Anda di halaman 1dari 14

BAB I GEOLOGI

I.1.

Kejadian Ganesa terjadinya Fosfat dibedakan menjadi tiga tipe, yakni Fosfat batuan beku apatit, Fosfat batuan endapan sedimen, dan Fosfat guano. a. Endapan Fosfat Batuan Beku Apatit (Primer) Fosfat apatit disebut juga Fosfat primer karena oksida Fosfatnya terdapat dalam mineral apatit (Ca10(PO4)6F2) yang terbentuk selama proses pembekuan magma. Kadang-kadang, endapan Fosfat berasosiasi dengan batuan beku alkali kompleks, terutama karbonit kompleks dan syenit. Endapan Fosfat primer terbatas sehingga produksi dunia hanya sekitar 15%20%. b. Endapan Fosfat Sedimen Endapan fosfat sedimen merupakan endapan Fosfat dengan jumlah cadangan terbesar. Contoh gamping Fosfatan dan pasir Fosfatan yang terdapat di sepanjang pesisir kontingen bagian timur. Misalnya, endapan miosen di bagian timur Amerika Serikat, mulai dari selatan Virginia, California Utara, Georgia sampai ke selatan Florida. Endapan tersebut termasuk endapan primer material Fosfatan akibat penaikan temperature air atau pertemuan arus air bertempartur hangat dengan arus air bertemperatur dingin, terutama di struktur cekungan dan disepanjang paparan berbentuk kubah. Kandungan Fosfat akan meningkat di muara atau dekat muara sungai selama sejumlah organik dan nutrisi tumbuh terendapkan dan terkayakan oleh adanya daur ulang di dasar laut, seperti pelapukan dan pelindihan. Tipe endapan Fosfat marin berasal dari himpunan endapan sedimen seperti serpih, dolomite, rijang, diatome, garam, dan pasir karbonatan. Umumnya tersusun oleh mineral frankolit dengan kandungan Fosfat berupa nodule, 2

kerangka Fosfatan (material tulang), dan pasir Fosfatan. Contoh jenis ini adalah endapan umur kambrium di Australia, endapan Perm di bagian barat Amerika Serikat, endapan kapur di Kolombia, endapan Eosin di bagian Barat dan Utara Afrika dan Timur Tengah, endapan miosen di Peru,

California, dan Kara Tau, Uni Soviet. Endapan lainnya adalah yang terbentuk pada kontinen stabil atau bagian dalam kontinen. Biasanya berasosiasi dengan gamping, dolomite, serpih, batu pasir glaukonit, seperti endapan pasir di Tennessee dan serpih Fosfatan di Arkansas c. Endapan Guano Endapan ini terbentuk dari sisa kotoran burung laut atau kelelawar yang terakumulasi. Fosfat guano dapat terubah menjadi lapisan batuan di bawah koral setelah mengalami pelindihan, seperti di Kepulauan Island dan Nauru, batu gamping di Pulau Christmas dan batuan vulkanik di Senegal. Fosfat guano memiliki sebaran yang terbatas, tidak memiliki perlpisan, dan berwarna gelap. Jenis Fosfat lainnya adalah koprolit, yang berasal dari kerangka tulang, gigi, dan lain-lain. Endapan jenis ini mengandung sejumlah kecil Fosfat. Produksi Fosfat dunia dari endapan guano sekitar 2%. I.2. Mineralogi Sebagian besar Fosfat komersil yang berasal dari mineral apatit adalah kalsium fluo-Fosfat dan kloro-Fosfat dan sebagian kecil wavelitite (Fosfat alumunium hidros). Sumber lainnya tetapi dalam jumlah sedikit berasal dari jenis slag, guano, crandalite [CaAl3(PO4)2(OH).5H2O], dan milisite

(Na.K).CaAl6(PO4)4(OH)9.3H2O. Sifat fisik yang dimilikinya : warna putih atau putih kehijauan, hijau, berat jenis 2,81-3,23 dan kekerasan 5.

