Anda di halaman 1dari 11

MENINGKATKAN MUTU PELAYANAN PADA DINAS PU BINA MARGA PROV.

JAWA TIMUR

Dibuat oleh : MUWAFIQIN NIHLAH NIP. 19640812 198603 2 022

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadapan Allah SWT yang senantiasa memberikan limpahan rahmat, kasih sayang, serta hidayahNya kepada penulis, sehingga dalam waktu yang telah direncanakan, penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis ini, dengan judul MENINGKATKAN MUTU PELAYANAN pada Dinas PU Bina Marga Provinsi Jawa Timur. Penulisan Karya Tulis ini dimaksudkan untuk melengkapi salah satu syarat dalam seleksi Kenaikan Pangkat Pembina di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, maka penulisan Karya Tulis ini tidak akan dapat terselesaikan tepat pada waktunya dengan baik, oleh karena itu dalam kesempatan ini perkenankanlah penulis menyampaikan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam penyelesaian Karya Tulis ini. Akhirnya dengan ketulusan hati semoga Karya Tulis ini dapat bermanfaat bagi penulis, khususnya dan bagi pihakpihak yang berpekentingan serta yang memerlukanya. Penulis menyadari bahwa Karya Tulis ini masih jauh dari sempurna, untuk itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis harapkan dari pembaca, guna penyempurnaan Karya Tulis ini.

Surabaya, Penulis

Juli 2013

MENINGKATKAN MUTU PELAYANAN PADA DINAS PU BINA MARGA PROV. JAWA TIMUR
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor : 53 Tahun 2010 Tantang : DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL Sesuai dengan Pasal 3 angka 14 yakni memberikan pelayanan sebaikbaiknya kepada masyarakat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, yang dimaksud dengan memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada masyarakat adalah memberikan pelayanan kepada masyarakat yang berkualitas, cepat, mudah, terjangkau dan teratur serta terukur sesuai dengan peraturan perundang-undangan. A. PENGERTIAN Didalam proses pelaksanaan pendisiplinan kerja ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh pimpinan yakni : 1. 2. 3. Pejabat yang harus memberikan pendisiplinan Sikap pejabat yang telah memberikan pendisiplinan Peraturan harus sesuai

B. POKOK PERSOALAN

Dalam

proses

pelaksanaan

pendisiplinan,

pejabat

memegang peranan yang sangat penting yaitu suatu kegiatan dan disiplin akan berjalan atau tidak, sehingga sebagian besar kegagalan atau keberhasilan tergantung dari disiplin itu sendiri. Pada era global saat ini, pihak pemerintah lebih menekankan pada kualitas dan kwantitas sumber daya manusia yang terdapat pada setiap unit kerja. Agar sumber daya manusia dalam hal ini tenaga kerja mencapai hasil yang optimal dalam hasil kerjanya, dan secara tidak langsung hasil kerja yang dihasilkan akan jauh lebih baik. Selain itu juga ilmu atau kemampuan yang didapatkan pada unit kerja dapat diajarkan pada tenaga kerja yang lain. Apabila kesemuanya itu berlangsung dengan baik, maka tujuan organisasi akan dicapai lebih cepat. Sehubungan dengan hal tersebut diatas, Pemerintah harus mendapatkan kualitas Sumber daya manusia yang lebih baik di dalam Instansi Pemerintah, maka diperlukan adanya pelatihan bagi aparatur Negara sebagai investasi manusia yang tidak bisa tidak harus dilaksanakan oleh suatu organisasi, tidak saja meningkatkan efektifitas dan efesien kerja, juga dalam rangka mempercepat pemantapan perwujudan perilaku yang diinginkan. Berbicara tentang kualitas Sumber Daya manusia maka manusia Indonesia masa depan yang ingin dibangun yaitu manusia yang memiliki Idealisme yang kuat, manusia profesional yang mampu

