Anda di halaman 1dari 44

CAMPAK

PEMBIMBING : Dr. Z. Hidajati, Sp.A


DISUSUN OLEH : Handi Suntama E (406127135)

KEPANITERAAN ILMU KESEHATAN ANAK RSUD KOTA SEMARANG FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TARUMANAGARA

LATAR BELAKANG
Dalam sejarah anak, Campak dikenal sebagai pembunuh terbesar meskipun vaksin telah dikembangkan 30 tahun lalu.

Insiden morbiditas dan mortalitas terbanyak pada Negara berkembang Campak merupakan penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi dan masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia. Penyakit ini umumnya menyerang semua umur, tetapi insidensi terbanyak menyerang balita.

PENGERTIAN
Campak (measle) infeksi akut dan sangat menular disebabkan oleh paramixovirus dan umumnya menyerang anak anak. Penularan penyakit campak melalui droplet yang terhirup.

ETIOLOGI

Measles virus electron micrograph1,2

EPIDEMIOLOGI
Campak merupakan salah satu dari lima penyakit penyebab utama kematian anak di dunia.
Insiden kasus campak di Indonesia tahun 2007
Umur < 1 tahun sebesar 48,9 per 100.000 orang tahun, Umur 1-4 tahun sebesar 36,6 per 100.000 orang tahun, dan
Umur 5-14 tahun sebesar 18,2 per 100.000 orang tahun.

Bahkan sampai dengan tahun 2009 masih dijumpai kejadian luar biasa campak di beberapa propinsi di Indonesia

Berdasarkan analisis data menggunakan analisis univariat bahwa kasus campak banyak terjadi pada:
Daerah dengan kepadatan penduduk tinggi dengan insiden > 16 per 100.000 orang tahun, Umur < 5 tahun dengan status tidak diimunisasi, dan Kasus tertinggi terjadi pada bulan Januari setiap tahunnya.

Cakupan imunisasi campak di Indonesia telah mencapai target UCI (> 80%), namun jumlah kasus campak masih tinggi sehingga diperlukan perbaikan kinerja dan pencatatan laporan.

PERJALANAN PENYAKIT CAMPAK


1. Tahap prepatogenesis
Interaksi virus telah berinteraksi dari luar tubuh terhadap penjamu. Belum sakit daya tahan turun virus berkembang ke fase berikutnya.

2. Tahap patogenesis
1) Tahap inkubasi
7 - 14 hari setelah terinfeksi, individu belum sakit.

2) Tahap dini
Timbul panas, nyeri tenggorokan, coryza, batuk, bercak koplik, nyeri otot, mata merah.

3) Tahap lanjut
Ruam muncul mulai dari wajah dan leher dada punggung ekstremitas. Manifestasi mencapai puncak (panas bisa mencapai 40C , dll)

3. Tahap akhir / pasca patogenesis.


Sembuh sempurna Sembuh dengan cacat Karier Kronik kematian

MANIFESTASI KLINIS
3 stadium campak
Stadium kataral (prodormal)
Berlangsung selama 4 5 hari
Bercak koplik (patognomonik) pada mukosa bukal dan faring, demam ringan sedang, konjungtivitis ringan, koryza, dan batuk.

Stadium erupsi
Muncul ruam mulai dari muka dan leher tubuh ekstremitas, dan bertahan 3 hari Gejala semakin parah.
Demam tinggi

Stadium konvalesensi
Hilangnya ruam sesuai urutan munculnya ruam dan terjadi hiperpigmentasi (patognomonik).
Kulit bersisik

Suhu menurun hingga normal kecuali terjadi komplikasi

Diagnosis
Anamnesis
Sumber penularan Waktu muncul ruam / hilangnya ruam Perjalanan penyebaran ruam Waktu muncul demam / hilangnya demam

Pemeriksaan fisik
Bercak koplik dan hiperpigmentasi adalah patognomonik untuk campak. Gambaran klinis pada stadium erupsi.

Laboratorium
Pada stadium kataral / prodormal hasil mikroskopik apusan mukosa hidung didapatkan sel raksasa multinuklear.

Darah rutin terdapat leukosit yang cenderung rendah dengan limfositosis relatif. Biakan virus pada jaringan Pungsi lumbal pada penderita ensefalitis campak
Kenaikan protein Senikin kenaikan limfosit.

PENCEGAHAN
Imunisasi aktif
Diberikan pada usia awal 9 bulan.
Dapat diberikan dibawah usia antara 6 9 bulan jika
Terdapat endemik / klb Diperiksa antibodi ibu / bayi (-) pada umur 6 9 bulan

Dianjurkan untuk booster pada umur 18 bulan. Boleh diberikan pada anak yang sedang mendapat pengobatan OAT.

KI: ibu hamil, anak dengan TB yang tidak diobati, leukemia, anak yang sedang mendapat pengobatan imunosupresif.

Imunisasi pasif
Berasal dari serum orang dewasa, kumpulan serum konvalesens, globulin plasenta, gama globulin kumpulan plasma.

Ig serum 0,25mL/kgbb IM dalam 5 hari sesudah pemajannan / sesegera mungkin.


Indikasi : bayi, anak dengan penyakit kronis, kontak di bangsal rumah sakit anak.

