PERMASALAHAN BIROKRASI
NO. DIMENSI PERMASALAHAN
1.
Pola pikir dan budaya kerja (mind set and culture set)
Akuntabilitas Pemerintah Peraturan perundangan
Belum mampu menciptakan birokrat yang profesional, yang berorientasi pada pelayanan yang lebih baik dan kinerja yang optimal
Masih terdapat kesalahan dan penyalahgunaan wewenang dalam administrasi kepemerintahan Masih banyak peraturan perundang-undangan yang overlapping, tidak konsisten, multiinterpretasi, yang perlu ditinjau ulang, diselaraskan, dan disempurnakan
2. 3.
4.
Pelayanan Masyarakat
Manajemen SDM
masih belum memenuhi kebutuhan masyarakat, dan hak dasar yang dimiliki oleh warganegara, serta jauh dari kepuasan masyarakat
Manajemen SDM belum diimplementasikan secara total untuk meningkatkan kinerja pegawai dan organisasi 2
5.
Masyarakat
Pegawai
Mendukung kinerja menjadi lebih baik; Meningkatkan pemahaman bahwa pekerjaan mereka adalah career, bukan job.
Pencapaian visi dan misi lebih optimal melalui pelaksanaan tugas dan fungsi yang maksimal.
6
Kementerian
Integritas
Akuntabilitas Transparansi Penegakan hukum/aturan Desentralisasi/pembagian wewenang Antisipatif Inovatif
8
2025
Tata kelola kepemerintahan yang baik dan mantap melalui birokrasi negara yang profesional, integritas tinggi, dan berorientasi pada pelayanan publik.
2014
Jumlah Aparatur yang proporsional dan profesional Tata kelola kepemerintahan yang baik dan bersih Birokrasi yang akuntabel dan memiliki kapasitas Mobilitas pegawai antar pusat dan daerah Penghasilan dan kesejahteraan Aparatur meningkat Pelayanan publik berkualitas
9
PELAKSANAAN REFORMASI
Proses Kerja
Pengawasan Publik Manajemen SDM Peraturan dan perundangan Pengawasan Internal Akuntabilitas Partisipasi K/L/Pemda
Pelayanan Publik
10
MANAJEMEN PERUBAHAN
Setiap perubahan yang drastis seringkali menimbulkan dampak yang perlu dikelola sedemikian rupa sehingga perubahan tersebut menjadi sarana perbaikan bagi organisasi.
TUJUAN
Diseminasi seluruh program reformasi birokrasi kepada seluruh aparatur Kementerian Agama (Sep Des 2010) Perubahan mindset dan culture set. Pelaksanaan reformasi birokrasi berjalan dengan lancar Dampak yang diakibatkan reformasi birokrasi dan perubahan yang terjadi dapat diantisipasi dengan baik.
11
SASARAN
KRITERIA KEBERHASILAN
Belum tercapai karena: Masih rendahnya kualitas pelayanan publik yang dilaksanakan oleh sebagian aparatur pemerintah; Masih terdapat pelayanan yang berbelitbelit serta tumpang tindih kewenangan yang mengakibatkan pelayanan publik tidak efisien, biaya tinggi, dan tumbuh penyalahgunaan wewenang; Kondisi disiplin Pegawai Negeri Sipil yang masih belum optimal.
12
STARTING POINT
1. Titik awal (starting point) untuk mendukung pelaksanaan reformasi birokrasi harus diawali dan dibenahi dengan penegakan disiplin kerja dan etos kerja Pegawai Negeri Sipil itu sendiri. 2. Persoalan yang dapat berdampak pada tinggi rendahnya tingkat disiplin kerja Pegawai Negeri Sipil: a. Sistem manajemen kepegawaian yang belum diarahkan pada kompetensi dan kinerja (competence and performance) setiap PNS; b. Sistem remunerasi PNS yang juga belum didasarkan pada merit system, sehingga cenderung mengakibatkan PNS bekerja pada tingkat minimal.
13
DISIPLIN PEGAWAI
1. Disiplin pegawai dapat diartikan suatu sikap atau perilaku dan perbuatan yang sesuai dengan peraturan-peraturan yang telah ditetapkan oleh instansi di mana pegawai itu bekerja baik secara tertulis maupun tidak tertulis. 2. Disiplin dapat dibedakan menjadi 2 (dua): a. Disiplin positif merupakan suatu hasil pendidikan, kebiasaan atau tradisi dimana seseorang dapat menyesuaikan dirinya dengan keadaan; b. Disiplin negatif merupakan sikap patuh yang disebabkan oleh adanya perasaan takut akan hukuman
14
Pelanggaran disiplin adalah setiap ucapan, tulisan, atau perbuatan PNS yang tidak menaati kewajiban dan/atau melanggar larangan ketentuan disiplin PNS, baik yang dilakukan didalam maupun diluar jam kerja.
