Anda di halaman 1dari 19

TQM

PENUNJANG MEDIS RUMAH SAKIT

DEFINISI TQM

Mendefinisikan mutu / kualitas memerlukan pandangan yang komprehensif. Ada beberapa elemen bahwa sesuatu dikatakan berkualitas, yakni;[2] 1) Kualitas meliputi usaha memenuhi atau melebihi harapan pelanggan 2) Kualitas mencakup produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan 3) Kualitas merupakan kondisi yang selalu berubah (apa yang dianggap berkualitas saat ini mungkin dianggap kurang berkualitas pada saat yang lain). 4) Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan.

Mutu terpadu atau disebut juga Total Quality Management (TQM) dapat didefinisikan dari tiga kata yang dimilikinya yaitu: Total (keseluruhan), Quality (kualitas, derajat/tingkat keunggulan barang atau jasa), Management (tindakan, seni, cara menghendel, pengendalian, pengarahan). Dari ketiga kata yang dimilikinya, definisi TQM adalah: sistem manajemen yang berorientasi pada kepuasan pelanggan (customer satisfaction) dengan kegiatan yang diupayakan benar sekali (right first time), melalui perbaikan berkesinambungan (continous improvement) dan memotivasi karyawan (Kid Sadgrove, 1995)

Unsur-unsur utama TQM

a) Fokus pada pelanggan. b) Obsesi terhadap kualitas. c) Pendekatan ilmiah. d) Komitmen jangka panjang. e) Kerja sama tim. f) Perbaikan sistem secara berkesinambungan. g) Pendidikan dan pelatihan. h) Kebebasan yang terkendali. i) Kesatuan tujuan. j) Adanya keterlibatan dan pemberdayaan karyawan

Prinsip-prinsip TQM

Ada beberapa tokoh yang mengemukakan prinsip-prinsip TQM. Salah satunya adalah Bill Crash, 1995, mengatakan bahwa program TQM harus mempunyai empat prinsip bila ingin sukses dalam penerapannya. Keempat prinsip tersebut adalah sebagai berikut:

a) Program TQM harus didasarkan pada kesadaran akan kualitas dan berorientasi pada kualitas dalam semua kegiatannya sepanjang program, termasuk dalam setiap proses dan produk. b) Program TQM harus mempunyai sifat kemanusiaan yang kuat dalam memberlakukan karyawan, mengikutsertakannya, dan memberinya inspirasi. c) Progran TQM harus didasarkan pada pendekatan desentralisasi yang memberikan wewenang disemua tingkat, terutama di garis depan, sehingga antusiasme keterlibatan dan tujuan bersama menjadi kenyataan. d) Program TQM harus diterapkan secara menyeluruh sehingga semua prinsip, kebijaksanaan, dan kebiasaan mencapai setiap sudut dan celah organisasi

Lebih lanjut Bill Creech, 1996, menyatakan bahwa prinsip-prinsip dalam sistem TQM harus dibangun atas dasar 5 pilar sistem yaitu; Produk, Proses, Organisasi, Kepemimpinan, dan Komitmen. Lima Pilar TQM : 1) Produk 2) Proses 3) Organisasi 4) Pemimpin 5) Komitmen

Pendapat lain dikemukakan oleh Hensler dan Brunnell (dalam Scheuing dan Christopher, 1993: 165-166) yang dikutip oleh Drs. M.N. Nasution, M.S.c., A.P.U. dalam bukkunya yang berjudul Manjemen Mutu Terpadu, mengatakan bahwa TQM merupakan suatu konsep yang berupaya, melaksanakan sistem manajemen kualitas kelas dunia. Untuk itu, diperlukan perubahan besar dalam budaya dan sistem nilai suatu organisasi. ada empat prinsip utama dalam TQM, yaitu : 1) Kepuasan pelanggan. 2) Respek terhadap setiap orang. 3) Manajemen berdasarkan fakta. 4) Perbaikan berkesinambungan.[7]

Manfaat Program TQM


Manfaat TQM bagi pelanggan adalah: 1) Sedikit atau bahkan tidak memiliki masalah dengan produk atau pelayanan. 2) Kepedulian terhadap pelanggan lebih baik atau pelanggan lebih diperhatikan. 3) Kepuasan pelanggan terjamin.

