Anda di halaman 1dari 9

Skenario C BLOK 20 (Kesehatan Lingkungan)

Sebuah desa terletak di pinggir jalan raya Lintas Sumatera di Ogan Ilir yakni di desa Mjt. Komunitas di sini terdiri atas sekitar 500 KK dengan populasi sekitar 2000 orang. Mata pencaharian utama di desa ini adalah pertanian dan pertukangan. Pertanian terutama padi sawah dan karet alam. Rumah penduduk beragam ada yang dari kayu dan ada yang dari semen sesuai dengan kemampuan ekonomi mereka. Dari kedua jenis itu, ada pula yang lantainya dari tanah. Anakanak dan orang dewasa sebagian memakai alas kaki tapi lebih banyak yang telanjang kaki. Sumber air utama masyarakat untuk kebutuhan domestik adalah sungai Ogan; juga dair air rawa yaitu dari sawah di sekitar desa. Sebagian besar KK memiliki sumur sendiri, namun sumur tersebut biasanya kering di musim kemarau. Sumber energi yang digunakan penduduk untuk lampu/penerangan adalah listrik; untuk masak memasak sebagian besar masih memakai kayu bakar, sebagian kecil memakai kompor minyak tanah, tapi sejak minyak tanah mejadi langka, penduduk kembali menggunakan kayu bakar, hanya sebagian kecil yang menggunakan gas LPG. Ada sebagian masyarakat yang menggunakan briket batubara. Pada bulan Januari sampai Agustus, kualitas udara di desa baik sekali namun pada bulan September sampai Desember sering kali ada serangan kabut asap yang dapat sampai bermingguminggu. Pelayanan kesehatan di desa ini dilakukan oleh Pustu sedangkan Puskes di kota kecamatan sekitar 15 km kea rah Palembang. Petugas kesehatan yang ada di desa adalah mantri dan bidan desa. Tapi jumlah kelahiran yang ditolong oleh dukun masih lebih banyak dari bidan. Peran dukun masih cukup penting sebagai garis pertama melayani orang sakit. Di desa ini pengelolaan sampah dilakukan oleh masing-masing rumah tangga, tidak ada organisasi desa yang khusus bertugas untuk ini. Karena di sekitar desa banyak rawa, maka ini menjadi tempat ideal untuk buang sampah. Laporan tahunan dari Puskesmas memperlihatkan 10 besar penyakit yang terdeteksi di desa ini adalah: ISPA

Gastrointestinal dan diare Kulit Malaria DHF Tuberkulosis Asthma Gigi dan mulut Hipertensi Cidera karena kecelakaan lalu lintas.

Dalam kurun waktu tahun 2010-2011 desa ini dua kali mengalami keracunan makanan yaitu tatkala ada hajatan perkawinan yang melibatkan banyak orang. Dari pihak kabupaten pernah melakukan pemeriksaan kualitas air minum yang bersumber dari air sumur penduduk dan hasilnya diberikan pada lampiran. Dari pihak provinsi pernah juga melakukan pengukuran kualitas udara tatkala ada serangan asap, hasilnya juga diberikan pada lampiran. Ada hal menarik yang pernah dilakukan mahasiswa Unsri di desa ini di tahun 2009 yaitu penelitian tentang kualitas udara ruangan (indoor air quality). Menurut studi itu akibat penggunaan bahan bakar kayu dan briket arang, sedangkan ventilasi dapur tidak baik, maka kualitas udara di dalam rumah tidak cukup baik, khususnya kadar debu halus (PM 10) yang tinggi. Akhir-akhir ini sejak harga karet alam naik, desa ini kebanjiran motor yang menyebabkan tingkat tingkat kecelakaan yang cukup tinggi. Menurut penuturan Kades, selain kecelakaan akibat motor, desa ini juga mulai mengalami budaya minuman keras dan narkoba.

Tugas para mahasiswa adalah: 1. Menilai RISIKO Kesehatan pada komunitas ini. 2. Berikan nasehat yang SPESIFIK untuk setiap risiko yang teridentifikasi. 3. Rekomendasikan langkah penting yang harus dilakukan oleh pihak puskesmas. 4. Berikan juga nasehat untuk pertimbangan bagi Dinkes dan Pemda setempat.

5. Rekomendasikan beberapa Pelatihan Khusus untuk pemuka masyarakat dan petugas kesehatan. 6. Dari semua masalah di atas yang telah diidentifikasi, coba lakukan inventarisasi Peraturan Perundangan Terkait.