16
17
18
PENYEMPURNAAN ORGANISASI
KEBIJAKAN di bidang organisasi diarahkan pada penataan dan rasionalisasi struktur organisasi dalam rangka membentuk organisasi yang efektif, efisien dan proporsional. 1. TUJUAN: tersusunnya struktur organisasi Kementerian Agama yang mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi; 2. PRINSIP: Modernisasi, penggabungan, dan penajaman dengan membagi habis fungsi dan penyusunan jabatan fungsional baru; 3. KRITERIA KEBERHASILAN: struktur mampu mewujudkan visi dan misi; 4. PMA No. 10 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kemenag Pusat; 5. TINDAK LANJUT: Penyusunan PMA Instansi Vertikal.
19
20
PENGEMBANGAN SDM
1. Penguatan sistem manajemen pengembangan SDM melalui Pembangunan Assessment Center. 2. Penyiapan perangkat asesmen kompetensi individu, baik SPM, SOP maupun juklak/juknis lainnya sebagai acuan dalam pelaksanaan asesmen, serta dokumen peta kompetensi individu pegawai. 3. Hasil asesmen digunakan untuk meningkatkan kompetensi pegawai dan karir pegawai, serta untuk pemetaan soft competency dalam menempatkan personalia pada suatu jabatan tertentu.
21
PERATURAN PERUNDANGAN
Inventarisasi dan pemetaan peraturan dan perundangundangan yang ada. Pemetaan peraturan dan perundang-undangan dilakukan dengan mengklasifikasi per-UU-an berdasarkan tugas dan fungsi. Penataan terhadap peraturan perundang-undangan dengan tujuan agar lebih tertib, tidak tumpang tindih, dan kondusif, melalui: a. penyempurnaan regulasi yang ada, b. deregulasi, dan c. membuat regulasi baru.
22
PENGAWASAN INTERNAL
1. PENEGAKAN DISIPLIN Jadwal kehadiran dan kepulangan mengikuti Keppres Nomor 68 Tahun 1985 tentang Hari kerja di lingkungan lembaga pemerintah, masuk pukul 07.30 dan pulang pukul 16.00/16.30. Penggunaan alat kehadiran pegawai berupa fingerprint, Pembayaran uang makan yang disesuaikan secara ketat dengan jumlah kehadiran, 2. PENEGAKAN KODE ETIK Membangun perilaku disiplin dan penerapan kode etik pegawai; Membangun pegawai yang ikhlas, amanah, profesional, taat azas, menghargai kebersamaan, dan bisa diteladani. 3. KEPATUHAN TERHADAP PERATURAN PERUNDANGAN DALAM PELAKSANAAN TUGAS Melakukan pengawasan terhadap operasionalisasi tugas sesuai dengan peraturan perundang-undangan Melakukan audit operasional yang berhubungan dengan peningkatan kinerja 23
AKUNTABILITAS
1. Pelaksanaan program dan anggaran yang diwujudkan dengan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) oleh BPK-RI 2. Opini WTP didasarkan atas pemenuhan syarat: a. Kesesuaian dengan standar akuntansi pemerintahan b. Kecukupan pengungkapan c. Kepatuhan terhadap peraturan perundangundangan d. Pengendalian internal yang memadai 3. Membangun transparansi kebijakan dan pelaksanaan kepada publik
24
PELAYANAN PUBLIK
1. Dalam rangka pelaksanaan Reformasi Birokrasi, Kementerian Agama harus melaksanakan program percepatan (quick wins). 2. Program Percepatan ditujukan untuk membangun kepercayaan masyarakat dalam waktu singkat terhadap citra Kementerian Agama melalui penyelenggaraan layanan yang berkualitas. 3. Layanan yang dipersiapkan untuk quick wins berdasar KMA No.118/2010 adalah: a. Pendaftaran haji b. Penerimaan CPNS c. Administrasi Nikah d. Sertifikasi Guru dan Dosen e. Beasiswa
25
Sosialisasi Pelaksanaan RB kepada Pejabat Eselon I & Mar 2010 II oleh Kementerian PAN & RB Penyampaian Dokumen Usulan RB untuk Tim RB Nasional Quick Wins: -penyiapan-penyiapan awal -Penetapan PMA Quick Wins -Sosialisasi dan workshop Penetapan dokumen pendukung: -PMA tentang Struktur Organisasi Pusat -Job Grading -SOP -Disiplin Kerja -Kode Etik Pegawai Inventarisasi Regulasi, Revisi dan Deregulasi 7 Juni 2010
Mar-Jun 2010 Aug-Sept 2010 Jan-Feb 2011 Aug 2010 Nov 2010 Des 2010 Des 2010 Des 2010 Jan-Apr 26 2011
8 9 10
11
12 13
Feb 2011?