Isolasi
Menghindari kontak lingkungan sekitar selama 20 30 hari untuk menhindari penularan.

PENGOBATAN
Simptomatik
Antipiretik Antitusif Memperbaiki keadaan umum

Cairan yang cukup Mengobati komplikasi dengan segera Tirah baring Terlindung dari kontak cahaya karena campak dapat terjadi foto fobia.

KOMPLIKASI
Bronkopneumonia
Dapat disebabkan oleh virus campak sendiri atau infeksi sekunder dari pneumococcus, streptococcus, staphylococcus. Bronkopneumonia ini dapat menyebabkan kematian bayi muda, anak malnutrisi, leukemia, dll.

Komplikasi neurologis
Hemiplegi, paraplegi afasia, gangguan mental, neuritis optik, dan ensefalitis.

Ensefalitis morbili akut


Timbul pada stadium eksantem / erupsi
Angka kejadiannya 1 : 1000 (tanpa vaksin), 1,16 : 1.000.000 (setelah vaksin)

SSPE (Subacute Scleroting Panencehpalitis)


Suatu penyakit degenerasi.
Secara tiba tiba terjadi kekacauan mental, disfungsi motorik, kejang, koma. Meninggal dlm 6 bulan sampai 3 tahun setelah timbul gejala spontan, remisi spontan masih dapat terjadi.

Biasa terjadi pada anak yang menderita morbili dibawah 2 tahun.

Onset SSPE muncul kira kira 7 tahun kemudian tanpa vaksin, 3 tahun setelah vaksin. Prevalensi SSPE setelah vaksin 0,5 1 : 10.000.000
Prevalensi setelah infeksi campak 5,2 9,7 : 10.000.000

Immunosuppresive measles encephalopathy


Didapatkan pada anak dengan morbili yang sedang menderita defisiensi imunologik karena keganasan atau karena pemakaian obat imunosupresif.

PROGNOSIS
Berbanding lurus dengan keadaan umum.

Buruk jika anak sedang menderita penyakit kronik atau bila ada komplikasi.

TAHAPAN PEMBERANTASAN CAMPAK


1. Tahap reduksi
1. Tahap pengendalian
Terjadi penurunan kasus dan kematian

Cakupan imunisasi >80%,


Interval terjadinya KLB 4 8 tahun

2. Tahap pencegahan
1. Tahap eliminasi

Cakupan imunisasi sangat tinggi (>95%)


Daerah dengan cakupan imunisasi rendah sudah sangat kecil jumlahnya.

Kasus campak sudah jarang dan KLB hampir tidak pernah terjadi.
Anak yang dicurigai tidak terlindung harus diselidiki dan mendapat imunisasi tambahan.

2. Tahap eradikasi
Cakupan imunisasi tinggi dan merata Kasus campak sudah tidak ditemukan Transmisi virus sudah dapat diputuskan Negara negara di dunia sudah memasuki tahap eliminasi

TCG Meeting, Dakka, 1999, menetapkan Indonesia berada pada tahap reduksi dengan pencegahan terjadinya KLB.

2. Tujuan reduksi campak


Menurunkan angka insidens campak sebesar 90% dan angka kematian campak sebesar 95%. Target reduksi campak di Indonesia
Anka kejadia balita 50 : 10.000 Kematian 2 : 10.000

3. Strategi reduksi campak


Imunisasi rutin 2 kali, pada 9 11 bulan dan SD kelas I / 5 6 tahun.
Surveilans Campak

Penyelidikan dan penanggulangan KLB manajemen kasus Pemeriksaan lab

4. Masalah pokok surveilans dalam reduksi campak di Indonesia


Kelengkapan data / laoran rutin Rumah Sakit, Puskesmas masih rendah Beberapa KLB campak tidak terlaporkan Pemantauan dini desa yang berpotensi KLB belum dilakukan dengan baik Dukungan dana belum memadai

5. Angka insdiensi

Total kasus campak terbanyak di provinsi Sulawesi Tengah dengan 411 kasus, disusul Gorontalo dengan 354 kasus. Kematian akibat Campak terjadi di provinsi Gorontalo, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara dengan 2 kasus kematian. Sedangkan Maluku Utara dan Sulawesi Selatan melaporkan 1 kematian akibat campak (tabel 1).

Disability-adjusted life year for measles per 100,000 inhabitants in 2002

KESIMPULAN
Campak ialah penyakit infeksi virus akut, menular, secara epidemiologi penyebab utama kematian terbesar pada anak. Menurut etiologinya campak disebabkan oleh virus RNA dari family paramixoviridae, genus Morbillivirus, yang ditularkan secara droplet.

Gejala klinis campak terdiri dari 3 stadium, yaitu stadium kataral, stadium erupsi dan stadium konvalesensi.

Campak dapat dicegah dengan melakukan imunisasi secara aktif pasif dan isolasi penderita.

Prinsip pengobatan campak hanya dengan pengobatan simtomatik dan jaga keadaan umum Insidens rate campak dari data 2007 didapatkan peningkatan pada awal tahun dan menurun pada akhir tahun walaupun terdapat puncak pada bulan April dan September.

Anda mungkin juga menyukai