Anda di halaman 1dari 18

5

Unit 1
PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP
Waktu: 1 jam
Pembelajaran Kelas Rangkap
A. PENGANTAR
Istilah "Kelas Rangkap (multigrade)
sering didefinisikan dengan cara
berbeda-beda. Sesi ini memberikan
kesempatan kepada para peserta
untuk mendefinisikan pemahaman
mereka mengenai pembelajaran
kelas rangkap dan untuk mengem-
bangkan definisi umum serta pe-
mahaman yang sama mengenai
istilah pembelajaran kelas rangkap.
B. TUJUAN
Setelah mengikuti pelatihan, para peserta diharapkan mampu:
1. memahami pembelajaran kelas rangkap
2. merumuskan definisi tentang pembelajaran kelas rangkap
C. ALAT DAN BAHAN
1. Tayangan
2. Bahan bacaan
3. ATK: kertas plano, spidol, isolasi, lem
D. LANGKAH KEGIATAN
1
Pengantar
10
2
Mendenisikan
Konsep Pembelajaran
Kelas Rangkap
30
3
Kesimpulan
20
Siswa belajar dalam kelompok
1. Pengantar (10 menit)
Fasilitator memberikan kertas kecil kepada setiap peserta dan meminta mereka untuk
menuliskan apa yang mereka ketahui tentang pembelajaran kelas rangkap. Setelah itu
fasilitator membagikan kertas plano kepada setiap kelompok dan meminta setiap peserta untuk
menempelkan tulisannya di atasnya.
Tulisan mereka tentang pembelajaran kelas rangkap akan dibahas di akhir pelatihan untuk
membandingkan pengertian mereka sebelum dan setelah kegiatan.
2. Mendenisikan konsep-konsep kunci pembeIajaran keIas rangkap (30 menit)
Fasilitator meminta setiap peserta untuk menuliskan denisi pembelajaran kelas rangkap. Se-
telah itu mereka diminta untuk mendiskusikannya dengan teman yang duduk di sebelahnya.
Kemudian mereka mendiskusikannya kembali dalam kelompok masing-masing tentang
denisi-densi yang dituliskan, lalu menyusun denisi yang disepakati semua anggota kelom-
pok. Denisi tersebut ditulis pada kertas plano.
Fasilitator menyampaikan kepada peserta bahwa mereka akan bekerja berdasarkan denisi
kelas rangkap yang disumbangkan oleh kelompok-kelompok. Salah satu kelompok diminta
menyampaikan denisi mereka dan hasilnya dituliskan pada plastik transparan/PowerPoint.
Kelompok-kelompok lain dapat menambahkan atau menyarankan perubahan-perubahan.
Setelah setiap kelompok menambahkan informasi tambahan, peserta memutuskan satu def-
nisi yang mencerminkan denisi pembelajaran kelas rangkap.
Fasilitator menyampaikan kepada kelompok bahwa mereka akan melihat kembali denisi terse-
but pada akhir sesi untuk melihat apakah ada perubahan pemikiran.
3. KesimpuIan (20 menit)
Fasilitator menayangkan tayangan Apa Yang Dimaksud Dengan Pembelajaran Kelas
Rangkap? dan meminta peserta membandingkan denisi tersebut dengan denisi yang disusun
sebelumnya.
Pembelajaran Kelas Rangkap
Unit 1
7
E. BAHAN BACAAN UNTUK FASILITATOR DAN PESERTA
PAKEM
PAKEM adalah suatu pendekatan pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.
Di dalam kelas, kita dapat melihat apakah guru sudah melaksanakan PAKEM atau tidak dengan
melihat beberapa ciricirinya sebagai berikut :
Siswa terlibat dalam beberapa kegiatan
Belajar melalui berbuat learning by doing
Guru menggunakan berbagai alat bantu
Guru menggunakan berbagai cara dalam mengajar
Guru mengatur kelas sesuai dengan kebutuhan
Siswa aktif dalam belajar
Guru sebagai fasilitator
Guru sebagai motivator
Kelas Rangkap/Multigrade
Kelas rangkap merupakan gabungan dari beberapa siswa yang berasal dari dua atau
tiga tingkat yang berbeda, dengan satu guru di dalam ruang kelas yang sama, dan
berlangsung selama satu tahun ajaran penuh.