Feb 2011? Jun 2011?
27
Bahan Sosialisasi
Sosialisasi Penyusunan Pedoman/Juklak/Juknis Workshop Pendampingan Penerbitan Aturan Workshop Workshop Pendampingan Implementasi Aturan 28
Sosialisasi
Pendampingan
Implementasi Aturan
PENATAAN SISTEM
Kegiatan Penataan Sistem terdiri dari:
1. Kegiatan Analisis jabatan: penyediaan dokumen uraian jabatan dan peta kebutuhan tenaga pada masing-masing jabatan struktural.
2. Evaluasi jabatan: penyediaan job grading seluruh pegawai di lingkungan Kementerian Agama. 3. Profil kompetensi: untuk pemetaan kompetensi seluruh pegawai dan pegawai pada masing-masing jabatan. 4. Tunjangan kinerja (remunerasi): sistem remunerasi baru (tunjangan kinerja)/job pricing yang benar-benar equal pay for equal work (merit system).
29
Job Analysis
Job Evaluation
Job Classification
Job Grading
Job Pricing
Informasi Jabatan, sebagai bahan yang digunakan untuk melakukan analisis. Terdiri dari: a. Nama jabatan b. Ikhtisar jabatan c. Tujuan jabatan d. Uraian tugas dan kegiatan e. Bahan yang digunakan f. Alat yang digunakan g. Hasil kerja h. Wewenang i. Tanggung jawab j. Dimensi k. Hubungan kerja l. Masalah dan tantangan m. Resiko bahaya n. Persyaratan jabatan o. Kedudukan dalam organisasi
30
Job Description
Job Analysis
Hasil dari Analisis Jabatan diperoleh: a. Uraian jabatan b. Spesifikasi jabatan c. Peta jabatan
Job Evaluation
Job Classification
Job Grading
Job Pricing
31
Job Description
Metode atau alat yang digunakan dalam evaluasi jabatan adalah FES (Factor Evaluation System)
Komponen yang dievaluasi: 1. Ruang Lingkup Program dan Dampaknya 2. Wewenang Manajerial 3. Koordinasi dan Pengintegrasian 4. Hubungan Personal Sifat Hubungan & Tujuan Hubungan 5. Situasi Khusus
Job Analysis
Job Evaluation
Job Classification
Job Grading
Job Pricing
32
Job Description
KLASIFIKASI
Job Analysis
PERINGKAT JABATAN
KELOMPOK JABATAN
Job Evaluation
Peringkat 118
Manajerial
Non-Manajerial
Fungsional Khusus/Tertentu
Fungsional Umum
Job Pricing
33
Job Analysis
II
Job Evaluation
III
Job Classification
IV
Job Grading
Job Pricing
Kisaran Bobot Minimal Maksimal 951 1000 901 950 851 900 801 850 751 800 701 750 651 700 601 650 551 600 501 550 451 500 401 450 351 400 301 350 251 300 201 250 151 200 100 150
34
Job Analysis
II
Fungsional Khusus III
Job Evaluation
Job Classification
IV
Fungsional Umum/Khusus
Job Grading
Pelaksana/Fungsional Umum
Job Pricing
35
PENERAPAN SANKSI
PP No. 53/2010 Disiplin Pegawai Negeri Sipil
SANKSI
50% 50%
50%
37
Pembebasan Jabatan
Pemberhentian dengan Hormat Tidak Atas Permintaan Sendiri Pemberhentian Tidak Dengan Hormat
95%
100% 100%
Lama Keterlambatan
1 Menit 30 Menit 31 Menit 60 Menit 61 Menit 90 Menit >90 Menit
Potongan
0,5 % 1% 1,25 % 2,5 %
38
39
1. Analisa & evaluasi organisasi & proses bisnis 2. Penyusunan draft final dokumen RB 3. Penyusunan & pengajuan proposal 4. Pemaparan RB 5. Penataan Organisasi Pusat 6. Alokasi anggaran 7. Persiapan penyusunan grading & remunerasi 8. Penyampaian usulan grading & remunerasi 2010
2014
1. Penataan pegawai 2. Penerapan BSC dalam penetapan IKU pada level eselon III 3. Pelaksanaan assessment center 4. Evaluasi organisasi & proses bisnis 5. Evaluasi grading 6. Monev
1. Evaluasi organisasi & proses bisnis 2. Penataan pegawai 3. Penerapan BSC dalam penetapan IKU pada level eselon II 4. Pelaksanaan assessment center 5. Evaluasi grading 6. Monev
2013
Terima Kasih