A. KLARIFIKASI ISTILAH
1. Komunitas 1,2,3 2. Air rawa 4,5,6 3. Sumur 7,8,9 4. Pustu 10,1,2 5. Puskes 3,4,5 6. Mantri 6,7,8 7. Bidan 9,10,1 8. Garis pertama 2,3,4 9. Keracunan makanan 10. Asap 5,6,7 11. Kualitas udara ruangan 8,9,10 12. Ventilasi 1,2,3 13. Kadar debu halus (PM 10) 4,5,6 14. Kebanjiran motor 7,8,9 15. Minuman keras 10,1,2 16. Narkoba 3,4,5

B. IDENTIFIKASI MASALAH
1. Desa Mjt.: a) terletak di pinggir jalan raya Lintas Sumatera di Ogan Ilir b) terdiri dari sekitar 500 KK dengan populasi sekitar 2000 orang c) mata pencaharian utama di desa ini adalah pertanian (terutama padi sawah, dan karet alam) dan pertukangan d) bangunan rumah penduduk ada yang dari kayu dan dari semen sesuai dengan kemampuan ekonomi e) masih ada rumah penduduk yang lantainya dari tanah

2. Anak-anak dan orang dewasa sebagian memakai alas kaki tapi lebih banyak yang telanjang kaki. 3. Sumber air utama masyarakat untuk kebutuhan domestik: a) sungai Ogan b) air rawa yaitu dari sawah di sekitar desa c) sumur sendiri (sebagian besar), namun sumur tersebut biasanya kering di musim kemarau 4. Sumber energi: a) listrik untuk penerangan b) untuk masak memasak sebagian besar masih memakai kayu bakar, sebagian kecil memakai kompor minyak tanah. Hanya sedikit yang menggunakan gas LPG. Ada juga sebagian yang memakai briket batubara. Sejak minyak tanah menjadi langka, masyarakat kembali menggunakan batu bara. 5. Kualitas udara: a) Januari Agustus: kualitas udara baik sekali b) September Desember: sering kali ada serangan kabut asap yang dapat sampai berminggu-minggu. 6. Pelayanan kesehatan: a) dilakukan oleh Pustu b) Puskes di kota kecamatan sekitar 15 km ke arah Palembang. c) Petugas kesehatan yang ada di desa adalah mantri dan bidan desa d) Jumlah kelahiran yang ditolong oleh dukun masih lebih banyak dari bidan e) Peran dukun masih cukup penting sebagai garis pertama melayani orang sakit 7. Pengelolaan sampah: a) dilakukan oleh masing-masing rumah tangga b) tidak ada organisasi desa yang khusus bertugas untuk ini c) rawa di sekitar desa dianggap sebagai tempat ideal untuk buang sampah 8. Laporan tahunan dari Puskesmas memperlihatkan 10 besar penyakit yang terdeteksi di desa ini adalah: a) ISPA b) Gastrointestinal dan diare c) Kulit d) Malaria

e) DHF f) Tuberkulosis g) Asthma h) Gigi dan mulut i) Hipertensi j) Cidera karena kecelakaan lalu lintas. 9. Dalam kurun waktu tahun 2010-2011 desa ini dua kali mengalami keracunan makanan yaitu tatkala ada hajatan perkawinan yang melibatkan banyak orang. 10. Hasil pemeriksaan kualitas air minum oleh pihak kabupaten (lampiran). Parameter E. coli Total coliform Arsen Flourida Total kromium Kadmium Nitrit Nitrat Sianida Selenium Hasil Uji 2000/100 cc 1000/100 cc 0,05 mg/L 1,4 mg/L 0.03 mg/L 0,001 mg/L 2 mg/L 25 mg/L 0,07 mg/L 0,01 mg/L

11. Hasil pengukuran kualitas udara saat ada serangan asap oleh provinsi (lampiran) Parameter Waktu Pengukuran SO2 CO Nox O3 Hidrocarbon Total Suspende Particulate (TSP) 24 jam 24 jam 24 jam 1 jam 23 jam 24 jam 500 micrgr/m3 30.000 micrgr/m3 200 micrgr/m3 200 micrgr/m3 100 micrgr/m3 500 micrgr/m3 Hasil Uji

Pb

24 jam

5 micrgr/m3

12. Kualitas udara ruangan (mahasiswa Unsri, 2009): a) kualitas udara di dalam rumah tidak cukup baik akibat penggunaan bahan bakar kayu dan briket arang b) ventilasi dapur tidak baik c) kadar debu halus (PM 10) tinggi 13. Akhir-akhir ini sejak harga karet alam naik, desa ini kebanjiran motor yang menyebabkan tingkat tingkat kecelakaan yang cukup tinggi. 14. Menurut penuturan Kades, selain kecelakaan akibat motor, desa ini juga mulai mengalami budaya minuman keras dan narkoba.