Kelas rangkap merupakan gabungan dari beberapa tingkat kelas yang berdekatan,
misalnya kelas 1 dan 2, 3 dan 4, atau 5 dan 6.
Di dalam kelas rangkap, terjadi penggabungan siswa yang memiliki usia dan kemampuan
yang berbeda.
Di dalam kelas rangkap, siswa belajar bersama-sama dengan satu guru, meskipun
mereka memiliki usia dan perkembangan yang berbeda, atau keterampilan dan
kemampuan belajarnya tidak sama.
Agar perencanaan matang, sebaiknya satu kelas rangkap dipegang oleh guru yang
sama untuk dua tahun ajaran.
Kelas rangkap bukanlah merupakan penggabungan dua tingkat kelas yang memiliki
pemisahan program di dalam satu ruang kelas, dan bukan pula dua kelas yang duduknya
terpisah satu sama lain.
Di dalam kelas rangkap, guru tidak mengajar dua kelas terpisah secara bergantian
dengan program yang berbeda.
Pembelajaran Kelas Rangkap
Unit 1
Pembelajaran Kelas Rangkap
Unit 1
Sekolahsekolah yang memiliki jumlah siswa yang kurang memadai sering kali akan digabung
menjadi satu. Namun hal ini sulit dilakukan apabila lokasi sekolah satu dengan yang lain ber-
jauhan. Jalan keluar yang dapat diambil adalah dengan membuat kelas rangkap, yaitu dengan
menggabungkan beberapa tingkat kelas menjadi satu.
F. LEMBAR KERJA PESERTA (tidak ada)
9
Unit 1
Pembelajaran Kelas Rangkap
G. BAHAN TAYANGAN UNTUK FASILITATOR
1
Pengantar
10
2
Mendenisikan
Konsep
Pembelajaran
Kelas Rangkap
30
3
Kesimpulan
20
UNIT I
PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP
TUJUAN
1. Memahami pembelajaran kelas
rangkap
2. Merumuskan denisi tentang
pembelajaran kelas rangkap
LANGKAH KEGIATAN
Unit 1
Pembelajaran Kelas Rangkap
KELAS RANGKAP (1)
KELAS RANGKAP (2)
Kelas rangkap terdiri dari beberapa (2
atau 3) tingkat kelas dengan seorang
guru untuk satu tahun ajaran
Kelas rangkap sebaiknya dibuat
dengan kelas-kelas yang berdekatan,
misalnya, kelas 1 dan 2, kelas 3 dan
4, kelas 5 dan 6
Kelas rangkap memiliki siswa
yang berbeda usia dan berbeda
kemampuan
KELAS RANGKAP (3)
Kelas rangkap terdiri dari :
- siswa yang usianya berbeda
- kemampuan belajarnya berbeda
- keterampilannya berbeda
- tingkat perkembangan yang berbeda
Mereka belajar bersama dengan satu
orang guru yang sama
Kelas rangkap sebaiknya dipegang
oleh guru yang sama untuk 2 tahun
Kelas rangkap BUKAN dua kelas yang belajar sendiri-
sendiri di ruang kelas yang sama, dengan siswa duduk
dipisahkan berdasarkan kelasnya, dan bukan pula
dengan program yang dipisahkan
Kelas rangkap BUKAN dua kelas yang diajar oleh
satu orang guru yang bolak-balik mengajar dengan
program yang terpisah
11
A. PENGANTAR
Dalam unit ini, fasilitator mensimulasikan
pembelajaran kelas rangkap dan
peserta berperan sebagai siswa.
