Anda di halaman 1dari 9

BAB IV PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian Pengumpulan data pada penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2011 Januari 2012 di Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala Banda Aceh. Populasi mahasiswa Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala Banda Aceh pengguna earphone adalah sejumlah 205 orang. Jumlah sampel yang digunakan sebagai responden dalam penelitian ini yaitu sebanyak 51 orang. Dari 51 sampel tersebut, masing-masing 13 orang berasal dari mahasiswa tingkat pertama, ketiga, dan keempat, sedangkan 12 orang berasal dari mahasiswa tingkat kedua. Teknik pengumpulan data yang dilakukan terhadap responden yaitu dengan cara memperoleh data dari hasil pengisian kuesioner oleh sampel. 4.1.1 Distribusi Frekuensi Pengguna Earphone Berdasarkan Jenis Kelamin Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada 51 responden, maka didapatkan jumlah pengguna earphone berjenis kelamin laki-laki adalah sebanyak 21 orang dan jumlah pengguna earphone berjenis kelamin perempuan adalah sebanyak 30 orang. Sehingga didapatkan distribusi frekuensi jenis kelamin pengguna earphone seperti tercantum dalam tabel 4.1 Tabel 4.1 Tabel Distribusi Frekuensi Pengguna Earphone Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Jumlah Frekuensi (n) 21 30 51 Persentase (%) 41,2 58,8 100

Berdasarkan data tersebut didapatkan bahwa pengguna earphone lebih banyak pada perempuan (58,8%) daripada laki-laki (41,2%).

4.1.2 Distribusi Frekuensi Pengguna Earphone Berdasarkan Usia Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, didapatkan distribusi frekuensi pengguna earphone berdasarkan usia seperti tercantum dalam tabel 4.2 Tabel 4.2 Tabel Distribusi Frekuensi Pengguna Earphone Berdasarkan Usia Usia (tahun) 18 19 20 21 22 Jumlah Frekuensi (n) 4 13 17 15 2 51 Persentase (%) 7,8 25,5 33,3 29,4 3,9 100

Berdasarkan data tersebut didapatkan pengguna earphone terbanyak pada kelompok usia 20 tahun (33,3%), kemudian diikuti dengan kelompok usia 21 tahun sebanyak (29,4%), kelompok usia 19 tahun sebanyak (25,5%), kelompok usia 18 tahun sebanyak (7,8%), dan kelompok usia 22 tahun sebanyak (3,9%). 4.1.3 Distribusi Frekuensi Penggunaan Earphone Berdasarkan Jenis Pemutar Musik Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka didapatkan distribusi frekuensi pengguna earphone berdasarkan jenis pemutar musik seperti tercantum dalam tabel 4.3 Tabel 4.3 Tabel Distribusi Frekuensi Penggunaan Earphone Berdasarkan Jenis Pemutar Musik Jenis Pemutar Musik Hp/ponsel Laptop Cd player MP3 player Jumlah Frekuensi (n) 36 5 10 51 Persentase (%) 70,6 9,8 19,6 100

Berdasarkan data tersebut didapatkan bahwa jenis pemutar musik yang paling banyak digunakan adalah melalui hp/ponsel yaitu (70,6%), kemudian

diikuti dengan jenis pemutar musik melalui MP3 player sebanyak (19,6%), dan jenis pemutar musik melali laptop sebanyak (9,8%). 4.1.4 Distribusi Frekuensi Penggunaan Earphone Berdasarkan Kebiasaan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka didapatkan distribusi frekuensi penggunaan earphone berdasarkan kebiasaan seperti tercantum dalam tabel 4.4 Tabel 4.4 Tabel Distribusi Frekuensi Penggunaan Kebiasaan Kebiasaan Saat berkendara Saat belajar Saat santai & tidur Jumlah Frekuensi (n) 12 10 29 51 Persentase (%) 23,5 19,6 56,9 100 Earphone Berdasarkan

Berdasarkan data tersebut didapatkan bahwa kebiasaan penggunaan earphone saat istirahat santai dan tidur paling banyak yaitu (56,9%), kebiasaan penggunaan earphone saat berkendara didapatkan sebanyak (23,5%), dan kebiasaan penggunaan earphone saat belajar didapatkan sebanyak (19,6%). 4.1.5 Distribusi Frekuensi Tinitus Yang Terjadi Akibat Penggunaan Earphone Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka didapatkan distribusi frekuensi tinitus yang terjadi akibat penggunaan earphone seperti tercantum dalam tabel 4.5 Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Tinitus Yang Terjadi Akibat Penggunaan Earphone Tinitus Ya Tidak Jumlah Frekuensi (n) 38 13 51 Persentase (%) 74,5 25,5 100

Berdasarkan data tersebut didapatkan bahwa yang mengalami tinitus akibat penggunaan earphone adalah sebanyak (74,5%) dan yang tidak mengalami tinitus akibat penggunaan earphone didapatkan sebanyak (25,5%). 4.1.6 Distribusi Frekuensi Gejala Sulit Menangkap Pembicaraan Normal Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka didapatkan distribusi frekuensi gejala sulit menangkap pembicaraan normal seperti tercantum dalam tabel 4.6 Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Gejala Sulit Menangkap Pembicaraan Normal Gejala sulit menangkap pembicaraan normal Ya Tidak Jumlah Frekuensi (n) 21 30 51 Persentase (%) 41,2 58,8 100

