Anda di halaman 1dari 8

Makalah Agama Islam Sholat Khusyu dan Hikmahnya dalam Kehidupan

Oleh :
Hardian Tenas Prakasa (A1C011051)

Universitas Mataram Fakultas Ekonomi

2011
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-Nya serta nikmat kesehatan penulis dapat menyusun makalah ini. Sholawat dan salam kami sampaikan kepada baginda Rasulullah SAW, serta keluarga dan sahabat sahabatnya. Dalam proses penyusunan makalah ini yang berjudul Sholat Khusyu dan Hikmahnya dalam Kehidupan penulis banyak menemui kesulitan karena keterbatasan ilmu dan kemampuan yang dimiliki. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak pihak yang telah memberikan bantuan, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dalam melengkapi makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan menambah ilmu kita Amiin.

Mataram, Desember 2011 Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI...................................................................................... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1.2 Rumusan Masalah.. 1.3 Tujuan Penulisan BAB II Pembahasan

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Sholat merupakan salah satu kewajiban bagi kaum muslimin yang sudah baligh dan harus dikerjakan baik bagi mukimin maupun dalam perjalanan. Sholat merupakan rukun Islam kedua setelah syahadat. Islam didirikan atas lima sendi (tiang) salah satunya adalah shalat, sehingga barang siapa mendirikan shalat ,maka ia mendirikan agama (Islam), dan barang siapa meninggalkan shalat,maka ia meruntuhkan agama (Islam). Shalat harus didirikan dalam satu hari satu malam sebanyak lima kali, berjumlah 17 rakaat. Sholat tersebut merupakan wajib yang harus dilaksanakan tanpa kecuali bagi muslim mukallaf baik sedang sehat maupun sakit. Selain shalat wajib ada juga shalat shalat sunah. Rasulullah pernah bersabda: Shalat itu adalah tiangnya agama, barang siapa yang mendirikannya maka berarti ia telah mendirikan agama, dan barang siapa meninggalkannya berarti ia telah meruntuhkan agama (Al-Hadits). Bahkan hal ini dipertegas oleh firman Allah SWT.:

. . . . . . . . . .
Artinya: Jagalah (peliharah) segala shalat(mu) dan (peliharalah) shalat wustha. Berdirilah untuk Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu. (Al-Baqarah [2]: 238). Kami sadar bahwa shalat sangat penting karena shalat mencegah perbuatan keji dan munkar. Semakin khusyu shalat seseorang semakin baik pula kelakuan seseorang maka dari itu, perlu kita mendirikan shalat yang khusyu, Banyak orang mendefinisikan khusyu dengan menggunakan acuan peristiwa Syaidinna Ali ketika kakinya terkena anak panah. Ketika anak panah tersebut akan dicabut Beliau mengerang, tak kuat menahan sakit sehingga para sahabat tak tega mencabutnya. Lalu Beliau shalat dengan khusyu. Dan ketika shalat itu, anak panah dapat dicabut tanpa Syaidinna Ali merasakan kesakitan. Peristiwa tersebut sangat popular dan memberikan kesan yang kuat bahwa salah satu tanda shalat yang khusyu adalah seseorang tidak lagi merasakan sakitnya luka.

Seolah-olah ketika shalat dengan khusyu, kita bisa lepas dari alam dunia. Tidak merasakan apaapa dan tidak memikirkan apa-apa lagi. Kesan ini diperkuat lagi oleh cerita tentang satria yang sedang bersemedi didalam kisah perwayangan. Diganggu jin dan gendruwo tidak gentar, dikelilingi binatang buas diam saja, dirayu bidadari cantik tidak tergoda. Tahan tidak makan dan minum berhari-hari lamanya. Apakah shalat khusyu harus seperti itu? Siapa orang yang paling khusyu' shalatnya di dunia ini? Pasti kita sepakat, bahwa Nabi Muhammad SAW adalah orang yang paling khusyu' shalatnya. Khusyu' bukanlah konsentrasi, tetapi keyakinan sedang menghadap Allah. 1.2. Rumusan Masalah a. Apa yang di maksud dengan shalat khusyu? b. Bagaimana melakukan shalat khusyu? c. Faktor apa saja yang mempengaruhi shalat khusyu? d. Apa hikmah shalat khusyu? 1.3. Tujuan Kami menyadari bahwa shalat khusyu sangat sulit dilakukan mengingat banyaknya faktor-faktor yang mempengaruhi shalat khusyu, dan kami membuat makalah ini untuk memberikan informasi bagaimana memperbaiki shalat sehingga menjadi khusyu

http://makalahkumakalahmu.wordpress.com/2008/10/31/shalat-sebagai-ciri-orang-beriman/ http://www.anakciremai.com/2008/04/makalah-fiqih-tentang-pengertian-sholat.html

Ciri ciri orang yang sholatnya khusyu : 1. Sangat menjaga waktunya, dia terpelihara dari perbuatan dan perkataan sia sia apa lagi maksiat. 2. Niatnya ikhlas, dipuji atau tidak dipuji sama saja. 3. Cinta kebersihan, karena sebelum sholat orang harus wudhu terlebih dahulu untuk mensucikan diri dari kotoran atau hadast. 4. Tertib dan disiplin, karena sholat sudah diatur waktunya. 5. Selalu tenang dan tumaninah, tumaninah merupakan kombinasi antara tenang dan konsentrasi. 6. Tawadhu dan rendah hati, tawadhu merupakan akhlaknya Rasulullah. 7. Tercegah dari perbuatan keji dan munkar. Secara ringkas kalangan alim ulama memberikan sejumlah rekomendasi agar mampu khusyu dalam sholat adalah dengan melakukan hal hal sebagai berikut : 1. Ketika sholat hendaklah merenungkan bahwa ia sedang berdiri di hadapan Allah Yang Maha Kuasa, Yang Maha Mengetahui apa yang tersimpan dalam pikiran dan hati. 2. 3. 4. 5. 6. Menghayati apa makna yang sedang dibaca. Memasukkan arti tersebut ke dalam hati. Tidak tergesa gesa dalam ucapan dan amalan sholat. Menundukkan muka ke tempat sujud. Menjauhkan dari segala hal yang mengusik ketenangan. (M. Soleh, 2006 : 97)

Ada 7 Hikmah dari Sholat yang Khusyu, diantaranya :


1. Manajemen Waktu (Disiplin Waktu) Allah mengingatkan kita lima kali sehari waktu sholat. Tidak ada satu agama pun yang begitu intensif mengingatkan waktu selain Islam. Bahkan Allah bersumpah berkali kali atas

nama waktu. Walashr, wal lail, wan nahar dan sebagainya. Karena manusia memang dibatasi waktu dan nilai manusia tergantung daripada bagaimana dia menyikapi waktu. Seorang ahli sholat yang khusyu, bias dilihat dari cara menyikapi waktu. Dia begitu menilai berharganya waktu sehingga tidak mau melakukan kesia siaan. Sikap dan perilakunya menggunakan waktu hanya mau melakukan yang bermakna. Dengan kata lain, orang yang khusyu dalam sholatnya terlihat dari pribadinya yang sangat menjaga diri dari kesia siaan apalagi kemaksiatan. 2. Manajemen Niat Rahasia dari sholat adalah niat. Rasulullah bersabda, Innamal amalu binniat , artinya setiap amal tergantung dari niat. Siapapun yang ingin sukses harus selalu bertanya niat apapun dibalik yang dia lakukan dan yang diucapkan. Dia tidak mau bergerak sebelum lurus niat karena Allah SWT. Orang orang yang niatnya ikhlas jauh berbeda dengan orang yang berniat buruk, berniat jahat atau niat yang tidak benar. 3. Manajemen Sense of Clean Kebersihan merupakan kunci dari sholat yang khusyu. Orang yang mencintai kebersihan lahir dan batin adalah rahasia penting kesuksesan dunia dan akhirat. Karena orang yang mencintai kebersihan lahir dan batin insya-Allah tidak akan didatangi kehinaan, dan kehinaan biasanya dilekatkan dengan segala sesuatu yang kotor. Maka kalau kita ingin sukses kita harus benar benar mencintai hidup bersih lahir dan batin. 4. Manajemen Tertib ( Rukun Sholat Tertib ) Allah SWT menjadikan hidup tertib teratur dengan proporsional adalah kunci sukses. Sholat itu dilakukan dengan tertib. Jika tidak teratur makan maka akan menyebabkan sakit maag, tidak teratur tidur maka kesehatan terganggu. Untuk itulah pentingnya keteraturan dalam hidup, karena tanpa keteraturan hidup sesuatu tidak akan berjalan dengan lancar dan tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. 5. Tumaninah

Tumaninah artinya tenang. Sholat yang baik itu gerakannya disempurnakan dimana hatinya hadir dan pikirannya terkonsentrasi. Ketenangan hati sangat berperan dalam sebuah prestasi. Dengan hati yang tenang seseorang akan berprestasi maksimal dan seimbang dalam melakukan apapun. 6. Siap dalam Segala Situasi Ketika berdiri akal lebih tinggi dari hati. Bagaimana saatnya mengolah akal kita. Suatu saat sedang ruku keseimbangan antara qolbu dengan akal, begitupun ketika sujud, akal harus tunduk kepada qolbu. Tidak takabur si akal dengan kecerdasannya, tawadhu dengan qolbu. Ada saatnya akal benar benar digunakan sedemikian rupa, sebagian kerja dan fisik juga ikut. Begitu juga hidup ini ada saatnya di atas dan di bawah, dan berulang ulang. Dengan demikian kita harus siap menghadapi segala situasi dalam kehidupan kita. 7. Salam Sholat ditutup dengan salam. Dengan salam kita memberikan jaminan pada orang orang di sekitar kita. Bahwa kita mengharapkan keselamatan. Dan saya bukan biang kezaliman bagi siapapun dan saya tidak akan merugikan siapapun. Artinya orang yang sholatnya khusyu dia akan menjaga tindakannya agar orang lain merasa aman, tidak teraniaya oleh apapun yang dia miliki dan yang dilakukan. Seseorang yang benar benar ahli sholat yang khusyu, ahklaknya akan bebas dari kezaliman terhadap siapapun. Sholat yang khusyu adalah sholat yang sangat produktif dengan kebaikan.

Anda mungkin juga menyukai