Anda di halaman 1dari 30

FORMULIR UKL-UPL

CV. MUTIARA MAKMUR

Rencana Kegiatan Penggalian Sirtu (KBLI 08103)


WIUP Nomor 545/324/124.2/WIUP/2023 : 6,89 Ha

Desa Kunjorowesi dan Desa Manduro Manggung Gajah,


Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto, Provinsi Jawa Timur
IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB USAHA DAN/ATAU KEGIATAN

Nama Perusahaan CV. Mutiara Makmur

Alamat Kantor Dusun Kandangan, Desa Kunjorowesi, Kec. Ngoro, Kab. Mojokerto, Prov. Jawa
Timur
Telepon 081931555699
Email mutiaramakmur146@gmail.com
Penanggung Jawab Junaedi
Jabatan Direktur
NIB 1297000702343
Bidang Usaha Penggalian Sirtu (08103)
Alamat Usaha Desa Kunjorowesi dan Manduro Manggung Gajah, Kecamatan Ngoro,
Kabupaten Mojokerto
Status Modal PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri)
DESKRIPSI RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN
Nama Rencana Usaha dan/atau Kegiatan
Rencana Kegiatan Penggalian Sirtu CV. Mutiara Makmur dengan Luas Wilayah IUP
OP 6,89 Ha di Desa Kunjorowesi dan Manduro Manggung Gajah, Kecamatan Ngoro,
Kabupaten Mojokerto.

Lokasi Rencana Usaha Dan/Atau


Kegiatan
Lokasi penambangan berada di Desa Kunjorowesi dan Manduro Manggung Gajah
Provinsi Jawa Timur sesuai Wilayah Izin Usaha Pertambangan (WIUP) Pertambangan
Batuan Komoditas Tanah Urug Nomor 545/324/124.2/WIUP/2023.
Secara umum, wilayah usulan IUP OP CV. Mutiara Makmur dibatasi oleh :

Sebelah Utara : PT. Etika Darmakonserens (Factory)


Sebelah Timur : Pemukiman Desa Manduro Manggung Gajah
Sebelah Selatan : Pemukiman Desa Manduro Manggung Gajah
Sebelah Barat : Pemukiman Desa Kunjorowesi
KOORDINAT LOKASI

Peta Usulan IUP OP CV Mutiara Makmur


Kesesuaian Lokasi Kegiatan Terhadap Rencana Tata Ruang
Kabupaten Mojokerto

Lokasi kegiatan berdasarkan Peraturan


Daerah Kabupaten Mojokerto No. 9 Tahun
2012, Pasal 45 dan 51 tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten
MojokertoTahun 2012-2032 yang
menyatakan bahwa Pertambangan Batuan
salah satunya terdapat pada Kecamatan
Ngoro

CV. Mutiara Makmur telah mendapat Surat


Informasi Kesesuaian Tata Ruang nomor
650/11350/416-103/2023 dari Dinas PUPR
Kabupaten Mojokerto, yang menyatakan bahwa
lokasi IUP OP usulan CV. Mutiara Makmur
masuk kedalam Pola Ruang Permukiman
Pedesaan.
Pember ian Per izinan Ber usaha (PIPPIB) Tahun 2023 Per iode I
Kesesuaian Lokasi Kegiatan Terhadap Peta Indikatif Penghentian

Berdasarkan overlay lokasi rencana


Penambangan Sirtu CV. Mutiara
Makmur dengan peta PIPPIB sesuai
lampiran Surat Keputusan Menteri
Lingkungan Hidup Dan Kehutanan
Republik Indonesia Nomor:
SK.3554/MENLHK-PKTL/IPSDH/PLA.1
3/2023 disimpulkan bahwa lokasi
rencana kegiatan termasuk dalam area
penggunaan lain dan Tidak termasuk
dalam area Penghentian Pemberian
Izin Baru
SKALA/BESARAN RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN
A. SUMBERDAYA DAN
CADANGAN

SUMBERDAY
A

CADANGAN
B. Rekomendasi Geometri dan Dimensi Lereng

Rencana geometri desain lereng tambang


yang digunakan ialah :