Pemodelan dikenal sebagai satu alat
belajar yang bagus dan memberikan
kepada peserta simulasi interaktif
pembelajaran sesungguhnya. Setelah
pembelajaran, peserta dapat berdiskusi
dan menganalisis strategi pembelajaran,
ide mengajar dan pengelolaan belajar
yang dialami selama pembelajaran
tersebut. Hal penting yang harus diambil
dari simulasi ini adalah bahwa satu topik
dapat digunakan oleh semua siswa
dalam kelas rangkap, tetapi kegiatan-
kegiatan yang diberikan oleh guru dapat
berbeda-beda.
Peserta yang mengikuti pelatihan ini mungkin berasal dari beberapa kecamatan dan mungkin
belum mendapat pengenalan mengenai prinsip-prinsip pembelajaran PAKEM. Penting bagi
fasilitator untuk mengetahui sejauh mana pemahaman mereka terhadap PAKEM sebelumnya
karena pemahaman tentang PAKEM akan membantu mereka dalam menjalankan kelas
rangkap dan membuat para siswa tertantang dalam belajar.
B. TUJUAN
Setelah mengikuti pelatihan, para peserta diharapkan mampu:
1. mengidentikasi ciri-ciri PAKEM
2. mengidentikasi ciri-ciri pembelajaran kelas rangkap
3. merencanakan pembelajaran kelas rangkap dengan PAKEM
4. mempraktikkan PAKEM di kelas rangkap
PEMODELAN PAKEM DI KELAS RANGKAP
Waktu: 2 jam 30 menit
Siswa sedang mengamati tumbuhan dalam pelajaran IPA
Unit 2
PemodeIan PAKEM di KeIas Rangkap
D. LANGKAH KEGIATAN
1
Pengantar
20
2
Pemodelan PAKEM
di Kelas Rangkap
40
3
Diskusi Pemodelan
30
4
Presentasi antar
Kelompok
30
5
Revisi dan
Penguatan
30
1. Pengantar (20 menit)
Fasilitator meminta setiap peserta untuk menuliskan dua kegiatan dalam pembelajaran yang
paling sering mereka lakukan di dalam kelas. Setelah itu fasilitator mengajak peserta untuk
melihat apakah kegiatan yang sering mereka lakukan sudah membuat para siswa terlibat aktif
atau belum. Untuk kegiatan ini fasilitator menayangkan tayangan tentang kegiatan-kegiatan
dan persentase tingkat keaktifan.
Kegiatan ini bertujuan agar para peserta melakukan reeksi atas apa yang biasa mereka lakukan
di dalam kelas.
2. PemodeIan PAKEM di KeIas Rangkap (40 menit)
Fasilitator menginformasikan kepada peserta bahwa mereka akan mendapatkan suatu contoh
pembelajaran PAKEM di kelas rangkap. Mereka akan melihat fasilitator melakukan pemodelan
pembelajaran tersebut dan mereka akan berperan sebagai siswa kelas 3 dan 4. Fasilitator
kemudian menyampaikan materi pelajaran dan peruntukan kelasnya serta memulai kegiatan
pemodelan.
C. ALAT DAN BAHAN
1. Tayangan
2. Skenario pemodelan serta bahan yang dibutuhkan : surat, foto pengirim, majalah bekas
gunting, kerta HVS
3. Bahan bacaan
4. Kalung kartu dengan angka 3 dan 4
5. ATK : kertas plano, spidol, lem, isolasi
Unit 2
PemodeIan PAKEM di KeIas Rangkap
13
Sebelum memulai pemodelan, fasilitator membagikan kalung kartu kepada setiap peserta. Di
atas kartu tersebut sudah tertulis angka 3 dan 4. Dalam satu kelompok, ada peserta yang
mendapatkan kalung berangka 3 dan berangka 4. Bagi mereka yang mendapatkan angka 3,
berarti mereka berperan sebagai siswa kelas tiga, begitu pula dengan mereka yang mendapatkan
kartu dengan angka 4, artinya mereka akan berperan sebagai siswa kelas 4.
3. Diskusi PemodeIan (30 menit)
Setiap peserta menjawab pertanyaan yang ditayangkan oleh fasilitator:
Hal-hal baru apa saja yang dilihat pada pemodelan?
Bagaimana peran guru?
Bagaimana interaksi antara guru dan siswa?
