Anda di halaman 1dari 32

CV BERLIAN

DUSUN WONOREJO DESA TRIMULYO


KECAMATAN TEGINENENG KABUPATEN PESAWARAN
PROVINSI BANDAR LAMPUNG

A. Identitas Pemrakarsa

- Nama Perusahaan : CV Berlian

- Penanggung Jawab : Marsono

- Jabatan : Direktur

- Alamat : Dusun Wonorejo Desa Trimulyo Kecamata

Tengineneng Kabupaten Pesawaran Provinsi Bandar Lampung

- No Telep : 085269042262

B. Jenis Usaha dan/atau Kegiatan

1. Jenis Usaha/Kegiatan

Rencana penambangan dan pengolahan batu andesite dan datu kapur

seluas 6 Ha di Dusun Wonorejo Desa Trimulyo Kecamatan Tegineneng

Kabupaten Pesawaran Provinsi Bandar Lampung.

CV Berlian adalah suatu perusahaan yang bergerak dibidang

pertambangan batu andesite dan batu kapur yang meliputi berbagai

kegiatan sebagai berikut :

- Penggalian dan pengerukan

- Peledakan

- Pengangkutan lokal Penumpukan/pengumpulan

- Pemecahan, pencucian, pemisahan.

1
CV BERLIAN
DUSUN WONOREJO DESA TRIMULYO
KECAMATAN TEGINENENG KABUPATEN PESAWARAN
PROVINSI BANDAR LAMPUNG

Jenis Perizinan Yang dimiliki :

i. Surat Persetujuan warga Dusun Wonorejo desa Trimulyo Kecamatan

Pesawaran Kecamatan Tegineneng Kabupaten Pesawaran Provinsi

Bandar Lampung

ii. Surat Ijin Usaha Perdagangan pemerintah Kabupaten Pesawaran No :

503/137/KPMPPT/SIUP/PK/2016.

iii. Persetujuan Wilayah Ijin Usaha Pertambangan (WIUP) batu Andesit

kepada CV Berlian Nomor : 540/13106/KEP/II.07/2016 oleh Badan

Penanaman Modal Dan Pelayanan Perizinan Terpadu Daerah

Kabupaten Pesawaran Provinsi Bandar Lampung.

iv. SK Mentri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor :

AHU 419.AH.02.01 2011 tentang AKTA Pendirian Perseroan

Kamanditer CV Berlian.

v. Tanda Daftar perusahaan (TDP) Persekutuan Komanditer dengan No :

0712308137.

vi. Surat Ijin Gangguan (HO) Nomor Nomor : 503/177/KPMPPT/HO/2016

oleh Pemerintah Kabupaten Pesawaran.Provinsi Bandar Lampung.

2. Lokasi Usaha dan/Kegiatan

Secara Administratif, lokasi usaha dan/kegiatan penambangan batu

andesite dan batu kapur seluas 6 Ha termasuk wilayah Dusun Wonorejo

Desa Trimulyo Kecamatan Tegineneng Kabupaten Pesawaran Provinsi

Bandar Lampung.

2
CV BERLIAN
DUSUN WONOREJO DESA TRIMULYO
KECAMATAN TEGINENENG KABUPATEN PESAWARAN
PROVINSI BANDAR LAMPUNG

3
CV BERLIAN
DUSUN WONOREJO DESA TRIMULYO
KECAMATAN TEGINENENG KABUPATEN PESAWARAN
PROVINSI BANDAR LAMPUNG

4
CV BERLIAN
DUSUN WONOREJO DESA TRIMULYO
KECAMATAN TEGINENENG KABUPATEN PESAWARAN
PROVINSI BANDAR LAMPUNG

3. Umur Usaha dan/Kegiatan

Penambangan dan pengolahan batu andesite CV Berlian diharapkan

berlangsung selama kegiatan pertambangan masih beroperasi dan

berproduksi selama sekitar 10 Tahun.

4. Skala Usaha dan/atau Kegiatan

Kegiatan penambangan batu andesitini disamping bertujuan untuk

memasok bahan jadi untuk kebutuhan masyarakat lokal di provinsi Bandar

Lampung juga bertujuan untuk mengurangi resiko pendangkalan sungai

dengan terbentuknya delta, yang dapat mengancam rusaknya beberapa

fasilitas infrastruktur/fasilitas seperti jalan dan jembatan disepanjang

sungai sekitar akibat sedimentasi sungai yang menghalangi laju debit air.

Karena sumber utama bahan baku tempat galian adalah di sungai

sehingga akan dapat membantu pemerintah setempat dalam rangka

mempercepat program normalisasi sungai.

