Anda di halaman 1dari 0

xix

ABSTRAK

SITI. Penentuan Tinggi Badan Berdasarkan Pengukuran Panjang Tulang Lengan
Atas pada Mahasiswa/i FK UPN Veteran Jakarta Angkatan 2007. Dibimbing
oleh dr. SLAMET PURNOMO, SP.F, DFM. dan dr. NUR HAJRIYA B, MHKes.

Identifikasi forensik merupakan pengenalan jati diri seseorang baik dalam
keadaan hidup maupun mati. Identifikasi yang biasa dipakai untuk menentukan
identitas seseorang antara lain umur, jenis kelamin, tinggi badan, ras, golongan
darah dan sebab-sebab kematian. Salah satu komponen penting dalam identifikasi
adalah penentuan tinggi badan menggunakan tulang-tulang panjang seperti tulang
panjang pada tangan (humerus) dan kaki (femur,tibia dan fibula). Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui penentuan tinggi badan berdasarkan pengukuran
panjang tulang lengan atas pada mahasiswa/i FK UPN Veteran Jakarta
Angkatan 2007. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan rancangan
penelitian cross sectional dan menggunakan data primer. Populasi adalah semua
mahasiswa/i FK UPN Veteran Jakarta Angkatan 2007 dengan besar sampel
laki-laki 28 responden dan perempuan 59 responden. Cara pemilihan sampel
dengan teknik Simple Random Sampling. Data yang diperoleh dianalisis dengan
Uji Korelasi Pearson-Regresi Linier Sederhana dengan kemaknaan (p<0.05).
Hasil Uji Korelasi Pearson menunjukan bahwa nilai p = 0.000. Dapat
disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara tinggi badan dan pengukuran
panjang tulang lengan atas (humerus). Hasil Uji Regresi Linier Sederhana
didapatkan rumus Tinggi Badan Laki-laki = 103.226 + 1.995 (P. Tulang
Humerus) dan rumus Tinggi Badan Perempuan = 122.533 + 1.128 (P. Tulang
Humerus).

Kata Kunci : Identifikasi, tinggi badan, panjang tulang humerus

Kepustakaan : 26 (1986-2010)











xx

ABSTRACT

SITI. Height Determination Based on Measuring The Length of Upper Arm Bone
in the student of Medicine Faculty UPN "Veteran" Jakarta, class of 2007. Under
direction of dr. SLAMET PURNOMO, SP.F, DFM. and dr. NUR HAJRIYA B,
MHKes.

Forensic identification is a knowledge to identify someone's identity either alive
or dead. Identification used to determine human identity are age,sex,height,race,
blood type and cause of the death. One of the component to identification is using
height measurement, one of the bones commonly used for this are long bones in
the arm (the humerus), and leg (femur,tibia and fibula). This study aimed to
determine height based on measuring the length of upper arm bone in the student
of medicine faculty UPN "V" Jakarta,class of 2007. The type of this research is an
analytic descriptive research, with cross-sectional analytic design using primary
data. The population is all medicine faculty students UPN "V" Jakarta,class of
2007. There were 28 respondents for men and 59 respondents for women that
were being selectioned by simple of random sampling technique. Datas were
analyzed using Pearson correlation Test-Simple Regression Linear with
significantly (p<0.05). The result of Pearson correlation test showed that the value
of p=0.000 . The conclusion there was a significant correlation between height
and of upper arm bone. Through Simple Regression Linear test obtained a
formula to measure the height for man = 103.226 + 1.995 (length of the humerus
bone) and formula to measure the height for woman = 122.533 + 1.128 (length of
the humerus bone).

Keywords : Identification, height, length of the humerus bone.

Refference : 26 ( 1986-2010)









xxi

RINGKASAN

SITI. Penentuan Tinggi Badan Berdasarkan Pengukuran Panjang Tulang Lengan
Atas pada Mahasiswa/i FK UPN Veteran Jakarta Angkatan 2007. Dibimbing
oleh dr. SLAMET PURNOMO, SP.F, DFM dan dr. NUR HAJRIYA B, MHKes.

