Anda di halaman 1dari 5

http://wwwphniundana.blogspot.com/2009/04/introduction-classic-traditions-in.html Introduction : Classic Traditions In Sociological Study Of The Law (Saduran oleh : Prof. DR Achmad Ali, SH.

MH) Mengadopsi perspektif sosiolegal adalah memahami lingkungan dan tempat hukum didalamnya secara sistematis dan empiris, dengan mencari penanda-penanda kemajuan gagasan dan peta pencapaian. Budaya intelektual dalam kajian empiris tumbuh terutama pada masyarakat industry barat tertentu dimana masyarakat berupaya membuat hukum yang lebih efisien dan berpengalaman (Sophisticated). Tulisan-tulisan teory klasik yang paling berpengaruh dalam sosiologi hukum menaruh perhatian pada hubungan antara hukum sebagai instrument pemerintah, hukum sebagai ekspresi budaya, hubungan hukum dengan Negara, hukum dengan adat istiadat (customs), tata kelakuan (mores) dengan perekonomian, peahaman moral, intuisi-intuisi dan keyakinan dengan praktek politik dan pengalaman sejarah. Tokoh-tokoh teori Sosiologi Hukum ( sosiolegal ) : 1. Leon Petrazycki (Polandia) Tokoh ini meletakkan pondasi-pondasi bagi gagasan ilmu sosial modern tentang pluralisme hukum yang memungkinkan konsep hukum untuk diterapkan jauh lebuh banyak ketimbang produk peraturan Negara-bangsa. Pengaruh sosiolegal yang dimiliki terutama disebabkan oleh para ilmuwan seperti; Georges gurvith (Prancis), Pitirim Sorotin, dan Nicholas timasheff (US) dimana mereka memulai karir di tempat petrazycki mengajar. Polandia telah menerima karyanya dalam buku standar (Canon) literature Sosiolegal klasik. 2. Emil Durkheim ( Prancis ) Pada paro abab 20, sosiologi hukum terutama bersifat Durkheimian akibat pengaruh sifat imajinatif dan kekuatan analisisnya. Ia dikenal karenatesis indeks kasar dari awal karya dia klaim bahwa bentuk-bentuk hukum mencerminkan bentuk-bentuk social dalam suatu masyarakat dan pandangan tentang Evolusi Hukum. Kekuatan nyata dari perspektif hukumnya terletak

http://wwwphniundana.blogspot.com/2009/04/introduction-classic-traditions-in.html pada perspektif sosiologis terhadap sifat dan perkembangan individualism sebagai system nilai fundamental dari hukum modern dan cara- cara kompleks hukum mengekspresikannya 3. Max Weber Ilmuwan ini pantas mendapatkan julukan Bapak pendiri Sosiologi dengan aspek penting dari orientasi intelektual dia. tulisan Dia tentang hubungan hukum dan basis-basis ekonomi dari kapitalisme telah menjadi focus primer selama tahun 1960-1970-an.karya weber menyimbolkan literature klasik sebagai rumah perbendaharaan yang hebat-gelap, kompleks dan rumit sehingga mengilhamkan kekaguman dan keingintahuan. 4. Gurvitch dan timasheff ( Murid Petrazycki) Gurvitch membahas isu-isu kompleks tentang pluralisme dan beragam bentuk pengalaman hukum.(khususnya tentang hubungan hukum dengan keragaman kehidupan kelompok) Timasheff berpendapat bahwa sosiologi hukum harus mengkaji hubungan kausal antara hukum dan perilaku yang bias diamati dari manusia.menurut beliau maka hukum adalah koordinasi otoritatif kehidupan social yang dihasilkan oleh perpotongan kekuasaan pemerintah dengan etika (intersect) yang dengan itu ia memaksudkan lingkup kebiasaan dan moral yang didukung keyakinan dari individu pada umumnya. tugas utama sosiologi hukum adalah bagaimana hukum mempengaruhi sikap dan perilaku, bagaimana kekuasaan dan etika berpotongan. 5. Schiff Ilmuwan ini melihat konsepsi timasheff tentang hukum mempersulit penganalisisan tarhadap hukum dan moralitas. Persamaan kekuasaan-etika = hukum adalah kabur.