- Jenis Bahan Galian : Bahan Galian C (Andesit)

- Jumlah Cadangan : 1.500.000 m3

- Produksi : 12.500 m3/bulan

- Pemanfaatan Hasil : Bahan Bangunan

- Rencana Umur Kegiatan : 10 Tahun

- Sumber Energi yang digunakan :

5
CV BERLIAN
DUSUN WONOREJO DESA TRIMULYO
KECAMATAN TEGINENENG KABUPATEN PESAWARAN
PROVINSI BANDAR LAMPUNG

Jenis Sumber Kapasitas Kegunaan

Penggunanna (KVA)

PLN 500 Base camp, Pemecah


batu
Genset Cat 250 Cadangan

B.1 Tabel
Sumber Energi Yang Digunakan
Sumber : CV. Berlian 2016

- Tenaga Kerja Yang Diperlukan : 98 orang

Tahap Sarjana D3/SLTA Dibawah Jumlah


SLTA
Pra Konstruksi 2 5 10 17
Konstruksi 2 10 20 32
Operasi 2 10 20 32
Pasca Operasi 2 5 10 17
Jumlah 8 30 60 98
B.2 Tabel
Tenaga Kerja Yang Dibutuhkan
Sumber : CV Berlian 2016

- Eksploitasi/Penambangan Batuan Andesit :

i. Jalan Tambang : Panjang 3,5 KM - 5,0 KM

ii. Jalan Yang Dilalui :

- Jalan Desa : 3,5 KM

- Daerah Pemukiman : 1,0 KM 2,0 KM

iii. Cara Penggalian : Lihat Gambar

iv. Over Burden : Dikumpulkan di suatu tempat, dekat dengan

instalasi pengolahan sirtu.

v. Tinggi jenjang teras : 1,5 m 2,5 m.

vi. Jarak Penambangan Dari Bangunan Penting :

- Irigasi : 300 m

6
CV BERLIAN
DUSUN WONOREJO DESA TRIMULYO
KECAMATAN TEGINENENG KABUPATEN PESAWARAN
PROVINSI BANDAR LAMPUNG

- Bak Air : 550 m

- Pemukiman : 400 m 500 m

- Jembatan : 5.3 KM

- Hutan : 1,5 3,0 Km

- Tiang Listrik : 3,5 Km

- Jalan Raya : 3,5 Km

Penambangan Batu Andesit CV Berlian memerlukan modal investasi

untuk operasional sehingga dapat memenuhi kebutuhan peralatan,

mobilisasi tenaga kerja, kegiatan development, kegiatan produksi, dan

pengolahan produksi. Adapun tahapan kegiatan tersebut diuraikan

sebagai berikut.

a. Peralatan

Untuk melakukan penambangan membutuhkan peralatan terdiri :

- 2 unit Excavator berfungsi untuk menggali dan memuat kedalam dump

truck

- 3 unit dump truck sebagai alat angkut

- 1 Unit Wheel Loader Komatshu wa 350

- 1 Unit Crusher sebagai alat produksi

b. Tenaga Kerja

Untuk mencapai produksi 500ton/hari dibutuhkan tenaga kerja

15 orang yang terdiri tenaga Manager , Staf dan Operator alat berat

dan crusher, driver dump truck serta tenaga mekanis.

7
CV BERLIAN
DUSUN WONOREJO DESA TRIMULYO
KECAMATAN TEGINENENG KABUPATEN PESAWARAN
PROVINSI BANDAR LAMPUNG

c. Kegiatan Development

- Pembukaan jalan tambang

Untuk melakukan aktifitas penambangan maka terlebih dahulu

dilakukan pekerjaan pembuatan jalan tambang dengan lebar 15 meter dari

permuka

Kerja menuju ke crusher dan jalan produksi dan crusher ke jalan yang

telah tersedia.

- Pembangunan infrastruktur.

Pembangunan infrastruktur meliputi :

- Pembangunan jalan produksin lebar 12 meter, pembuatannya dilakukan

dengan menggunakan 1 unit Excavator

- Kantor lapangan, sarana ini diperuntukkan untuk memenuhi kebuthan

aktifitas karyawan dilapangan baik yang berhubungan dengan administrasi

maupun yang berhubungan dengan produksi

- Pembangunan workshop, pembuatan fasilitas shop dimaksudkan untuk

melayani kendaraan yang butuh perawatan dikarenakan kerusakan.

- Pembangunan Gudang Bahan peledak, pembuatan 3 unit gudang bahan

peledak berguna untuk menyimpan bahan peledak danfo, detonator dan

powergel. Masing masing memiliki gudang sendiri.

d. Kegiatan Produksi

Kegiatan produksi meliputi 2 kegiatan utama, yaitu :

8
CV BERLIAN
DUSUN WONOREJO DESA TRIMULYO
KECAMATAN TEGINENENG KABUPATEN PESAWARAN
PROVINSI BANDAR LAMPUNG

- Kegiatan penggalian dan pemuatan

Kegiatan penggalian dan pemuatan adalah excavator adalah excavator

merk Kobelko tipe KH 200 yang berkapasitas bucket 0,8 LCM. Dengan

menggunaklan formula :

PM = We x Efp x Ek x 60 / CT

Dimana :

P = Produksi alat muat M3 atau Ton

Efp = Efisiensi Pengisian, 85%

60 = Jumlah menit dalam 1 jam

CT = Waktu Edar

Ek = Efisiensi Kerja 80%

PM = 134,64 Ton/jam

Waktu produktif perhari 6 Jam

= = 6 x 134,64 ton/hari

= 807,84 ton/hari

Dengan target produksi 1000 ton/hari maka alat muat yang dugunakan

1 unit, dan 1 cadangan sehingga jumlah seluruhnya 2 unit

Kegiatan pengangkutan

Jarak antara permukaan kerja dengan crusher 750 meter, dibutuhkan

waktu edar 15 menit. Kegiatan pengangkutan dilakukan untuk

mengangkut material yang akan dipindahkan dari tempat permuka kerja

kedalam hopper, pada bagian samping hopper terdapat area yang

9
CV BERLIAN
DUSUN WONOREJO DESA TRIMULYO
KECAMATAN TEGINENENG KABUPATEN PESAWARAN
PROVINSI BANDAR LAMPUNG

digunakan untuk keperluan stock pile. Produksi alat angkut dibongkaran

dari ditumpuk pada stock pile yang berada disamping hopper.