Kira-kira, tema apa yang sedang dipelajari siswa kelas 3 dan 4? Apa Kompetensi Dasar (
KD) untuk kelas 3 dan KD untuk kelas 4?
Bagaimana hubungan antara siswa kelas 3 dan kelas 4 di kelas yang sama? Mengapa hal
tersebut dapat terjadi? Hal-hal lain apa saja yang dapat membuat siswa dari dua tingkat
kelas yang berbeda memiliki hubungan tersebut?
Setelah selesai, setiap peserta mendiskusikan jawabannya dengan anggota kelompoknya
sampai akhirnya menemukan kesepakatan jawaban untuk dituliskan pada kertas plano.
4. Presentasi Antar KeIompok (30 menit)
Setiap kelompok diminta untuk memilih dua orang yang akan mempresentasikan hasilnya
kepada kelompok lainnya. Fasilitator memimpin presentasi dengan memberikan aba-aba lewat
tepuk tangan tiga kali untuk memberitahukan kapan dimulai dan kapan berakhir. Aba-aba bisa
disesuaikan dengan kondisi yang ada.
Setiap presenter berkeliling sesuai arah jarum jam. Anggota kelompok yang didatangi oleh
presenter dapat mengajukan pertanyaan, argumentasi atau opini atas hasil diskusi kelompok
yang dipresentasikan.
5. Revisi dan Penguatan (30 menit)
Peserta merevisi hasil diskusinya setelah mendapat masukan dari rekan-rekannya. Kegiatan
ini berlangsung selama 20 menit.
Fasilitator memberikan penguatan selama 10 menit tentang tema, KD, pengajaran di kelas
rangkap dan PAKEM.
Unit 2
PemodeIan PAKEM di KeIas Rangkap
Unit 2
PemodeIan PAKEM di KeIas Rangkap
E. BAHAN BACAAN UNTUK FASILITATOR DAN PESERTA
Pertanyaan yang Sering Diajukan Mengenai KeIas Rangkap
1. Apa yang dimaksud dengan kelas rangkap dan bagaimana strategi pembelajaran kelas
rangkap dengan program tematik dan instrumen apa saja yang diperlukan?
Multigrade atau kelas rangkap adalah suatu pembelajaran dimana seorang guru mengajar dua
atau tiga tingkat di dalam satu ruang kelas, bukan dua tingkat yang dipisahkan dalam dua
ruangan. Strategi pembelajaran di dalam kelas rangkap tidak jauh berbeda dengan kelas biasa,
hanya saja memerlukan program yang disatukan untuk ke dua tingkat kelas dan guru harus
memiliki manajemen kelas yang baik.
2. Apa kelebihan kelas rangkap sehubungan dengan PAKEM?
Kelas rangkap dapat mengatasi kekurangan jumlah guru atau pun siswa. Yang paling penting
adalah siswa dapat belajar maksimal karena dapat bersosialisasi dengan baik, tidak hanya
belajar dengan teman yang sedikit. PAKEM dapat dilaksanakan di dalam kondisi kelas seperti
kelas rangkap sekalipun. PAKEM memungkinkan guru untuk meningkatkan keterampilan
bersosialisasi siswa. Dengan adanya dua tingkat kelas yang berbeda dalam satu ruang kelas,
kemungkinan untuk meningkatkan keterampilan tersebut sangat besar.
3. Bagaimana bentuk penilaian di kelas rangkap?
Bentuk penilaian di kelas rangkap tidak jauh berbeda dengan kelas biasa.
4. Bagaimana siswa kelas 1 yang baru mengenal baca tulis dirangkap dengan siswa kelas 5
terutama untuk materi Bahasa Indonesia?
Penyatuan tingkat kelas sebaiknya dari kelas yang berdekatan, misalnya kelas satu dan dua,
tiga dan empat, lima dan enam. Jarang sekali penyatuan yang jenjangnya jauh seperti kelas
1 dan 5. Namun apabila terjadi, tentunya keduanya harus dibedakan kegiatannya dari sisi
materi.