Berdasarkan data tersebut didapatkan bahwa yang mengalami gejala sulit menangkap pembicaraan normal adalah sebanyak (41,2%) dan yang tidak mengalami gejala sulit menangkap pembicaraan normal didapatkan sebanyak (58,8%). 4.1.7 Distribusi Frekuensi Penggunaan Earphone Berdasarkan Lama Paparan (Tahun) Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka didapatkan distribusi frekuensi pengguna earphone berdasarkan lama paparan (tahun) seperti tercantum dalam tabel 4.7 Tabel 4.7 Tabel Distribusi Frekuensi Penggunaan Earphone Berdasarkan Lama Paparan (Tahun) Lama Paparan (tahun) <5 5 Jumlah Frekuensi (n) 28 23 51 Persentase (%) 54,9 45,1 100

Berdasarkan data tersebut didapatkan bahwa penggunaan earphone selama kurang dari lima tahun adalah sebanyak (54,9%) sedangkan penggunaan earphone selama lebih dari lima tahun adalah sebanyak (45,1%). 4.1.8 Distribusi Frekuensi Penggunaan Earphone Berdasarkan Lama Paparan (Hari/Minggu) Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka didapatkan distribusi frekuensi pengguna earphone berdasarkan lama paparan (hari/minggu) seperti tercantum dalam tabel 4.8 Tabel 4.8 Tabel Distribusi Frekuensi Penggunaan Earphone Berdasarkan Lama Paparan (Hari/Minggu) Lama Paparan (hari/minggu) 4-5 hari(kadang-kadang) 6-7 hari(sering) Jumlah Frekuensi (n) 21 30 51 Persentase (%) 41,2 58,8 100

Berdasarkan data tersebut didapatkan bahwa penggunaan earphone ratarata selama 4-5 hari dalam seminggu termasuk dalam kategori kadang-kadang adalah sebanyak (41,2%) sedangkan penggunaan earphone rata-rata selama 6-7 hari dalam seminggu termasuk dalam kategori sering adalah sebanyak (58,8%). 4.1.9 Distribusi Frekuensi Penggunaan Earphone Berdasarkan Lama Paparan (Jam/Hari) Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka didapatkan distribusi frekuensi pengguna earphone berdasarkan lama paparan (jam/hari) seperti tercantum dalam tabel 4.9 Tabel 4.9 Tabel Distribusi Frekuensi Penggunaan Earphone Berdasarkan Lama Paparan (Jam/Hari) Lama Paparan (jam/hari) 3-4 jam > 4 jam Jumlah Frekuensi (n) 23 28 51 Persentase (%) 45,1 54,9 100

Berdasarkan data tersebut didapatkan bahwa penggunaan earphone selama 3 sampai 5 jam sehari adalah sebanyak (45,1%) sedangkan penggunaan earphone selama lebih dari lima jam sehari adalah sebanyak (54,9%). 4.1.10 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Hasil Gambaran Audiogram Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka didapatkan distribusi frekuensi berdasarkan hasil gambaran audiogram seperti tercantum dalam tabel 4.10 Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Hasil Gambaran Audiogram Frekuensi (n) 9 42 51 Persentase (%) 17,7 82,3 100

Hasil Audiogram Positif Negatif Jumlah

Berdasarkan data tersebut didapatkan bahwa gambaran audiogram yang positif adalah sebanyak (17,7%) dan gambaran audiogram yang negatif didapatkan sebanyak (82,3%). 4.1.11 Hubungan Lama Paparan Penggunaan earphone dalam penggunaan tahunan terhadap terjadinya gangguan pendengaran akibat bising diperlihatkan pada Tabel 4.11.

Tabel 4.11 Audiogram Lama paparan (tahun) <5 5 Total

Hubungan Lama Paparan Earphone(tahun) Dengan Gambaran

Gambaran Audiogram Negatif positif n % n % 26 61,9 2 22,2 16 38,1 7 77,8 42 100 9 100

total n % 2 54,9 8 45,1 2 3 5 100

x2 4,56

p 0,03

Berdasarkan data tersebut didapatkan hubungan yang bermakna antara lama paparan dengan hasil gambaran audiogram. Uji statistik Chi-Square dengan = 0,05 diperoleh nilai p < . Dari 51 sampel penelitian, penderita gangguan pendengaran akibat bising ringan didapatkan sejumlah 9 orang (17,7%). Mahasiswa yang telah menggunakan earphone selama lebih dari lima tahun yang mengalami gangguan berjumlah 7 orang (77,8%) dan yang telah menggunakan earphone kurang dari lima tahun yang mengalami gangguan berjumlah 2 orang (22,2%). Tabel 4.13 Hubungan Lama Paparan (hari/minggu) Dengan Gambaran Audiogram Lama paparan (hari/minggu) 4-5 hari 6-7 hari Total Gambaran Audiogram Negatif positif n % n % 19 45,2 2 22,2 23 54,8 7 77,8 42 100 9 100 total n % 2 41,2 1 58,8 3 0 5 100 1 x2 1,61 p 0,20 3

Berdasarkan perhitungan statistik dengan menggunakan uji Chi-Square dengan = 0,05 diperoleh nilai p > maka tidak terdapat hubungan yang bermakna antara lama paparan penggunaan earphone dalam perhitungan hari dalam seminggu dengan hasil gambaran audiogram.