Kemampuan produksi alat angkut perjam dihitung dengan formula :

Pa = w x Ep x 60 x 60 / Ct

Dimana

Pa = Produksi alat muat (ton/jam)

W = Kapasitas alat angkut, 18 ton

Ep = Efisiensi pengisian

60 = Jumlah menit dalam 1 jam

Ek = efisiensi kerja 83%

CT = waktu edar 20 detik

`Dari perhitungan pada lampiran diperoleh produksi alat angkut 345,6

ton/hari. Jumlah alat angkut yang digunakan sebanyak 3 unit.

e. Pengolahan Produksi

Pengolahan dilakukan dengan maksud untuk memperkecil ukuran batu

yang telah ditamban. Alat yang digunakan 1 unit crusher jenis jaw

crusher dengan kapasitas 70-100 ton/jam. Produksi yang dihasilkan

berukuran 2x1 cm, 3x2 cm dan abu batu. Kegiatan penambangan dan

pengolahan CV Berlian memungkinkan timbulnya dampak yang

ditimbulkan oleh proses penambangan. Adapun untuk menilai dampak

tersebut bisa dibedakan dari tahapan yang dilaksanakan dalam proses

penambangan dan pengolahan yaitu :

10
CV BERLIAN
DUSUN WONOREJO DESA TRIMULYO
KECAMATAN TEGINENENG KABUPATEN PESAWARAN
PROVINSI BANDAR LAMPUNG

a. Tahap Pra Konstruksi, antara lain meliputi kegiatan survey teknis

dan lingkungan, pemetaan dan pembuatan pra rencana, perijinan,

pembuatan rencana detail atau teknis (konstruksi dan tata ruang).

b. Tahap Konstruksi, antara lain meliputi kegiatan mobilisasi tenaga

kerja, mobilisasi alat muat dan material, pembangunan kantor

lapangan, dan fasilitas pendukung.

c. Tahap Pasca konstruksi, antara lain meliputi kegiatan demobilisasi

peralatan dan tenaga kerja, pematangan lahan, pemanfaatan

fasilitas utama dan pemeliharan pabrik pemecah batu.

C. GARIS BESAR KOMPONEN RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN

Komponen-komponen rencana usaha dan atau kegiatan yang akan

menimbulkan dampak potensial terhadap komponen lingkungan hidup dapat

diuraikan berdasarkan tahap-tahap kegiatan. Berdasarkan hasil pelingkupan,

komponen kegiatan yang diprakirakan berpotensi menimbulkan dampak

terhadap lingkungan akibat adanya Rencana Kegiatan Penambangan dan

Pengolahan Batuan Andesit oleh CV BERLIAN di Desa Gunung Sari,

Kecamatan Pasangkayu Kabupaten Mamuju Utara, Provinsi Sulawesi Barat,

adalah sebagai berikut :

a. TAHAP PRA-KONSTRUKSI

Kegiatan-kegiatan yang termasuk dalam tahap pra-konstruksi rencana

kegiatan Penambangan dan Pengolahan Batuan Andesit dapat dibedakan

menjadi beberapa kegiatan yaitu Sosialisasi, pembebasan lahan, survey

teknis dan pembuatan rencana detail atau teknis.

11
CV BERLIAN
DUSUN WONOREJO DESA TRIMULYO
KECAMATAN TEGINENENG KABUPATEN PESAWARAN
PROVINSI BANDAR LAMPUNG

1) Survei dan Pengukuran Survei lapangan terdiri dari kegiatan

pengukuran dan pemetaan lokasi penambangan. Untuk kepentingan

ini dilakukan penelitian tanah dan geologi. Kegiatan ini membutuhkan

sejumlah alat ukur dan tenaga kerja (tenaga ahli dan tenaga kerja

kasar).

2) Sosialisasi

Kegiatan sosialisasi rencana kegiatan Penambangan dan Pengolahan

Batuan Andesit merupakan salah satu bagian pelaksanaan studi

analisis mengenai dampak lingkungan hidup dalam bentuk studi UKL -

UPL. Kegiatan ini dilaksanakan dengan maksud memberikan informasi

dan pemahaman kepada masyarakat mengenai keberadaan, jadwal,

tahapan, serta hal lain yang berkaitan dengan dampak-dampak yang

ditimbulkan akibat rencana usaha dan/atau kegiatan. Kegiatan

sosialisasi dimaksudkan untuk menghindari adanya sikap

kontraproduktif dari masyarakat, terutama masyarakat di sekitar lokasi

rencana usaha. Bentuk sosialisasi yang diterapkan adalah dengan

pengumuman di media massa, pemasangan papan pengumuman

rencana usaha di sekitar areal yang diusahakan, dan pertemuan

langsung dengan masyarakat di sekitar areal usaha. Untuk

pelaksanaan sosialisasi berupa pertemuan secara langsung dengan

masyarakat di sekitar areal usaha berkoordinasi dengan instansi terkait

dari tingkat kecamatan dan desa, serta melibatkan tokoh masyarakat

dan pemuka adat.