memberikan sumbangan berarti bagi masyarakat serta manusia yang beriman dan bertaqwa kepada TuhanNya. Dengan demikian maka motivasi kerja, pelatihan serta disiplin memegang peranan penting demi tercapinya pelaksanaan pekerjaan. Setiap organisasi apapun bentuknua akan selalu perupaya semaksimal mungkin untuk menuju tujuan organisassi yang bersangkutan dengan seefisien dan seefektif mungkin, Efisien dan Efektif suatu oranisasi sangat tergantung pula baik buruknya perkembangan anggota organisasi itu sendiri. Untuk instansi yang mencapai keberhasilan, tujuan ini tercapai dengan baik kalau setiap pegawai diberi pelatihan secara sempurna. Dorongan atau motivasi itu timbul adanya kebutuhan, sedangkan kebutuhan itu sendiri muncul dari dalam diri seseorang atau karena pengaruh lingkungan yang biasa dikenal dengan nama factor mativasi internal dan motivasi eksternal. Kebutuhan yang berasal dari dalam diri merupakan kebutuhan dasar pada setiap manusia yang sifatnya khas disadari dan berjenjang. Kebutuhan semacam ini merupakan motivasi internal, sebaliknya timbulnya kabutuhan yang disebabkan oleh adanya rangsangan dari luar diri seseorang merupakan motivasi eksterbal yang sifatnya belum disadari. Motivasi eksternal bisa dirubah menjadi motivasi internal setelah melalui proses internalisasi.

Karyawan

dalam

suatu

instansi

mungkin

akan

menjalankan pekerjaan yang bibebankan dengan baik, muungkin juga tidak. Apabila karyawan telah menjalankan tugas yang telah diberikan dengan baik, adalagi diinginkan, jika tugas yang dibebankan tidak dapat dijalankan dengan baik, maka perlu diketahui penyebabnya. Kemungkinan memang tidak mampu menyelesaikan pekerjaan, atau karena tidak mempunyai dorongan atau motivasi bekerja dengan baik. Salah satunya tugas dari seorang pimpinan adalah memberikan motivasi kepada bawahan supaya dapat bekerja dengan baik. Setiap kegiatan yang dilakukan oleh seorang didorong olah kekuatan dari dalam diri orang tersebut, kekuatan pendorong inilah yang disebit motivasi. Dengan adanya motivasi yang diberikan oleh instansi maka diharapkan akan dapat meningkatkan kinerja karyawan, dimana secara tidak langsung akan memenuhi tercapainya tujuan organisasi. Sehingga dengan motivasi diharapkan akan memberikan pemenuhan tujuan secara umum yakni memperoleh kinerja yang lebih tinggi. Pada prinsipnya, dorongan karyawan untuk bekerja atas dasar kepentingan untuk memenuhi keubtuhan, sehingga untuk meningkatkan kenerja mereka dipenuhi oleh realisasi pemenuhan kebutuhan. Adapun kebutuhan tersebut antara lain : Kebutuhan yang bersifat fisiologis yang meliputi : sandang, pangan dan tempat berlindung, Kebutuhan keamanan yang meliputi : keamanan jiwa,

keamanan harta. Kebutuhan sosial yang meliputi : kebutuhan akan perasaan diterima oleh orang lain dimana ia hidup dan bekerja, kebutuhan akan dihormati, karena setiap manusia merasa dianggap penting, kebutuhan akan maju dan tidak gagal. Kebutuhan akan prestasi yang menyangkut penghargaan. Kebutuhan aktualitas diri. Bawahan yang kurang termotivasi akan bersifat apatis dan acuh terhadap pekerjaan, tidak disiplin dan kurang bertanggungjawab. Kesemuanya ini dapat membuat hubungan yang kurang baik diantara karyawan dengan instansi. Komunikasi sangan penting untuk meningkatkan kerja sama. Komunikasi yang baik akan terjadi pada suatu organisasi yang terdiri dari satu komunitas atau bersifat homogen karena mereke merasa mempunyai satu keamanan. Namun pada saai ini suatu organisasi dibangun atas dasar komunitas yang berlainan dengan tingkat kepentingan yang berbeda-beda. Perbedaan inilah yang akan menimbulkan permasalahan serta konflik akan sering terjadi sehingga tujuan dari organisasi yang telah dirumuskan tidak akan tercapai. Maka dari itu sistem komunikasi yang diadakan akan dapat menyatukan keheterogenitas permasalahan yang terjadi. Komunikasi yang baik antara atasan dan bawahan atau antara rekan kerja secara tidak langsung akan meningkatkan produktifitas bukanlah pekerjaan yang mudah, karena bukan hanya dipengaruhi oleh factor komunikasi saja tetapi juga kemampuan

