Statistika Psikologi 1
Konsep Dasar Statistika
Program Studi
Psikologi
Fakultas
Psikologi
Tatap Muka
Kode MK
Disusun Oleh
Laila Meiliyandrie Indah Wardani, PhD.
01
Abstract
Konsep dasar statistika dalam memahami makna statistika, ciri-ciri, jenis-jenis, peranan, klasifikasi dan penggunaannya dalam ilmu psikologi.
Kompetensi
Mahasiswa dapat memahami pengertian, terminologi-terminologi, serta peranan statistika dalam perkembangan ilmu psikologi
201 2
Deskriptif
201 2
Dalam penelitian ini mind dan behavior diobservasi, didokumentasikan dan dijelaskan, tanpa menghasilkan penjelasan causal-effect: a. Naturalistic Observation data diambil dengan melakukan observasi dan dokumentasi di kondisi naturalnya (apa adanya di lingkungan/habitatnya) b. Survey metode pengambilan data untuk mendapatkan gambaran keseluruhan dari populasi (besar) secara cepat c. Case Study studi/kajian mendalam terhadap seseorang/kelompok kecil untuk menjelskan informasi secara terperinci terkait target penelitian (individu atau kelompok kecil) tersebut
Korelasi
Dalam penelitian korelasi, pengamatan dan pengukuran dilakukan terhadap dua atau lebih variabel, untuk melihat hubungan di antara variabel-variabel tersebut, tanpa melakukan manipulasi langsung hanya ingin melihat hubungan, tidak dilakukan untuk melihat causaleffect. a. Korelasi Positif: dua variabel atau lebih memiliki hubungan yang searah
(a) (b)
(a) (b)
Contoh: semakin tinggi temperatur udara, kecenderungan orang untuk membeli es krim semakin meningkat. b. Korelasi Negatif: dua variabel atau lebih yang memiliki hubungan berlawanan arah
(a) (b)
(a) (b)
Contoh: semakin rendah temperatur AC pusat perbelanjaan, penjualan kopi panas semakin meningkat c. Tidak ada korelasi (zero correlation): antara dua variabel atau lebih tampak tidak memiliki hubungan ketika salah satu variabel mengalami peningkatan, variabel yang lain tetap sama (tidak mengalami perubahan)
201 2
(a)
(b)
Eksperimen
Contoh: Untuk melihat apakah program TV yang mengandung kekerasan dapat meningkatkan agresi pada anak (sebab-akibat) hanya dapat dilakukan melalui penelitian eksperimental. Kepada sekelompok anak yang ditentukan sebagai experimental group ditayangkan program televisi yang mengandung kekerasan, sementara kepada kelompok yang lain (control group) ditayangkan program keluarga. Keduanya diberikan instruksi untuk memukul boneka badut yang ada di dekat mereka kapan pun mereka inginkan, untuk pengukuran agresifitas dilakukan dengan menghitung berapa kali partisipan memukul boneka badut selama eksperimen berlangsung.
Quasi Eksperimen
Penelitian jenis ini diberi nama quasi-eksperimen karena salah satu atau lebih karakteristik yang seharusnya dimiliki penelitian eksperimen tidak ada/hilang (quasi = seperti atau menyerupai). Hanya 1 karakteristik utama yang harus ada, dimana salah satu atau lebih variabel dikenakan perlakuan (treatment). Dalam penelitian quasi eksperimen umumnya dilakukan untuk melihat hubungan sebabakibat yang ada secara riil di lapangan, dimana hampir tidak mungkin untuk mengontrol jumlah partisipan dalam penelitian; atau partisipan mana yang akan dimasukkan ke dalam kelompok tertentu dalam penelitian; atau ketika peneliti kesulitan untuk benar-benar mengontrol kelompok mana yang akan dikenakan perlakuan dan kelompok mana yang tidak ketika peneliti merancang penelitian . Contoh: Seorang peneliti ingin mengetahui apakah apakah rotasi supervisor yang dilakukan di perusahan dapat meningkatkan kinerja anak buah yang dipimpinnya. Penelitian kemudian dilakukan pada perusahaan X, dengan mengukur kinerja kelompok yang supervisornya mengalami rotasi (sebelum dan sesudah rotasi dilakukan) serta melakukan pengukuran pada kelompok yang supervisornya tidak mengalami rotasi . Perlakuan pada penelitian ini adalah supervisor. Alasan kenapa penelitian ini tidak dapat dilakukan dengan eksperimen murni karena peneliti tidak mungkin untuk menentukan supervisor mana saja yang akan dirotasi; serta tidak mungkin pula untuk mengontrol variabel-variabel lain yang mungkin mempengaruhi kinerja kelompok.