12
CV BERLIAN
DUSUN WONOREJO DESA TRIMULYO
KECAMATAN TEGINENENG KABUPATEN PESAWARAN
PROVINSI BANDAR LAMPUNG

3) Pembebasan Lahan (termasuk pemukiman masyarakat)

Status lahan rencana Penambangan dan Pengolahan Batuan Sirtu

(Pasir dan Batu), di Dusun wonorejo Desa Trimulyo Kecamatan

Tegineneng Kabupaten Pesawaran Povinsi Bandar Lampung adalah

meliputi areal seluas 6 Ha, yang merupakan tumpukan/delta yang

berada di sekitar sungai Pangiang. Pada saat dilakukan studi

UKL/UPL, di lokasi rencana penambangan batuan Andesit tersebut

tidak dijumpai pemukiman penduduk yang berada sekita 3 kilo dari

lokasi penambangan. Sedangkan di lokasi tapak proyek tersebut

sudah 100% dilakukan pembebasan lahan, sedangkan areal yang

dicanangkan untuk rencana lokasi stockpile didekat mesin crucher

seluas 1 Ha juga telah disiapkan untuk difungsikan. Prosedur

pembebasan lahan dimulai dengan melakukan inventarisasi

kepemilikan tanah masyarakat yang dibuktikan dengan adanya surat

kepemilikan tanah yang sah ataupun surat penetapan penguasaan

tanah dari instansi yang berwenang, ataupun berdasarkan keterangan

tertulis dari aparat tingkat RT/RW/kelurahan dan saksi-saksi tokoh

masyarakat setempat. Tahap selanjutnya dilakukan pengukuran

lapangan bersama-sama dengan pemilik tanah, aparat dari instansi

terkait tingkat desa, kelurahan, kecamatan, kabupaten, dan juga

melibatkan saksi-saksi dari RT, RW, dan tokoh masyarakat yang ada.

Kesepakatan yang dicapai pada proses inventarisasi dan pengukuran

lapangan selanjutnya dituangkan dalam berita acara, dan digunakan

sebagai dasar pelaksanaan pembayaran ganti rugi dengan harga yang

13
CV BERLIAN
DUSUN WONOREJO DESA TRIMULYO
KECAMATAN TEGINENENG KABUPATEN PESAWARAN
PROVINSI BANDAR LAMPUNG
telah disepakati. Pelepasan hak dan penerimaan ganti rugi tanah

tersebut nantinya harus disaksikan oleh anggota-anggota panitia

pengadaan tanah Kabupaten Pesawaran. Pelepasan hak dan

penerimaan ganti rugi tanah tersebut di atas, disertai dengan

ketentuan-ketentuan sebagai berikut:

1) Bahwa bidang tanah ini bebas dari pembebanan hak tanggungan serta

tanggungan-tanggungan lainnya.

2) Bahwa apabila dikemudian hari terdapat gugatan-gugatan mengenai

bidang tanah tersebut, demikian pula berupa tagihan-tagihan yang berupa

tunggakan pajak sampai dengan tanggal berita acara tersebut, menjadi

tanggung jawab sepenuhnya dari pihak yang melepaskan hak dan

penerimaan ganti rugi.

3) Bahwa hak atas bidang tanah tersebut dilepaskan haknya dengan

maksud untuk dipergunakan menjadi lokasi rencana Penambangan dan

Pengolahan Batu Andesit. Pada tahap kegiatan pengadaan lahan ini

diprakirakan akan muncul dampak berupa terjadinya perubahan fungsi

lahan, perubahan jenis/sumber mata pencaharian penduduk, perubahan

pola kepemilikan lahan penduduk. Pengadaan lahan yang dimiliki oleh

masyarakat dan perusahaan dilakukan dengan cara ganti rugi, maka hal

tersebut akan meningkatkan pendapatan/ penghasilan masyarakat

setempat. Peningkatan pendapatan dari para pemilik lahan ini akan dapat

menimbulkan persepsi positif bagi para pemiliknya, namun sebaliknya

apabila dalam kegiatan pengadaan lahan tersebut tidak sesuai dengan

apa yang diharapkan oleh pemilik lahan, akan berpotensi memunculkan

14
CV BERLIAN
DUSUN WONOREJO DESA TRIMULYO
KECAMATAN TEGINENENG KABUPATEN PESAWARAN
PROVINSI BANDAR LAMPUNG

konflik sosial di masyarakat yang pada akhirnya akan dapat menyebabkan

munculnya persepsi negatif masyarakat terhadap rencana kegiatan.

