Anda di halaman 1dari 3

Nama : Abdurrozzaq NIM : H0512002

Ayam Cemani (Ayam Kedu Hitam)

Ayam Kedu Hitam atau yang kebanyakan biasa menyebut dengan ayam cemani adalah ayam buras (bukan ras) yang banyak di kembangbiakkan di daerah eks karesidenan Kedu, provinsi Jawa Tengah. Ayam ini memiliki keistimewaan dengan warna hitam pada keseluruhan bulunya, namun masih terdapat beberapa warna kemerahan pada jengger dan kloakanya. Sedangkan ayam cemani adalah ayam kedu hitam yang keseluruhan anggota tubuhnya bahkan sampai daging dan tulangnyapun berwarna hitam. Jadi dapat disimpulkan bahwa Ayam cemani sudah tentu adalah ayam kedu hitam, namun ayam kedu hitam belum tentu ayam cemani, karena mereka dulunya berasal dari indukan yang sama. Sejarah ayam cemani dan ayam kedu hitam ini ada dua macam versi, yaitu versi Makukuhan dan versi Tjokromiharjo. Versi Makukuhan ini merupakan legenda yang berkembang di Desa Kedu dan sekitarnya, disebutkan bahwa ayam cemani pada awalnya dibawa dan dikembangbiakkan oleh seorang bernama Ki Ageng Makukuhan pada era akhir pemerintahan kerajaan Majapahit. Sedangkan versi lain adalah ayam ini dibawa dan dikembangkan oleh seorang ahli peternakan sekaligus kepala desa Kalikuto yang pernah belajar kepada Dr. Douwes Dekker yaitu Tjokromiharjo. Versi ini mengatakan bahwa ayam cemani bukan berasal dari Kedu, namun berasal dari persilangan beberapa generasi ayam Inggris yang dibawa pada zaman pemerintahan kolonial Raffles dengan ayam lokal Indonesia yang berkembang hingga daerah Kedu. Di kedu persilangan ayam ini menghasilkan keturunan yang berwarna hitam yang kini kita kenal dengan nama ayam hitam kedu atau juga ayam cemani. Mengenai ciri-ciri dan karakteristik dari ayam ini belum ada bakuan resmi yang menyebutkan secara detail namun dari beberapa informasi yang saya dapat berikut adalah ciri dari ayam cemani atau ayam kedu hitam ini. Menurut website id.wikipedia.org ayam ini memiliki bobot badan 2-3 kg untuk betina dan 3-4 kg untuk pejantannya. Usia ayam ini adalah 6-8 tahun, memiliki bulu yang keras, ukuran tubuhnya sedang sedang, bulu ekor naik, jengger ayam ini termasuk yang

memiliki ukuran besar, untuk subtipe cemani berwarna sangat hitam, warna mata coklat gelap, suka berkeliaran, betinanya sangat melindungi anak-anak mereka, warna cangkang telur coklat, produksi telur mencapai 160 butir per tahun dan sudah mulai bertelur pada umur enam bulan. Website resmi pemerintah Kabupaten Temanggung menyebutkan bahwa karakteristik ayam kedu hitam sebagai berikut. Ayam kedu jantan dewasa bisa mempunyai berat 4 kg dan ayam betina 3 kg dengan rata-rata berat 1,5-2 kg. Ayam kedu betina bertelur pada umur 5 bulan dengan berat rata-rata telurnya 5060 gram dan produksi telur kurang lebih 25 butir tiap periode. Pada dasarnya, ayam kedu terdiri dari beberapa jenis yaiku ayam kedu hitam, ayam cemani, ayam kedu putih dan ayam kedu merah. Beberapa jenis tersebut memiliki keunikan tersendiri dan yang paling terkenal dan banyak dicari adalah ayam cemani karena keunikannnya yaitu seluruh bagian tubuhnya berwarna hitam. Konon katanya pada zamannya dahulu ayam cemani merupakan ayam yang sangat istimewa sehingga ayam ini termasuk dalam hewan peliharaan yang eksklusif karena kebanyakan yang mengoleksinya adalah mereka yang memiliki keturunan ningrat dan para pembesar di daerah nya. Hingga saat ini pun ayam ini masih banyak dicari dengan beberapa alasan ada yang sekadar untuk hobi atau ada juga yang beralasan karena ayam ini memiliki mengaruh magis dan dapat menjadi penyembuh bagi beberapa penyakit. Menurut informasi dari website pemerintah Kabupaten Temanggung ayam kedu memiliki potensi yang tinggi bila dibandingkan dengan beberapa jenis ayam kampung lainnya. Sayangnya pembudidayaan ayam ini kutang diperhatikan dan biasanya masih dikembangbiakkan dengan cara tradisional oleh pemiliknya. Sehingga hasil yang didapatkan dari ayam ini belum maksimal sampai sekarang, bahkan bisa dikatakan cukup memprihatinkan jika tidak ada perhatian lebih lanjut. Bukti kelebihan dari ayam Kedu ini bisa dilihat dari hasil penelitian D. C. Creswell dan B. Gunawan pada tahun 1982 yang membandingkan produksi telur ayam kedu dan ayam lokal lainnya. Hasil penelitiannya adalah sebagai berikut :

No 1. 2. 3. 4. 5.

Jenis ayam Kedu Hitam Kedu Putih Nunukan Buras Pelung

Produksi Telur 58,8 % 54,0 % 50,0 % 41,3 % 32,0 %

Tabel perbandingan produksi telur ayam Kedu dan ayam buras lainnya. Walaupun masih banyak yang dipelihara secara tradisional, namun jika mencari jenis ayam ini, di daerah Kabupaten Temanggung sudah ada beberapa paguyuban peternak ayam cemani dan ayam Kedu Hitam yang datanya dapat dilihat di website : www.temanggungkab.go.id . Selain itu di zaman yang serba modern sekarang ini sudah banyak juga yang menjual ayam cemani secara online dan dapat diakses dengan mudah melalui via internet. Berikut adalah beberapa gambar dari ayam kedu hitam dan ayam cemani : 1. Ayam Kedu Hitam

2. Ayam Cemani

Sumber : id.wikipedia.org www.temanggungkab.go.id ayamcemania.blogspot.com

Anda mungkin juga menyukai