201 2
PENGERTIAN STATISTIK
Pengertian Statistika
Statistika merupakan sebuah cabanga ilmu matematika yang mengembangkan teknik-teknik pengolahan data dalam bentuk angka. Statistika adalah ilmu yang mempelajari tentang cara-cara mengumpulkan, mengklasifikasikan, menyajikan, menganalisis data dengan metode tertentu dan menginterpretasikan data menjadi informasi yang digunakan untuk pengambilan keputusan yang efektif. Statistika mempelajari sifat-sifat, dalil-dalil dan rumusrumus statistika yang diturunkan untuk menciptakan model-model teoritis dan matematis. Statistika memiliki makna yang berbeda dengan statistic. Statistic seringkali diartikan sebagai kumpulan angka yang tersusun lebih dari satu angka dalam bentuk table atau daftar, gambar, diagram, atau grafik mengenai suatu hal dalam waktu tertentu. Statistic juga disebut sebagai alat pengolahan data angka serta sebagai produk dari statistika. Sehingga dapat disimpulkan bahwa statistika adalah ilmu yang mempelajari atau mengembangkan cara-cara pengolahan data angka (misal: mengetahui pengaruh dari satu parameter ke parameter lain, atau mengetahui hubungan antara dua atau lebih kelompok data) dan sebagai penghasil statistik, sedangkan statistik adalah alat pengolah data angka dan sebagai hasil dari kerja statistika.
PERANAN STATISTIK
Peranan penting statistika dalam penelitian adalah sebagai berikut: 1. Alat untuk menghitung besarnya anggota sampel yang diamati dari suatu populas, oleh karena itu jumlah sample harus dapat dipertanggungjawabkan. 2. Alat untuk melakukan pencatatan data secara eksakta 3. Alat untuk berfikir dan bekerja secara definit dan eksakta 4. Menjelaskan hubungan antar variabel 5. Melakukan estimasi dan melakukan perbandingan / komparasi 6. Alat untuk menguji validitas dan reliabilitas alat ukur (instrument) penelitian 7. Menyusun perencanaan dan membuat ramalan 8. Mengatasi berbagai perubahan 9. Metode untuk menyajikan data dan menampilkan hasil penelitian dan analisis praktis dalam berbagai bentuk 10. Sebagai dasar untuk membuat kesimpulan dengan melalui proses yang diterima oleh ilmu pengetahuan, sehingga dapat membuat keputusan secara lebih baik
201 2
11. Alat menganalis, menguraikan sebab akibat yang kompleks pada data penelitian 12. Landasan untuk meramalkan secara ilmiah bagaiman suatu gejala akan timbul dalam kondisi yang telah diketahui
KONSEP DASAR
Variabel
Variabel merupakan gejala yang menjadi focus penelitian yang akan diamati. Variabel
sering disebut sebagai atribut dari sekumpulan individu atau obyek yang memiliki variasi antara individu satu dengan individu lain dalam kumpulannya. Misal: tinggi badan, berat badan, motivasi, persepsi dan atribut-atribut lainnya yang ada pada diri individu. Berdasarkan korelasi antara satu variable dan variable lainnya terdapat beberapa macam variable, yaitu: 1. Variabel Independen/bebas Disebut juga sebagai variable stimulus, input, predictor dan antecedent. Variable ini menjadi sebab timbulnya atau berubahnya variable dependen, Sehingga dapat dikatakan bahwa variable independen adalah variable yang mempengaruhi variable dependen. 2. Variabel Dependen/terikat/tergantung Disebut juga sebagai variable respon, output, kriteria dan konsekuen. Varibel dependen adalah variable yang dipengaruhi ataupun sebagai akibat dari variabel independen. 3. Variabel Moderator Variable moderator adalah variable yang mempengaruhi hubungan antara variable independen dan variable dependen. Variable ini dapat memperkuat ataupun memperlemah hubungan antara variable independen dan variable dependen, variable ini juga sering dianggap sebagai variable independen ke dua. 4. Variabel intervening Variabel intervening merupakan variable yang secara teoritis mempengaruhi hubungan variable independen dan variable dependen, akan tetapi tidak terukur.