4) Desain dan Tata Ruang

Kegiatan ini meliputi penyusunan desain teknis konstruksi dan tata letak

bangunan/fasilitas pendukung. Pekerjaan ini merupakan pekerjaan

lapangan dan laboratorium studio,dan gudang bahan peledak.

b. Tahap Konstruksi

i. Pekerjaan Persiapan

- Mobilisasi tenaga kerja yaitu kegiatan penyediaan tenaga kerja dari

daerah sekitar proyek atau luar untuk pelaksanaan kegiatan proyek.

- Mobilisasi alat dan material untuk kebutuhan persiapan pembangunan

pabrik pemecah batu dan fasilitas penunjang lainnya;

- Pembuatan dan pengoperasian base camp, bengkel, gudang, dan

sebagainya.

ii. Tahap Pelaksanaan

Penambangan Sirtu, akan dilakukan dengan 2 (dua) tahap, yaitu :

a) Menggunakan bahan peledak yang sesuai dengan perundang

undangan dan di design dengan tenaga ahli berpengalaman

dengan geometri :

- Burden = 2 meter

- Spacing = meter

- Stemming = 0,5 meter

- Powder Coloumb = 4 Meter

15
CV BERLIAN
DUSUN WONOREJO DESA TRIMULYO
KECAMATAN TEGINENENG KABUPATEN PESAWARAN
PROVINSI BANDAR LAMPUNG
Peledakan dilakukan dengan menggunakan detonator listrik yang telah

digabungkan dengan bahan peledak Danfo dari PT. Dahana dan

digabung Power Gel.

b) Menggunakan Alat-Alat Berat. Untuk kegiatan penggalian Batuan

hasil peledakan dalam rangka eksploitasi penambangan ini, akan

menggunakan alat-alat berat seperti backhoe, buldozer, dump truck.

Sehingga dengan menggunakan alat-alat berat, maka hasil galian

material Batuan Sirtu akan lebih produktif dan dapat meningkatkan

produktifitas tambang. Selanjutnya hasil galian tambang berupa batuan

akan ditampung di suatu tempat untuk dilakukan proses pengolahan

dengan mesin pemecah batu (stone crusser) sesuai dengan ukuran

yang dibutuhkan.

- Penyiapan lahan dan sarana kerja

Penyiapan lahan dan sarana kerja di dua lokasi yaitu tempat

pembangunan pabrik pemecah batu dan tempat diambilnya tambang

Sirtu;

- Pembangunan Base Camp. Base camp yang akan dibangun

berukuran 300-500 m2 dengan kapasitas tampung 50 orang.

Bangunan base camp berupa konstruksi non permanen yang

materialnya sebagian besar berasal dari lokasi setempat. Pada

tahapan ini dilakukan land clearing, membuat lokasi base camp sampai

dengan elevasi yang tidak terjangkau oleh kemungkinan adanya banjir

dan air pasang tertinggi, membangun base camp yang terdiri dari

bangunan-bangunan base camp, gudang kantor kontraktor, dapur

umum, kamar mandi/wc, dan rumah genset. Basecamp ini tidak

16
CV BERLIAN
DUSUN WONOREJO DESA TRIMULYO
KECAMATAN TEGINENENG KABUPATEN PESAWARAN
PROVINSI BANDAR LAMPUNG

berfungsi sebagai tempat tinggal tetap melainkan hanya berfungsi

sebagai tempat istirahat pada hari kerja. Kegiatan ini membutuhkan

sejumlah peralatan dan tenaga kerja (tenaga kerja menengah dan

tenaga kerja kasar). Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan pada

kegiatan ini diperkirakan 30 orang selama kurun waktu 200 hari.

C1. Gambar
Gudang Bahan Peledak

17
CV BERLIAN
DUSUN WONOREJO DESA TRIMULYO
KECAMATAN TEGINENENG KABUPATEN PESAWARAN
PROVINSI BANDAR LAMPUNG

C.2 Gambar
Gudang Bahan Peledak Tampak Depan

C.3 Gambar
Design Kantor Tampak Atas

18
CV BERLIAN
DUSUN WONOREJO DESA TRIMULYO
KECAMATAN TEGINENENG KABUPATEN PESAWARAN
PROVINSI BANDAR LAMPUNG

c.4 Gambar
Design Perkantoran Tampak Depan

iii. Mobilisasi Tenaga Kerja

Pada kegiatan ini dilakukan rekruitmen dan seleksi tenaga kerja

untuk kegiatan konstruksi. Rencana penerimaan tenaga kerja untuk

tahap konstruksi berjumlah 98 orang. Tenaga kerja yang akan

direkrut diutamakan berasal dari penduduk lokal untuk tenaga

kasar, sedangkan tenaga Engineer dan manager direkrut dari

tenaga yang telah berpengalaman. Sesuai dengan lingkup kegiatan

maka tenaga kerja yang dibutuhkan dapat diklasifikasikan sebagai

berikut :

- Tenaga Ahli Teknik Tambang (2 orang)

- Tenaga Ahli Teknik Pengairan (1 orang)

- Tenaga Administrasi (2 orang)

19
CV BERLIAN
DUSUN WONOREJO DESA TRIMULYO
KECAMATAN TEGINENENG KABUPATEN PESAWARAN
PROVINSI BANDAR LAMPUNG

- Tenaga kerja lapangan tetap (4 orang)

- Tenaga kerja lapangan tidak tetap (3 orang)

- Sopir/kernet truk (3 orang)

- Operator/Helper Excavator/Loader (4 orang)

- Operator Alkon (Mesin Pompa) (8 orang)

- Operator/Helper Pipa Penyedotan (8 orang)

Kebutuhan dan distribusi tenaga kerja yang digunakan sesuai dengan

jenis dan tahapan kegiatan.

iv. Mobilisasi Alat dan Material

a) Pekerjaan persiapan Pada tahapan pekerjaan persiapan ini meliputi:

- Mobilisasi semua peralatan dan personil inti ke lokasi proyek.