BAB II PENAMBANGAN DAN PENGOLAHAN

II.1. Penambangan Fosfat Tambang Fosfat umumnya tambang terbuka. Meskipun demikian, di Rusia, Maroko, Tunisia, Mesir, Amerika Serikat, dan Indonesia tambang bawah tanah Fosfat juga ditemukan. Di Indonesia tambang Fosfat khusunya tipe guano ditambang dengan system gophering. Dragline merupakan alat utama dalam tambang skala besar, kecuali jika lapisan penutup material padat, pengupasan dilakukan dengan peledakan. Selain itu, digunakan juga alat-alat lain seperti pipa (slurry pipe lines), belt conveyor, bucket wheel excavator, grabbing cranes, dan truk. Dalam tambang skala kecil digunakan alat seperti linggis, cangkul, belincong dan semacamnya.

II.2. Pengolahan Fosfat Pengolahan fosfat meliputi penghancuran, penghalusan, pencucian, pengayakan, klasifikasi, flotasi, dan pengeringan, dan alat bantu penampung (bin), pompa hisap, cyclone, ban berjalan,, grizzly, thickener, dan sejenisnya. Proses pengolahannya adalah sebagai berikut : fosfat hasil tambang dimasukkan ke dalam alat penghancur dan penghalus. Dengan proses basah, fosfat ukuran tertentu dialirkan untuk diklasifikasikan menjadi konsentrat solid (60-70%) dan sejumlah pengotor. Konsentrat diolah dengan proses flotasi. Dengan penambahan reagen bahan bakar (fuel acid) dan asam gemuk (fatty acid), sisa mineral pengotor akan menempel pada reagen, sementara fosfatnya akan mengendap dan diproses pada klasifikasi tahap kedua. Konsentrat hasil klasifikasi dimasukkan ke dalam alat pengering dan siap dipasarkan, sedangtkan mineral pengotornya diproses kembali. Proses pengolahan dapat dilihat pada diagram alir dibawah ini

Fosfat dari Tambang

Penggerusan (Crusher)

Penghalusan (mill)

Fosfat Ukuran Tertentu

Klasifikasi I

Konsentrat 6070% padatan dan sejumlah pengotor

Reagen terdiri dari bahan bakar (fuel oil) dan asam gemuk (fatty oil)

Flotasi (untuk konsentratnya)

Konsentrat I

Klasifikasi II Konsentrat II

Pengotor

Alat Pengering

Produk

GAMBAR 1 BAGAN ALIR PROSES PENGOLAHAN FOSFAT 5

Dalam hal khusus, pengolahan Fosfat memilik beberapa variasi, seperti di bawah ini. a. Pengeringan dan Penggilingan Endapan Fosfat dengan kemurnian sangat tinggi cukup diolah dengan pengeringan hingga tingkat kelembapan tertentu, lalu digiling sesuai ukuran butir yang diinginkan konsumen. b. Kalsinasi Proses kalsinasi dilakukan untuk memeroleh Fosfat dengan kandungan Al2O3 + Fe2O3 di bawah 4% yang bebas dari zat-zat organic, flour, dan karbon pada temperature 900-950C. c. Pencucian dengan Air Pencucian dilakukan terhadap batuan Fosfat berkadar tinggi dengan mengandung lumpur yang dapat mengakibatkan kadar Al2O3 dan Fe2O3 tinggi. Alat yang digunakan adalah log washer, thickener, ayakan (screen), cyclone, pompa, dan alat pengering. d. Flotasi Digunakan untuk batuan Fosfat apatit atau collophanite untuk mengapungkan mineral ikutannya. Alat yang dipakai adalah an-ionic, carboxylic acid atau olieic acid. e. Volatilisasi Volatisasi dilakukan untuk membersihkan mineral Fosfat dari senyawa aluminium dan besi dengan proses reaksi kimia. Aluminium dan besi diubah menjadi AlCl3 dan FeCl3 yang besifat volatile dengan cara penggerusan, pemanasan, dan pemasukan gas HCl. f. Reduksi Cara ini dipakai untuk pengambilan fospor. g. Pencampuran (Blending) Fosfat kadar rendah dapat dimanfaatkan setelah penambahan Fosfat kadar tinggi pada rasio tertentu, sehingga dicapai kadar yang diinginkan. 6

h. Pelarutan/Pelindihan (Leaching) Pelindihan adalah untuk mengurangi kadar MgO dalam batuan Fosfat tanpa mengurangi kadar Fosfatnya. Jika kadar MgO > 0,3% akan timbul kesulitan dalam pembuatan asam Fosfat. Pelindihan dilakukan dengan penambahan asam belerang, ammonium, dan SO3. Peralatan yang digunakan yaitu penampung bijih (bin), grizzly, ban berjalan, penghancur (crusher mill), ayakan, pompa, alat flotasi, classifier, thickener, pengering, dan lain-lain.