201 2
5. Variabel Kontrol Variable kontrol merupakan variable yang dikendalikan atau dibuat konstan, sehingga tidak akan mempengaruhi variable utama yang diteliti. Variable ini sering digunakan pada penelitian eksperimen.
Klasifikasi
Berdasarkan interpretasi dan kesimpulan yang akan dilakukan dalam penelitian, statistika diklasifikasikan menjadi dua, yaitu statistika deskriptif dan statistika inferensial. Statistika inferensial dapat dibedakan menjadi dua, yaitu statistika parametrik dan statistika nonparametrik. Statistika deskriptif adalah bagian dari statistika yang mempelajari tatacara pengumpulan, penyajian, penentuan nilai-nilai yang digunakan untuk menggambarkan atau mendeskripsikan data yang telah dikumpulkan menjadi sebuah informasi. Data pada statistika deskriptif hanya ditampilkan dalam bentuk yang lebih mudah dipahami dan dibaca, tanpa harus membuat suatu kesimpulan apapun, sedangkan interpretasi data yang didapatkan dserahkan sepenuh kepada peneliti. Statistika inferensial adalah bagian dari statistika yang berusaha membuat berbagai inferi terhadap sekumpulan data yang berasal dari suatu sampel yang diteliti, pada statistika inferensial digunakan sebagai metode untuk mengetahui tentang sebuah populasi berdasarkan suatu sampel atau contoh dengan cara melakukan analisis dan interpretasi data menjadi sebuah kesimpulan yang didasarkan pada hasil analisis statistika yang dilakukan terhadap data hasil penelitian. Statistika parametrik menggunakan asumsi mengenai populasi serta memerlukan pengukuran kuantitatif dengan level data interval dan ratio, pada statistika parametrik data diambil dari populasi berdistribusi normal dan memiliki varians yang homogen. Sedangkan statistika non-parametrik menggunakan lebih sedikit asumsi mengenai populasi, bahkan bisa juga tidak ada sama sekali dan varians tidak perlu homogen. Statistika non-parametrik membutuhkan data dengan level sekurang-kurangnya data ordinal, tetapi ada juga beberapa metode untuk data nominal. Data yang diambil dari populasi pada statistika nonparametrik berdistribusi bebas atau tidak normal.
201 2
Deskriptif
Paramet rik
Statistik a Inferensia l
Nonparametrik
populasi secara satu persatu, sedangkan sampling adalah pengumpulan data yang dilakukan dengan meneliti sebagian dari anggota populasi.
CONTOH: Populasi 1000 orang mahasiswa psikologi memiliki populasi parameter: rata-rata usia = 22th; rata-rata IQ = 112; 65% wanita, 35% pria statistik sampel (A, B, C, D dan E): rata-rata usia = 20 th; rata-rata IQ 105; 60% wanita, 40% pria
201 2
10
DAFTAR PUSTAKA
Gravetter, F.J. & Wallnau, L.B. 2009. Statistics for the Behavioral Sciences.7th Edition. Wadsworth Publishing. Hadi, Sutrisno. 2007. Statistik. Yogyakarta: Andi Howell, D.C. 2012. Statistical Method for Psychology. 9th Edition. Wadsworth Publishing. Mendenhall, W., Beaver, R. J., and Beaver, B. M. 2003. Probability and statistics. 11 th Edition. USA: Thomson Brooks/cole. Sugiyono. 2009. Statistika untuk Penelitian. Jakarta: Alfabeta. Sulistiyono, S. 2010. Statistika Psikologi. Jakarta: Fakultas Psikologi Universitas Mercubuana. Suryadi & Purwanto, S. K. 2008. Statistika untuk ekonomi dan keuangan modern. Jakarta: Salemba empat. Vaughan, Eva D. 1998. Statistics: Tools for Understanding Data in the Behavioral Sciences. New Jersey: Prentice Hall.
201 2
11