Lereng Tunggal
Tinggi Lereng : 7 meter
Sudut Lereng : 70o

Lereng keseluruhan
Tinggi Lereng : max 7 meter,
Lebar : 5 meter
Tinggi Keseluruhan : 84 m
Sudut Lereng Keseluruhan : 34o
C. Rencana Penggunaan Lahan untuk Kegiatan Penambangan
Bukaan Lahan Per-Tahun

Rincian Penggunaan Lahan


D. Metode Penambangan dan Rencana Produksi
Metode Penambangan Rencana Produksi

Metode penambangan yang di gunakan Sirtu


Tahun ke-
adalah metode tambang terbuka dengan m3 Ton
sistem penambangan Quarry “Side Hill 1 106.625 220.714
Type”.
2 159.475 330.113

Rencana penambangan di lokasi IUP 3 138.775 287.264


memiliki luasan area sebesar 6,12 hektar 4 87.650 181.436
Penambangan dimulai dari elevasi 230 5 92.925 192.355
mdpl hingga elevasi terendahnya di 145
Total 585.450 1.211.882
mdpl dengan kedalaman penggalian
menyesuaikan tebal endapan dan kondisi
kontur eksisting.
E. Pengolahan dan Pengangkutan
Pengolahan Pengangkutan

Pada kegiatan penambangan Sirtu CV. Sistem penjualan yang dilakukan CV. Mutiara
Makmur menggunakan sistem Free on Board.
Mutiara Makmur Tidak
Sirtu akan dijual lepas kepada perusahaan atau
direncanakan adanya kegiatan perorangan.
pengolahan. Pengangkutan Sirtu akan menggunakan kendaraan
jenis dump truck dengan kapasitas angkut 5 m³,
dengan maksimal pengangkutan yang
direncanakan adalah 70 rit/hari.
F. Rencana Reklamasi

Reklamasi lahan bekas tambang permukaan dilakukan pada saat penambangan


masing-masing blok selesai hingga saat pasca tambang. Pelaksanaan reklamasi
meliputi kegiatan pembongkaran infrastruktur tambang, penataan lahan,
revegetasi (penanaman kembali), pengelolaan lubang (void) dan pemeliharaan.
Kebutuhan bibit untuk kegiatan revegetasi adalah sebagai berikut:
 Tanaman Penutup (Pueraria Javanica) : Ditebarkan di seluruh area yang
akan direklamasi sebelum dilakukan penanaman tanaman lokal. Kebutuhan
tanaman penutup sekitar 3 kg/hektar.
 Sengon : Bibit sengon akan ditanam pada lantai jenjang tambang dengan
jarak tanam 5 m x 5 m. Kebutuhan per hektarnya diperkirakan mencapai 800
batang.
G. Peta Kemajuan Tambang dan Rencana Reklamasi

Tahun ke- Peta Kemajuan Tambang Peta Rencana Reklamasi

Tahun ke-1 -

Tahun ke-2
Tahun ke- Peta Kemajuan Tambang Peta Rencana Reklamasi

Tahun ke-3

Tahun ke-4
Tahun ke- Peta Kemajuan Tambang Peta Rencana Reklamasi

Tahun ke-5
H. Tenaga Kerja I. Kebutuhan Peralatan

Total Tenaga Kerja sebanyak 13 Orang


J. Kebutuhan Air Bersih K. Timbulan Limbah Cair Domestik

Jumlah tenaga kerja : 13 Orang Limbah cair domestic = 80% x total penggunaan air
Standar kebutuhan air : 50 liter/orang/hari = 80% x 0,65 m3/hari
Kebutuhan air bersih = 50 x 13 = 0,52 m3/hari
= 650 L/hari
Air limbah akan ditampung di septic tank
= 0,65 m³/hari
portable untuk selanjutnya diserahkan ke pihak

K. Timbulan Limbah Padat Domestik ketiga untuk dikelola di luar area tambang.

Limbah padat = tenaga kerja x timbulan


=13 orang x 0,75
liter/orang/hari = 9,75
liter/hari
= 0,00975 m3/hari
L. Timbulan Limbah B3 M. Timbulan Limbah Padat