BAB III KEGUNAAN DAN SPESIFIKASI

III.1. Kegunaan Fosfat Pemanfaatan Fosfat secara umum dibagi menjadi dua, a. Sebagai Sumber Utama Kalium dan Nitrogen Pada Pupuk Untuk memeroleh berbagai produk Fosfat, maka Fosfat perlu dicampur ditambahkan asam. Penambahan asam belerang menghasilkan super-Fosfat normal (0-18-0 sampai 0-20-0). Proses kering asam fosporik, H3PO4 (0-52-0 sampai 0-54-0) menghasilkan asam superfosporik (0-68-0 sampai 0-72-0); pupuk cair; superFosfat kadar tinggi (P2O5 = 54%) Penambahan asam fosporik akan menghasilkan triple superFosfat [pupuk TSP (0-44-0 sampai 0-46-0)] ditambah ammonia menghasilkan monoammonium Fosfat [pupuk MAP (11-48-0)], dan diammonium Fosfat [DAP (18-46-0)]. Semua produk di atas mengandung water soluble P dan dapat digunakan secara tersendiri atau dikombinasikan dengan sejumlah potas untuk membentuk pupuk campuran.

b. Fosfat Untuk Dilebur dengan Kokas dan Silika Dapat menghasilkan produk, Asam fosporik murni untuk imbuh makanan dan industri pasta gigi Sodium TriFosfat untuk deterjen dan imbuh makanan Asam Fosfor untuk water treatment Fospor Trikloid Pestisida, penghambat api, platizer untuk plastic dan rethanes. 8

GAMBAR 2 BAGAN ALIR PEMANFAATAN FOSFAT

GAMBAR 3 PERSENTASI PUPUK CAMPURAN III.2. Spesifikasi Fosfat Persyaratan pupuk Fosfat alam berdasarkan Standar Industri Indonesia (SII) nomor 0826 tahun 1983 adalah : P2O5 total P2O5 larut dalam asam sitrat CaO H2O Al2O3 + Fe2O3 Kehalusan (-80 mesh) : minimal 26% asal berat dasar kering : minimal 3% : minimal 40% : minimal 20% : minimal 3% : minimal 60%

Untuk pupuk Fosfat buatan berlaku SII nomor 0029 tahun 1973, yaitu: SSPA (single super phosphate) : Fosfat larut dalam air (P2O5 minimal 13%) 9

DSPA (double super phosphate) : Fosfat larut dalam air (P2O5 minimal 38%) TSP (triple super phosphate) : Fosfat larut dalam asam sitrat 2% (P2O5 minimal 38%) Fosfat Bakar

Berdasarkan mutu, fosfat terdiri dari dua jenis: a. Mutu I Fosfat larut dalam asam belerang (P2O5 minimal 19%). Fosfat larut dalam asam sitrat 2% (P2O5 minimal 80%) larut dalam asam mineral Kehalusan 80 mesh minimal 90%

b. Mutu II Fosfat larut dalam asam belerang (P2O5 minimal 11%). Fosfat larut dalam asam sitrat 2% (dihitung sebagai P2O5) minimal 30% dari P2O5 yang larut dalam asam mineral Kehalusan 80 mesh minimal 90% Di pasaran internasional, penilaian kadar P2O5 ditentukan atas dasar BPL (Bone Phosphate Lime) yang identik dengan persen Ca3(PO4)2. Persen BPL = 2,1853 x persen P2O5. Untuk sifat fisik dan komposisi kimia fosfat yang diperdagangkan di pasar internasional dapat disimak pada table 1-3. TABEL 1 FOSFAT DI PASARAN INTERNASIONAL
Jenis Hydroxy fluorapatite Flour Apatite Wavellite Ca5(PO4,CO3,OH)3(F,OH) Al3(PO4)2(OH)3.5H2O Rumus Kimia Ca5(PO4)3(OH,F) Warna Hijau atau hijau kebiruan Nodul gelap dan terang Putih atau putih kehijauan
Sumber : The Industrial Mineral Hand Book, 1992