Identifikasi forensik merupakan pengenalan jati diri seseorang baik dalam
keadaan hidup maupun mati. Identifikasi yang biasa dipakai untuk menentukan
identitas seseorang antara lain umur, jenis kelamin, tinggi badan, ras, golongan
darah dan sebab-sebab kematian. Salah satu komponen penting dalam identifikasi
adalah penentuan tinggi badan menggunakan tulang-tulang panjang seperti tulang
panjang pada tangan (humerus) dan kaki (femur,tibia dan fibula). Alasan
pemilihan tulang lengan atas sebagai variabel penentu tinggi badan adalah karena
tulang tersebut tidak menjadi bagian dalam dilakukannya pengukuran tinggi
badan seperti femur dan tibia.
Osteometri merupakan pengukuran panjang tulang yang digunakan untuk
mengetahui teknik-teknik dalam pengukuran panjang maupun tinggi tulang. Dari
osteometri kerangka postkranial terpilih hanya beberapa ukuran tulang panjang,
yang mempunyai hubungan dengan taksiran tinggi badan. Seperti pada lengan
terdapat humerus, radius dan ulna, sedangkan pada tungkai terdapat femur, tibia
dan fibula dimana pada masing-masing tulang panjang tersebut terdapat batasan
jarak dalam pengukuran.
Perkirakan tinggi badan tubuh manusia harus diperhatikan bahwa
pembentukan tinggi badan seseorang yang dimulai sejak dalam kandungan (intra
uterin), dan pertumbuhan tinggi badan tersebut akan terus bertambah ukurannya
sampai dengan usia 18-20 tahun karena setelah usia tersebut pertumbuhan tinggi
badan tidak terlalu signifikan dan akan berkurang seiring bertambahnya usia
seseorang dan hal inilah yang menjadi alasan penulis mengambil sampel
mahasiswa/i FK UPN Veteran Jakarta angkatan 2007 yang berusia lebih dari 21
tahun.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan pendekatan cross-
sectional dan menggunakan data primer. Penelitian dilaksanakan di FK UPN
Veteran Jakarta. Populasi penelitian ini adalah seluruh mahasiswa dan
mahasiswi FK UPN Veteran Jakarta angkatan 2007 berjumlah 154 orang pada
FK UPN Veteran Jakarta dengan usia 21 tahun dan memenuhi kriteria inklusi
sebagai berikut : mahasiswa FK UPN Veteran Jakarta angkatan 2007 yang
berusia 21 tahun tidak pernah mengalami patah tulang (tangan, kaki maupun
tulang punggung) sebanyak 28 reponden laki-laki dan 59 responden perempuan,
dipilih dengan menggunakan metode tabel Krejcie. Cara pemilihan sampel dengan
simple random sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah
antropometer dan lembar data. Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis
univariat dan analisis bivariat dengan uji korelasi Pearson dan uji regresi linier
sederhana.
Distribusi tinggi badan pada mahasiswa FK UPN Veteran Jakarta
angkatan 2007 menunjukkan rata-rata tinggi badan adalah 170.8536 cm ( 95% CI
: 168.3115 173.3956) dengan standar deviasi sebesar 6.55571 cm dengan nilai
xxii

