: Tn U : Laki-Laki : Pedagang
Diagnosa Medis : Perforasi Gaster Tgl Masuk No RM Tgl Pengkajian : 11 Oktober 2012 : 465032 : 30 Oktober 2012
b. Riwayat kesehatan :
Keluhan utama Keluhan saat ini Tn. U mengeluh nyeri pada bagian abdomen pada daerah bekas operasi laparotomy, nyeri terjadi pada saat klien bergerak, seperti tertusuk-tusuk , tidak menyebar, dengan skala 2 dari 1-5.
Riwayat penyakit sekarang Tn U masuk rumah sakit pada hari kamis tgl 11 oktober 2012, pasien masuk dengan keluhan mual , sesak sehari sebelumnya , tidak bisa BAB dan platus, pasien masuk melalui IGD.
Riwayat penyakit dahulu Tidak mempunya riwayat penyakit keturunan seperti hipertensi dll. Tidak pernah sakit sebelumnya 6 bulan kebelakang
c. Pengkajian persistem 1). Keadaan umum Klien sakit berat 2). Tingkat kesedaran Kuantitas GCS E M V :4 :6 :5 : Composmentis
Warna kulit coklat, tidak terdapat luka / lesi, tidak terdapat jaringan parut. Pernapasan normal (24 x / menit). Tidak menggunakan otot bantu napas. Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada dada klien, tidak ada benjolan pada dada klien. Perkusi : Hasil perkusi suara resonan. Auskultasi :
Hasil auskultasi suara vesikuler pada lapang paru. Ronchi () wheezing (-). 5). Sistem cardiovaskuler Nadi 80 x/mnt, teratur , Tensi ; 120 / 80 mmhg, tidak terdapat pembesaran vena jugularis.
6). Sistem Persarafan Nervus cranial N.I N.II N.III N.V N.VI N.VII N.VIII : penciuman baik , mampu membedakan bau : ketajaman menurun, masi dapat melihat : ishokor : reflek kornea baik : gerakan bola mata baik 8 arah mata angin : klien masi dapat membedakan rasa :klien dapat mendengar suara gesekan rambutnya dan mampu diajak bicara , N.X N.XI N.XII Fungsi motorik Fungsi motorik baik kekuatan otot ekstremitas 5 5 7). Sistem perkemihan Bak terpasang kateter, terkontrol, warna kuning pekat,tidak ada rasa sakit 8). Sistem gastrointestinal Bab 1 x sehari, konsistensi lembek, warna kuning, tidak ada lendir, mual (+), muntah (-), anoreksia (+), terdapat luka laparatomy pada perut pasien dengan panjang 10 cm. 9). Sistem integumen Turgor kulit baik, berwarna coklat, rambut hitam sedikit beruban, kuku tampak kotor, turgor kulit tidak elastic, tekstur kasar, dan kering. 5 5 : reflek menelan baik : tes otot trapezius baik : lidah dapat digerakan
10). Pemeriksaan diagnostic. Hasil Laboratorium 26 Oktober 2012 Albumin : 3,3 mg%
Hasil Laboratorium 19 Oktober 2012 Hb Leukosit Trombosit HT GDS Albumin Kalium Natrium Klorida : 12,6 % : 25400 : 476000 : 41 % : 206 mg/dl : 3,3 mg% : 5,7 : 140 : 157
11). Laporan Operasi Diagnosa pre-operasi : Peritonitis Post Operasi Tindakan : Perforasi Gaster : Laparatomy
Analisa Data a. DS DO b. DS DO c. DS DO : Klien mengatakan sedikit mual Klien mengatakan makan sedikit Klien mengatakan tidak nafsu makan : Membran mukosa klien kering Klien hanya makan 2 sendok makan Konjungtiva anemis Albumin 3.3 : : Luka kotor Terdapat pus Leukosit 25400 Luka kemerah-merahan S : 37,1 C : Klien mengatakan nyeri pada daerah bekas operasi : Terdapat luka insisi pada abdomen dengan panjang 10 cm Warna kemerah-merahan Terdapat pus S : 37, 1 C
Diagnosa Keperawatan a. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan b.d asupan yang tidak adekuat b. Resiko tinggi penyebaran infeksi b.d invasi mikroorganisme pada luka insisi c. Gangguan rasa nyaman nyeri b.d luka insisi abdomen
Implementasi
No 1 Hari / Tanggal No. DX I, II, III Tindakan Keperawatan 1. Ukur tanda-tanda vital Respon N S : 80 x / menit : 37,1C Paraf
2. Tinjau factor-faktor yang mempengaruhi penurunan nutrisi Respon Pasien mengatakan mual Pasien mengatakan tidak nafsu makan Albumin : 3.3 mg %
3. Auskultasi bising usus, adanya flastus / tidak Respon Bising Usus 15 x / menit
II
4. Lakukan perawatan luka dengan menggunakan teknik septik dan aseptic Respon Pasien mengatakan lebih nyaman Luka tampak bersih
III
5. Dorong pasien menggunakan tehnik relaksasi. Pasien mengatakan nyeri berkurang Mengatakan lebih nyaman
Rencana Asuhan Keperawatan DX 1 Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan b.d asupan yang tidak adekuat Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam masalah dapat teratasi dengan criteria hasil : BB stabil Albumin dalam batas normal Nafsu makan meningkat Tidak terlihat lemas Konjungtiva an-anemis
Tindakan 1. Tinjau factor-faktor yang mempengaruhi penurunan nutrisi 2. Timbang berat badan sesuai indikasi catat masukan dan pengeluaran 2. 1.
Rasional Mempengaruhi yang diberikan Mengidentifikasi status nutrisi dan cairan, metabolic memastikan kebutuhan pilihan intervensi
3. Auskultasi bising usus, adanya flastus / tidak 4. Observasi terhadap terjadinya diare
3.
4.
5. Kolaborasi berikan cairan IV , Albumin, Lipid / Elektrolit 6. Kolaborasi pemberian obat sesuai indikasi , Antiemetik (Rantin) 7. Kolaborasi dengan ahli gizi , diets TKTP
5.
Memperbaiki keseimbangan cairan dan elektrolot dalam tubuh Untuk menurunkan mual muntah
6.
7.
Untuk pemulihan
mempercepat
proses
DX II Resiko tinggi penyebaran infeksi b.d invasi mikroorganisme pada luka insisi. Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam masalah dapat teratasi dengan criteria hasil : Tidak terdapat pus Leukosit dalam batas normal Tanda-tanda infeksi berkurang / hilang
Tindakan a. Ukur tanda-tanda vital Rasional a. Untuk mendeteksi secara dini gejala awal terjadinya infeksi b. Untuk mengetahui keadaan luka infeksi c. Menurunkan terjadinya resiko penyebaran bakteri. d. Memberikan deteksi dini terhadap d. Observasi luka insisi infeksi dan perkembangan luka. e. Untuk membunuh kuman / bakteri
penyebab infeksi
DX III Gangguan rasa nyaman nyeri b.d luka insisi abdomen Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 24 jam masalah dapat teratasi dengan criteria hasil :
Rasional
nyeri
dipengaruhi
oleh;
Rasional
memfokuskan
kembali
Rasional : untuk menghilangkan nyeri otot atau untuk menghilangkan kecemasan dan meningkatkan istirahat.