5. Bagaimana relevansi pembelajaran kelas rangkap dengan Standar Isi?
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar akan tercapai dengan melakukan pemetaan
kompetensi dan membuat program dengan melihat apa yang dapat dilakukan untuk ke dua
kelas yang berbeda, apakah ada kompetensi yang serupa (bukan sama). Kalau ada, dapat
dicarikan tema yang sama sebagai payung untuk membuat program mingguannya.
6. Salah satu siswa, misalnya berada di kelas tiga, sudah dapat mengerjakan tugas kelas 4
dengan baik, apa yang harus dilakukan oleh guru?
15
Unit 2
PemodeIan PAKEM di KeIas Rangkap
Salah satu kelebihan dari adanya kelas rangkap adalah guru dapat melakukan pembagian
kelompok yang bertujuan memaksimalkan potensi siswa. Siswa kelas tiga mungkin saja diberikan
tugas untuk kelas 4 karena memang mampu. Hal yang sebaliknya pun dapat dilakukan. Siswa
kelas 4 yang masih belum paham untuk suatu konsep dapat memantapkan konsepnya dengan
mengerjakan tugas untuk kelas 3.
7. Kompetensi Dasar pada Standar Isi merupakan kompetensi minimal, apakah bisa kita
kembangkan lebih jauh?
Sebaiknya kompetensi yang ada pada Standar Isi dikembangkan sesuai kebutuhan siswa
dan sekolah kita. Kelas rangkap bukan berarti kurikulum harus seadanya. Apabila siswa dan
sekolah mampu, dapat dikembangkan lebih jauh.
8. Apakah lompat kelas perlu dipertimbangkan dengan memperhitungkan aspek kematangan
emosi?
Sebaik-baiknya anak adalah mereka yang dapat bersosialisasi dengan teman-temannya untuk
dapat mengembangkan kematangan emosi dan sosialisasinya. Lompat kelas bukanlah jawaban
yang terbaik. Apabila seorang siswa memiliki kemampuan yang melebihi teman di kelasnya,
maka yang terbaik adalah dilakukan belajar akselerasi dengan menerapkan pembelajaran
yang berbeda. Setiap siswa dilihat tingkat kemampuannya, kemudian kegiatan yang diberikan
kepadanya dapat disesuaikan.
9. Apakah Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar dapat tercapai dengan pembelajaran
kelas rangkap?
Apapun programnya, apakah kelas rangkap atau bukan, standar akan tercapai apabila memiliki
perencanaan yang baik.
10. Apa yang harus dilakukan apabila jumlah siswa banyak namun jumlah guru lebih sedikit?
Apabila tidak memungkinkan untuk meminta tambahan tenaga, hal yang dapat dilakukan adalah
dengan mengatur jadwal rombongan belajar. Kelas rangkap tidak diperlukan, tetapi pengaturan
rombongan belajar dan jadwal (misal: pagi dan siang) perlu diperhatikan.
11. Bagaimana peran Komite Sekolah dalam program kelas rangkap?
Sekolah sebaiknya mengajak Komite Sekolah bekerja sama dalam mensosialisasikan program
kelas rangkap kepada orang tua lainnya.
Unit 2
PemodeIan PAKEM di KeIas Rangkap
12. Apa dasar pemikiran pembentukan sekolah dengan kelas rangkap?
Ada beberapa alasan, salah satunya adalah esiensi tenaga pengajar. Apabila satu sekolah
memiliki jumlah siswa sedikit, maka harus dipikirkan bagaimana agar jumlah guru tidak
melebihi jumlah siswa yang ada. Alasan lainnya adalah untuk perkembangan sosialisasi siswa.
Perkembangannya kurang baik apabila siswa hanya bersosialisasi dengan teman dalam jumlah
sedikit. Pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang di dalamnya terdapat interaksi
antara siswa. Semakin banyak interaksi, semakin besar keterampilan sosialisasi mereka dapat
berkembang. Selain itu, sekolah dengan kelas rangkap biasanya letaknya berjauhan sehingga
tidak dapat di merger.
13. Bagaimana kaitan kelas rangkap dengan administrasi kelas, apa tidak tambah repot?
Memiliki kelas rangkap memang cukup memakan waktu, tenaga dan pikiran karena harus
membuat dua atau bahkan tiga program yang berbeda untuk satu kali pengajaran, belum lagi
masalah usia dan kebutuhan siswa yang berbeda. Memang ini merupakan pilihan professional
guru. Pilihannya hanya dua: membiarkan siswa tidak maksimal karena kurang bisa berinteraksi
(karena teman hanya sedikit), atau kita tindak tergerak untuk repot. Tidak semua guru ingin
bersusah payah dengan kelas rangkap, mereka ingin yang biasa dan mudah saja. Tetapi
masih banyak juga yang ingin memberikan pendidikan terbaik bagi siswanya meskipun harus
bekerja lebih keras karena banyak tantangan yang dihadapi. Profesi kita sebagai guru memang
terkadang tertantang dengan banyak pilihan. Banyak guru yang biasa-biasa saja, banyak pula
guru yang bagus, namun hanya sedikit guru yang memberi inspirasi bagi lingkungannya, yaitu
guru yang mau repot.
PengeIoIaan KeIas Rangkap : Bagaimana Caranya?
Pengaturan kelas rangkap sebenarnya tidak jauh berbeda dengan kelas PAKEM lainnya. Ada
dua hal yang harus diperhatikan dalam pengaturan kelas rangkap, yaitu pengaturan sik kelas
dan pengaturan siswa dalam belajar.
Meja ditata untuk duduk berkelompok,
misalnya satu kelompok meja disiapkan
untuk 6 siswa.
Apabila memungkinkan, sisakan tempat
yang agak lapang untuk memberi
kesempatan siswa duduk di lantai untuk
kegiatan tertentu.
Klasikal
Strategi ini biasanya dipakai
pada saat kegiatan awal, di-
mana siswa dan guru bersa-
masama berdiskusi atau guru
menjelaskan apa yang akan
dilakukan sebelum kegiatan inti
dimulai. Dapat pula digunakan
untuk penutup pelajaran.
PengeIoIaan KeIas PengeIoIaan Siswa
17
Unit 2
PemodeIan PAKEM di KeIas Rangkap
Sediakan learning centre atau pusat
belajar, yang dapat ditempatkan di pojok
kelas. Pusat belajar ini dapat beraneka
ragam, sesuai dengan kebutuhan dan
dapat dibuat berbedabeda dari waktu
ke waktu. Misalnya : guru menyediakan
pojok dengan rak yang diisi beberapa
buku. Pojok baca ini dapat didatangi siswa
yang telah selesai mengerjakan tugasnya
dan memilih sendiri buku yang disukai dan
membacanya.
Atau suatu saat guru mungkin
menggantinya menjadi pojok matematika,
dimana siswa dapat menemukan berbagai
kegiatan atau media yang berhubungan
dengan matematika. Di meja ini
mereka dapat mengerjakan tugas atau
bereksperimen dengan matematika.
Sumber atau media belajar dapat diletakkan
di atas rakrak atau meja, atau di dalam
kotakkotak yang diberi tulisan sehingga
mudah ditemukan pada saat dibutuhkan.
Sediakan kotakkotak untuk menyimpan
pekerjaan siswa.
Karya anak dipajangkan, dan pajangan ini
perlu diganti secara rutin sesuai dengan
topik yang sedang diajarkan.
Kegiatan keIompok
Kegiatan ini sangat baik dipakai
pada saat siswa perlu berdisku-
si untuk menyelesaikan tugas-
nya. Dapat pula dipakai pada
saat guru memberikan tugas
yang berbeda untuk anakanak
tertentu dalam waktu yang
bersamaan, atau mungkin
pemberian tugas dengan
tingkat kesulitan atau materi
yang berbeda.
Kegiatan ini dapat pula dipakai
sesuai dengan tujuan pelajaran,
misalnya di kelas rangkap 3
dan 4, guru mengelompokkan
siswa berdasarkan kelasnya,
kemampuannya atau campuran
antara ke dua tingkat kelas
tersebut.