individu itu sendiri. Karena setiap individu mempunyai latar belakang pengalaman, penghargaan, emosi serta ambisi yang berbeda. Untuk mengatasi masalah sumber daya manusia, seperti rendahnya kualitas sumber daya manusia, maka secara khusus perlu kesadaran para pimpinan untuk memberikan perhatian terhadap peranan sumber daya manusia guna mencapai kesuksesan instansi dalam jangka panjang. Melalui program pelatihan usaha peningkatan kualitas sumber daya manusia dapat dicapai. Dalam pelatihan diperhatikan juga pembinaan fisik, rohani dan budi pekerti serta intelektual dan keterampilan. Bagi para karyawan senior atau yang telah bekerja lebih lama melalui pelatihan diharapkan mereka harap tetap siap dalam menghadapi tuntutan pekerjaan yang baik untuk masa sekarang ataupun dimasa mendatang yang tentu lebih sulit dan penuh ketidak pastian. Selain itu juga dapat digunakan sebagai bekal dalam menghadapi mutasi, rotasi atau kenaikan jabatan dimana situasi dan kondisinya tidak akan sama. Sedangkan bagi para karyawan yang baru dapat digunakan sebagai sarana untuk membantu mengenal medan dan menguasai seiring dengan perkembangan tehnologi baru agar terhindar dari geseran, dan juga untuk mempersiapkan dan melengkapi dengan keterangan-keterangan serta informasi tentang praktek dan prosedur instansi. Dengan demikian akan dapat mencapai atau meningkatkan kualitas dan Sumber daya manusia sesuai dengan tujuan yang diinginkan.

Disiplin kerja pada hakekatnya adalah membutuhkan kesadaran bagi para keryawan untuk melakukan tugas yang telah dibebankan, dimana pembentukannya tidak timbul dengan sendirinya, melaikan harus dibentuk melalui pendidikan formal maupun non formal, serta motivasi motivasi yang ada pada setiap karyawan harus dikembangkan dengan baik. Dengan demikian semakin tingginya disiplin kerja setiap karyawan harus didukung olah keahlian, upah, atau gaji yang layak, maka akan mempengaruhi aktivitas-aktivikas dari instansi itu sendiri.

B. SASARAN Pegawai/karyawan yang baik tentu mempunyai standar dan peraturan yang dapat menentukan secara terperinci dan jelas dalam batas-batas yang tegas mengenai wewenang dan tanggung jawab dari tiap-tiap pekerjaan atau bagian. Dengan diketahuinya wewenang dan tanggung jawab yang jelas maka dalam diri seseorang akan tertumpuk suatu tanggung jawab dan harga diri, perasaan saling tergantung dengan orang lain serta menyadari dan menghormati hak-hak dan wewenang orang lain. Keadaan demikian dapat meningkatkan disiplin kerja karyawan sehingga memberikan pelayanan kepada masyarakat yang berkualitas, cepat, mudah, terjangkau dan teratur serta terukur sesuai dengan peraturan perundang-undangan bisa/dapat meningkatkan pelayanan kepada orang lain / masyarakat.

C. KESIMPULAN Dari latar belakang masalah tersebut diatas, pimpinan harus memberikan motivasi kepada karyawan agar mau berperilaku atau berdisiplin sesuai dengan aturan, interaksi dan kebijakan yang ditempuh olah pimpinan harus mau mendengar pendapat, serta menambah pelatihan, memberikan pujian kepada karyawan yang berprestasi, memberikan kesempatan untuk maju dalam bentuk karier yang terbuka dalam meningkatkan kemajuan dari bawahan sehingga memberikan rangsangan untuk berkinerja untuk meningkatkan pelayanan dalam organisasi.

Anda mungkin juga menyukai