Anda di halaman 1dari 26

Presentasi Kasus CHF (Congestif Heart Failure)

Pembimbing : dr. Irianta DPS, Sp.PD Dibuat oleh : Lira Fitrianti

Identitas Pasien...
Identitas Pasien Nama Tanggal Lahir Usia Jenis Kelamin

: :

: Alamat : Agama : Tanggal Masuk RS Jam Masuk RS :

Tn. Sochib 14 Desember 1946 : 66 Tahun Laki - laki Kembaran, Banyumas Islam : 03 April 2013 12.15 WIB

Anamnesa...
KELUHAN UTAMA : Pasien datang dengan keluhan nyeri pada dada kiri yang menjalar hingga kebelakang

KELUHAN TAMBAHAN : Perut terasa kencang, batuk dan sesak terutama pada malam hari, kaki terasa bengkak

Riwayat Penyakit Dahulu : Terdapat riwayat penyakit jantung Pernah mengalami keluhan yang sama sebelumnya Tidak mempunyai riwayat DM

Riwayat Penyakit Keluarga : Tidak ada riwayat penyakit jantung

Pemeriksaan Fisik...
Keadaan Umum : tampak sakit sedang Kesadaran

: compos mentis Tekanan darah : 110/80 mmHg Frekuensi Nadi : 82 kali/menit, isi perabaan nadi cukup, isi nadi teraba sama pada keempat ekstremitas
Frekuensi Nafas Suhu
Kepala

: 24 kali/menit, teratur : 36.5oC


: Normocephal, distribusi rambut
tidak mudah dicabut : konjuntiva anemis -/-, sklera ikterik -/: Bentuk normal, serumen -/-, sekret -/-

merata,
Mata Telinga

Mulut

: Bibir tidak sianosis, faring tidak

hiperemis,

tonsil T1-T1 tidak hiperemis. Leher : KGB tidak teraba, kelenjar tiroid tidak membesar Jantung Inspeksi : Ictus cordis tampak Palpasi : Ictus cordis teraba di ICS V Linea midklavikularis sinistra Perkusi : Batas pinggang jantung ICS III parasternal sinistra Batas kiri jantung : sela iga V garis axillaris anterior kiri

Paru Inspeksi = kiri Palpasi Perkusi Auskultasi RBH -/-, Abdomen Inspeksi Palpasi tidak

: Simetris, statis dan dinamis kanan

: Vokal fremitus kanan = kiri : Sonor pada paru kanan dan kiri : vesikuler +/+, RBK +/-+,
wheezing -/: protuberan : supel, hepar tidak teraba, lien teraba, Defans Musculair(-),nyeri

tekan(-),
Perkusi

teraba ascites(+) : Pekak sisi (-), pekak alih (-),

Ekstremitas

: akral teraba hangat, + +

edema

- -

Hasil Laboratorium...
Jenis Pemeriksaan Hemoglobin Hematokrit Leukosit Trombosit LED Glukosa Sewaktu SGOT Hasil 13,2 42,4 13.100 277.000 40 102 33 Nilai Rujukan 14 18 g/dL 40 - 54 % 4.800 10.800 /L 150000 400000/ L 0-15 mm/jam < 200 mg/dl < 37 UI/L

SGPT
Ureum Kreatinin

30
26 1,40

< 41 UI/L
< 200 mg/dl 0,9 1,3 mg/dl

Rontgen...

Resume...
Pasien Pasien datang ke IGD RSWK dengan keluhan

utama nyeri pada dada sebelah kiri yang menjalar ke belakang terutama saat batuk dan sesak nafas yang lebih sering terjadi pada malam hari, disertai perut terasa kencang. BAK dan BAB normal tidak ada keluhan. Sebelumnya pasien di rawat di RS Margono, hari ini baru pulang dan baru minum obat di pagi hari.

Pada pemeriksaan fisik terlihat iktus cordis pada

pemeriksaan inspeksi jantung iktus cordis teraba, perkusi didapatkan adanya pembesaran jantung, palpasi abdomen didapatkan adanuya ascites, dan pada pemeriksaan ekstremitas didapatkan edema pada kedua tungkai. Hasil laboratorium darah hemoglobin 13,2 g/dl, leukosit 13.100, LED 40 mm/jam, kreatinin 1,40 mg/dl. Pada hasil pemeriksaan foto rotgen PA didapatkan kesan kardiomegali.