Limbah cair domestic = 80% x total penggunaan air


Jumlah tenaga kerja : 13 Orang
= 80% x 0,65 m3/hari
Standar kebutuhan air : 50 liter/orang/hari
= 0,52 m3/hari
Kebutuhan air bersih = 50 x 13
= 650 L/hari Air limbah akan ditampung di septic tank
= 0,65 m³/hari portable untuk selanjutnya diserahkan ke pihak
ketiga untuk dikelola di luar area tambang.
PERSETUJUAN TEKNIS

Persetujuan Pada penambangan Sirtu CV. Mutiara Makmur tidak ada kegiatan crusher plant pada
Teknis Baku Mutu pemrosesan material galian dan tidak ada aktivitas yang menimbulkan emisi tinggi,
Emisi sehingga Persetujuan Teknis Pemenuhan Baku Mutu Emisi tidak disusun.

Rincian Teknis Kegiatan penggalian Sirtu oleh CV. Mutiara Makmur menghasilkan limbah B3, CV.
Penyimpanan Mutiara Makmur wajib memiliki TPS LB3 dan menyusun Rincian Teknis TPS Limbah
Sementara B3 yang disampaikan pada Lampiran 6 dokumen UKL-UPL.
Limbah B3
Persetujuan Air Limbah yang dihasilkan saat pada kegiatan penambangan oleh CV. Mutiara Makmur
Teknis berupa air limbah domestik yang akan ditampung pada septic tank portable untuk
Pemenuhan Baku kemudian diserahkan kepada pihak ketiga yang memiliki izin, sehingga tidak
Mutu Air Limbah diperlukan untuk menyusun Persetujuan Teknis Pemenuhan Baku Mutu Air
Limbah.

Persetujuan CV. Mutiara Makmur telah memiliki Rekomendasi Teknis Andalalin No 551/2294/416-
Teknis Terkait 104/2023 tanggal 5 Oktober 2023 yang diterbitkan oleh Dinas Perhubungan Kabupaten
Dampak Lalu Mojokerto, dapat dilihat pada Lampiran 2.
Lintas
JADWAL PENAMBANGAN
Dampak Lingkungan yang Ditimbulkan
B. Tahap Konstruksi
A. Tahap Pra Konstruksi
1. Mobilisasi Tenaga Kerja
1. Penginformasian Rencana Penambangan • Peningkatan Kesempatan kerja
● Keresahan masyarakat
• Keresahan Masyarakat

2. Pembangunan Fasilitas Penunjang


2. Pengurusan Perizinan
• Penurunan Kualitas Badan Air Saluran Pembuangan
● Persepsi Negatif Masyarakat
• Gangguan Estetika Lingkungan

3. Mobilisasi Peralatan Tambang


• Peningkatan Kebisingan
• Penurunan Kualitas Udara
• Potensi Kerusakan Jalan
• Bangkitan Lalu Lintas

4. Persiapan Lahan Tambang


• Perubahan fungsi dan tata guna lahan
Dampak Lingkungan yang Ditimbulkan

C. Tahap Operasi 3. Pemeliharaan Angkutan Tambang


1. Kegiatan Pertambangan
• Timbulan Limbah B3
● Perubahan Tata Guna dan Fungsi Lahan
● Penurunan Kualitas Udara
● Peningkatan Kebisingan
● Potensi Erosi dan Longsor
● Penurunan Kualitas Air Permukaan
2. Pengangkutan Bahan Tambang
● Ceceran Material
● Bangkitan Lalu Lintas
● Kerusakan Jalan
● Gangguan Kenyamanan Lingkungan
● Peningkatan kebisingan
Dampak Lingkungan yang Ditimbulkan

D. Tahap Pasca Tambang 3. Demobilisasi Peralatan dan Material


1. Reklamasi/Rehabilitasi Tambang • Penurunan Kualitas Udara
● Perubahan Estetika Lahan • Peningkatan Kebisingan
● Penurunan Komunitas Flora dan Fauna
• Bangkitan Lalu Lintas
● Peningkatan Kualitas Udara
● Peningkatan Kebisingan
2. Demobilisasi Tenaga Kerja
● Timbulnya Keresahan Tenaga Kerja
● Hilangnya Kesempatan Kerja
Matriks Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL)
Tahap Pra Konstruksi
Tahap Konstruksi
Tahap Operasi
Tahap Pasca Operasi
PETA UKL
PETA UPL
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai