________________________________________________________________________

(a) Gbr-12 Karakteristik LPF (a) prototype, (b) m-derived, (1)p52.

(b)

Nilai impedansi Z1 dan Z2 untuk seksi m-derived, ditentukan oleh persamaan (12-13a) dan (12-13b). Besar nilai yang terpasang pada masing-masing lengan tetap mengikuti Gbr-6, yaitu untuk bentuk L-section, T-section maupun -section nya. Z1m = m . Z1
1 m 2

..........................................................
Z

(12-13a) (12-13b)

2 Z2m = 4m Z1 + m

.........................................

Seksi m-derived biasanya dirancang dalam T-section, dan rangkaian seksi prototype dan m-derived tersebut kemudian ditutup dengan L-section pada kedua ujungnya. Rangkaian filter keseluruhan itu dinamakan sebagai composite-filter. Kondisi curam yang diberikan oleh seksi m-derived disebabkan karena komponen L seri dengan C yang berada pada lengan-T nya akan beresonansi pada frekuensi f , sehingga mempunyai impedansi nol, sehingga sinyal dengan frekuensi tersebut akan dihubungsingkat. Pada kondisi ini maka filter akan mempunyai redaman yang tak terhingga yang ditunjukkan sebagai kurva yang sangat curam. Sementara seksi-penutup yang berbentuk L-section, dirancang mempunyai m = 0,6 yang akan memberikan redaman tak berhingga pada frekuensi 25% diatas frekuensi cutoff seksi prototype nya, fc. Contoh Soal-2. Rencanakan satu seksi m-derived LPF yang akan

membe-rikan redaman tak terhingga pada frekuensi 4500 c/s, sementara prototype-nya mempunyai frekuensi cutoff sebesar 4000 c/s. Filter yang dirancang da-lam bentuk T-section ini menghubungkan satu sumber sinyal dengan bebannya yang match yang mempunyai impedansi 500 . Jawaban : Nilai komponen yang diperlukan adalah,

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

HIDAYANTO DJAMAL SISTEM KOMUNIKASI I

12

Jurusan Elektro-FTI-PKK-Modul 12 UNIVERSITAS MERCU BUANA

_____________________________________________________________________________________

Prototype-section L = C =
R . f c

= 500 x 103/ x 4000 = 39,8 mH

1 = 106 / x 4000 x 500 = 0,159 F . f c .R

m-derived-section Untuk menentukan nilai m, digunakan persamaan (12-11), sehingga diperoleh nilai m = 0,458 Dengan tetap memperhatikan nilai komponen pada lengan T-section pada Gbr-6, dan persamaan (12-13a) dan (12-13b), maka nilai komponen untuk lengan m-derived section ditentukan sebagai berikut. mL1 mL1 = 2 2

Z1m = m. Z1 = x m x jL1 = j
0,458 x39,8 2

= 9,1 mH Z2m
1 m 2 = 4m Z2 Z1 + m 1 m 2 = 4m
1 jL1 + mj C

1 m 2 = j 4m 1 0,4582 4 x 0,458

1 L1 + j mC

1 m 2 4m

L1 =

x39,8

= 17,2 mH mC = 0,458 x 0,159 F = 0,0728 F Maka rangkaian seksi m-derived dalam bentuk T-section adalah seperti ditunjukkan pada Gbr-13.

9 ,1 m H

9 ,1 m H 0 ,0 7 2 8 F

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

HIDAYANTO DJAMAL SISTEM KOMUNIKASI I

1 7 ,2 m H

13

Jurusan Elektro-FTI-PKK-Modul 12 UNIVERSITAS MERCU BUANA

_____________________________________________________________________________________

Gbr-13

m-derived dengan bentuk T-section.

Untuk membuktikan bahwa, pada frekuensi f akan memberikan nilai redaman tak berhingga, maka mahasiswa diminta memeriksa bahwa lengan paralel akan mempunyai impedansi nol pada saat beresonansi pada frekuensi f tersebut.

12.2-6. Seksi-Penutup dan Composite-filter Seksi penutup atau terminating section dirancang berbentuk L-section, yang disambungkan di kedua ujung rangkaian filter. Dirancang seperti halnya m-derived, yang akan memberikan nilai redaman tak berhingga pada frekuensi 25% diatas frekuensi cutoff, fc , sehingga akan memberikan nilai m sebesar 0,6. Contoh Soal-3. Rencanakan satu seksi penutup yang berbentuk L-section untuk LPF pada contoh soal-2 diatas. Jawaban : Nilai komponen yang diperlukan adalah, Seksi Penutup bentuk L-section Untuk nilai frekuensi 25% diatas frekuensi cutoff, maka nilai m untuk seksi-penutup sesuai dengan persamaan (12-11), adalah, m = 0,6. Dengan tetap memperhatikan nilai komponen pada lengan L-section pada Gbr-6(a), dan persamaan (12-13a) dan (12-13b), maka nilai komponen untuk lengan seksi-penutup ditentukan sebagai berikut.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

HIDAYANTO DJAMAL SISTEM KOMUNIKASI I

14

Jurusan Elektro-FTI-PKK-Modul 12 UNIVERSITAS MERCU BUANA

_____________________________________________________________________________________

Z1m = m. Z1 = x m x jL1 = j
0,6 x39,8 2

mL1 mL1 = 2 2

= 11,95 mH 2Z2m
1 m 2 = 2m 2Z 2 Z1 + m 1 m 2 = 2m 2 jL1 + mj C L1 =

1 m 2 = j 2m 1 0,6 2 2 x0,6 x39,8

1 L1 + j mC / 2

1 m 2 2m

= 21,2 mH mC/2 = (0,6)/2 x 0,159 F = 0,0477 F Maka rangkaian seksi-penutup dalam bentuk L-section adalah seperti ditunjukkan pada Gbr-14. Yang ditunjukkan pada Gbr-14 adalah seksi penutup pada ujung akhir, sedang untuk ujung awalnya adalah bentuk L-section sebaliknya.

1 1 ,9 5 m H

0 ,0 4 7 7 F 2 1 ,2 m H
Gbr-14 Seksi-penutup dengan bentuk L-section.

Sementara filter dalam bentuk composite-filter adalah merupakan gabungan keempat seksi yang ada, yaitu, L-section penutup, seksi prototype, seksi m-derived, dan L-section penutup. Bentuk composite-filter tersebut ditunjukkan pada Gbr-15.
1 1 ,9 5 m H 1 9 ,9 m H 1 9 ,9 m H 9 ,1 m H 9 ,1 m H 1 1 ,9 5 m H

0 ,0 4 7 7 F 2 1 ,2 m H

0 ,1 5 9 F

0 ,0 7 2 8 F 1 7 ,2 m H

0 ,0 4 7 7 F 2 1 ,2 m H

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB


T e r m in a tin g L - s e c tio n m = 0 ,6 P r o to ty p e c o n s ta n - k m = 1 ,0

HIDAYANTO DJAMAL SISTEM KOMUNIKASI I


m - d e r iv e d T - s e c tio n m = 0 ,4 5 8 T e r m in a tin g L - s e c tio n m = 0 ,6

15

Jurusan Elektro-FTI-PKK-Modul 12 UNIVERSITAS MERCU BUANA

_____________________________________________________________________________________

(a)
3 1 ,8 5 m H 29 m H 2 1 ,0 5 m H 0 ,0 7 2 8 F 1 7 ,2 m H 0 ,0 4 7 7 F 2 1 ,2 m H

0 ,0 4 7 7 F 2 1 ,2 m H

0 ,1 5 9 F

(b) Gbr-15 Bentuk lengkap composite-filter (a) bentuk pertamanya, (b) bentuk ringkasnya.

Soal-3. Rencanakan sebuah LPF dengan data sebagai berikut; fc = 1000 c/s, impedansi beban = 600 . Untuk memberikan redaman yang besar disekitar frekuensi cutoff maka dipilh f = 1050 c/s. Filter ini ditutup dengan sebuah seksi dimana m = 0,6 yang akan mengasilkan f 25% diatas fc. Diminta filter dari jenis T-section. Soal-4. Compute the constants of a composite HP filter to operate into a load of 600 ohms and have a cutoff frequency of 1200 c/s. One of intermediate sections is to have a value f = 1100 c/s. T-section is desired. _______________________________________________________________________

Daftar Kepustakaan
1. Roddy, Dennis, et all; Electronic Communications, Prentice-Hall Ltd., New Delhi, 1981.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

HIDAYANTO DJAMAL SISTEM KOMUNIKASI I

16

Jurusan Elektro-FTI-PKK-Modul 12 UNIVERSITAS MERCU BUANA

_____________________________________________________________________________________

2. Kennedy, George; Electronic Communication Systems, McGraw-Hill Co., Singapore, 1988.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

HIDAYANTO DJAMAL SISTEM KOMUNIKASI I

17

Anda mungkin juga menyukai