- Pemilihan lokasi base camp utama dan rencana lokasi quarry

material yang akan ditambang.

- Pengurusan perijinan Jenis dan jumlah peralatan yang akan

digunakan untuk pekerjaan penambangan material alam ini adalah :

20
CV BERLIAN
DUSUN WONOREJO DESA TRIMULYO
KECAMATAN TEGINENENG KABUPATEN PESAWARAN
PROVINSI BANDAR LAMPUNG

C.1 Tabel
Daftar Peralatan Kerja Yang Dimiliki
Sumber : CV. Berlian 2016

b) Pelaksanaan pekerjaan Adapun jenis dan jumlah material yang akan

dimobilisasi disesuaikan kebutuhan:

- Pembangunan 1 unit basecamp sebagai tempat istirahat tenaga kerja

lapangan, operator/helper dan sopir/kernet.

- Rute Mobilisasi

Dalam mobilisasi ini ruas jalan yang dilalui adalah ruas jalan Provinsi/

Kabupaten yang melewati permukiman dan jalan desa yang melewati

21
CV BERLIAN
DUSUN WONOREJO DESA TRIMULYO
KECAMATAN TEGINENENG KABUPATEN PESAWARAN
PROVINSI BANDAR LAMPUNG

perkebunan masyarakat. Mobilisasi peralatan selain membutuhkan

sejumlah alat bantu berupa logging dan dum truck juga dibutuhkan

tenaga kerja kelompok menengah dan buruh. Khusus material selain

bahan baku sirtu, pengadaannya sebagian didatangkan dari luar

lokasi, antara lain bahan bangunan instalasi air dan listrik dan BBM.

Peralatan Pemecah Batu Komponen peralatan pemecah batu (stone

crusser) sebagaimana tersaji dalam Gambar dan Tabel berikut.

Setiap peralatan di atas ditempatkan pada jarak sekitar 20 m satu

sama lain. Lokasi pabrik pemecah batu membutuhkan lahan sekitar

500 m2. Jadi, pada tahapan ini juga dilakukan land clearing pada lahan

seluas sekitar 500-1.000 m2.

C.5 Gambar
Mesin Crushing untuk batu Andesite

22
CV BERLIAN
DUSUN WONOREJO DESA TRIMULYO
KECAMATAN TEGINENENG KABUPATEN PESAWARAN
PROVINSI BANDAR LAMPUNG

No Nama Peralatan Jumlah Unit


1 Dump Hopper 1 buah
2 Jaw 1 buah
3 Coon 1 buah
4 Tunnel 1 buah
5 Screen 1 buah
C.2 Tabel
Daftar Peralatan Pabrik stone Crusher
Sumber : CV. Berlian 2016

c) Pembangunan Sarana Air Bersih

Pengadaan air bersih untuk mendukung aktivitas pabrik dan kegiatan

rutin karyawan dan perumahan masyarakat sekitar pabrik bersumber

dari air tanah. Pengadaan air bersih tersebut dilakukan dengan sistem

pompanisasi yang selanjutnya dialirkan pada reservoar sebelum

didistribusi.

d) Pembangunan Sarana Pengelolaan Limbah

Pengelolaan limbah yang dimaksud adalah limbah domestik dari

aktivitas pabrik dan karyawan.

Peralatan sanitasi lingkungan yang akan dipergunakan adalah WC.

Limbah dari unit ini selanjutnya dikumpulkan pada bak penampung dan

dilakukan pengolahan dengan sistem pengendapan dan peresapan.

Adapun limbah organik lainnya akan ditampung pada bak

penampungan yang secara terpisah dengan bak penampungan limbah

anorganik. Pengelolaan limbah ini dilakukan sesuai dengan prosuder

penanganan yang telah ditetapkan oleh pemerintah yang dinilai dapat

diterapkan di lokasi tersebut.