Manfaat TQM bagi institusi adalah: 1) Terdapat perubahan kualitas produk dan pelayanan 2) Staf lebih termotivasi 3) Produktifitas meningkat 4) Biaya turun 5) Produk cacat berkurang 6) Permasalahan dapat diselesaikan dengan cepat.

Manfaat TQM bagi staf Organisasi adalah: 1) Pemberdayaan 2) Lebih terlatih dan berkemampuan 3) Lebih dihargai dan diakui

Persyaratan Implementasi TQM

1) Komitmen yang tinggi (dukungan penuh) dari menejemen puncak. 2) Mengalokasikan waktu secara penuh untuk program TQM 3) Menyiapkan dana dan mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas 4) Memilih koordinator (fasilitator) program TQM 5) Melakukan banchmarking pada perusahaan lain yang menerapkan TQM 6) Merumuskan nilai (value), visi (vision) dan misi (mission) 7) Mempersiapkan mental untuk menghadapi berbagai bentuk hambatan 8) Merencanakan mutasi program TQM

KARAKTERISTIK TQM/QA
a) Bukti Fisik (tangible) Bukti fisik berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan yang tercantum dalam pasal Pasal 42 bab VII Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan yang berisi sebagai berikut b) Keandalan (reliability) Yakni kemampuan memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera atau cepat, akurat, dan memuaskan.

c) Daya Tanggap (responsiveness) Yaitu kemauan/kesediaan para staff untuk membantu para peserta didik dan memberikan pelayanan cepat tanggap. d) Jaminan (assurance) Yaitu mencakup pengetahuan, kompetensi, kesopanan, respek terhadap peserta didik, serta memiliki sifat dapat dipercaya, bebas dari bahaya dan keragu-raguan. Sebagaimana yang tercantum dalam pasal 28 Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005,

PENGENDALIAN MUTU PELAYANAN


Menurut Westgard1 kegiatan yang terkait kualitas pelayanan laboratorium merupakan perjalanan yang perlu direncanakan agar sesuai dengan tujuannya. aktivitas yang terkait kegiatan kualitas pelayanan perlu dibuat pemetaan (mapping).

6 langkah terdiri atas 1.persiapan dan merumuskan pokok bahasan, 2.mencari masukan atau ide,3. menyusun (strukturisasi) masukan atau ide, 4.menyampaikan masukan atau ide kedalam peta (map),5. penafsiran (interpretasi) hasil pemetaan dan 6.pemanfaatan hasil pemetaan

Data hasil penyusunan tersebut dikemukakan dalam bentuk data yang sudah teratur, kemudian dianalisis secara peneracaan multidimensi (multidimensional scaling) (MDS). Dari hasil analisis tersebut dapat dihasilkan beragam pemetaan. Hasil pemetaan disajikan oleh masing-masing peserta dalam pertemuan rutin , sehingga dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan misalnya perencanaan dan penilaiannya (evaluasi).

HAMBATAN DALAM QA

Secara umum, dalam kegiatan meningkatkan mutu dapat dijumpai beberapa hambatan diantaranya (a) komunikasi antar unit pelayanan atau bagian dari proses pelayanan yang kurang baik, (b) terlalu banyak langkah dalam suatu proses melayani dan (c) terganggunya penyatuan (integrasi) dan keseimbangan dalam keterkaitan unsur-unsur dalam pelayanan

UNIT PENUNJANG MEDIS


RADIOLOGI FARMASI GIZI LABORATORIUM REHABILITASI MEDIK

Anda mungkin juga menyukai