Kegiatan Individu
Strategi ini dapat dipakai pada
saat guru memberikan tugas
yang sesuai dengan setiap
individu.
Dapat pula dipakai untuk
menghasilkan tugastugas
yang diperlukan untuk pelajaran
tertentu, misalnya tulisan,
matematika, penelitian.
PengeIoIaan KeIas PengeIoIaan Siswa
F. LEMBAR KERJA PESERTA (tidak ada)
PemodeIan PAKEM di KeIas Rangkap
Unit 2
G. BAHAN TAYANGAN UNTUK FASILITATOR
UNIT 2
PEMODELAN PAKEM DI KELAS RANGKAP
TUJUAN
Mengidentikasi ciri-ciri PAKEM
Mengidentikasi ciri-ciri pembelajaran kelas rangkap
Merencanakan pembelajaran kelas rangkap dengan
PAKEM
Mempraktikkan PAKEM di kelas rangkap
1
Pengantar
10
2
Pemodelan PAKEM
di Kelas Rangkap
40
5
Revisi dan
Penguatan
3
Diskusi
Pemodelan
30
30
4
Presentasi antar
Kelompok
30
LANGKAH KEGIATAN
19
Membaca
Mendengarkan
Melihat Gambar
Video
Melihat pameran
Menyaksikan demonstrasi
Menyaksikan pembuatan langsung
Diskusi
Presentasi
Drama
Simulasi
Melakukan langsung
10 %
20 %
30 %
50 %
70 %
90 %
Menerima
Lewat Verbal
Menerima Lewat
Gambar
Partisipasi
Melakukan
Unit 2
PemodeIan PAKEM di KeIas Rangkap
PENGAMATAN PEMODELAN
Hal-hal baru apa saja yang dilihat pada pemodelan?
Bagaimana peran guru?
Bagaimana interaksi antara guru dan siswa?
Kira-kira, tema apa yang sedang dipelajari siswa kelas 3
dan 4? Apa KD untuk kelas 3 dan KD untuk kelas 4?
Bagaimana hubungan antara siswa kelas 3 dan kelas
4 di kelas yang sama? Mengapa hal tersebut dapat
terjadi? Hal-hal lain apa saja yang dapat membuat
siswa dari dua tingkat kelas yang berbeda memiliki
hubungan tersebut?
PENGUATAN PEMODELAN
TINGKAT
PEMAHAMAN
TINGKAT
KETERLIBATAN
MODEL PEMBELAJARAN
P
a
s
i
f
A
k
t
i
f
KeIas SK KD Indikator
Mengungkapkan
pikiran, perasaan,
dan informasi dalam
bentuk paragraf dan
puisi
Mengungkapkan
pikiran, perasaan,
dan informasi secara
tertulis dalam bentuk
percakapan, petunjuk,
cerita, dan surat
4.1 Menyusun paragraf
berdasarkan bahan
yang tersedia dengan
memperhatikan
penggunaan ejaan
4.4 Menulis surat untuk
teman sebaya tentang
pengalaman atau
cita-cita dengan bahasa
yang baik dan benar
dan memperhatikan
penggunaan ejaan
(huruf besar, tanda titik,
tanda koma, dll.)
Setelah melihat
objek secara
langsung, siswa
dapat menceritakan hasil
observasinya
lewat tulisan dengan
menggunakan
ejaan yang benar.
Siswa dapat
mengekspresikan
perasaannya lewat
surat dengan
menggunakan ejaan
yang benar
3
4
PemodeIan PAKEM di KeIas Rangkap
Unit 2
H. BAHAN TAMBAHAN UNTUK FASILITATOR
Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : 3 dan 4 / semester 1
Waktu : 40 menit
Standar Kompetensi
Kelas 3:
Kelas 4:
Kompetensi Dasar
Kelas 3:
Kelas 4 :
Indikator
Kelas 3:
Kelas 4:
Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dalam bentuk paragraf dan puisi
Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi secara tertulis dalam bentuk per-
cakapan, petunjuk, cerita, dan surat
4.1 Menyusun paragraf berdasarkan bahan yang tersedia dengan memperhatikan
penggunaan ejaan
4.4 Menulis surat untuk teman sebaya tentang pengalaman atau cita-cita dengan
bahasa yang baik dan benar dan memperhatikan penggunaan ejaan (huruf besar,
tanda titik, tanda koma, dll.)