23
CV BERLIAN
DUSUN WONOREJO DESA TRIMULYO
KECAMATAN TEGINENENG KABUPATEN PESAWARAN
PROVINSI BANDAR LAMPUNG

e) Pembuatan Lokasi Penampungan Hasil Tambang

Ada 2 jenis lokasi penampungan Hasil Galian Tambang yang disiapkan

yakni, penampungan sementara (stock yard stationary), yang letaknya

di sekitar bantaran sungai yang jaraknya 200 meter dari pinggiran

sungai; lokasi kedua (stock file) berada di sekitar lokasi jetty pemuatan

yaitu pesisir pantai Desa Pangiang untuk tujuan antar pulau

(Kalimantan dll.), atau yang siap untuk dikapalkan. Masing-masing

lokasi tersebut membutuhkan lahan seluas 250 -500 m2. Jadi, pada

tahapan ini juga dilakukan land clearing pada lahan seluas 500 1.000

m2.

v. PASCA KONSTRUKSI (OPERASI TAMBANG)

Kegiatan pada tahap pasca konstruksi memberikan dampak terhadap

lingkungan adalah kegiatan operasi penambangan. Secara umum

dampak yang terjadi adalah perubahan tata guna lahan dan munculnya

jenis usaha lain.

i. Penambangan dan Penggalian

Pelaksanaan penambangan material alam (bahan galian tambang)

yang berlokasi di sekitar sungai dengan tetap memperhatikan aspek

lingkungan. Kegiatan penambangan dilakukan dengan menggunakan

metode tambang terbuka (Open pit minning) yang kegiatannya

langsung ke tahap penggalian (excavation), pemuatan (Loading),

pengangkutan (hauling), pengolahan (pemecah batu) dan penjualan

(Marketing). Hasil kerukannya adalah material pasir, kerikil dan

24
CV BERLIAN
DUSUN WONOREJO DESA TRIMULYO
KECAMATAN TEGINENENG KABUPATEN PESAWARAN
PROVINSI BANDAR LAMPUNG

kerakal. Alat yang digunakan adalah clamp shell dredger, excavator,

Whell loader yang berfungsi sebagai alat gali muat. Hasil

penambangan kemudian ditampung pada lokasi penampungan

sementara (stock yard stationary).

Kegiatan penambangan dilakukan setiap hari, Senin sampai Sabtu.

Pada Senin Jumat dilakukan pada jam 08.00 17.00 dan pada

Sabtu dilakukan pada jam 08.00 12.00.

ii. Pengangkutan dan Pengapalan. Ada 2 jenis pengangkutan

dalam kegiatan ini, yaitu:

Pengangkutan hasil tambang ke lokasi penampungan sementara

(stock yard stationary) termasuk bahan galian batuan yang siap

dipecah.

Pengangkutan hasil tambang yang langsung dikirim ke konsumen.

iii. Pemeliharan Unit

Pemeliharaan crusher dan pemeliharaan unit dilaksanakan secara

terus menerus melalui unit-unit kerja. Untuk pemeliharaan crusher

langsung dikordinasi Kepala Produksi. Sedangkan perawatan

peralatan penambangan di lapangan berupa alat-alat berat dan

Kendaraan operasional lainnya dikordinasikan kepala Bengkel.

vi. PASCA OPERASI TAMBANG

Komponen kegiatan pada tahap pasca operasi tambang memberikan

dampak terhadap lingkungan adalah kegiatan rehabilitasi dan

reklamasi pasca tambang. Secara umum dampak yang terjadi adalah

perubahan tata guna lahan dan munculnya jenis usaha lain.

25
CV BERLIAN
DUSUN WONOREJO DESA TRIMULYO
KECAMATAN TEGINENENG KABUPATEN PESAWARAN
PROVINSI BANDAR LAMPUNG

i. Penutupan Kegiatan penambangan

Setelah selesai pekerjaan penambangan material, maka lokasi quarry

material tersebut kondisinya direhabilitasi dan direstorasi yang

disesuaikan dengan Program Normalisasi sungai Pangiang dari

Pemda setempat, sehingga lokasi bekas penambangan tetap terjaga

dan ramah lingkungan. Alat yang digunakan

untuk melaksanakan pekerjaan ini adalah Buldozer dengan cara

menutup kembali lubang-lubang sisa pengambilan material tersebut

dan melakukan pekerjaan normalisasi sungai Pangiang sekitar lokasi

proyek. Sehubungan dengan berakhirnya masa operasional

penambangan, maka perlu penataan terhadap lahan bekas

penambangan dan upaya-upaya untuk alternatif usaha produktif.

Kegiatan ini akan menimbulkan dampak berupa perubahan tataguna

lahan seluas 6 ha dari lahan dan perubahan peruntukkannya untuk

kepentingan usaha produktif.

ii. Pengangkutan Hasil Pengerukan

Hasil pengerukan dalam rangka normalisasi sungai/lokasi

ditempatkan pada lubang-lubang atau tempat rendah yang banyak

terdapat di sekitar atau di luar lokasi proyek. Pengangkutan dilakukan

dengan truk, atau alat loader jika jarak pengerukan dengan lubang-

lubang atau tempat rendah cukup dekat.

26
CV BERLIAN
DUSUN WONOREJO DESA TRIMULYO
KECAMATAN TEGINENENG KABUPATEN PESAWARAN
PROVINSI BANDAR LAMPUNG

iii. Demobilisasi Alat dan Material

Dengan berakhirnya izin pengelolaan pertambangan ini maka semua

peralatan sesuai yang tercantum dalam Tabel 2.1 dan 2.2 di atas

dipindahkan kembali dari lokasi pertambangan.

iv. Pengelolaan Lahan Bekas Tapak Proyek

Ruang Lahan dan Tanah Sehubungan dengan berakhirnya masa

operasional penambangan, maka perlu penataan terhadap lahan

bekas penambangan dan upaya-upaya alternatif untuk usaha produktif.