tengah dari keseluruhan data adalah 169 cm dan tinggi badan terendah adalah 160
cm dan tertinggi adalah 185,50 cm. Dari hasil estimasi interval dapat disimpulkan
bahwa 95% diyakini bahwa rata-rata tinggi badan adalah 168.3115 sampai dengan
173.3956 cm. Sedangkan, distribusi tinggi badan mahasiswi FK UPN Veteran
Jakarta angkatan 2007 didapatkan rata-rata tinggi badan adalah 156.8153 cm
(95% CI : 155.572 158.0581) dengan standar deviasi sebesar 4.76897.
Sedangkan nilai tengah dari keseluruhan data sebanyak 59 adalah 156.5 cm
dengan tinggi badan terendah adalah 145 cm dan tertinggi adalah 169 cm. Dari
hasil estimasi interval dapat disimpulkan bahwa 95% diyakini bahwa rata-rata
tinggi badan adalah 155.572 cm sampai dengan 158.0581 cm.
Distribusi panjang tulang lengan atas pada mahasiswa FK UPN Veteran
Jakarta angkatan 2007 menunjukan rata-rata panjang tulang lengan atas adalah
33.9 cm (95% CI : 32.8923 34.9077) dengan standar deviasi sebesar 2.87620
dengan nilai tengah dari keseluruhan data sebanyak 28 adalah 33.85 cm dan
panjang tulang humerus terendah adalah 29.60 cm dan tertinggi adalah 39,50 cm.
Dari hasil estimasi interval dapat disimpulkan bahwa 95% diyakini bahwa rata-
rata panjang tulang humerus adalah 32.8923 cm sampai dengan 34.9077 cm.
Sedangkan, distribusi dat panjang tulang humerus pada mahasiswi FK UPN
Veteran Jakarta angkatan 2007 didapatkan panjang tulang humerus rata-rata
adalah 30.4017 cm (95% CI : 29.7985 31.0049) dengan standar deviasi sebesar
2.31461. sedangkan nilai tengah dari keseluruhan data sebanyak 59 adalah 30.5
cm dengan panjang tulang humerus terendah adalah 22 cm dan terpanjang adalah
34.20 cm. Dari hasil estimasi interval dapat disimpulkan bahwa 95% diyakini
bahwa rata-rata tinggi badan adalah 29.7985 cm sampai dengan 31.0049 cm.
Hasil penelitian dari uji korelasi Pearson didapatkan nilai signifikansi 0.000
yang berarti terima H1 yaitu terdapat hubungan antara tinggi badan dengan
panjang tulang humerus dan memiliki hubungan yang kuat dan berpola positif
ditunjukkan dengan hasil korelasi Pearson sebesar 0.791 pada data laki-laki dan
0.611 pada data perempuan. Hal ini diperkuat oleh jurnal yang ditulis oleh Kewal
Khrisan (2009) dan Kate dan Majumdar (1976) bahwa penentuan tinggi badan
dapat dilakukan dengan melakukan pengukuran tulang panjang. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa penentuan tinggi badan seseorang dapat dilakukan dengan
pengukuran panjang tulang humerus yang merupakan salah satu tulang panjang.
Hasil dari Uji Regresi Linier didapatkan persamaan regresi yaitu Tinggi
Badan Laki-laki = 103.226 + 1.995(P.Tulang Humerus), yang berarti bahwa
variabel tinggi badan akan bertambah sebesar 1.995 cm bila panjang tulang
humerus bertambah setiap 1 cm. Sedangkan, persamaan regresi untuk Tinggi
Badan Perempuan = 122.533 + 1.128(P.Tulang Humerus), yang berarti variabel
tinggi badan akan bertambah sebesar 1.128 cm bila panjang tulang humerus
bertambah 1 cm. Hal ini menunjukkan bahwa semakin bertambah panjang tulang
humerus semakin bertambah tinggi badan seseorang. Serta dilakukan uji banding
rumus yang sebelumnya telah dikemukakan oleh Pearson dengan rumus yang
didapat dari penelitian, dimana rumus yang dikemukakan oleh Pearson memliki
selisih yang lebih besar dibandingkan dengan rumus hasil penelitian ini. Hal ini
disebabkan oleh perbedaan jumlah sampel dan ras antara sampel yaitu ras
Kaukasoid dan ras Mongoloid. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penentuan
xxiii

tinggi badan dengan menggunakan rumus yang didapat oleh peneliti mendekati
hasil pengukuran tinggi badan yang sebenarnya dan rumus tersebut dapat
digunakan untuk menentukan tinggi badan dengan pengukuran panjang tulang
humerus pada mahasiswa/i FK UPN Veteran Jakarta Angkatan 2007.
Saran bagi fakultas kedokteran UPN Veteran Jakarta dapat memberikan
informasi dalam bidang penelitian khususnya dalam bidang Ilmu Kedokteran
Forensik dan Medikolegal mengenai proses identifikasi forensik dan saran untuk
penelitian selanjutnya dapat menggunakan desain penelitian yang dapat mewakili
masyarakat Indonesia secara keseluruhan yang dapat membantu proses
identifikasi.

Kata Kunci : Identifikasi, tinggi badan, panjang tulang humerus

Kepustakaan : 26 (1986-2010)

Anda mungkin juga menyukai