DIAGNOSIS KERJA CHF PENATALAKSANAAN Farmakologi IVFD D5% Furosemid - 0 - 0 Spironolakton 1 x 1 ISDN 3 x 1 Captopril 12,5mg 2 x Inj. Ranitidin 2 x 1 Antasid syrp 3 x 1 Clobazame 1 x 1 Non farmakologi Bed rest. Perbaiki pola makan rendah lemak. Diet rendah garam. Posisi duduk

Prognosis...
Quo ad vitam

Quo ad functionam
Quo ad sanationam

: dubia ad malam : dubia ad malam : dubia ad bonam

Definisi...
suatu sindrom klinik yang komplek yang dapat

disebabkan oleh berbagai gangguan fungsi maupun struktur jantung yang menyebabkan ketidakmampuan pengisian dan ejeksi ventrikel

Etiologi...
Kegagalan yang berhubungan dengan abnormalitas

miokard, dapat disebabkan oleh hilangnya miosit (infark miokard), kontraksi yang tidak terkoordinasi (left bundle branch block), berkurangnya kontraktilitas (kardiomiopati). Kegagalan yang berhubungan dengan overload (hipertensi). Kegagalan yang berhubungan dengan abnormalitas katup. Kegagalan yang disebabkan abnormalitas ritme jantung (takikardi) Kegagalan yang disebabkan abnormalitas perikard atau efusi perikard (tamponade). Kelainan kongenital jantung.

Epidemiologi...
Diperkirakan hampir lima persen dari pasien yang dirawat

di rumah sakit, 4,7%wanita dan 5,1% laki-laki. Insiden gagal jantung dalam setahun diperkirakan 2,3 3,7 per 1000 penderita per tahun. Prevalensi gagal jantung adalah tergantung umur. Menurut penelitian, gagal jantung jarang pada usia di bawah 45 tahun, tapi menanjak tajam pada usia 75 84 tahun.

Patofosiologi...
Berbagai faktor dapat berperan dalam timbulnya gagal

jantung. Faktor-faktor ini berperan dalam timbulnya mekanisme kompensasi, apabila berlebihan dapat menimbulkan gejala-gejala gagal jantung. Gagal jantung paling sering mencerminkan adanya kelainan fungsi kontraktilitas ventrikel (suatu gagal sistolik) atau gangguan relaksasi ventrikel (suatu bentuk gagal diastolik).

Manifestasi klinis...
Gejala gagal jantung kiri : Dispnea de effort : sesak napas pada aktifitas fisik Ortopneu Sesak napas yang terjadi saat berbaring dan dapat dikurangi dengan sikap duduk maupu berdiri. Karena pada saat berbaring darah balik ke jantung meningkat sehingga timbul sesak. Dipnea Nokturnal paroksismal Serangan sesak yang terjadi pada malam hari, pasien biasa terbangun karena sesak. Biasanya pada keadaan ini memerlukan waktu yang agak lama untuk pulih + 30 menit. Takikardia Penurunan tekanan darah Hemoptoe

Gejala gagal jantung kanan Bendungan pada vena jugularis eksterna Hapatomegali akibat bendungan pada vena hepatika Splenomegali akibat bendungan pada vena lienalis Edema perifer akibat peningkatan bendungan venavena perifer sehingga tekanan hidrostatik di pembuluh darah kapiler akan meningkat melampaui tekanan koloid osmotik

Klasifikasi...
Klasifikasi Gagal Jantung menurut New York Heart Association (NYHA)
NYHA kelas I

Pasien dengan penyakit jantung tetapi tidak mempunyai batasan aktivitas fisik.
NYHA kelas II

Pasien dengan penyakit jantung tetapi mempunyai sedikit batasan aktivitas fisik.
NYHA kelas III

Pasien dengan penyakit jantung yang mempunyai batasan yang harus diperhatikan dalam aktivitas fisik
NYHA kelas IV

Pasien dengan penyakit jantung yang tidak dapat melakukan berbagai aktivitas fisik yang disebabkan dyspnea

Klasifikasi berdasarkan American College of Cardiology and the American Heart Association: Tahap A Mempunyai risiko tinggi terhadap perkembangan gagal jantung tetapi tidak menunjukkan struktur abnormal dari jantung. Tahap B Adanya stuktur yang abnormal pada jantung pasien tetapi tidak bergejala . Tahap C Adanya struktural yang abnormal dari pasien dengan gejala awal gagal jantung Tahap D Pasien dengan gejala tahap akhir gagal jantung sulit diterapi dengan pengobatan standar.

Diagnosis...
Kriteria Framingham dapat pula dipakai untuk diagnosis gagal jantung kongestif Kriteria mayor Paroksismal nocturnal dispnea Distensi vena jugularis Ronki paru Kardiomegali Edema paru akut Gallop S3 Refluks hepatojugular

Kriteria minor Edema ekstremitas Batuk malam hari Dispnea d`effort Hepatomegali Efusi pleura

Penurunan kapasitas vital 1/3 normal


Takikardia >120 x/menit Diagnosis gagal jantung dapat ditegakkan minimal ada 1

kriteria mayor dan 2 kriteria minor

Pemeriksaan penunjang...
Foto thorax

EKG
ECG Pemeriksaan Darah Angiografi

Prognosis...
Prognosis gagal jantung tergantung dari derajat

disfungsi miokardium. Menurut New York Heart Assosiation, gagal jantung kelas I-III didapatkan mortalitas 1 dan 5 tahun masing-masing 25% dab 52%. Sedangkan kelas IV mortalitas 1 tahun adalah sekitar 40%50%.

Anda mungkin juga menyukai