http://wwwphniundana.blogspot.com/2009/04/introduction-classic-traditions-in.html 6. Maine atau Mostesquieu Tesis-tesis besar beliau , the spirit of the laws, Ancient law, membangun sebuah metode baru yang menunjukkan bahwa hukum bisa digunakan secara produktif dalam sosiologi hukum dan bisa dipahami dalam dokumen antropologi besar. Ia membangun gagasan bahwa kajian hukum bisa menjadi jendela untuk melihat masyarakat. Tujuan Maine adalah memahami modernitas hukum. 7. Karl Marx Teory hukum marxis hanya menyodorkan perspektif-perspekti parsial yang memperhitungkan beberapa persoalan dan mengabaikan yang lainnya. Keunggulan teory ini adalah memaksa kita untuk mengingat bahwa hukum menaruh perhatian dalam kekuasaan, khususnya ekonomi dan kekuasaan memaksa yang dimiliki Negara yang disalurkan atau dilegitimasi melalui hukum. 8. Eugen Ehrlich Fundamental Principles of the Sociology of Law digambarkan sebagai sebuah buku yang hebat dan mudah dibaca ( Max Rheinstein). Ehrlich membangun untuk sosiologi hukum sebuah gagasan bahwa pusat gravitasi hukum bukanlah dalam pengundangan atau keputusan-keputusan peradilannya tetapi dalam masyarakat itu sendiri. Sosiologi hukum ehrlich memfokuskan pada kajian tentang the social( hal yang bersifat sosial ) 9. William Graham Sumner Sumner, Folkways, terkenal dengan gagasan bahwa Cara-cara Negara tidak bisa mengubah cara-cara rakyat. Klaim bahwa pola perilaku dan tata kelakuan (Mores) resistan terhadap modifikasi oleh pemerintah yang disengaja oleh hukum. 10. Vilfredo Pareto Pareto terkenal dengan kriteri efisiensi ekonominya juga diakui sebagai pendiri sosiologi abab ke-20 (bersama-saa Durkheim dan Weber). Penekanan Pareto pada akar-akar hukum didalam sumber-sumber yang menentang analisis rasional

http://wwwphniundana.blogspot.com/2009/04/introduction-classic-traditions-in.html ortodoks dan cara dibangunnya pembenaran logis diatas pondasi non-logos masih bermanfaat 11. Donald Black Black dalam bukunya The Behaviour of law terfokus pada pengukuran persis terhadap korelasi dan variasi dalam perilaku, hipotesis yang bisa diukur dan formulasi hukum atau prinsip ilmiah umum yang tidak dibatasi oleh tempat atau waktu dan penyingkiran semua interpretasi subjektif atau keputusan nilai Karya yg berpengaruh luas sekarang dari Niklas Luhmann, Jurgen Habermas, dan Michael Foucault yang diakui sebagai buku standart literature klasik dari perspektif sosiologis hukum adalah perluasan yang ditawarkannya 12. Luhmann Teori Autopoiesis sebagaimana di adaptasi oleh Luhmann melihat system-sistem social bukan sebagai struktur kelembagaan atau pola kegiatan tetapi sebagai sistem-sistem komunikasi atau wacana. Teoru autopoiesis berusaha menjelaskan secara rinci sifat dan konsekuensi dari otonomi diskursif radikal dan implikasinya terhadap hubungan hukum dengan system social lainnya. 13. Habermas Konsep Habermas tentang Lifeworld adalah wilayah interaksi dan pengalaman moral multi faset dari praktek komunikasi setiap hari yang berakar dalam tradisitradisi cultural dan distabilkan dalam perintah-perintah yang sah. Bagi Habermas, hukum menghadap ke-2 arah-ke sistem dan lifeworld 14. Foucault karya Foucault mungkin yang terpenting bagi kajian sosiolegal. Teori Foucault tentang kekuasaan adalah melihat hukum sebagai perintah dari kekuasaan berdaulat yang dipusatkan.(menurut Habermas, jelas-jelas tidak sosiologis). Bagi Foucault, kekuasaan adalah suatu sarana kebebasan. Dalam peredarannya bisa menjadi sesistan, mendefenisikan diri dan kebebasan

http://wwwphniundana.blogspot.com/2009/04/introduction-classic-traditions-in.html 15. Mariana Valverde Memperbandingkan kebebasan Foucault dengan keadilan Derrida. Esai Valverde memungkinkan kita untuk mencatat bahwa karya-karya klasik masa depan mungkin berasal dari disiplin ilmu apapun atau karya yang tidak bisa dikategorikan oleh disiplin akademis Kesimpulan Keragaman pemahaman dari pandangan para pakar merupakan cara-cara signifikan untuk mendefenisikan identitas bidang riset ini, memetakan tentang permasalahan teoritis, struktur kopseptual, wawasan dan metode-metodenya. Oleh : Jeffry A Ch Likadja

Anda mungkin juga menyukai