C. ANALISIS MASALAH
1. Bagaimana syarat/indikator bangunan rumah yang baik? 6,7,8 2. Bagaimana hubungan keadaan bangunan dengan kesehatan penghuni (dari kayu, semen apa bedanya)? 9,10,1 3. Apa akibat dari kebiasaan tidak memakai alas kaki (bisa dijelaskan juga penyakit yang mungkit ditimbulkan)? 2,3,4 4. Apa saja parameter air bersih?5,6,7 5. Apa saja macam-macam sumber air bersih? 8,9,10 6. Apa saja tipe-tipe sumur? 1,2,3 7. Bagaimana parameter lingkungan yang baik; sehat? 4,5,6 8. Bagaimana dampak dari penggunaan air dari sumber yang biasa warga pakai? 7,8,9 9. Bagaimana dampak dari pemilihan sumber energi yang dipakai untuk masak memasak (minyak tanah, kayu bakar, LPG, briket batu bara) bisa dijelaskan dari dampak ke kesehatan atau mungkin ke pengolahan makanan? 10,1,2 10. Bagaimana syarat dapur yang baik? 3,4,5 11. Bagaimana kualitas udara yang baik? 6,7,8 12. Mengapa pada bulan September Desember ada serangan kabut asap? 9,10,1 13. Bagaimana dampak dari kabut asap yang terjadi? 2,3,4 14. Bagaimana standar pelayanan kesehatan pada sebuah desa (jelaskan harus ada apa saja, misal pustu, pusling, posyandu, juga petugas-petugas yang harusnya ada di sarana tsb, termasuk jarak ideal pustu-pusling-rs dsb)? 5,6,7

15. Bagaimana kondisi pelayanan kesehatan di desa tersebut (dibandingkan antara yang belum tepat dengan yang ideal)? 8,9,10 16. Apa itu mantri dan bagaimana kompetensinya (jelaskan mengenai keabsahannya, bagaimana mantri bisa ada di Indonesia, apa manfaat dari keberadaan mantri, apa yang mantri lakukan dsb)? 1,2,3 17. Bagaimana pengelolaan sampah yang semestinya pada sebuah desa? 4,5,6 18. Bagaimana dampak dari pengelolaan sampah yang saat ini dilakukan? 7,8,9 19. Apa kemungkinan penyebab keracunan makanan yang pernah terjadi? 10,1,2 20. Bagaimana proses pengolahan makanan yang baik? 3,4,5 21. Bagaimana interpretasi dari hasil pemeriksaan kualitas air minum? 6,7,8 22. Bagaimana interpretasi dari hasil pengukuran kualitas udara? 9,10,1 23. Bagaimana prosedur penilaian kualitas udara (indoor, outdoor) dan air (cara, waktu, oleh siapa)? 2,3,4 Untuk TUGAS Masalah-masalah pada skenario ini ditinjau dari: 1. Kepadatan penduduk 1,10 2. Tempat tinggal 2,9 3. Perilaku dan kebiasaan penduduk (alas kaki, narkoba, miras, kecelakaan lalu lintas) 3,8 4. Sumber air bersih dan kualitas air minum 4,7 5. Sumber energi (khususnya untuk memasak) 5,6 6. Pelayanan kesehatan (pustu, mantri) 6,5 7. Pengelolaan sampah 7, 4 8. 10 besar penyakit 8,3 9. Keracunan makanan 9,2 10. Kualitas udara 10,1 Masing-masing masalah dijabarkan kembali kemudian berikan nasehat; solusi; langkah spesifik yang dapat dilakukan oleh Puskesmas, Dinkes, dan Pemda setempat. Setelah itu khusus untuk yang mendapatkan masalah pelayanan kesehatan, tambahkan rekomendasi untuk pelatihan khusus untuk pemuka masyarakat dan petugas kesehatan. Kemudian, lakukan inventarisasi peraturan perundangan terkait.

D. HIPOTESIS
Kesehatan lingkungan desa Mjt. Belum baik.

E. KERANGKA KONSEP F. LEARNING ISSUES


1. Pemukiman yang baik (ini meninjau dari desa, seperti kepadatan, tersedianya sumber air, TPS, dsb, misal) 1,2,3 2. Syarat tempat tinggal yang baik (ini meninjau dari segi bangunan, termasuk juga dapur) 4,5,7 3. Sumber air bersih dan kualitas air minum 6,7 4. Kualitas udara (indoor dan outdoor) 8,9 5. Pengelolaan sampah 10, 1,8 6. Pengelolaan makanan 2,3,9 7. Pelayanan kesehatan yang baik 4,5,6

Anggota: 1. Leo 2. Dita 3. Atika 4. Zaza 5. Wulan 6. Yohanes 7. Nadia 8. Dwi 9. Yosua 10. Kevin

JAWABAN ANALISIS DAN LI DIKIRIM KE EMAIL ANGKATAN ATAU SRIWULANRP@GMAIL.COM PALING LAMBAT KAMIS JAM 17.00

WIB TERIMA KASIH DAN SUKSES BAGI SI RAJIN!

Anda mungkin juga menyukai