Kegiatan ini akan menimbulkan dampak berupa perubahan tataguna

lahan seluas 6 ha dari lahan dan perubahan peruntukkannya untuk

kepentingan usaha produktif.

v. Persepsi Masyarakat

Semua dampak yang ditimbulkan oleh kegiatan penambangan dan

pengolahan Batuan SIRTU pada tahap pasca operasi akan bermuara

pada persepsi masyarakat, khususnya masyarakat desa Trimulyo.

Persepsi yang muncul dapat bersifat positif dan dapat pula bersifat

negatif. Persepsi masyarakat terhadap kegiatan Penambangan bahan

galian golongan C dan fasilitas penunjangnya tetap sangat penting

artinya meskipun kegiatan

operasionalnya telah berakhir. Sumber dampaknya adalah

penanganan lokasi setelah berakhirnya masa operasi. Pembongkaran

fasilitas dengan menggunakan tenaga kerja lokal dapat menimbulkan

persepsi positif. Namun dapat pula terjadi sebaliknya yaitu terjadi

persepsi negatif bila kegiatan tersebut menggunakan tenaga kerja dari

27
CV BERLIAN
DUSUN WONOREJO DESA TRIMULYO
KECAMATAN TEGINENENG KABUPATEN PESAWARAN
PROVINSI BANDAR LAMPUNG

luar daerah dan bekas material yang dibongkar dibuang sembarangan.

Selain itu proses pemutusan hubungan kerja (PHK) juga dapat

menimbulkan persepsi negatif bila tidak dipersiapkan dengan baik atau

tidak mengikuti peraturan ketenaga-kerjaan. Kegiatan PHK akan

dilakukan sesuai peraturan tenaga kerja dengan memberikan semua

hak-hak pekerja. Seluruh kegiatan tersebut menimbulkan dampak

primer sekaligus dampak turunan paling akhir dari adanya kegiatan

penambangan bahan galian golongan C (Tambang Golongan Galian

Batuan) berupa pembentukan persepsi masyarakat terhadap

keberadaan perusahaan CV. Berlian.

28
CV BERLIAN
DUSUN WONOREJO DESA TRIMULYO
KECAMATAN TEGINENENG KABUPATEN PESAWARAN
PROVINSI BANDAR LAMPUNG

D. SURAT PERNYATAAN

Surat pernyataan ini dibua oleh CV Berlian dengan menggunakan

materai Rp.6000 (Terlampir).

SURAT PERNYATAAN
Nomor: L020/BT-ARSR/DIR//07-14

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Marsono

Jabatan : Direktur

Nama Perusahaan : CV. Berlian

Jenis Usaha : Pertambangan Batu Andesit

Dengan ini menyatakan bahwa :

- Dukomen UKL-UPL CV. Berlian di Dusun Wonorejo Desa Trimulyo

Kecamatan Tegineneng Kabupaten Pesawaran dan fasilitasnya telah kami

buat dengan sebenarnya.

- Kami bersedia melaksanakan dan mematuhi ketentuan-ketentuan dan

kewajiban yang tertuang dalam dokumen UKL-UPL CV. Berlian di Dusun

Wonorejo Desa Trimulyo Kecamatan Tegineneng Kabupaten Pesawaran.

- Bila kami tidak melaksanakan sebagaimana tercantum dalam butir dua

maka kami bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang

berlaku.

29
CV BERLIAN
DUSUN WONOREJO DESA TRIMULYO
KECAMATAN TEGINENENG KABUPATEN PESAWARAN
PROVINSI BANDAR LAMPUNG

Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya untuk

dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Tegineneng, Januari 2017


CV. Berlian

MARSONO
Direktur CV. Berlian

30
CV BERLIAN
DUSUN WONOREJO DESA TRIMULYO
KECAMATAN TEGINENENG KABUPATEN PESAWARAN
PROVINSI BANDAR LAMPUNG

E. Daftar Pustaka

1. Anonim Kecamatan Tegineneng Dalam Angka Tahun 2016 Kecamatan

tegineneng

2. Anonim Materi Pelatihan UKL-UPL ITS Tahun 2011, Pusat KLH LPPM

ITS.

3. Biswas, A K. And Geping, Q (1987), Enviromental Impact Assesment For

Development Countries United Nations University, Tycooly International,

London,232 pp.

4. Fandeli, Chafied, ed., 1992. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan

Prinsip Dasar dan Penerapannya dalam Pembangunan, Liberty,

Yogyakarta.

5. Kementrian Negara Lingkungan Hidup (2002), Himpunan Peraturan

Perundang Undangan di Bidang Lingkungan Hidup dan Pengendalian

Dampak di Era Otonomi Daerah.

6. Tom Koten Tony, 1994,Lingkungan Hidup dan Pembangunan dalam Era

Globalisasi, Kloang Klede Jaya.

31
CV BERLIAN
DUSUN WONOREJO DESA TRIMULYO
KECAMATAN TEGINENENG KABUPATEN PESAWARAN
PROVINSI BANDAR LAMPUNG

32

Anda mungkin juga menyukai