Tabel 4.14 Lama paparan

Hubungan Lama Paparan (jam/hari) Dengan Gambaran Audiogram Gambaran Audiogram Negatif positif total x2 p

(jam/hari) 3-4 jam > 4 jam Total

n 22 20 42

% 52,4 47,6 100

n 1 8 9

% 11,1 88,9 100

n 2 3 2 8 5 1

% 45,1 54,9 100

5,23

0,02 4

Berdasarkan data tersebut didapatkan hubungan yang bermakna antara lama paparan dengan hasil gambaran audiogram. Uji statistik Chi-Square dengan = 0,05 diperoleh nilai p < . Dari 51 sampel penelitian, penderita gangguan pendengaran akibat bising ringan didapatkan sejumlah 9 orang (17,7%). Mahasiswa yang menggunakan earphone selama lebih dari lima jam dalam sehari yang mengalami gangguan berjumlah 8 orang (88,9%) dan yang menggunakan earphone selama 3-5 jam dalam sehari yang mengalami gangguan berjumlah 1 orang (11,1%) 4.2 Pembahasan Paparan kebisingan merupakan faktor risiko yang dapat menyebabkan terjadinya suatu gangguan pendengaran, walaupun akibat dari pemaparannya tidak disadari secara langsung, tetapi banyak orang yang terkena efek dari kebisingan tersebut, termasuk orang yang mendengarkan musik menggunakan alat pemutar musik dan earphone (Kim et al., 2009). Durasi atau lama paparan bising juga merupakan faktor resiko terpenting lain yang dapat menyebabkan gangguan pendengaran akibat bising (Peng et al., 2007). Gangguan pendengaran pada usia muda dapat menjadi suatu masalah dan berbahaya, oleh karena itu penelitian ini dilakukan pada mahasiswa yang termasuk ke dalam kelompok usia muda. Mahasiswa Fakultas Kedokteran yang masih aktif yaitu dari angkatan 2008, 2009, 2010, 2011 yang menggunakan alat pemutar musik dan earphone dipilih menjadi sampel karena diharapkan dapat mewakili gambaran penggunaan alat pemutar musik dan earphone di lingkungan Fakultas Kedokteran serta melihat faktor-faktor resiko dan melihat hubungan sehingga dapat menyebabkan gangguan pendengaran akibat bising.

Pada penelitian ini didapatkan sampel sebanyak 51 orang dengan jumlah pengguna alat pemutar musik dan earphone lebih banyak pada perempuan (58,8%) dibandingkan laki-laki (41,2%). Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Kim et al. (2009) bahwa pengguna alat pemutar musik dan earphone lebih banyak pada perempuan (65,8%). Penelitian yang dilakukan oleh Rekha et al. (2011) terhadap mahasiswa fakultas kedokteran Universitas Kasturba, India, mendapatkan pengguna alat pemutar musik dan earphone lebih banyak pada perempuan (56,3%) dibandingkan dengan laki-laki (43,7%). Walaupun hasil data menunjukkan bahwa prevalensi pengguna alat pemutar musik dan earphone lebih banyak pada perempuan namun resiko untuk terjadinya gangguan pendengaran baik laki-laki ataupun perempuan sama. Penelitian ini mendapatkan hasil bahwa pengguna alat pemutar musik dan earphone lebih banyak pada usia 20 tahun (33,3%). Hal ini disebabkan karena mahasiswa Fakultas Kedokteran yang sesuai dengan pemilihan kriteria sampel yang akan diteliti lebih banyak ditemukan pada usia 20 tahun. Penelitian ini mendapatkan hasil bahwa penggunaan jenis pemutar musik yang disambungkan ke earphone palinga banyak adalah melalui telepon selular atau ponsel (70,6%). Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil survei penelitian yang dilakukan oleh Zogby (2006) yang mendapatkan remaja lebih banyak menggunakan ponsel (78%) sebagai pemutar musik. Ponsel dipilih sebagai pemutar musik yang sekarang banyak dipakai karena ponsel yang beredar saat ini sudah dilengkapi dengan aplikasi pemutar musik sehingga apabila sedang tidak dipakai untuk berkomunikasi, ponsel digunakan untuk mendengarkan musik. Pada penelitian ini didapatkan hasil dari 51 orang pengguna earphone, penggunaan earphone selama kurang dari lima tahun (54,9%) lebih banyak dibandingkan dengan yang penggunaan selama lebih dari lima tahun. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Kim et al. (2009), penggunaan earphone rata-rata selama 1-3 tahun (48,4%) lebih banyak dibandingkan yang penggunaan selama lebih dari lima tahun.

Anda mungkin juga menyukai