Setelah melihat objek secara langsung, siswa dapat menceritakan hasil
observasinya lewat tulisan dengan menggunakan ejaan yang benar
Siswa dapat mengekspresikan perasaannya lewat surat dengan menggunakan
ejaan yang benar
SKENARIO PEMODELAN
MATA PELAJARAN : BAHASA INDONESIA
21
Unit 2
PemodeIan PAKEM di KeIas Rangkap
Tahapan kegiatan
Guru menginformasikan kepada siswa bahwa ia baru
saja mendapat surat dari temannya. Surat tersebut berisi
tentang kawannya.
Guru membaca surat tersebut dengan perlahan dan
memperlihatkan gambar/foto teman yang diceritakannya
lewat surat.
Guru mengajukan beberapa pertanyaan tentang surat
untuk mengecek keterampilan menyimak siswa:

Guru menyampaikan kepada siswa bahwa mereka pun
akan menceritakan teman lewat tulisan.
Kegiatan
surat, foto
pengirim
kelompok
10 menit
Siapa nama teman ibu/bapak?
Siapa nama teman dari teman ibu/bapak yang
diceritakan lewat surat ini?
Bagaimana ciri-ciri teman yang diceritakan lewat surat
ini?
Apa pendapat si penulis tentang temannya?
berpasangan
5 menit
Pengaturan
siswa dan
waktu
Sumber/AIat /
Bahan
Guru menyiapkan surat pribadi yang akan dibacakan
kepada siswa, majalah bekas, gunting, kertas HVS, lem.
a.
a.
b.
c.
a.
b.
c.
d.
Persiapan:
Kegiatan AwaI
Kegiatan Inti
Siswa diminta untuk mencari pasangan yang berasal dari
kelas yang berbeda dan masing-masing memilih 1
angka favorit antara 4-8.
Guru meminta setiap siswa untuk menyebutkan ciri-ciri
dari pasangannya sebanyak angka favorit yang dipilihnya
dan menuliskannya di kertas atau buku.
Setiap siswa menyampaikan apa yang ditulisnya kepada
pasangannya secara bergantian dan pasangannya mem-
berikan komentar apakah yang ditulis oleh pasangannya
tentang dirinya benar dan bisa menambahkan apabila
diperlukan.
PemodeIan PAKEM di KeIas Rangkap
Unit 2
majalah
bekas,
gunting, lem
individu,
15 menit
kelompok,
5 menit
klasikal,
5 menit
Guru menjelaskan kepada siswa bahwa informasi yang
mereka peroleh tentang temannya akan dijadikan se-
bagai sumber bahan tulisan mereka.
Guru memberi tugas kepada siswa kelas 3 untuk meng-
gambar pasangannya dan menceritakan pasangannya
berdasarkan hasil pengamatan dan diskusinya. Siswa
harus memperhatikan ejaan seperti huruf besar, huruf
kecil, titik, koma.
Siswa kelas 4 diminta untuk membuat surat ke-
pada temannya dan berisi perasaannya tentang teman-
nya yang telah diobservasi sebelumnya. Setelah selesai
siswa dapat membuat amplop suratnya dari majalah
bekas dengan membubuhkan nama penerima surat.
Setelah selesai, setiap anggota kelompok membacakan
hasil karyanya di kelompoknya masing-masing.
Guru meminta satu orang dari kelas 3 dan kelas 4 untuk
maju ke depan kelas dan membacakan hasilnya.
Produk tulisan siswa
d.
e.
f.
g.
a.
a.
Kegiatan Akhir :
Asesmen :
Kegiatan
Pengaturan
siswa dan
waktu
Sumber/AIat /
Bahan

Anda mungkin juga menyukai