Berat Jenis 3,17-3,23

Kekerasan 5

3,1-3,2 2,81

5 5

10

TABEL 2 SPESIFIKASI FOSPAT DI PASAR INTERNASIONAL


Fisik Tekstur Ukuran Alternation Kimia P2O5 Rasio CaO : P2O5 Besi dan alumunium Magnesium Fluorine Klorin Elemen toksik Organic matter di atas 42% dari 1,32-1,61; atau yang lebih rendah (untuk mengurangi kosumsi asam) < 3 + 4% dengan P2O5/R2O3 = 20 tingkat P2MgO = 78 Jarak rasio P2O5 : F dari 6-11 dalam apatit; rasio Si:F harus tinggi 500 ppm kandungan Cd, Hg, Cr, As, Pb, Se, U, dan V rendah Rendah berpola, bentuk, kristalinitas, rekahan berdimensi Kristal dan fragment, ukuran bebas hancuran karena iklim (weathering), kalsinasi

Sumber : The Industrial Mineral Hand Book, 1992

TABEL 3 BAHAN-BAHAN UNTUK PUPUK (FERTILIZER)


Nutrisi Utama Nitrogen Fosforos Potasium Nutrisi Sekundair Kalsium Magnesium Belerang Boron Klorin Kobalt Tembaga Besi Mangan Molibdenum Sodium Seng

11

Persyaratan fosfat untuk pembuatan pupuk yang dipakai PT Petrokimia Gresik adalah: Fisik Warna Bentuk Ukuran (lolos saringan) Kimia P2O5 CaO H2O maks. F maks. MgO Na2O maks. K2O maks. Cl maks. CO2 SiO2 Al2O3+Fe2O3 : 29-34% : 48-54% : 3% : 4% : 0,4% : 0,75% : 0,25% : 0,03% : 4,5-6,0% : 4,0-5,5% : 0,3-3,0% Konversi untuk Mineral Fosfat Potas Muriate of Potash KCl K2O K Kalsium Fosfat TCP TPL P P2O5 BPL; TCP; TPL = Tricalsium phosphate = Triphosphate of lime = P2O5 x 2,2914 atau BPL x 5,0072 = P x 0,4346 atau BPL x 2,1852 = P x 0,1997 atau P2O5 x 0,4576 = KCl = K2O x 0,61 = KCl x 1,64 atau K x 1,2051 = K2O x 1,2046 : Coklat : Butiran : +4 mesh maksimal 0,75% : +200 mesh minimal 96%

Sumber : The Industrial Mineral Hand Book, 1992

12

BAB IV KESIMPULAN

Berdasarkan isi dari makalah ini, maka beberapa kesimpulan tentang fospat yaitu: a. Mulajadi Fosfat dibedakan menjadi tiga tipe, yaitu Fosfat batuan beku apatit, sedimen, dan guano. b. Fosfat memiliki warna putih atau putih kehijauan, hijau; berat jenis 2,813,23 dan kekerasan 5. c. d. Fosfat umumnya ditambang dengan metode tambang terbuka Proses pengolahan fosfat meliputi penghancuran, penghalusan, pencucian, pengayakan, klasifikasi, flotasi, dan pengeringan. e. Pemanfaatan fosfat secara garis besar adalah untuk pupuk dan untuk dilebur dengan kokas dan silika yang selanjutnya dapat dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan

13

PERTANYAAN

1. Sebutkan 3 tipe asal mula terbentuknya fosfat ? 2. Jelaskan proses pengolahan fosfat secara umum ? 3. Sebutkan dan jelaskan 2 mutu fosfat ? 4. Sebutkan 2 jenis variasi pengolahan fosfat ? 5. Sebutkan 2 jenis produk yang dihasilkan jika fosfat dilebur dengan kokas dan silica ?

14

Lembar Konsultasi Bahan Galian Industri

Nama NIM

: Rinaldy Nuri Agung : 03111002038

No

Uraian

Tanda Tangan

Inderalaya, Maret 2013 Dosen Pengasuh

Ir. A. Rahman, MS. NIP.195603271986021001

15

Anda mungkin juga menyukai